Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Anak Agung Istri Ratnadewi, S.Si, M.Si.
Oleh:
DNA Replication
Replikasi DNA adalah proses di mana molekul DNA mengalami
pembelahan dan sintesis untuk menghasilkan dua molekul DNA identik. Proses
ini esensial untuk reproduksi sel dan pewarisan informasi genetik dari satu
generasi sel ke generasi sel berikutnya. Replikasi DNA terjadi sebelum sel
memasuki mitosis atau meisosis, lebih tepatnya pada tahap sintesis atau fase S
dari siklus S. Tahap ini terjadi setelah fase G1 dan sebelum fase G2. Fase S
duplikasi sentrosom, yang berperan dalam pembentukan mikrotubulus selama
sintesis, untuk memastikan bahwa salinan DNA induk yang lengkap dan indentik
ada di setiap sel anak yang dihasilkan dari pembelahan sel. Pada tahap ini heliks
ganda induk akan terpisah menjadi dua untai, yang masing- masing akan
berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis untai baru yang saling melengkapi.
Dalam tahap ini, yang dikenal sebagai replikasi semi- konservatif, setiap molekul
anak adalah heliks hibrid di mana satu untai adalah induk (dikonservasi dari heliks
induk) dan untai lainnya baru disintesis. Pada saat yang sama, mekanisme
alternatif yang dikenal sebagai replikasi konservatif merupakan kemungkinan
formal. Dalam tahap ini, heliks ganda asli dibiarkan utuh (kedua untaian aslinya
dilestarikan) dan heliks yang sama sekali baru dihasilkan yang terdiri dari dua
untaian yang baru disintesis. adenin berpasangan dengan timin, dan adeinin
dengan guanin membentuk dua untai yang komplementer satu sama lain.
Contohnya, untai DNA dengan urutan nulkleotida AGTCATGA akan memilki
untai komplementer dengan urutan TCAGTACT. Komplementeritas kedua
untai memungkinkan untuk merekontruksi untai lainnya.
Gambar 1. DNA Replication
RNA Polymerase
RNA polymerase adalah enzim yang bertanggung jawab atas sintesis RNA
dari cetakan DNA dalam proses yang dikenal sebagai transkripsi. Proses ini
esensial dalam ekspresi genetik, di mana informasi genetik yang terdapat dalam
DNA diubah menjadi molekul RNA, yang selanjutnya dapat digunakan untuk
membuat protein atau berbagai fungsi lainnya dalam sel. Enzim RNA polimerase
terdapat pada semua makhluk hidup dan banyak virus. Bakteri dan archaea
memiliki satu RNAP, sedangkan eukariota memiliki tiga jenis RNAP: RNAP
bakteri, RNAP archea, dan RNAP eukariotik I, RNAP eukariotik II, dan RNAP
eukariotik III. RNAP bakteri dan RNAP eukariotik II memiliki kemiripan
struktural. Keluarga protein yang dikenal sebagai keluarga polimerase RNAP
multi-subunit. Tiga jenis utama RNA polymerase pada eukariota, yaitu RNA
polymerase I, RNA polymerase II, dan RNA polymerase III, memiliki peran dan
spesifikasinya masing-masing sebagai berikut:
• RNA Polymerase I (Pol I): RNA polymerase I bertanggung jawab untuk
mensintesis pre-ribosomal RNA (pre-rRNA). Pre-rRNA kemudian
mengalami pemrosesan lebih lanjut untuk membentuk bagian dari subunit
besar ribosom, yang merupakan komponen inti dari ribosom. Aktif di
nukleolus, suatu kompartemen inti sel yang khusus untuk sintesis ribosom.
• RNA Polymerase II (Pol II): RNA polymerase II mensintesis mRNA
(messenger RNA), yang membawa informasi genetik dari DNA di inti sel
ke ribosom untuk sintesis protein. RNA Polymerase II terletak di inti sel
yang Berperan dalam transkripsi gen-gen yang terlibat dalam regulasi dan
sintesis protein, termasuk gen-gen untuk protein struktural dan enzim.
• RNA Polymerase III (Pol III): RNA polymerase III mensintesis tRNA
(transfer RNA), 5S rRNA, dan beberapa jenis RNA kecil lainnya yang
memiliki peran penting dalam fungsi seluler. Terletak di inti sel yang
berperan dalam transkripsi gen-gen yang menghasilkan RNA yang terlibat
dalam transportasi asam amino (tRNA) dan fungsi seluler lainnya.
Replikasi DNA
1. Transkripsi
a. Inisiasi
Tahap inisiasi adalah proses DNA yang terjadi di dalam nukleus yang akan
dihampiri oleh RNA polymerase. Proses ini dimulai saat RNA polymerase
melekat pada promotor gen, sehingga RNA polymerase membentuk mRNA
melalui cetakan DNA template. Ini menunjukkan bahwa situs pengenal RNA
polymerase adalah promotor, sehingga RNA polymerase ada di mana saja
promotor. Promoter adalah bagian penting dari regulator gen dan terletak dekat
dengan titik awal transkripsi. Pada titik awal transkripsi, terdapat basa purin (G
atau A) dan basa C dan T yang berada di kedua sisi (CAT, CGT). Proses sintesis
transkrip RNA dimulai pada 5' dan berlanjut hingga 3'. Promotor berada di titik
awal trasnkripsi pada area 5', sehingga disebut regulator 5.
