Anda di halaman 1dari 16

41.

Diberikan gambar atau skema proses sintesis protein, peserta dapat menentukan tahapan
dan tempat terjadinya

SINTESIS PROTEIN

Langkah Sintesis Protein


1. DNA pita sense mencetak/transkripsi RNAduta/ RNAm
2. RNAd/kodon meninggalkan inti menuju ribosom
3. RNAd sampai ke ribosom kemudian kodon diterjemahkan/translasi oleh RNAt
4. RNAt membawa asam amino ke ribosom disesuaikan dengan kode RNAd/kodon
5. Asam amino di ribosom di rangkai menjadi polipeptida/protein
Secara sederhana sintesis protein terbagi ke dalam dua tahapan penting, yakni transkripsi
dan translasi. Berikut penjelasan dari kedua tahapan tersebut.
1. Transkipsi
Transkipsi merupakan suatu proses dimana informasi genetika yang terdapat pada
DNA dicopikan kepada mRNA (mesenger RNA), proses ini terjadi di dalam nukleus
atau inti sel dan dikatalisasi oleh enzim RNA polimerase.
Transkipsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA. Hanya satu strand
(pita) saja dari dua strand DNA yang ada ditranskripsikan menjadi mRNA. Hal ini
disebabkan karena hanya pada satu strand DNA saja yang mengandung urutan
tertentu dari nukleotida yang disebut promoter. Promoter ini bisa mengaktifkan RNA
polimerase untuk memulai proses transkripsi. Strand yang ditranskripsikan disebut
sense strand, sedangkan yang tidak ditrnskripsikan disebut antisense strand.
RNA dihasilkan dari aktivitas enzim RNA polimerase. Enzim RNA polimerase
membuka pilinan ke dua rantai DNA hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida
RNA. enzim RNA polimerase merangkaikan nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’
→ 3’, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida
spesifik di sepanjang DNA menandai dimana transkipsi suatu gen dimulai dan
diakhiri.
Transkipsi terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan),
dan terminasi (pengakhiran) rantai RNA. DNA bisa ditranskripsikan menjadi mRNA,
tRNA, maupun rRNA. Namun hanya basa nitrogen yang terdapat pada mRNA saja
yang nantinya diterjemahkan menjadi asam amino (protein).

a. Inisiasi
Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi
disebut sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik awal (start point)
transkripsi (nukleotida dimana sintesis RNA sebenarnya dimulai) dan biasanya
membentang beebrapa pasangan nukleotida di depan titik awal tersebut. Selain
menentukan diman transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang mana
dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. DNA yang
digunakan ini disebut DNA-template (DNA-acuan). Tiga-tiga basa DNA
template disebut kodogen, dan tiga-tiga basa yang dicetak pada nukleotida
mRNA ditentangnya disebut kodon.
b. Elongasi
Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan heliks ganda DNA
tersebut terbuka secara berurutan kira-kira 10 hingga 20 basa DNA sekaligus.
Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari molekul
RNA yang sedang “tumbuh” di sepanjang heliks ganda DNA tersebut. Setelah
sintesis RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul
RNA baru akan lepas dari cetakan DNA-nya.
c. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA
yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu urutan DNA yang
berfungsi menghentikan proses transkripsi. Terdapat beberapa mekanisme yang
berbeda untuk terminasi transkripsi. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya
berhenti tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi. Sebaliknya,
pada sel eukariotik, RNA poimerase terus melewati titik terminasi. Pada titik
yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, RNA yang telah terbentuk
terlepas dari enzim tersebut. Kemudian mRNA akan keluar dari inti sel dan
masuk ke dalam sitosol melalui nukleopore.
Satu molekul DNA bisa mengandung berjuta-juta urutan nukleotida, hanya
sebagian kecil dari molekul DNA ini yaitu hanya beratus-ratus basa nitrogen
saja yang ditranskipsikan menjadi molekul mRNA. Bagian dari molekul DNA
ini disebut gen, karena dapat menghasilkan satu molekul mRNA, dan
umumnya satu molekul mRNA akan menghasilkan satu polipeptida (protein)
pada proses selanjutnya yang disebut translasi. Jadi satu molekul DNA
mengandung berbagai gen atau bisa memberikan informasi untuk membentuk
berbagai protein. mRNA yang terbentuk masih mengalami modifikasi yaitu
beberapa urutan nukleotida yang bersal dari transkripsi bagian DNA yang
disebut intron dihilangkan, sedangkan yang disebut exon dipertahankan.

