PENDAHULUAN
2.2 Transkripsi
Pada organisme eukariot (memiliki dinding inti sel), DNA terdapat pada
kromosom, artinya bahwa DNA berada si dalam inti sel. DNA akan tetap berada di
dalam sel, sedangkan protein dibuat di dalam sitoplasma. DNA tidak ikut berperan
secara langsung dalam pembuatan protein, tetapi pita double helix DNA sangat
berperan penting dalam terbentuknya mRNA.
Transkripsi adalah proses pembentukan molekul RNA dari DNA. Proses
transkripsi memerlukan kerja sekelompok enzim yang disebut dengan RNA
polimerase. Untuk memulai proses ini, dibutuhkan adanya sinyal atau tanda yang
berupa gen tertentu. Gen yang menjadi tanda itu adalah kodon AUG. Tempat
mulainya transkripsi ini disebut hulu, atau dikodekan dengan bentuk 5`. Proses
dimulainya transkripsi dikenal dengan istilah inisiasi. Pada pengakhiran proses
transkripsi, ada daerah yang disebut hilir yang sering ditandai dengan bentuk 3`.
Proses diakhirinya transkripsi dikenal dengan istilah terminasi. Proses transkripsi
selalu berjalan dari hulu ke hilir, artinya selalu berjalan menurut arah 5` ke 3`.
Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat
pada rantai sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula
dengan kodon. Jadi mRNA adalah kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka
m-RNA akan segera bergerak meningggalkan inti sel menuju sitoplasma untuk
melakukan proses selanjutnya(translasi).
DNA memiliki dua untai atau dua pita, pada proses transkripsi hanya satu untai saja
yang berfungsi sebagai pencetak RNA. Pita DNA yang mencetak mRNA ini
dikenal dengan istilah DNA “sens”. Pita DNA komplementer (pelengkap) lainnya
yang tidak mencetak mRNA disebut DNA “antisens”.
Proses antara inisiasi dan terminasi adalah proses pemanjangan atau dikenal dengan
proseselongasi. Pita mRNA dengan pita DNA memiliki panjang yang berbeda.
Untaian RNA lebih pedek dari pada untaian DNA. Di dalam satu untai DNA double
helix bisa terjadi beberapa proses transkripsi yang menghasilkan beberapa untai
mRNA. Informasi yang diterjemahkan dari DNA ke RNA adalah basa nitrogennya.
Jika pada untai DNAsens terdapat basa nitrogen adenin (A), maka pada rantai
mRNA akan diterjemahkan sebagai basa nitrogen urasil (U). Jika pada untai DNA
sens terdapat basa nitrogen guanin (G), maka pada untai mRNA akan diartikan
sebagai basa nitrogen sitosin (S). Hal ini berlaku sebaliknya. Untai inisiasi pada
DNA-pun akan diterjemahkan menjadi untai terminasi pada mRNA, dan
sebaliknya. mRNA yang telah selesai dicetak (dalam arti telah selesai menerima
informasi genetik dari DNA) akan meninggalkan DNA, keluar dari inti sel melalui
pori-pori membran inti sel menuju sitoplasma untuk melanjutkan proses translasi.
RNA dibuat dari untai DNA.
Tahap transkripsi terdiri dari tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
1) Inisiasi (Permulaan)
Inisiasi dimulai dari prometer yaitu daerah DNA yang merupakan tempat
melekatnya RNA polimerase. Promoter mencakup titik awal (start point)
transkripsi yaitu adanya nukleotida yang menunjukkan dimulainya sintesis
protein (kodon start). Promoter berfungsi untuk menentukan tempat
dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan
sebagai cetakan.
2) Elongasi (Pemanjangan)
Elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan ganda terbuka
secara berurutan. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida dari
molekul RNA yang sedang tumbuh disepanjang rantai DNA. Setelah sintesis
RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembali dan molekul RNA baru terlepas
dari cetakkannya.
3) Terminasi (Pengakhiran)
Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator. Terminator
adalah urutan DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodom
terminasi).
2.3 Translasi
Pada proses ini, mRNA telah keluar dari inti sel. Sekali mRNA keluar dari
inti sel dan telah berada dalam sitoplasma, maka mRNA akan bergabung dengan
satu atau lebih ribosom yang memungkinkan asam-asam amino disusun menjadi
rantai polipeptida sesuai dengan kode genetik yang ditugaskan pada rantai mRNA.
Jadi proses translasi merupakan proses pemindahan informasi genetik dari RNA ke
protein.
Proses translasi dibantu dengan bantuan molekul-molekul perantara lain yang
terdapat didalam sitoplasma, yaitu tRNA atau RNA pemindah. tRNA berfungsi
untuk mengikat asam amino pada satu ujungnya, sedangkan ujung yang lain mampu
mengenal kodon mRNA untuk tempat melekatnya asam amino yang diikatnya.
Asam amino yang terdapat di dalam sitoplasma akan diikat oleh tRNA. Pengikatan
ini dibantu dengan menggunakan energi yang berupa ATP (adenin tripospat). ATP
berfungsi untuk mengaktifkan asam amino agar siap untuk diangkut ke subunit
ribosom.
Triplet anti-kodon terdapat pada t-RNA. Triplet ini akan berpasangan dengan triplet
kodon sambil membawa sebuah asam amino. misal GUA akan membawa asama
amino valin, UAA akan membawa asama amino tirosin. Dan dengan bantuan
ribosom asama amino-asama amino tersebut akan digabungkan dengan ikatan
peptida menjadi protein.
a. Struktur dan Fungsi tRNA
mRNA dan tipe RNA seluler lain, molekul RNA transfer ditranskripsi dari
cetakan DNA. Pada sel eukariotik, seperti mRNA, tRNA dibuat di dalam nukleus
dan harus diangkut dari nukleus ke sitoplasma tempat terjadinya translasi. Baik
pada sel prokariotik maupun eukariotik, tiap molekul tRNA digunakan berulang
kali untuk mengambil desain asam aminonya dalam sitosol dan menyimpan muatan
di ribosom, serta meninggalkan ribosom untuk mengambil muatan lainnya.
Molekul tRNA terdiri atas untai tunggal RNA yang panjangnya hanya 80
nukleotida. Untai RNA melipat ke belakang terhadap dirinya sendiri membentuk
molekul dengan struktur tiga dimensi yang diperkuat interaksi antara bagian-bagian
yang berbeda dari rantai nukleotida. Basa-basa nukleotida di daerah tertentu dari
untai tRNA membentuk ikatan hydrogen dengan basa-basa komplementer dari
daerah lain. Berikut merupakan gambar RNA transfer :
c. Ribosom
Ribosom memudahkan pemasangan yang spesifik antara antikodon tRNA
dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Ribosom tersusun dari subunit kecil
dan subunit besar, subunit tersebut dibangun oleh protein-protein dan molekul RNA
yang disebut RNA ribosom. Pada eukariotik, subunit tersebut disintesis di nucleus.
Gen RNA ribosom pada DNA kromosomal ditranskripsi, dan RNA tersebut
diproses dan disusun dengan protein-protein yang diambil dari sitoplasma. Sub unit
ribososm yang dihasilkan kemudian diekspor melaui pori-pori nucleus ke
sitoplasma. Baik pada eukariota maupun prokariota, subunit besar dan kecil
bergabung untuk membentuk ribosom fungsional hanya ketika kedua subunit
tersebut terikat pada molekul mRNA. Karena sebagian sel mengandung ribuan
ribosom, rRNA merupakan tipe RNA yang paling banyak. Walaupun ribosom
eukariota dan prokariota mirip dalam struktur dan fungsinya, ribosom eukariota
sedikit lebih besar dan sedikit berbeda dengan ribosom prokariota dalam komposisi
molekulernya. Perbedaan tersebut memiliki pengaruh medis yang penting. Obat-
obat tertentu dapat melumpuhkan ribosom prokariota tanpa menghambat
kemampuan ribosom eukariota membuat protein. Obat ini termasuk tetrasiklin dan
streptomisin, digunakan sebagai antibiotic untuk melawan infeksi bakteri. Struktur
suatu ribosom mereflesikan fungsinya untuk mengumpulkan mRNA dengan tRNA
pembawa asam amino. Selain satu tempat pengikatan pengikatan untuk mRNA, tiap
ribosom memiliki tiga tempat pengikatan untuk tRNA. Berikut merupakan gambar
anatomi ribosom:
3. Tahap terminasi (Penghentian sintesis protein), pada tahap ini terjadi karena
terdapat kode-kode yang menandai mRNA untuk menghentikan proses
pengangkutan asam amino. Kode-kode itu berbentuk kodon UAA, UAG,
atau UGA. Jika salah satu kodon itu ditemukan oleh tRNA, maka secara
langsung proses sintesis protein akan terhenti karena tRNA tidak mengikat
asam amino kembali.
Setelah selesai tahap terminasi, maka secara otomatis ribosom akan berpisah
antara sub unit besar dan sub unit kecilnya, serta asam amino akan
membentuk zat lain yang sedang dibutuhkan oleh sel. Sub unit besar dan
sub unit kecil akan bersatu kembali jika akan dilakukan proses sintesis
kembali. Berikut merupakan gambar proses sintesis protein yang meliputi
transkripsi dan translasi sampai terbentuk polipeptida yang berupa rantai.
3.1 Simpulan
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2
tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah
tahap dimana pada saat pembentukan mRNA di dalam nukleus dari DNA
template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi adalah tahap
dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu
oleh Ribosom yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil.
Tahap transkripsi dan translasi terjadi melalui beberapa tahapan yaitu inisiasi
(Permulaan), elongasi (Pemanjangan), dan terminasi (Penghentian sintesis
protein).
DAFTAR PUSTAKA