GEN
GENETIKA
Presented by: Group 1
OUR MEMBER'S
Proses penyusunan dimulai dengan ikatan TFIID ke sekuens pendek DNA double
heliks yang utamanya tersusun dari nukleotida T dan A sehingga disebut TATA box
dan subsunit dari TFIID yang mengenali TATA box dinamai TBP (TATA binding
protein).
PERBANDINGAN STRUKTUR RNA POLIMERASE
Bakteri, Archaea, dan Eukariota
1. Inisiasi, yaitu tahapan awal transkripsi DNA. Proses ini terjadi saat RNA
poliemrase berikatan ke bagian promoter dari gen. Kejadian ini merupakan
sinyal bagi DNA untuk dibuka sehingga enzim bisa membaca basa dan
membuat salinan gen berupa RNA. dari template DNA.
2. Elongasi, yaitu proses pemanjangan RNA hasil transkripsi. Satu persatu
nukleotida ditambahkan dan RNA bertambah panjang.
3. Terminasi, yaitu penghentian proses transkripsi. Hal ini terjadi saat RNA
polimerase menemui kode codon stop yang menandakan tempat berakhirnya
gen.
TAHAPAN TRANSKRIPSI DNA PADA PROKARIOT
INISIASI
Sel harus mengetahui letak dari gen yang harus ditranskripsikan, sel harus memilih
bagian DNA yang tepat yang akan ditranskripsikan. maka DNA polimerase harus
pertama kali menempel ke bagian DNA yang dinamakan promoter. Promoter
adalah bagian DNA berupa sekuens atau susunan nukleotida unik yang menandai
titik dimulainya transkripsi DNA.
INISIASI
Factor sigma mengenai regio promoter dari gen, saat factor sigma mengikat
bagian dari promoter, maka factor transkripsi akan membantu doking atau
penempelan enzim utama dari proses trnskripsi DNA yaitu RNA Polimerase.
Setelah itu RNA Polimerase akan menjalankan fungsi enzim helicase secara mandiri
untuk membuka DNA. Setelah terbuka maka sintesis RNA dapat dimulai.
ELONGASI
Ketika sudah terinisiasi, kerja RNA polimerase tidak berlangsung dengan halus atau lanncar sepanjang DNA.
Kadang tersendat, berhenti sementara pada beberapa sekuens dan berjalan cepat di tempat yang lain. RNA
polimerase yang sedang dalam fqse elongasi berkaitan dengan faktor elongasi yaitu protein yang
mengurangi kemungkinan RNA polimerase akan terlepas dari DNA sebelum trenskripsi mencapai titik
terminasi. Selanjutnya jika tidak ada hambatan factor sigma akan melepaskan diri dan kemudian akan
masuk ke dalam fase elongasi.
hambatan lain dalam proses elongasi yaitu adanya DNA supercoiling. Hal ini terjadi ketika gaya torsi
terbentuk saat proses transkripsi DNA berlangsung. Perhatikan gambar di bawah menggambarkan
bagaimana DNA supercoiling ini terbentuk. Untuk mengurangi atau mengatasi supercoiling ini, maka
terdapat mekanisme berupa enzim topoisomerase pada eukariota dan bakteri. Namun pada bakteri
terdapat topoisomerase khusus yang dinamakan DNA gyrase.
ELONGASI
Proses termiansi ditandai saat RNA polimerase mengenali sinyal terminasi. Saat
RNA polimerase sampai ke bagian ini, bentuk jepit rambut dari RNA membantu RNA
yang bentuk ditarik dari situs aktif enzim. Hibrid DNA-RNA pada situ aktif yang
ditahan bersama oleh pasangan terminator berupa pasangan ikatan U-A yang
tidak terlalu kuat untuk menahan RNA tetap berada di tempatnya, sehingga akan
menyebabkan RNA terlepas dan akhirnya proses transkripsi berakhir. Akhirnya,
RNA terlepas dan terbentuklah mRNA yang baru.
TAHAPAN TRANSKRIPSI PADA EUKARIOT
INISIASI
Promoternya memiliki 2 segmen, dimana bagian yang paling dekat dengan gen berupa TATA box.
