Anda di halaman 1dari 12

TRANSKRIPSI DAN

TRANSLASI

GENETIKA

Disusun oleh : Kelompok 3


REKA ANANDA OKTAVIANI
NUR ASNIAR ZABIR
NI’MA WATI
SYAKRIAH KAMILA UTAMI
Pengertian Transkripsi
Transkripsi merupakan proses sintesis RNA menggunakan
salah satu untai molekul DNA sebagai cetakan
(templat)nya.
Pada tahap awal produksi protein, informasi resep yang ada
pada gen dikopi satu per satu (basa per basa) dari sebuah
rantai DNA di dalam nucleus sel menjadi rantai RNA
pembawa pesan (messenger RNA = mRNA). Rantai DNA
berfungsi sebagai cetakan (template) yang akan
menghasilkan mRNA komplemennya. Bedanya, basa T
(thymine) pada DNA digantikanoleh U (uracil) pada
mRNA, namun keduanya tetap sama-sama berkomplemen
dengan A (adenine). Proses pengkopian DNA menjadi RNA
ini dinamakan transkripsi.
Mekanisme Transkripsi
Mekanisme transkripsi mirip dengan replikasi DNA,
terutama dalam penggunaan substrat trifosfat nuclioside dan
Sintesis berlangsung dengan arah 5’→ 3’ seperti halnya arah
sintesis DNA. Dua perbedaan utama adalah sebagai berikut:
(1) Adanya untai molekul DNA sebagai cetakan. Dalam hal ini
hanya salah satu di antara kedua untai DNA yang akan
berfungsi sebagai cetakan bagi sintesis molekul RNA. Untai
DNA ini mempunyai urutan basa yang komplementer
dengan urutan basa RNA hasil transkripsinya, dan disebut
sebagai pita antisens. Sementara itu, untai DNA
pasangannya, yang mempunyai urutan basa sama dengan
urutan basa RNA, disebut sebagai pita sens.
Mekanisme Transkripsi
Meskipun demikian, sebenarnya transkripsi pada umumnya tidak terjadi
pada urutan basa di sepanjang salah satu untai DNA. Jadi, bisa saja
urutan basa yang ditranskripsi terdapat berselang-seling di antara kedua
untai DNA, dan
(2) hanya sebagian kecil dariseluruh potensi genetik dari suatu organisme
direalisasikan dalam satu sel. Dalam sel eukariotik dibedakan, sangat
sedikit dari total DNA yang ditranskripsi. Bahkan dalam organisme 2
bersel tunggal, di mana hampir semua urutan DNA dapat ditranskripsi,
jauh lebih sedikit dari setengah dari semua gen mungkin ditranskripsi
setiap saat.
Oleh karena itu, dengan transkripsi melibatkan mekanisme yang
digunakan untuk memilih gen tertentu dan untai template untuk
transkripsi, karena ini pilihan sebagian besar mengatur kemampuan
metabolisme sel. Mekanisme beroperasi secara luas di tingka tinisias idan
terminasi transkripsi, melalui tindakan-tindakan protein yang kontak
DNA dalam cara-situs yang sangat spesifik.
Pengertian Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan urutan
nukleotida yang ada pada molekul mRNA
menjadi rangkaian asam-asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein. Hanya
molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan
rRNA dan tRNA tidak ditranslasi.
Translasi adalah proses penerjemahan
urutan nukleotida atau kodon yang ada pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam
amino yang menyusun suatu polipeptida
atau protein.
Transfer RNA (tRNA)

Proses translasi memerlukan molekul tRNA. tRNA


merupakan molekul adaptor yang berfungsi
menterjemahkan urutan nukleotida dalam mRNA menjadi
urutan asam amino dalam polipeptida. Pada tRNA terdapat
urutan tiga basa yang disebut antikodon. Antikodon ini
komplemen dengan salah satu kodon.
Sedangkan pada ujung 3’ tRNA terikat asam amino spesifik.
tRNA yang sudah mengikat asam amino disebut aminoasil
tRNA. Paling kurang terdapat 61 jenis tRNA di sitoplasma
yang membawa asam amino yang berbeda. tRNA akan
membawa asam amino dari sitoplasma ke ribosom, tempat
dimana sintesis protein terjadi, dan antikodon akan
mengenali kodon komplemennya.
Langkah-langkah Translasi
a. Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga
komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA
yang memuat asam amino pertama dari
polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan
adanya mRNA, sebuah tRNA yang
memuat asam amino pertama dari
polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
Langkah-langkah Translasi
b. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam
amino-asam amino ditambahkan satu per
satu diawali dari asam amino pertama
(metionin). Ribosom akan terus bergerak
dan membaca kodon-kodon di sepanjang
mRNA. Masing-masing kodon akan
diterjemahkan oleh tRNA yang membawa
asam amino yang dikode oleh pasangan
komplemen antikodon tRNA tersebut.
Langkah-langkah Translasi
c. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi.
Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai
kodon stop. Triplet basa kodon stop adalah
UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak
mengkode suatu asam amino melainkan
bertindak sebagai sinyal untuk
menghentikan translasi. Polipeptida yang
dibentuk kemudian “diproses” menjadi
protein.
Translasi Pada Prokariot

Komponen pada tahap inisiasi organisme prokariot


meliputi kodon insiasi (AUG), tiga factor insiasi (IF1, IF2
dan IF3), Trna inisiator (fMet-tRNA), ribosom subunit 30S
dan 50S, dan GTP. Setelah diaktifasi oleh faktorinisiasi,
tRNA inisiator yang membawa anti kodon CAU akan
menempati situs P padari bosom. tRNA kedua yang
membawa anti kodon untuk kodon kedua memasuk isitus
A pada ribosom. Asam amino yang dibawa oleh tRNA
kedua akan membentuk ikatan peptide dengan asam amino
pertama. Setelah ikatan peptide terbentuk, tRNA yang
membawa kedua asam amino akan bertranslokasi dari
situs A kesitus P. Hal ini berlangsung terus-menerus
sampai mencapai stop kodon (UAG. UAA. UGA).
Translasi Pada Eukariot

Pada eukariot, factor inisiasi translasi yang diperlukan


adalah eIF-1,-2,-3,-5 dan -6. Faktor eIF-3 mengubah
subunit kecil ribosomeukariot (40S) menjadi suatu
bentuk yang siap untuk menerima amioasil-tRNA
pertama. Setelah aminoasil-tRNA yang pertam
amelekat, dengan bantuan eIF-2, terbentuklah
kompleks 403S. Selanjutnya, dengan bantuan eIF-4,
mRNA melekat kekompleks 403S membentuk
kompleks 48S. Akhirnya, faktor eIF5 membantu
subunit besar (60S) untuk melekat pada komplek 48S
sehingg adihasilkan kompleks 80S yang siap untuk
melakukan translasi mRNA.
Kelompok 3

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai