NPM : F1D018048
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
Retikulum Endoplasma dan
Apparatus Golgi
RE merupakan sistem jejaring jala tabung membran dua lapis yang meluas dan menutupi
sebagian besar sitoplasma (rata-rata hampir 12% dari total volume sel), vesikula dan kantong
pipih yang berhubungan satu sama lain. Membran RE ini memiliki ketebalan 4 nm dan
berhubungan dengan selaput membran pada inti (nuclear envelope).
RE dipisahkan menjadi 2 :
sub-compartments yaitu, RE kasar/rough endoplasmic reticulum (RER) dan endoplasma
halus/smooth endoplasmic reticulum (SER).
Struktur RE
RE kasar (rough ER)
Di bawah mikroskop elektron tampak adanya bintik-bintik di permukaan RE. Bintik tsb
adalah ribosom, yaitu tempat sintesis protein. Fungsi RE kasar adalah sebagai tempat sintesis
protein yang akan ditempatkan di bagian membran dan ekstra-seluler. Ribosom yang
mencetak protein ini melekat pada RE sehingga produk sintesis masuk ke lumen RE kasar.
Produk sintesis terakumulasi di dalam lumen tersebut dan selanjutnya diproses di badan golgi
sblm dikirim ketempat tujuannya.
Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan
dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon. RE kasar banyak
terkandung dalam sel-sel glandular yang mensekresi protein.
RE halus (smooth ER),
Merupakan RE yang tidak terdapat ribosom di permukaannya. Fungsi RE halus adalah
untuk sintesis asam lemak lipid,kolesterol, steroid dan fosfolipid. RE juga berperan dalam
banyak proses metabolisme dan penawar racun. Jumlah RE halus berbeda-beda dalam sel
yang berbeda. Pada sel hepar, misalnya, RE halus berjumlah banyak dan berfungsi untuk
menghilangkan sifat racun pada zat kimia masukan seperti pestisida, atau karsinogen
dengan cara merubahnya menjadi senyawa yang lebih larut dalam air, kemudian
membuangnya dari sel tubuh.
Selain itu dikenal juga RE sarkoplasmik yang sesungguhnya merupakan jenis khusus
dari RE halus.
RE sarkoplasmik ini ditemukan pada sel-sel otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis
molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE
sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan
dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol
Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi
dan akhirnya dikeluarkan dari sel.
Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati
Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati (RE halus)
Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar
dan RE halus)
RIBOSOM
Ribosom merupakan organel berbentuk butiran kecil (nukleoprotein) yang tersebar di
dalam sitoplasma dan berfungsi untuk situs sintesis protein pada sitoplasma. Secara fisik
ribosom terdiri atas dua sub-unit, ialah subunit kecil (Small disingkat S), dan subunit besar
(Large, disingkat L). Pada dasarnya ribosom pada eukariot sedikit lebih besar dibanding
ribosom prokariot. Masing-masing subunit tersusun atas bagian protein dan bagian rRNA.
RNA ribosom disintesis di dalam nukleolus inti sel dan diekspor dan difungsikan di
sitoplasma. Subunit protein dan RNA hanya bergabung pada saat melaksanakan sintesis
protein. Jika telah selesai kedua sub-unit ribosom itu akan melakukan disosiasi.
Ribosom yang menempel pada RE kasar merupakan molekul yang berukuran 20-25 nm,
terdiri dari 2 sub unit protein; yaitu sub unit besar dan sub unit kecil, dan rRNA. Sub unit
protein besar berikatan langsung dengan membran RE kasar. Selain menempel pada RE
kasar, ribosom juga terdapat bebas pada matriks sitoplasma. Kedua bentuk ribosom (terikat
pada retikulum dan bebas pada sitoplasma) memiliki fungsi yang sama, yaitu mensintesis
protein. Untuk menjalankan fungsi tersebut, ribosom harus terikat dengan mRNA yang berisi
informasi tentang urutan asam amino yang akan disintesis membentuk polipeptida.
Satu kelompok ribosom yang terdiri dari lebih dari 10 ribosom dapat terikat pada satu
untai mRNA untuk melakukan sintesis protein. Kelompok ribosom ini dinamakan
polyribosome atau polysome. Polisome bertujuan agar kecepatan translasi menjadi
meningkat sesuai dengan kebutuhan sel yang sedang tumbuh dan aktif melakukan sintesis
protein.