Perbedaanya terletak pada factor transkripsi, pada prokariota factor trasnkripsi berupa 1 protein
tunggal, sedangkan pada eukariot terdapat 6 jenis protein yang dinamakan kelompok factor transkripsi
umum. Pada tahap awal factor transkripsi umum masuk ke promoter dan berikatan dengan TATA box
adalah protein TF2D yang memiliki domain TBPdi protein tersebut. Stelah protein ini berikatan degan
DNA kemudian diikuti dengan rekrutmen protein lain yaitu TF2B yang ikut mengikat DNA Bersama-
sama TF2D.
TAHAPAN TRANSKRIPSI PADA EUKARIOT
INISIASI
Setelah itu masuk secara bersamaan RNA Setelah kompleks ini terbentuk akan terjadi 2 hal,
polymerase 2, protein TF2, TF2E, daan TF2H. Pada pertama ialah fosforilasi (penambahan gugus
gambar tersebut dapat dilihat RNA polymerase 2 fosfat pada CTD) dan kedua mulainya aktivitas
memiliki ekor atau ekstensi protein yang helicase dari RNA Polimerase 2, setelah itu terjadi
dinamakan CTD, CTD pada manusia berupa 52 pelepasan Sebagian dari factor transkripsi
tandem lipid dari 7 sekuens asam amino yang umum, sehingga tersisa RNA Polimerase 2,
memanjang dari struktur inti RNA polymerase 2. kemudian akan memulai aktivitas sintesis RNA.
TAHAPAN TRANSKRIPSI PADA EUKARIOT
INISIASI
Pada eukariota juga terdapat protein lain yang ikut
mengatur inisiasi dari transkripsi DNA protein ini
berupa mediator, yang dipengaruhi oleh protein
activator dari transkripsi, dimana protein activator ini
mengikat terlebih dahulu bagian ladin dari DNA, disini
tampak ekspresi gen dipengaruhi oleh bagian DNA
yang jauh letaknya gate tersebut. Selain itu mediator
juga menyediakan tempat menempelnya dari histon
modify enzim dan kromatin remodeling kompleks, hal
ini dikarenakan transkripsi harus berhadapan dengan
kompleks protein dan histon yang berikatan dengan
DNA. Disini terlihat bahwa iniasiasi transkripsi pada
eukarota lebih kompleks dari pada inisiasi transkripi
pada prokario
MODIFIKASI DAN PEMROSESAN RNA PASCA
TRANSKRIPSI DNA
Setelah terbentuk RNA, maka pada gen yang
mengkodekan protein akan dilanjutkan ke proses
translasi RNA. RNA yang ditranslasikan berupa mRNA.
Pada prokariota, proses ini berlangsung cukup
sederhana. Dikarenakan tidak adanya struktur inti sel,
mRNA yang dihasilkan dapat langsung ditranslasikan.
Namun pada euakriota terdapat proses modifikasi
terlebih dahulu RNA sebelum ditranslasikan. Selain itu,
proses translasi mRNA pada eukariota berlangsung di
sitoplasma sehingga mRNA harus diekspor terlebih
dahulu keluar dari inti sel. Terlihat bahwa transkripsi
DNA pada eukariota hanya merupakan langkah pertama
dari langkah lanjutan untuk memproduksi mRNA. Salah
satu kunci adalah fosforilasi CTD. Selain membantu
proses pelepasan RNA dari template DNA, CTD juga
menjadi kerangkan bagi protein yang terlibat dalam
pemrosesan RNA untuk bergabung ke kompleks
repliklasi dan melakukan modifikasi RNA on the spot.
spot.
TIPE RNA YANG DIPRODUKSI OLEH SEL
SATU UNIT TRANSKRIPSI: APAKAH SELALU SATU GEN SATU
PROTEIN/RNA?
Setiap unit segmen DNA yang ditranskripsikan disebut sebagai satu unit
transkripsi. Pada eukariota, satu unit transkripsi umumnya membawa
informasi hanya satu gen sehingga mengkode hanya satu molekul RNA atau
satu molekul protein saja. Namun, pada bakteri, satu set gen yang
berdekatan satu sama lain sering kali ditranskripkan sebagai satu unit.
Hasilnya adalah molekul mRNA yang membawa informasi beberapa protein
yang berbeda. Jadi, dalam kondisi ini kondisi satu gen, satu protein, atau
satu RNA tidak berlaku.
