Anda di halaman 1dari 9

STRUKTUR DAN FUNGSI RIBOSOM

RESUME

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kimia Dasar yang Dibina oleh
Fuji Astutik, M.Pd.

Oleh
Kelompok 11
Kelas PB-2C
Ayu Diahsari (2108086093)
Maulidatus Syarifah (2108086095)
Laeli Noor Khafidhoh (2108086097)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
MARET 2022
A. STRUKTUR DAN FUNGSI RIBOSOM
Ribosom merupakan struktur atau kelompok multimolekuler yang
berperan sebagai pabrik untuk sintesis protein. Ribosom dapat ditemui di
sitoplasma, terikat pada retikulum endoplasma, dan terdapat di dalam matriks
organel-organel yang melakukan metabolisme sendiri seperti mitokondria dan
kloroplas.
Pada sel prokariotik terdapat bebas di sitosol, sedangkan pada sel
eukariotik terdapat bebas di sitosol, matriks, mitokondria, stroma kloroplas, atau
menempel pada permukaan sitolik selaput Retikulum Endoplasma (RE).
Molekul-molekul rRNA bisa diuraikan dengan sistem unit Syedberg atau S
yang mengindikasikan kecepatan relatif saat molekul-molekul mengendap dalam
tabung sentrifugasi, ketika diputar dengan kecepatan tinggi. Semakin besar
jumlah S menunjukkan semakin tinggi berat molekul.

Ribosom sel-sel eukaryotik dapat dibagi menjadi 2 buah subunit. Ribosom


yang memiliki koefisien sedimentasi 80S yang terurai menjadi dua buah subunit
masing-masing dengan koefisien sedimentasi 60S dan 40S Ribosom sel-sel
eukaryotik terdiri dua subunit, masingmasing memiliki koefisien sedimentasi 60S
dan 40 S. Ribosom sub unit besar mempunyai tiga buah rRNA masingmasing
dengan koefisien sedimentasi 28 S, 5,8 S dan 5 S serta 45-48 jenis protein,
sedangkan subunit kecil memiliki hanya sebuah rRNA dengan koefisien
sedimentasi 18 S dan 33 buah protein.
Pada eukariota, ribosom dapat ditemukan bebas di sitosol atau terikat
pada bagian luar retikulum endoplasma. Sebagian besar protein yang diproduksi
ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol, sementara ribosom terikat
umumnya membuat protein yang ditujukan untuk dimasukkan ke dalam
membran, untuk dibungkus di dalam organel tertentu seperti lisosom, atau untuk
dikirim ke luar sel. Ribosom bebas dan terikat memiliki struktur identik dan dapat
saling bertukar tempat. Sel dapat menyesuaikan jumlah relatif masing-masing
ribosom begitu metabolismenya berubah.
B. RNA DAN SINTESIS PROTEIN
RNA, DNA, dan sintesis protein memiliki hubungan yang erat didalam sel.
RNA merupakan asam ribonukleat sebagai hasil transkripsi DNA berupa polimer
nukleotida beruntai tunggal yang tersusun atas gula ribosa dengan tambahan
gugus OH, gugus fosfat, dan basa nitrogen.

Gambar 1 : struktur RNA


a. Gugus gula ribosa RNA memiliki tambahan OH, sedangkan DNA gugus gula
deoksiribosa dengan tambahan H.
b. Basa nitrogen pirimidin RNA adalah basa Urasil yang berbeda dengan basa
Timin, pada basa timin memiliki gugus CH3.
c. Strukturnya berupa asam ribosa; memiliki ikatan fosfodiester antar
nukleotida; basa nitrogen Purin (Adenin dan Guanin) dan Pirimidin (Citosin
dan Urasil).
Tipe-tipe RNA didalam sel yaitu :
1. mRNA (messenger RNA) : sebagai pembawa perintah, pembawa berita, dan
mengode protein.
2. rRNA (ribosom RNA) : berfungsi untuk menyusun ribosom dan mengatalisis
sintesis protein
3. tRNA (transfer RNA) : berfungsi sebagai pengangkut, mengangkut asam
amino untuk translasi protein
4. snRNA (small nuclear RNA) : berfungsi dalam proses inti, splicing dari pre-
mRNA.
5. snoRNA (small nucleolar RNA) : digunakan untuk menghasilkan dan
memodifikasi rRNA secara kimiawi
6. scaRNA (small cajar RNA) : digunakan untuk memodifikasi snoRNA dan
snRNA.
7. mirRNA (mikro RNA) : berfungsi untuk mengatur ekspresi gen, memblok
translasi mRNA selektif.
8. siRNA (small interfering RNA) : mematikan ekspresi gen dengan
mengarahkan degradasi mRNA tertentu dan meletakkan struktur kromatin.
9. RNA non-coding : berfungsi dalam berbagai proses sel seperti sintesis
telomer, inaktivasi kroosom X, dan transport protein ke reticulum
endoplasma.