Proses sintesis protein oleh ribosom dimulai sejak mRNA menempel pada sub unit
protein, selanjutnya terjadi penambahan asam amino oleh tRNA yang sesuai dengan kode
pada mRNA. Proses penambahan asam amino akan membentuk rantai asam amino, dan akan
berakhir pada kode tertentu dlm mRNA. Rantai asam amino, yang juga disebut polipeptida,
selanjutnya akan dilepaskan dari ribosom dan masuk ke RE kasar untuk disalurkan ke organel
lain, misalnya kompleks Golgi.
.
Ribosom Pada Prokaryotik
Ribosome subunits
Bahan dasar sintesis protein
1. Templat cetakan protein ialah mRNA. RNA utusan ini disalin dari suatu gen di dalam
DNA di dalam inti, kemudian diekspor menuju ke sitoplasma untuk diterjemahkan
sebagai protein dengan bantuan ribosom
2. Dua puluh macam asam amino sebagai bahan baku sintesis protein.
3. Pembawa asam amino spesifik, tRNA yang memiliki anti kodon triplet yang
komplementer dengan kodon triplet mRNA. Dengan komplementasi kodon-antikodon
maka urutan asam amino akan didikte oleh urutan kodon mRNA.
4. Dua sub-unit ribosom, yang akan bertindak untuk mempertemukan kodon dengan
antikodon dan melangsungkan reaksi pembentukan ikatan peptida di antara asam amino
yang berdekatan
5. Faktor-faktor inisiasi (untuk mengawali pembentukan ribosom pada kodon pertama
templat mRNA), faktor elongasi (pemanjangan rantai peptida), dan faktor terminasi
(yang akan menghentikan pemanjangan ikatan peptida dan berarti mengakhiri sintesis
protein). Semua faktor translasi tersebut sesungguhnya juga protein yang merupakan
produk dari gen lain.
6. Molekul GTP (guanosin trifosfat) guna membayar energi sintesis yang diperlukan.
a. Tahap inisiasi
Sub-unit kecil ribosom mula-mula melekat pada mRNA. Ini ditandai oleh sikuen
pengingat ribosom pada mRNA (kodon AUG) yang berpasangan dengan tRNA (antikodon
UAC). RNA transfer itu membawa asam amino metionin. Langkah tersebut diikuti dengan
penggabungan sub-unit besar ribosom. Tempat kodon AUG yang berinteraksi dengan
antikodon UAC terletak pada sisi P (=sisi peptida) ribosom. Sisi A ribosom tersedia bagi
tRNA yang membawa asam amino berikutnya yang antikodonnya harus komplemen dengan
kodon sisi A. Protein faktor inisiasi diperlukan untuk mengarahkan terjadinya inisiasi.
Demikian pula energi diperlukan sebanyak 1 GTP.
b. Tahap elongasi.
Amino asil tRNA mengikat kodon pada sisi A melakukan proses pengingatan kodon,
diikuti dengan pembentukan ikatan peptida diantara dua asam amino sisi P dan sisi A. RNA
transfer pada sisi P melepaskan asam aminonya dan berdisosiasi dari ribosom. Amino asil
tRNA pada sisi A bergeser ke sisi P diikuti bergesernya ribosom satu kodon. Amino asil
tRNA yang baru berasosiasi dengan ribosom pada sisi A, dan proses pemanjangan berulang-
ulang terjadi.
c. Tahap terminasi.
Ketika ribosom mencapai kodon berhenti (stop) UAG, sisi A ribosom segera terisi
dengan protein faktor pembebas yang bertugas mendisosiasikan semua kompleks ribosom –
mRNA dan amino asil tRNA. Dua sub-unit ribosom akhirnya juga berdisosiasi membentuk
masing-masing sub-unit.