PEMASANGAN BASA (BASE PAIRING)
SAAT TRANSKRIPSI
TRANSKRIPSI VS. REPLIKASI
Hanya segmen/fragmen pendek DNA Seluruh untai DNA bereplikasi
yang ditranskripsi
Nukleotida ditambahkan pada salah
Nukleotida ditambahkan pada salah satu ujung saja
satu ujung saja
Enzim yang berperan yaitu DNA
Enzim yang berperan yaitu RNA polimerase
polimerase
Base pairing : A, T, G, C
Base pairing : A, U, G, C
Berbentuk double helix (double
Berbentuk single strand strand)
FAKTOR TRANSKRIPSI
Dalam biologi molekuler, faktor transkripsi adalah protein yang mengontrol laju
transkripsi dari informasi genetik dari DNA ke mRNA dengan mengikat urutan
DNA tertentu
Berfungsi sebagai pengatur ekspresi gen di dekat urutan dan penting dalam
embriogenesis
Faktor transkripsi bekerja sendiri atau dengan protein lain dalam suatu kompleks
dengan mempromosikan (sebagai aktivator) atau memblokir (sebagai penekan)
perekrutan RNA polimerase ke spesifik gen
Faktor transkripsi ditranskripsi dari gen pada kromosom menjadi RNA, kemudian
RNA diterjemahkan menjadi protein
Implikasinya adalah faktor transkripsi dapat mengatur dirinya sendiri
FAKTOR TRANSKRIPSI UMUM
Disebut faktor “umum” karena protein dibutuhkan untuk semua promoter yang
menggunakan RNA polimerase II. Faktor transkripsi umum ini terdiri dari satu
set protein yang saling berinteraksi dan dinamakan TFII (dari kata transcription
factor for polymerase II) dan didenotasi secara arbitrer sebagai TFIIB, TFIID, dan
seterusnya. Secara umum, TFII ini menjalankan fungsis eperti faktor σ dan
bagian dari TFIIF memiliki struktur tiga dimensi yang equivalen dengan faktor σ.
Proses penyusunan dimulai dengan ikatan TFIID ke sekuens pendek DNA double
heliks yang utamanya tersusun dari nukleotida T dan A sehingga disebut TATA box
dan subsunit dari TFIID yang mengenali TATA box dinamai TBP (TATA binding
protein).
REGULASI PASCA TRANSKRIPSI
(POST-TRANSCRIPTIONAL REGULATION)
Regulasi pasca transkripsi adalah serangkaian proses biologis
yang umum pada sebagian besar sel eukariotik ketika transkrip
primer RNA diubah secara kimiawi setelah transkripsi dari
sebuah gen untuk menghasilkan molekul RNA yang matang
dan fungsional yang kemudian dapat meninggalkan inti sel dan
melakukan salah satu fungsinya di dalam sel.
Pada fase pasca transkripsi (post-transcriptional), terjadi
beberapa proses yang unik pada Eukaryotik:
1. capping: penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA
2. poliadenilasi: penambahan gugus poli-A pada ujung 3'
mRNA
3. RNA splicing: pemotongan dan penyambungan RNA
4. RNA editing: penyuntingan mRNA
1. CAPPING
Intron ditemukan di sebagian besar gen organisme dan banyak virus, dan dapat
terletak di berbagai gen, termasuk yang menghasilkan protein, RNA ribosom
(rRNA), dan RNA transfer (tRNA).
Ketika protein dihasilkan dari gen yang mengandung intron, penyambungan RNA
terjadi sebagai: bagian dari jalur pemrosesan RNA yang mengikuti transkripsi dan
mendahului translasi.
EXON-INTRON DALAM MRNA
Ekson adalah setiap bagian dari gen yang akan mengkodekan bagian dari RNA
matang akhir yang dihasilkan oleh itu gen setelah intron dihilangkan oleh RNA
penyambungan.
Istilah ekson mengacu pada urutan DNA dalam gen dan ke urutan yang sesuai dalam
transkrip RNA.
Dalam penyambungan RNA, intron dihilangkan dan ekson secara kovalen bergabung
satu sama lain sebagai bagian dari menghasilkan RNA messenger yang matang.
AURA KASIH MAKAN BAKWAN,
TERIMA KASIH KAMI UCAPKAN