2. Translasi
Translasi merupakan proses dimana informasi urutan triplet basa nitrogen pada
mRNA dipakai untuk menentukan urutan-urutan asam amino pada suatu protein yang
akan dibentuk. Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu kode genetik
menjadi protein yang sesuai. Kode genetik triplet (tiga nukleotida pada urutan
mRNA) yang dapat diterjemahkan menjadi urutan asam amino pada peristiwa
translasi disebut kodon. Interpreternya adalah tRNA. tRNA mentrasfer asam amino-
asam amino dari “kolam” asam amino di sitoplasma ke ribosom. Molekul tRNA
membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya yang sesuai dengan triplet
nukleotida pada ujung tRNA lainnya yang disebut antikodon. Asosiasi kodon dan anti
kodon sebenarnya merupakan bagian kedua dari dua tahap pengenalan yang
dibutuhkan untuk translasi suatu pesan genetik yang akurat. Asosiasi ini harus
didahului oleh pelekatan yang benar antara tRNA dengan asam amino. tRNA yang
mengikatkan diri pada kodon mRNA harus membawa hanya asam amino yang tepat
ke ribosom. Tiap asam amino digabungkan dengan tRNA yang sesuai oleh suatu
enzim spesifik yang disebut aminoacyl-tRNA synthetase.
mRNA mempunyai urutan-urutan basa nitrogen yang disebut kodon. Setiap kodon
terdiri dari tiga (triplet) basa nitrogen. Karena ada empat macam basa nitrogen
(Adenine = A, Guanine = G, Cytosine = C, dan Uracil = U) maka kombinasi yang
mungkin dari triplet basa nitrogen dengan kemungkinan maksimal 64 macam
kombinasi (64 macam kodon). Setiap kodon melambangkan/mengodekan satu asam
amino. Karena dalam protein hanya terdapat 20 macam asam amino, maka satu asam
amino bisa dikodekan oleh beberapa kodon. Translasi terbagi menjadi tiga tahap,
yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan) dan terminasi (pengakhiran).
Semua tahap ini memerlukan fakto-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA dan
ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga
membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (Guanosin
triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP (Adenosin triphosphat).
a. Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang
memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Ujung
mRNA yang telah masuk ke sitoplasma akan terikat dengan ribosom unit kecil
(40S) yang kemudian mengikat ribosom unit besar (60S).Selanjutnya ribosom
akan mengikat dua molekul tRNA yang antikodonnya komplementer terhadap
kodon mRNA. Di dekat tempat pelekatan ribosom sub unit kecil pada mRNA
terdapat kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses
translasi. tRNA inisiator, yang membawa asam amino metionin, melekat pada
kodon inisiasi AUG.Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon mRNA
harus mengndung triplet AUG dan terdapat tRNA inisiator berisi antikodon
UAC yang membawa metionin. Jadi, pada setiap proses translasi, metionin
selalu menjadi asam amino awal yang diingat. Triplet AUG dikatakan sebagi
start codon karena berfungsi sebagai kodon awal translasi.

b. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino berikutnya
ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Kodon mRNA
pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA
yang komplemen dengannya. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar (60S)
berfungis sebagai enzim, yaitu mengkatalis pembentukan ikatan peptida yang
menyambungkan polipeptida yang memanjang dengan asam amino yang baru
tiba. Enzim yang menyambungkan polipeptida dengan asam amino baru di
ribosom ini dinamakan enzim peptidyl transferase.Kemudian polipeptida
memisahkan diri dari tRNA tempat pelekatannya semula, dan asam amino pada
ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh tRNA
yang baru masuk. saat mRNA berpindah tempat, kodonnya tetap berikatan
dengan antikodon tRNA. mRNA bergerak bersama-sama dengan antikodon ini
dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi. Sementara itu, tRNA
sekarang tanpa asam amino karena telah diikatkan pada polipeptida yang
sedang memanjang. Selanjutnya tRNA keluar dari ribosom. Langkah ini
membutuhkan energi yang disediakan oleh hidrolisis GTP.

c. Terminasi
Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai suatu urutan triplet basa nitrogen
tertentu yang disebut termination ribosom atau kodon stop, maka polimerisasi
asam amino akan terhenti sampai di situ. Triplet basa kodon stop adalah UAA,
UAG atau UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan
bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.Setelah proses translasi
selesai, protein yang sudah disintesis itu bisa ditambahkan gugus karbohidrat
atau dipecah menjadi polipeptida-polipeptida kecil atau yang lainnya. Hal ini
disebut proses post-translasi. Dengan demikian satu gen bisa membentuk satu
protein atau juga bisa membentuk beberapa protein, bergantung pada proses
post-translasi. Sewaktu proses translasi berlangsung, di dalam sitoplasma
terbentuk peptida-peptida yang tertentu urutannya (terdiri dari 15 – 30 asam
amino) yang disebut peptida signal. Bila peptida signal terbentuk maka peptida
ini akan mengikatkan diri dengan reseptor protein yang terdapat pada
permukaan reticulum endoplasma, dengan demikian menarik pula ribosom
sehingga melekat pada reticulum endoplasma dan protein yang
disintesisnyaakan masuk ke sisterna reticulum endoplasma, kemudian
disekresikan ke luar sel atau akan membentuk protein membran plasma.

Proses sintesis protein


42. Disajikan data hasil persilangan pindah silang, peserta dapat menentukan Nilai Pindah
Silang (NPS)
Peristiwa pindah silang akan menghasilkan keturunan dengan sifat yang baru. Hal ini
disebabkan karena adanya rekombinasi gen, yaitu penggabungan dari sebagian gen
induk jantan dengan sebagian gen induk betina pada saat proses fertilisasi (pembuahan),
sehingga menghasilkan susunan pasangan gen yang berbeda dari gen-gen induknya.

Contoh soal:

Hasil persilangan antara mangga besar manis (BbMm) dengan mangga kecil asam (bbmm)
memperoleh hasil sebagai berikut:
Besar asam = 150
Besar manis = 750
Kecil manis = 100
Kecil asam = 500
Tentukan nilai pindah silangnya?

Pembahasan:

Diketahui bahwa mangga besar manis dan mangga kecil asam adalah parental, sedangkan
mangga besar asam dan mangga kecil manis merupakan rekombinan. Jadi, nilai pindah
silangnya adalah
43. Disajikan data tentang populasi, peserta dapat menentukan frekwensi gen tertentu
berdasarkan hukum
Hukum Hardy Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dalam populasi dapat tetap
distabilkan dan tetap berada dalam keseimbangan dari satu generasi. Syarat terjadinya
prinsip ini adalah :
1. perkawinan secara acak,
2. tidak ada seleksi alam,
3. jumlah populai besar,
4. tidak terjadinya mutasi maju atau surut, jika ada mutasi antara gen A dan a harus
sama
5. gen memiliki viabilitas dan fertilitas yang sama antara gen A dan a
6. tidak ada migrasi.
Secara umum, hukum Hardy Weinberg dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Bila frekuensi alel A di dalam populasi diumpamakan p
b. Frekuensi alel a diumpamakan q
Hasil perkawinan heterozigote antara Aa × Aa akan diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Homozigot dominan AA = p × p = p2
2) Heterozigot 2 Aa = 2p × q = 2pq
3) Homozigot resesif = aa = q × q = q2
Sehingga persamaan rumusnya adalah:
p2 (AA) + 2 pq (Aa) + q2 (aa)
karena (p + q)2 = 1, maka p + q = 1, sehingga p = 1 – q
contoh soal

1. Diketahui 36% orang tidak dapat merasakan pahitnya kertas PTC (non PTC).
Tentukanlah perbandingan genotipe TT : Tt : tt.

Jawab :
Perasa + tidak perasa = 100%
Perasa = 100% - 36% = 64%
q2 = 36% = 0,36
q = √0,36= 0,6
p+q=1
p = 1 - 0,6 = 0, 4
p2 + 2pq + q2 = 1
= (0,4)2 + 2 (0,4 x 0,6) + (0,6)2
= 0,16 : 0,48 : 0, 36
TT : Tt : tt
2. Dari 10.000 penduduk terdapat wanita buta warna 9 orang, maka berapa orangkah
wanita karir, wanita normal, pria normal, dan pria buta warna?

Jawab :
Pria normal (XB) = p
Pria buta warna (Xb) = q
Wanita normal (XBXB) = p2
Wanita buta warna (XbXb) = q2
Wanita normal carrier (XBXb) = 2pq
Wanita buta warna = 9 orang
q2 = 9/10.000 = 0,0009
q = √0,0009 = 0,03
p+q=1
p = 1 - 0,3 = 0,97
2pq (wanita normal carrier) = 2 (0,97 x 0,03)
2pq (wanita normal carrier) = 0,02 x 10.000 = 200 orang
p2 (wanita normal) = (0,97)2
= 0,094 x 10.000 = 940 orang
p (pria normal) = 0,97 x 10.000 = 9700 orang
q (pria buta warna) = 0,03 x 10.000 = 300 orang

3. Dari 10.000 penduduk diperiksa golongan darahnya. Didapat 2800 orang golongan darah
A, 2800 golongan darah B, 800 orang golongan darah AB, dan 3600 orang golongan
darah O. Hitunglah:
a. Frekuensi alel IA, IB, IO
b. Berapa orang homozigot golongan darah A.
c. Berapa orang homozigot dan heterozigot golongan darah B.
Jawab :
a. p2 (IAIA) + 2pr (IAIO) + q2 (IBIB) + 2qr (IBIO) + 2pq (IAIB) + r2 (IOIO)
r2 = 3600/10.000 = 0,36
r = √0,36= 0,6
(p + r)2 = 2800 + 3600/10.000
(p + r)2 = 6400/10.000
(p + r)2 = 0,64
(p + r) = √0,64 = 0,8
p = 0,8 - 0,6 = 0,2
p+q+r=1
q = 1 - (p + r)
q = 1 - (0,2 + 0,6)
q = 0,2
b. IAIA = p2 = (0,2)2 = 0,04
IAIA = 0,04 x 10.000 = 400 orang

c. IBIB = q2 = (0,2)2 = 0,04


IBIB = 0,04 x 10.000 = 400 orang
IBIO = 2qr = 2(0,2 x 0,6) = 0,24
IBIO = 0,24 x 10.000 = 2400 orang

44. Disajikan tabel berbagai macam produk bioteknologi, peserta dapat menentukan
bioteknologi konvensional atau bioteknologi modern dan peran pentingnya bagi
kehidupan manusia

Macam Bioteknologi
a. Bioteknologi tradisional atau konvensional (Fermentasi) : proses pengubahan
senyawa utama menjadi senyawa lain melalui proses enzimatis dengan bantuan
mikroorganisme, contohnya tempe, oncom, kecap, yakult, dan yoghurt.
bioteknologi tradisional memiliki ciri-ciri:
 Melibatkan jasa mikroorganisme secara langsung
 Menggunakan prinsip kerja yang sederhana
Produk bioteknologi tradisional adalah :
1. sebagai pembuatan bahan pangan seperti,
 Kecap dengan Aspergilus wentii
 Tempe dengan Rhizopus oryzae
 Oncom dengan Neurospora sitopila
 Tape dan roti dengan Saccharomyces cerevicae
 Yoghurt dengan Lactobacillus bulgaricus atau Streptococcus thermophylus
 Keju dibuat dari dadih atau sisa dengan Lactobacillus bulgaricus
 Nata de coco dengan Acetobacter xylinum
 Mentega susu dengan Streptococcus lactis
 Asam sitrat dengan Aspergillus niger
 Asam amino untuk MSG dengan Corynebacterium glutamicum
2. Sebagai protein sel tunggal (PST) sebagai bahan makanan berasal dari bakteri,
jamur dan ganggang merupakan alternatif sumber protein baru. Seperti :
Spirullina sp, Chlorela sp, Tricoderma resei, Candida utilis, Fusarium
graminearum, dan Methylophylus methylotrophus
3. Sebagai bioleaching atau biometarulugi yakni pemecah biji logam dalam bidang
pertambangan yaitu Thiobacillus ferrooxidans dengan reaksi :

CuFeS2+ 2Fe2(SO4)3 + 2H2O + 3O2 CuSO4+ 5FeSO4 + 2H2SO4 +


Energi

CuSO4 + 2Fe+ + H2SO4 + Energi 2FeSO4 + Cu2+ + 2H+ + Energi


4. Bioenergi seperti menghasilkan biogas yaitu Metahobacterium sp dalam
kondisi anaerob

C6H12O6 3CH4 + 3CO2


Glukosa gas methana
5. Dalam bidang kesehatan misalnya adalah ditemukannya vaksin, antibiotik, dan
interferon

 Penicillium notatum menghasilkan Penicilin


 Chepalosporium menghasilkan Sefalosporin
 Streptomycin aureofaciens menghasilkan Tetrasiklin
 Streptomycin fasiens menghasilkan Aureomisin
 Streptomycin griceus menghasilkan Streptomisin
 Streptomycin venezuelae menghasilkan Kloramfenikol
6. Dalam bidang bioremidiasi (memperbaiki lingkungan dengan menguraikan
bahan pencemar, seperti misalnya pencemaran oleh minyak dapat diatasi
dengan bakteri Pseudomonas yang mampu mengkonsumsi senyawa
hidrokarbon)
b. Produk bioteknologi modern
1) Kultur Jaringan. Konsep dasar dari kultur jaringan adalah totipotensi
sel.Keuntungan teknik ini adalah sifat tanaman yang identik dengan
induknyadan perbanyakan lebih cepat.
2) Analisis genetik. Analisis geneitk mempelajari sifat dan karakter gen
yangdiwariskan dari generasi ke generasi serta interaksi antara gen
denganlingkungannya untuk menghasilkan suatu fenotip.
3) Manipulasi organisme. Manipulasi mikroba, tanaman, atau hewan
danpemilihan individu yang diinginkan untuk perbaikan generasi yang
baru.
4) Analisis DNA. Analisis DNA merupakan proses pengambilan DNA atau
RNA dari organisme melalui tahapan isolasi DNA, polymerase chain
reaction, elektroforesis, dan analisis hasil yang dibantu oleh software
bioinformatika.
5) Teknologi DNA rekombinan. Teknologi DNA rekombinan merupakan
metode untuk merekayasa genetik suatu organisme dengan
mengintroduksikan gen yang interes ke dalam suatu organisme.
6) Polymerase Chain Reaction. PCR merupakan teknik amplifikais atau
penggandaan gen target dengan menggunakan primer spesifik untuk
inisiasi.
7) PCR bekerja berdasarkan prinsip replikasi DNA.
8) Hibridoma. Hibridoma merupakan metode untuk menggabungkan dua
jenis sel dengan tujuan mendapatkan hibrid yang memiliki kemampuan
dari kedua sel sebelumnya.
9) Kloning. Kloning merupakan metode menghasilkan keturunan
yangdikehendaki identik dengan sel induknya.
10) Hibridisasi DNA. Hibridisasi DNA merupakan metode untuk
menyeleksisekuen DNA dengan menggunakan probe DNA rantai tunggal
untuk proses hibridisasi rantai ganda DNA.
11) Sekuensing DNA. Sekuensing DNA adalah proses pembacaan urutan basa
nukleotida gen interes.