Kodon AUG = metionin = kodon inisiasi (penanda awal dari sintesis rantai polipeptida
Kodon UAA, UGA, dan UAG = kodon stop = nonsense kodon = kodon termination =
penanda akhir sintesis rantai polipeptida
Ketika satu asam amino mempunyai kodon ganda, perbedaan antara kodon biasanya terlihat
pada basa yang ketiga (pada ujung 3'). Sebagai contoh, alanin dikode oleh triplet GCU, GCC,
GCA, dan GCG.
mRNA, rRNA, tRNA
Poliribosome/Polisome
Baik pada prokaryot maupun pada eukaryot, sintesis protein membutuhkan banyak
ribosom yang melekat pada satu untaian benang mRNA. Banyaknya ribosom pada benang
mRNA ini dapat kelihatan di bawah mikroskop elektron sebagai butiran-butiran (ribosom)
yang menempel pada satu mRNA. Struktur demikian disebut polisoma atau poliribosom.
Translation of codons
Translation
Trafic protein :
Nucleus-RE-Golgi-Vesicle transport
Trafic molecules
Badan golgi merupakan struktur yang tersusun oleh suatu tumpukan sisterna terletak
antara retikulum endoplasma dan permukaan sel. Tiap sisterna terikat membran bertumpuk,
berbentuk kantong pipih, yang tersusun dan terorganisasi dari ukuran besar ke yang kecil.
Sisterna tersebut dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu cis sisterna (bagian tumpukan yang
berada dekat dengan RE), trans sisterna (bagian yang berada dekat kearah membran sel),
dan medial sisterna (bagian tumpukan yang berada diantara cis dan trans). Dan disekitarnya
ditemukan vesikula transport.
Di sekitar sistem ini terdapat vesikula kecil berukuran > 50 nm. Vesikel terikat
membran tersebut amat penting di dalam mengemas (memaket) makromolekul untuk
transport ke bagian-bagian dalam sel.
Tumpukan vesikel yang besar dikelilingi oleh sejumlah vesikel kecil pada bagian
perifer badan golgi berisi makromolekul yang dikemas tersebut. Karena itu, badan golgi
bertugas mengelola dan mengatur makromolekul enzim atau hormon yang hendak menuju ke
lisosom, peroksisoma, dan vesikel sekret.
Peranan badan golgi memproses protein dan molekul lain yang akan diekspor ke luar sel,
atau ke membran sel.
Contoh, proses tersebut adalah glikosilasi (penambahan oligosakarida) pada protein.
Glikosilasi merupakan salah satu macam modifikasi protein setelah sintesisnya selesai.
Glikosilasi penting untuk penanda protein-protein ekstraseluler. Glikoprotein dapat dikenali
dengan baik dengan menggunakan protein pengenal glikoprotein yang dinamakan LEKTIN.
Pada badan kita terdapat sel-sel fagosit (sel-sel granulosit, monosit atau makrofag) yang
mampu menghancurkan kuman yang masuk dalam badan, dengan cara fagositosis.Sel fagosit
‘memakan’ zat immunogen atau bagian sel kuman, memprosesnya dan menampilkannya
kepada sel pembunuh (Sel T Pembunuh, atau T Cell Killer) untuk menimbulkan tanggapan
kekebalan tubuh.
Sel-sel tersebut dilengkapi dengan organel lisosom yang di dalam lumennya terdapat
enzim pencerna (lisozim) yang mampu menghidrolisis atau menghancurkan virus, bakteri
atau partikel-partikel molekul yang ada pada bagian sel kuman yang di’telan’nya tersebut.
Lisosom primer dihasilkan oleh badan Golgi, sedangkan peroksisom berasal dari RE.
Lisosom berfusi dengan suatu endosom, Molekul-molekul kecil hasil pencernaan
berdifusi ke dalam sitoplasma
Materi yang tidak dicerna dibuang keluar sel saat terjadi fusi vesikel dengan membran
plasma.
Lisosom mencerna materi yang dimasukkan ke dalam sel dan mendaur ulang materi
dari pembuangan intraseluler. Selama fagositosis, sel mengurung makanan dalam
vakuola dengan membran yang terlepas secara internal dari membran plasma.Vakuola
makanan bergabung dengan lisosom, dan enzim hidrolitikmencerna makanan
tersebut.Setelah hidrolisis, gula sederhana, asam amino, dan monomer lainmelewati
membran lisosom untuk menuju ke dalam sitosol sebagai nutrien untuk sel tersebut.
Dengan proses autofagi, lisosom mendaur ulang kandungan molekuler organel. RE
dan Golgi umumnya bekerja sama dalam memproduksi lisosom yang mengandung enzim
aktif.
o Peranan lisosoma & Peroksisoma
Lisosom merupakan organel single membrane yang berfungsi sebagai tempat vesikula
penyimpanan enzim-enzim hidrolitik yang aktif pada pH asam. Enzim-enzim yang terdapat di
dalam lisosoma adalah enzim pembongkar molekul kompleks sehingga dapat menghancurkan
berbagai zat/organisme asing yang masuk ke dalam sel, merombak organel sel. Enzim
lisosom berasal hasil sintesis protein yang dilangsungkan di retikulum endoplasma.
Peroksisoma atau kadang disebut mikrobodies merupakan organel meyerupai lisosom
dalam hal struktur tetapi berbeda dalam hal isi, yaitu mengandung komponen enzim yang
berbeda dengan enzim lisosom. Peroksisom berfungsi untuk membuang senyawa racun
seperti H2O2 atau senyawa metabolit lainnya. Selain itu peroksisom juga berfungsi dalam
memecah kelebihan asam lemak di hati, sintesis kolesterol, sintesis lipid yang digunakan
untuk myelin, sebagai tempat utama penggunaan O2 untuk memecah molekul tertentu dan
tempat beberapa macam jenis senyawa racun terakumulasi. Enzim yang terdapat pada
peroksisom berasal dari sintesis protein yang terjadi pada sitosol.
Lisosoma
Lisosom merupakan organel berselaput yang berfungsi sebagai tempat vesikula
penyimpanan enzim-enzim hidrolitik yang aktif pada suasana asam (pada pH sekitar 4,5)
sehingga mampu menghidrolisis hampir semua macam komponen molekul dalam sel tanpa
kecuali. Untuk mempertahankan suasana asam, membran lisosom memompa proton ke dalam
lumennya. Lisosom dilaporkan memiliki tidak kurang dari 40 sampai 50 macam hidrolase.
Mengapa lisosom tidak terhidrolisis habis oleh enzim hidrolitik yang
dikandungnya?
Adanya glikoprotein yang kompleks pada membran lisosom menghadap ke arah interior
diduga merupakan cara proteksi internal yang mencegah hidrolase yang ada di dalamnya
mengenali komponen molekul struktural lisosom.
Semua enzim itu, merupakan glikoprotein yang memang merupakan pertanda asal-usulnya
dari badan golgi. Meskipun produk reaksi hidrolisis dapat keluar dari lisosom, tetapi enzim-
enzim lisosom tetap berada di dalam lumen. Bila selaput membran lisosom rusak akan
menyebabkan lisozim keluar dan menghidrolisis semua komponen sel dalam sitoplasma.
Peroksisom
Berbentuk seperti lisosom (0.5–1.5 µm) , berbentuk agak bulat dan sering memiliki inti
butiran atau kristal yang mungkin saja merupakan kumpulan dari enzim. Berisi enzim
oksidatif dan katalase sehingga berperan dalam berbagai reaksi oksidatif dan menghancurkn
molekul2 racun misalnya hidrogenperoksida (H2O2) yang bersifat racun dengan cara
memecahnya menjadi air dan oksigen. Pada sel daun, posisinya dekat dengan kloroplas
& mitokondria. Organel-organel ini bekerjasama dengan peroksisom dalam fungsi
fotorespirasi. Pada tumbuhan peranannya juga terkait dengan fiksasi nitrogen.
Enzim hidrolitik dalam lisosoma
No Nama enzim Kemampuan hidrolitik
1. Ribo-Nuklease menghidrolisis RNA
2. Deoksiribo-Nuklease menghidrolisis DNA
3. Protease Cathepsin menghidrolisis protein pada sisi
sistein
4. Protease kolagenase menghidrolisis kolagen
5. Peptidase menghidrolisis peptida
6. Lipase menghidroliis ester asam lemak
7. fosfolipase menghidrolisis Fosfolipid
8. Asam fosfatase menghidrolisis fosfomonoester
9. Fosfodiesterase menghidrolisis oligonukleotida
dan fosfodiester
10. Enzim hidrolitik untuk polisakarida & oligosakarida:
Galaktosidase Galaktosida
Glukosidase Glukosida
Manosidase Manosida
Heksoaminidase Heksoaminida
Glukoserebrosidase Glukoserebrosida
Glukuronidase Glukuronida