Sintesis Protein
Protein merupakan polimer panjang yang tersusun dari asam amino yang
berfungsi untuk melaksanakan instruksi yang terdapat dalam kode genetik.
Informasi genetik pada DNA memberikan instruksi untuk sintesis protein dalam
sel. Aliran informasi dari nukleotida ke protein secara berurutan dimulai dari
DNA, kemudian mRNA, tRNA, rRNA, dan protein sebagai hasilnya (Sumitro, dkk.
2017)
1. Transkripsi
Transkripsi adalah penyalinan DNA ke dalam bentuk molekul RNA. Proses
transkripsi terjadi didalam nukleus dan dilakukan oleh enzim RNA polimerase.
Segmen DNA yang akan di transkripsi disebut unit transkripsi. Pada sel
prokariotik, setiap unit transkripsi membawa informasi untuk satu gen yang
selanjutnya akan ditranskripsi menjadi satu RNA dan protein. Sedangkan pada
sel eukariotik, satu set gen yang berdekatan sering ditranskripsikan menjadi
satu unit sehingga RNA yang dihasilkan akan membawa informasi untuk
beberapa proses yang berbeda (Santoso dan Didi. 2016). Proses transkripsi
yaitu penyusunan cetakan sintesis RNA. Arah polimerase (transkripsi)
ditentukan oleh orientasi urutan promotor pada permulaan setiap gen. Gen-
gen yang ditranskripsi dari kiri ke kanan menggunakan untai DNA bagian
bawah sebagai cetakan, sedangkan yang dari kanan ke kiri menggunakan untai
bagian atas sebagai cetakan. Hal ini ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2
Proses transkripsi menghasilkan mRNA. Pada sel eukariotik, mRNA
memiliki dua bagian, yaitu bagian ekson dan intron. Ekson merupakan urutan
nukleotida yang dapat mengode (coding). Sedangkan intron merupakan
bagian yang tidak dapat mengode (non-coding). Bagian intron akan dipotong
dan dikeluarkan dari pre-mRNA, sehingga hanya tersisa bagian ekson yang
digabung-gabungkan. Mekanisme ini disebut RNA Splicing.
RNA polimerase mengatalis proses kimiawi yang sama dengan DNA
polimerase pada proses replikasi DNA. Namun, terdapat perbedaan dari
keduanya hal ini ditunjukkan pada tabel 1. (Santoso dan Didi. 2016)
Tabel 1

Karakteristik DNA Polimerase RNA Polimerase


Nukleotida yang dikatalisasi Deoksiribonukleotida Ribonukleotida
Proses katalisasi Memerlukan primer Tanpa primer
Kesalahan mencetak 1 per 10⁷ nukleotida 1 per 10⁴ nukleotida
informasi genetik yang dikopi yang dikopi
Konsekuensi kesalahan cetak Signifikan Kurang signifikan

2. Translasi
Translasi terjadi pada sitoplasma dan yang berperan dalam proses ini yaitu
mRNA, tRNA, ribosom, dan asam amino. Setiap asam amino yang diangkut oleh
tRNA ditambahkan ke raantai polipeptida yang sedang dibentuk, dan
ditentukan oleh triplet kodon mRNA. Sintesis protein diarahkan oleh informasi
yang diberikan oleh molekul mRNA dengan bantuan ribosom. Sebagaimana
pada gambar 3.
Gambar 3

Secara umum, fase sintesis protein yaitu:


a. Tahap Inisiasi
Inisiasi merupakan tahap pengenalan promotor (urutan nukleotida
dalam DNA yang diikat oleh RNA polimerase). Promotor ini tidak ikut
ditranskripsi. Setelah RNA polimerase mengenali promotor yang
tepat,RNA polimerase melepaskan heliks ganda DNA dan memulai
transkripsi. Tidak seperti sintesis DNA, sintesis RNA tidak membutuhkan
primer. Namun, transkripsi membutuhkan beberapa protein selain RNA
polimerase.
b. Tahap Elongasi
Elongasi merupakan tahap pemanjangan rantai nukleotida.
Nukleotida pertama pada ujung ke-5 rantai mRNA baru awalnya
mempertahankan gugus trifosfatnya. Namun, selama tahap pemanjangan
transkripsi, karena setiap nukleotida tambahan digabungkan pada 3 ujung
molekul RNA yang sedang tumbuh, dua fosfatnya dihilangkan dalam reaksi
eksergonik yang meninggalkan sisa fosfat menjadi bagian dari tulang
punggunggula-fosfat (seperti dalam replikasi DNA). Nukleotida terakhir
yang akan dimasukkan memiliki gugus 3-hidroksil yang terbuka.
c. Tahap Terminasi
Terminasi merupakan tahapan penghentian polimerasi. Tahap ini
terjadi apabila RNA polimerase mengenali sinyal penghentian yang terdiri
dari satu set urutan basa spesifik pada cetakan DNA. Sinyal ini mengarah
pada pemisahan enzim dari DNA cetakan dan RNA yang baru disintesis.
PERTANYAAN

1. Pada gen beta-globin menghasilkan apa saja?


2. Agen apa sajakah yang berperan dalam sintesis protein?
3. Apakah transkripsi dilakukan pada setiap arah?

JAWABAN

1. Pada gen beta-globin menghasilkan satu komponen hemoglobin dan mengandung


2 intron.
2. mRNA, tRNA, rRNA, ribosom, dan asam amino.
3. Tidak. Proses transkripsi memiliki arah, dan arah transkripsi ditentukan oleh arah
polimerase yang berdasarkan orientasi urutan promotor
DAFTAR PUSTAKA

Akmalia A, Pranatami A, Tuhidah D, Rofi’ah L, Khasanah N. 2020. Biologi Sel. Alinea


Media Dipsntsrs; Semarang
Campbell, N., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., and
Jackson, R.B. 2008. Biologi 8th edition. Penerbit Erlangga.
Kurniati T. 2018. Biologi sel. CV Cendekia Press. Bandung
Santoso, Lucia Maria. dan Didi J. S. 2016. Biologi Molekuler Sel. Jakarta:Penerbit
Salemba Teknika.
Sumitro, Sutiman B. Sri Widyarti. dan Sofy Permana. 2017. Malang:Penerbit UB
Press.

Anda mungkin juga menyukai