&
TRANSLASI
Konsep 17.2
Transkripsi adalah sintesis RNA yang diarahkan oleh DNA : pengamatan lebih dekat
- RNA duta pembawa informasi dari DNA ke mekanisme pensintesis protein dalam sel, ditranskripsikan
dari untai cetakan gen. Enzimnya disebut dengan RNA polimerase memishakan antara kedua untai DNA dan
menggabungkan nukleotida RNA saat membentuk pasangan basa di sepanjang cetakan DNA
- RNA polimerase dapat merakit polinukleotida hanya pada arah 5’-3’. Beda dengan DNA polimerase,
RNA polimerase mampu membuat rantai dari nol. Enzim-enzimnya tidak memerlukan primer.
- Sekuens DNA yang dijadikan tempat melekat dan menginisiasi transkripsi RNA polimerase disebut
dengan Promote. Pada bakteri sekuens yang menandai berakhirnya transkripsi disebut dengan Terminator
- Para ahli mengatakan bahwa arah transkripsi “ke hilir” disebut dengan (downstream) sedangkan arah
yang “ke hulu” disebut dengan (upstream). Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan posisi sekuen
nukleotida dalam RNA atau DNA. . Rentangan DNA yang di transkripsi menjadi molekul RNA disebut
dengan unit transkripsi (transcription unit).
- Pada bakteri memiliki satu jenis RNA polimerase yang tidak hanya menyintesis mRNA, namun berfungsi
dalam sintesis protein misalnya RNA ribosom. Namun sebaliknya pada eukariota memiliki tiga tipe RNA
polimerase dalam nukleus
Sintesis Transkripsi RNA
- Pada bakteri secara spesifik RNA Polimerase akan mengenali dan berkaitan dengan
promoter. Pada eukariotik sekelompok protein yang disebut dengan faktor transkripsi
(transcription factor) memediasi pengikatan RNA polimerase dan inisiasi transkripsi
- Kompleks faktor transkripsi dan RNA polimerase II yang terikat ke promoter disebut
dengan kompleks inisiasi transkripsi (transcription initiation complex). Peran faktor
transkripsi dan suatu sekuens DNA promoter yang sangat penting disebut dengan kotak
TATA (TATA box)
Pemanjangan Untai RNA
- RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ RNA yang sedang tumbuh sambil terus menyusuri
helix ganda. Saat gelombang sintesis RNA maju maka molekul RNA baru akan melepaskan diri dari cetakan
DNA-nya kemudian helix ganda DNA terbentuk kembali. Transkripsi berlangsung dengan laju sekitar 40
nukleotida per detik pada eukariota.
- Sekuens sinyal poliadenilasi yang mengkodekan sinyal poliadenilasi (AAUAAA) pada pre-mRNA. Pada
suatu titik 10-35 nukleotida yang mengarah ke hilir dari sinyal AAUAAA protein yang berasosiasi dengan
transkripsi RNA sedang tumbuh akan memotong bagian itu sehingga akan terlepas dari polimerase, dan pre-
mRNA pun terlepas. Akan tetapi polimerase terus mentranskripsikan DNA sebanyak ratusan nukleotida
setelah tempat pre-MRNA dilepaskan.
-
Terminasi Transkripsi
Hasil transkripsi pada sel eukariotik berupa pre-mRNA yang perlu diolah dahulu
menjadi mRNA agar dapat diproses dalam proses selanjutnya yaitu translasi.
Pengubahan Ujung-ujung mRNA
Dalam sel eukariot, tRNA, seperti mRNA, dibuat di dalam nukleus dan harus berpindah dari
nukleus ke sitoplasma, tempat translasi terjadi. Pada sel bakteri maupun sel eukariota, setiap
molekul tRNA digunakan berulang - ulang, mengambil asam amino yang sesuai dengannya di
dalam sitosol, meletakkan muatan ini pada rantai polipeptida di ribosom, dan kemudian
meninggalkan ribosom, siap untuk mengambil asam amino
Suatu molekul tRNA terdiri dari seutas RNA tunggal
yang panjangnya sekitar 80 nukleotida. Apabila
digambarkan secara dua dimensi, molekul tRNA terlihat
seperti daun semanggi.
Menampung tRNA yang mengangkut asam amino yang akan ditambahkan berikutnya ke rantai
tersebut.
tRNA yang telah melepaskan muatannya akan meninggalkan ribosom dari situs E.
Ribosom menahan tRNA dan mRNA dalam posisi yangan sangat berdekatan dan menempatkan
asam amino baru untuk ditambahkan ke ujung karboksil polipeptida yang sedang tumbuh.
Ribosom kemudian mengkatalisis pembentukan ikatan peptida. Ketika bertambah panjang,
polipeptida melewati terowongan keluar (exit tunnel) pada subunit besar ribosom. Setelah
selesai dibuat, polipeptida dilepaskan ke sitosol melalui terowongan keluar. Protein-protein
ribosom yang sebagian besar berada pada eksterior, menyokong perubahan bentuk molekul
rRNA saat melakukan katalisis selama translasi. RNA ribosom merupakan penyusun utama
antarmuka (interface) diantara kedua subunit sekaligus penyusun situs A dan situs P, dan
merupakan katalis pembentukan ikatan peptida.
MEMBANGUN POLIPEPTIDA
Proses translasi dan sintesis protein polipeptida dapat dibagi menjadi tiga
tahap (analog dengan transkripsi) : inisiasi, elongasi atau pemanjangan, dan
terminasi. Tahap-tahap tersebut membutuhkan faktor protein yang membantu
proses translasi dan energi dibutuhkan untuk aspek tertentu dari inisiasi dan
pemanjangan rantai, energi tersebut disediakan oleh hidrolisis GTP (Guanin
Trifosfat), molekul yang berkerabat dekat dengan ATP.
Asosiasi Ribosom dan Inisiasi Translasi
Saat sintesis, rantai polipeptida mulai mengumpar dan menggulung secara spontan sebagai
konsekuensi dari sekuens asam aminonya (struktur primer), membentuk protein dengan bentuk yang spesifik.
Dengan demikian, gen menentukan struktur primer, dan struktur primer sendiri menentukan bentuk.
Pada beberapa kasus, rantai polipeptida mungkin dipotong-potong dengan enzim menjadi dua
potongan atau lebih. Misalnya protein insulin pertama disintesis sebagai seutas rantai polipeptida tunggal,
namun menjadi aktif baru setelah sejenis enzim memotong bagian tengah rantai, meninggalkan suatu protein
yang terdiri atas dua rantai polipeptida yang dihubungkan oleh beberapa jembatan disulfida. Pada contoh
lain, dua atau lebih polipeptida yang disintesis secara terpisah mungkin disatukan, membentuk subunit
protein yang memiliki struktur kuartener. Contoh yang akrab dengan kita adalah hemoglobin.
2. Menargetkan Polipeptida ke Lokasi Spesifik