45. Disajikan narasi tentang proses rekayasa genetika, peserta dapat menentukan jenis
bioteknologi

b. Bioteknologi Modern
a. Rekayasa genetika (transplantasi gen/teknologi plasmid/DNA
rekombinan/transgenik/genetic enginering), yaitu penggunaan tekhnik biologi
yang teliti untuk menata kembali gen-gen dengan cara menyisipkan, menambahkan,
mentransfer gen dari satu individu ke individu yang lain. Produknya adalah :
 hormon insulin dengan merekayasa gen bakteri Escherica coli
 tanaman transgenik, seperti tanaman kapas tahan hama yang telah disisipi gen
bakteri Bacillus thuringiensis
 vaksin (mikroorganisme atau bagian dari suatu mikroorganisme yang telah
dilemahkan sehingga tidak membahayakan)
 Interferon merupakan jenis antibodi yang digunakan untuk melawan virus.
 Terapi gen, pengobatan penyakit yang bersifat menurun dengan cara
menyisipkan gen normal dalam sel yang memiliki gen penyebab sakit
Faktor utama rekayasa genetika
 Adanya vektor (pembawa) biasanya digunakan plasmid (DNA
sirkuler/berbentuk melingkar pada bakteri yang berada di luar
kromosom/ekstra kromosomal)
 Adanya agen berupa sel bakteri (pada pembuatan hormon insulin menggunakan
agen berupa bakteri Eschericia coli)
 Adanya enzim yang berfungsi untuk memotong dan menyambung (enzim
restriksi endonuklease sebagai pemotong DNA dan enzim ligase untuk
penyambung DNA)

2. Tranplantasi inti (cloning), contohnya domba dolly. Ovum yang kosong disisipi inti
sel somatis berupa sel ambing (kelenjar susu) dari domba donor. Kemudian ovum
dimasukkan ke dalam rahim sehingga ovum berkembang menjadi individu baru
yang identik dengan pendonor inti sel somatis.
3. Teknik Hibridoma, dengan fusi 2 sel yang berbeda yaitu sel limfosit dengan sel
kanker untuk menghasilkan antibodi, contohnya pembuatan antibodi monoklonal.
Antibodi ini spesifik terhadap antigen. Antibodi monoklonal sebagai obat anti kanker,
dengan ciri monospesifik dan cepat bereaksi
4. Kultur jaringan, yaitu proses perbanyakan vegetatif sel/jaringan tubuh tanaman
menjadi tanaman baru dengan sifat yang sama dengan tanaman asalnya. Eksplan
(bagian tumbuhan yang akan dikultur) dicuci alkohol 70 % untuk sterilisasi, kemudian
dimasukkan ke medium agar. Kemudian eksplan berkembang menjadi kalus (jaringan
yang belum terdeferensiasi) contohnya kultur tanaman anggrek, tanaman memiliki
sifat totipotensi yaitu kemampuan untuk tumbuh kembali secara total menjadi
individu baru yang seragam/identik dengan induknya

46. Disajikan proses rekayasa genetika secara acak, peserta dapat mengurutkan proses
rekayasa genetika dengan benar

Langkah-langkah rekayasa genetika


1. Identifikasi gen yang diinginkan (misal gen untuk insulin pada manusia).
2. Pemotongan kromosom dengan menggunakan enzim restriksi endonuklease untuk
melepaskan gen
3. Ekstraksi plasmid dari sel bakteri
4. Pembukaan plasmid dengan menggunakan enzim lain
5. Pemasangan gen ke dalam cincin plasmid
6. Pemasukan plasmid ke dalam sel bakteri
7. Menumbuhkembangkan sel bakteri
8. Pembentukan duplikat plasmid yang mengandung gen yang dipasang baru dan
menghasilkan produk yang diharapkan seperti insulin.

47. Diberikan ilustrasi antara perubahan lingkungan, peserta dapat menganalisis keterkaitan
antara perubahan lingkungan dengan keberlanjutan kehidupan organisme di dalamnya
A. Kerusakan Lingkungan
Ada dua sumber kerusakan lingkungan yaitu aktivitas alam dan aktivitas manusia
1. Aktivitas alam seperti meletusnya gunung, gempa bumi, angin topan, dan tsunami
2. Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan, industri,
pertambangan, dan transportasi
Beberapa aktivitas yang mengganggu keseimbangan lingkungan :
(A) Penggundulan hutan atau deforestasi menyebabkan ; hilangnya plasma nuftah,
tanah longsor, terjadi erosi, berkurangnya paru – paru dunia, banjir di musim
penghujan, serta kurangnya daerah resapan air.
(B) Lahan Kritis, disebabkan oleh berbagai hal, antara lain, perladangan berpindah,
pengelolaan hutan yang tidak baik dan penebangan ilegal, kebakaran hutan, dan
eksploitasi bahan tambang.
(C) Kerusakan Lingkungan Pesisir dan Laut, disebabkan konversi hutan
mangrove, penambangan pasir, penangkapan ika hias di habitat terumbu karang
dengan peledak, tumpahan minyak yang dapat menghilangkan kemampuan alam
untuk merehabilitasi dirinya sendiri.
B. Pencemaran (polusi)
Merupakan masuknya organisme, zat, atau komponen lain ke dalam lingkungan,
menyebabkan perubahan lingkungan. Suatu zat dapat disebut polutan apabila,
jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, dan
bersifat merugikan.

Macam Polusi
1. Pencemaran udara,
 Gas SO2 menyebabkan hujan asam dan dapat merusak tanaman, besi berkarat.
Gas ini beracun dapat mengganggu parnapasan.
 Gas CO (karbon monoksida), sifat gas ini tidak berbau, tidak berwarna, beracun.
Menyebabkan sesak napas, asma, kerusakan otak, dan kematian.
 Gas CO2 (karbondioksida) di udara dapat menyebabkan efek rumah kaca, yang
kemudian dapat mengakibatkan pemanasan global dan suhu di bumi makin
meningkat sehingga es dikutub mencair serta intrusi air laut ke darat.
 Gas NOx (nitrogen oksida), merupakan gas beracun dan menyebabkan penyakit
pernapasan serta hujan asam.
 Gas chlorofluorocarbon (CFC), dihasilkan dari gas pengembang busa, AC dan
lemari es. CFC dapat bereaksi dengan ozon, sehingga ozon dapat berkurang. Sifat
gas ini tidak berwarna dan mengakibatkan penipisan lapisan ozon sehingga sinar
UV masuk ke bumi dapat menyebabkan kanker kulit serta merusak tanaman.
 Partikel-partikel padat (Pb) : Gas campuran pada bahan bakar kendaraan motor
dan bersifat racun dan menyebabkan kerusakan otak, dan penurunan daya tahan
tubuh
2. Pencemaran air:. pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air.
 Buangan industri seperti logam berat, Pb, Hg, Zn, dapat terakumulasi dan bersifat
racun.
 Fosfat dan nitat menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral di perairan
sehingga kondisi air lambat dan kaya nutrien hara yang menyebabkan tumbuhan
cepat berkembangbiak dan terjadi blooming alga.
 DDT (pestisida) memiliki dampak terhadap pencemaran air yakni punahnya
organisme air serta ikan yang tercemar dapat meracuni orang yang memakannya,
karena terjadi bio magnification yaitu pelipatan gandaan bahan pencemar oleh
organisme satu ke oraganisme yang tingkatannya lebih tinggi dalam rantai
makanan
3. Pencemaran tanah : sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan
kaca, dan kaleng, detergen yang bersifat non bio degradable, dan beberapa zat kimia
insektisida.
4. Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, mesin
pabrik, tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran
48. Diberikan ilustrasi peristiwa ekologis, peserta dapat meganalisis prinsip faktor pembatas
(carrying capacity)
Contoh faktor pembatas
1) Spesies Eurythermal :
Ikan Eurythermal adalah ikan yang mempunyai sifat bias atau mampu bertoleransi
dengan perbedaan suhu yang luas. Contoh ikan yang mempunyai sifat
Eurythermal adalah :Ikan Gupi ( Poecilia raticulata ) dan Ikan Tilapia (
Oreochroms mossambicus )
2) Spesies Stenothermal :
Ikan Stenothermal adalah jenis ikan yang sifat tidak bias bertoleransi terhadap
perbedaan suhu yang luas. Contoh ikan yang mempunyai sifat Stenothermal
adalah : Ikan Trout ( Oncorhynchus muskiss ) dan Ikan kakap merah (L.
campechanus) serta Ikan Siakan / Kakap putih ( Lates calcarifer )
3) Spesies Euryhaline :
Ikan Euryhaline adalah Ikan yang bersifat bias mentoleransi terhadap perbedaan
salinitas yang luas. Contoh ikan yang mempunyai sifat Euryhaline adalah : Ikan
Bandeng ( Chanos chanos forsska ), Ikan Nila ( Oreochromis niloticus ) dan Ikan
Sidat ( Anguilla bicolor )