b. Elongasi
Faktor elongasi ini berikatan dengan RNA polimerase segera setelah proses
inisiasi selesai dan membantu polimerase bergerak sepanjang sekuens template
DNA dan struktur kromatin pada eukariota. Dengan memakai ATP, chromatin
remodeling complex akan membuka struktur kromatin. Kompleks ini dapat
bergerak bersama dengan polimerase namun dapat pula muncul pada RNA
polimerase yang macet dan setelah bergerak kembali akan lepas. Adapun mengenai
detil mekanisme ini masih belum terungkap secara lengkap namun diketahui
protein tersebut dapat melepas secara sementara dimer H2A-H2B dari inti
nukleosom, mengganti mereka saat pomerase bergerak sepanjang nukleosom. RNA
polymerase membungkus dan bergerak pada untaian DNA, mentranskripsikan
DNA di bagian atas dan membuka bagian bawahnya. Dengan cara ini, enzim dapat
menahan sebagian daerah DNA beruntai tunggal yang disebut gelembung
transkripsi. Pada gelembung transkripsi, enzim polymerase mengikat
ribonukelosida trifosfat bebas ke basa terbuka pada template DNA, dan basa ini
kemudian ditambahkan ke rantai mRNA jika terjadi kecocokan komplementer.
c. Terminasi
Saat RNA polimerase mengenali sinyal terminasi, proses termiansi dimulai.
Sinyal terminasi pada kebanyakan gen bakteri terdiri dari susunan berulang pasangan
nukleotida A-T yang didahului oleh sekuens DNA simetris sepanjang dua kali lipat, yang
jika ditranskripsikan akan membentuk RNA berbentuk jepit rambut atau "hairpin".
Bentuk jepit rambut RNA membantu RNA yang terbentuk ditarik dari situs aktif enzim
saat RNA polimerase mencapai bagian ini. Hibrid DNA-RNA pada situs aktif yang
ditahan bersama oleh pasangan terminator yang terdiri dari pasangan ikatan U-A tidak
cukup kuat untuk mempertahankan RNA tetap berada di tempatnya. Akibatnya, RNA
akan terlepas dan proses transkripsi akan berakhir.
2. Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu
polipeptida atau protein, hanya molekul mRNA yang ditranslasi sedangkan rRNA
dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan
DNA yang menyusun gen dalam bentuk ORF (Open Reading Frame, kerangka
baca terbuka). Proses translasi terjadi pada sitoplasma, tepatnya di pada ribosom
yang disusun oleh rRNA dan beberapa macam protein. Ribosom terdiri atas dua
jenis, yaitu ribosom sub unit kecil dan ribosom sub uni besar. Ribosom subunit kecil
dan ribosom sub unit besar nantinya akan mengelilingi mRNA. Dalam proses
translasi, mRNA diterjermahkan untuk menghasilkan polipeptida tertentu. Proses
ini menggunakan urutan mRNA sebagai template untuk sintesis rantai asam amino.
Kumpulan dari asam amino-asam amino ini nantinya akan membentuk polipeptida
dan kumpulan polipeptida akan membentuk protein. Translasi mRNA dalam
ribosom dimulai dari ujung 5’ dan berakhir pada ujung 3’. Setiap 3 gugus nukleotida
dalam rantai mRNA yang berasal dari 4 jenis nukleotida (U, C, A, G) dinamakan
kodon, yang nantinya akan ditranslasikan atau diterjemahkan menjadi salah satu
asam amino. Kodon AUG yang ditranslasi menjadi asam amino metionin biasanya
mengawali urutan sebuah polipeptida, sehingga dinamakan kodon start atau kodon
inisiator, sebaliknya kodon UAA, UGA dan UAG berperan sebagai kodon yang
mencirikan dihentikannya proses translasi, sehingga dinamakan kodon stop atau
kodon terminator.
a. Inisiasi
Pada tahap awal translasi, mRNA, tRNA, dan dua subunit ribosom dibawa
bersama. Pertama, subunit ribosom kecil melekat pada segmen leader pada ujung
5' (di atas) mRNA dan tRNA inisiator. Pada bakteri, rRNA dari subunit membentuk
pasangan basa dengan urutan nukleotida tertentu dalam leader mRNA. Pada
eukariotik, ujung 5' menginstruksikan subunit kecil untuk melekat pada ujung 5'
mRNA. Kodon inisiasi, yang disebut AUG di belakang mRNA, memberikan sinyal
untuk memulai proses translasi. tRNA inisiator, yang membawa asam amino
metionin, melekat pada kodon inisasi. Penyatuan mRNA, tRNA inisiator, dan sub
unit ribosom kecil diikuti oleh perlekatan sub unit ribosom besar, yang
menyempurnakan kompleks inisiasi translasi. Protein yang disebut faktor inisiasi
dibutuhkan untuk membawa semua komponen tersebut bersama-sama. Sel juga
mengeluarkan energi dalam bentuk molekul GTP untuk membentuk kompleks
inisiasi. Saat penyelesaian proses inisiasi, tRNA inisiator berada pada tempat P dari
ribosom, dan tempat A yang kosong siap untuk tRNA-aminoasil berikutnya.
Sintesis polipeptida dimulai pada ujung aminonya. Proses inisiasi ini, lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar berikut: