Anda di halaman 1dari 8

Singkong (Manihot Utilissimaaucus)

Klasifikasi

Berikut adalah klasifikasi Singkong (Manihot Utilissimaaucus) menurut Ani Ramdhani (2022)

Kingdom: Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas: : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiates

Famili : Euphorbiaceace

Genus : Manihot Utilissima

Spesies : Manihot esculenta

Ani ramdhani 2022, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus

morfologi dari tanaman ubi singkong Warna batang

abu-abu, diameter batang besar (3.4 cm),permukaan batang beralur, pola

percabangan bercabang 3 dan 4, posisi

daun pada batang spiral, Rumus daun 2/5,

bentuk perlekatan pangkal daun

melengkung, ruas batang pendek (5.6

cm), warna tangkai daun permukaan atas

dan bawah dari ujung sampai pangkal

hijau kekuningan, panjang tangkai sedang

(9.77 cm), memiliki braktea berwarna

merah di pangkal dan hijau sampai

kebagian ujung braktea, bentuk braktea

segitiga meruncing berjumlah 2 helaian

dengan posisi kanan kiri pada tangkai

daun, warna daun muda (pucuk) hijau

terang, warna daun dewasa hijau terang,

cuping daun sempit (7.7 cm), bentuknya

lanset, berjumlah 3, dan 7 bentuk ujung

cuping daun runcing, warna tulang

cuping daun permukaan atas dan bawah


pada bagian pangkal berwarna hijau

kekuningan, waktu berbunga umur 10

bulan setelah tanam, bentuk umbi

irregular, warna kulit luar umbi cokat

terang, korteks tipis (1 mm), warna

lapisan korteks luar krem, warna daging

umbi putih, pengupasan kulit mudah,

bunga memiliki mahkota dan kelopak

bunga menyatu membentuk tepal,

berwarna hijau dan pada bagian ujung

tepal berwarna kemerahan, jumlah tepal

lima buah dan dari pangkal sampai dasar

bunga tidak menyatu terdapat 169 bunga

di dalam satu karangan bunga, kepala

putik berwarna putih dan putik

tenggelam, benang sari kepala sari

berwarna kuning dan tangkai sari

berwarna putih, dan benang sari

berjumlah 10 buah (5 buah pendek, 5

buah panjang) (fukuda

et al,2010)

Fukuda WMG, Guevara CL, Kawuki R,

Ferguson

M. 2010.

Selected

morphological

and agronomic descriptors for the characterization

of cassava. Ibadan: International

Institute of Tropical Agriculture


(IITA).
Pengolahan singkong secara terpadu

merupakan upaya memanfaatkan seluruh bagian

dari singkong tanpa ada yang terbuang termasuk

kulitnya. Rukmana (1997) menyatakan bahwa

komponen kimia dan gizi dalam 100 g kulit

singkong adalah sebagai berikut : protein 8,11

g; serat kasar 15,20 g; pektin 0,22 g; lemak 1,29

g; kalsium 0,63 g sedangkan komponen kimia

dan gizi daging singkong dalam 100 g adalah

protein 1 g; kalori 154 g; karbohidrat 36,8 g;

lemak 0,1 g (Mahmud, dkk, 2009) sehingga

dapat disimpulkan bahwa kadar protein

singkong lebih rendah dibanding kulit singkong.

Penelitian Turyoni (2005), menyatakan bahwa

kandungan karbohidrat kulit singkong segar

blender adalah 4,55%, sehingga memungkinkan

digunakan sebagai sumber energi bagi

mikroorganisme dalam proses fermentasi.

Selain itu kulit singkong juga mengandung

tannin, enzim peroksida, glikosa, kalsium

oksalat, serat, dan HCN (Arifin, 2005).

Kandungan HCN dalam kulit singkong

dapat dikurangi melalui beberapa perlakuan

antara lain perendaman, perebusan, dan

fermentasi. Proses fermentasi dapat

menurunkan kandungan HCN dan

meningkatkan kandungan energi, protein, serat kasar, serta meningkatkan daya cerna bahan

makanan berkualitas rendah (Turyoni, 2005).

Turyoni D. 2005. Pembuatan Dodol Tape Kulit

Singkong (cassava). Semarang : Teknologi Jasa dan Produksi Universitas Negeri Semarang
Manfaat Tanaman Singkong

Singkong memang sudah dikenal sebagai bahan pangan tetapi masi jarang

khasiat singkong yang tidak diketahui masyarakat padahal singkong mengandung

senyawa-seyawa kimia tertentu yang dapat di jadikan obat herbal untuk

memyembuhkan penyakit tertentu. seperti antioksidan,vit.b,saponin,bioetanol,bebas gluten,sumber


karbohidrat,protein utk a. Menurunkan kadar kolestrol jahat dalam darah

b. Menurunkan kadar trigliserida dan menjadi sumber serat yang bagus

c. Menurunkan resiko penyakit jantung

d. Menurunkan resiko penyakit stroke

e. Menurunkan resiko penyakit kanker usus besar

f. Membantu mengendalikan diabetes (dengan catatan singkong diolah dengan

cara kukus atau rebus).

g. Menyembuhkan kutu air

(rukmana, 1999)

Rukmana R, 1999. Jenis-Jenis Ubi Kayu dan

Pemanfaatannya. Kanisius. Yogyakarta.


Klasifikasi Tanaman Vanili

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tacheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )

Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliopsida ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Liliopsida ( berkeping dua/ dikotil )

Sub kelas : Liliidae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae ( suku anggrek – anggrekan )

Genus : Vanilla

Spesies : Vanilla planifolia

(ajijah,2010)

Ajijah, N., Tasma, I. M., dan Hadipoentyanti, E. 2010. Induksi Kalus Vanili

(Vanilla planifolia Andrew.) dari Eksplan Daun dan Buku. Buletin ristri 1,(5).

Morfologi Tanaman Vanili

Setelah mengetahui mengenai klasifikasinya, yang masuk ke dalam keluarga anggrek-anggrekan.


vanila atau vanili memiliki beberapa morfologi yang bisa anda kenali :

1. Batang

Batang merupakan bagian pertama yang bisa anda kenali. Karena tanaman vanili ini memiliki ruas
ataupun berbuku-buku, dengan kisaran antara 5 hingga 15 cm batang nya sendiri berbentuk silindris.
Seperti halnya tebu ataupun bamboo.

Kemudian batang akar cukup gemuk dan memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Sehingga bersifat
sukulen, karena adanya kandungan air yang tinggi. Hal ini menyebabkan batang memiliki tekstur yang
lunak berwarna hijau muda, hingga hijau tua.

Dengan diameter yang tidak terlalu besar yaitu 1 hingga 2 cm saja. Batang tanaman vanili ini juga
bisa tumbuh dengan mata tunas baru.
Sehingga tidak diperlukan bijinya untuk menanam tanaman. Selanjutnya anda bisa menggunakan
metode vegetatif untuk budidayanya.

2. Akar

Selanjutnya adalah akar morfologi dari akar tanaman vanili, terdiri dari dua jenis yaitu akar batang
dan juga akar gantung. Mengingat tanaman vanili ini masuk ke dalam keluarga anggrek-anggrekan.
Maka akarnya pun hampir sama dengan tanaman anggrek.

Akar tanaman vanili ini tidak tunggang dan memiliki kekuatan yang cukup baik tetapi walaupun
begitu akar yang digunakan masuk ke dalam akar serabut.

Di sisi lain akar tanaman ini juga memiliki pertumbuhan yang unik yaitu horizontal. Dengan panjang
mencapai 1 hingga 2 meter, ketebalan akar sendiri rata-rata 3 hingga 4 mm, dan akar berwarna putih
kotor memiliki bulu dan juga tumbuh secara menjalar ataupun merambat.

3. Daun

Selanjutnya adalah morfologi daun yang bisa dikenali dari tanaman vanili. Berdasarkan morfologinya
daun yang ada, pada tanaman vanili berbentuk tunggal, pipih, dan juga memiliki daging. Selain itu
bentuk dari tanaman atau daun ini juga memiliki ujung, yang meruncing dan memiliki pangkal yang
bulat.

Warnanya hijau muda hingga hijau tua. Dengan panjang kurang lebih 10 hingga 20 cm, dan lebar 5
hingga 7 cm. Daun tanaman vanili memang tidak terlihat halus dan juga menampilkan bentuk yang
menjari, ditambah lagi daun tumbuh dengan selang-seling yang tersusun dari beberapa tulang daun
sejajar.

Jika anda melihatnya mungkin orang-orang akan berpikir bahwa daun tersebut adalah buahnya,
karena ketebalan yang dimiliki.

4. Bunga

Morfologi selanjutnya berasal dari bunga, dimana bunga ini menandakan bahwa tanaman dari vanili
sudah siap berbuah dan menandakan bahwa pohon tersebut.

Subur bunga yang digunakan berbentuk terompet, hampir sama seperti tanaman anggrek. Kemudian
berwarna putih kehijauan dan terdapat pada pangkal ketiak daun. Umumnya panjang bunga
mencapai 3 hingga 5 cm.
5. Buah

Morfologi lainnya yang ada pada tanaman vanili. Tentu saja buah sebagai morfologi terakhir buah
berbentuk polong, lunak, dan juga memiliki daging berwarna hijau muda, hingga warna kecoklatan
ini. Memang salah satu buah yang dinanti-nantikan oleh para pembudidaya. (ajijah,2010)

Ajijah, N., Tasma, I. M., dan Hadipoentyanti, E. 2010. Induksi Kalus Vanili

(Vanilla planifolia Andrew.) dari Eksplan Daun dan Buku. Buletin ristri 1,(5).

Vanillin yang berada dalam vanili terbukti dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Sifat
antibakteri dari vanili bisa mengatasi hal tersebut karena mampu menghilangkan infeksi yang
mempercepat proses penyembuhan kulit. Vanili memiliki kandungan antioksidan yang dapat
melawan zat radikal bebas.

(ratna,2008)

Ratna, I. D. (2008). Peranan dan Fungsi Fitohormon bagi Pertumbuhan Tanaman.

Makalah, 10.

Daun vanili akan membuat sistem pencernaan lebih lancar dan terhindar dari penyakit seperti
sembelit dan diare. Manfaat daun vanili bagus untuk kesehatan otak. Daun ini memiliki senyawa
yang dapat membantu kinerja otak dan membuatnya berfungsi lebih optimal.

(anggraeni et al,2019)

Anggraeni, I., Nurhadi, E., & Widayanti, S. (2019). Ekspor Vanili Dan Pengaruhnya

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Berkala Ilmiah AGRIDEVINA,

114.

Anda mungkin juga menyukai