4) Spesies Stenohaline :
Ikan Stenohaline adalah Ikan yang memiliki sifat tidak bisa bertoleransi dengan
perbedaan salinitas yang luas. Contoh ikan yang mempunyai sifat Stenohaline
adalah : Ikan Kerapu ( Epinaphalus fuscoquttatus ) dan Ikan qiru
(Amphiprioninae ) serta Ikan badut Ocellaris, Amphiprion ocellaris

49. Disajikan tahapan mekanisme pernapasan secara acak, peserta dapat mengurutkan
pernapasan dada atau pernapasan perut

Macam Respirasi
1) Pernapasan dada
 Fase inspirasi, otot antar tulang rusuk luar (musculus intercostae eksterna)
berkontraksi sehingga, tulang dada naik, rongga dada membesar, tekanan udara di
paru-paru menjadi kecil sehingga udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
 Fase ekspirasi, otot antara tulang rusuk luar relaksasi, tulang rusuk turun, sehingga
rongga dada mengecil, tekanan di paru-paru menjadi lebih besar, sehingga udara
dalam rongga dada terdorong keluar

2) Pernapasan perut
 Fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya
rongga dada membesar dan tekanan udara di paru-paru menjadi kecil sehingga
udara dari luar masuk ke paru-paru
 Fase ekspirasi, otot diafragma relaksasi (cekung naik) sehingga rongga dada
mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.

50. Disajikan gambar sistem pencernaan, peserta dapat menentukan tempat terjadinya
pencernaan secara kimiawi zat makanan tertentu (lemak, protein, karbohidrat)

Pencernaan Kimiawi
Organ Enzim Substat Hasil

Mulut  Ptialin Amilum Maltosa


 Lipase
lingual lipid as.lemak + gliserol

Lambung  Pepsin protein pepton


 Renin susu emulsi susu
 HCl pepsinogen pepsin
 Lipase gastrik lipid as.lemak + gliserol
Pankreas Amilase amilum glukosa
Lipase/steapsin lipid as.lemak + gliserol
Tripsin protein peptida
Hati Empedu lemak emulsi lemak
Usus halus Laktase laktosa galaktosa + glukosa
Sukrase sukrosa fruktosa + glukosa
Maltase maltosa glukosa + glukosa
Erepsin pepton as. amino
Lipase lipid as. lemak + gliserol

Anda mungkin juga menyukai