REKA ANANDA OKTAVIANI NUR ASNIAR ZABIR NI’MA WATI SYAKRIAH KAMILA UTAMI Pengertian Transkripsi Transkripsi merupakan proses sintesis RNA menggunakan salah satu untai molekul DNA sebagai cetakan (templat)nya. Pada tahap awal produksi protein, informasi resep yang ada pada gen dikopi satu per satu (basa per basa) dari sebuah rantai DNA di dalam nucleus sel menjadi rantai RNA pembawa pesan (messenger RNA = mRNA). Rantai DNA berfungsi sebagai cetakan (template) yang akan menghasilkan mRNA komplemennya. Bedanya, basa T (thymine) pada DNA digantikanoleh U (uracil) pada mRNA, namun keduanya tetap sama-sama berkomplemen dengan A (adenine). Proses pengkopian DNA menjadi RNA ini dinamakan transkripsi. Mekanisme Transkripsi Mekanisme transkripsi mirip dengan replikasi DNA, terutama dalam penggunaan substrat trifosfat nuclioside dan Sintesis berlangsung dengan arah 5’→ 3’ seperti halnya arah sintesis DNA. Dua perbedaan utama adalah sebagai berikut: (1) Adanya untai molekul DNA sebagai cetakan. Dalam hal ini hanya salah satu di antara kedua untai DNA yang akan berfungsi sebagai cetakan bagi sintesis molekul RNA. Untai DNA ini mempunyai urutan basa yang komplementer dengan urutan basa RNA hasil transkripsinya, dan disebut sebagai pita antisens. Sementara itu, untai DNA pasangannya, yang mempunyai urutan basa sama dengan urutan basa RNA, disebut sebagai pita sens. Mekanisme Transkripsi Meskipun demikian, sebenarnya transkripsi pada umumnya tidak terjadi pada urutan basa di sepanjang salah satu untai DNA. Jadi, bisa saja urutan basa yang ditranskripsi terdapat berselang-seling di antara kedua untai DNA, dan (2) hanya sebagian kecil dariseluruh potensi genetik dari suatu organisme direalisasikan dalam satu sel. Dalam sel eukariotik dibedakan, sangat sedikit dari total DNA yang ditranskripsi. Bahkan dalam organisme 2 bersel tunggal, di mana hampir semua urutan DNA dapat ditranskripsi, jauh lebih sedikit dari setengah dari semua gen mungkin ditranskripsi setiap saat. Oleh karena itu, dengan transkripsi melibatkan mekanisme yang digunakan untuk memilih gen tertentu dan untai template untuk transkripsi, karena ini pilihan sebagian besar mengatur kemampuan metabolisme sel. Mekanisme beroperasi secara luas di tingka tinisias idan terminasi transkripsi, melalui tindakan-tindakan protein yang kontak DNA dalam cara-situs yang sangat spesifik. Pengertian Translasi Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida atau kodon yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Transfer RNA (tRNA)
Proses translasi memerlukan molekul tRNA. tRNA
merupakan molekul adaptor yang berfungsi menterjemahkan urutan nukleotida dalam mRNA menjadi urutan asam amino dalam polipeptida. Pada tRNA terdapat urutan tiga basa yang disebut antikodon. Antikodon ini komplemen dengan salah satu kodon. Sedangkan pada ujung 3’ tRNA terikat asam amino spesifik. tRNA yang sudah mengikat asam amino disebut aminoasil tRNA. Paling kurang terdapat 61 jenis tRNA di sitoplasma yang membawa asam amino yang berbeda. tRNA akan membawa asam amino dari sitoplasma ke ribosom, tempat dimana sintesis protein terjadi, dan antikodon akan mengenali kodon komplemennya. Langkah-langkah Translasi a. Inisiasi Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Langkah-langkah Translasi b. Elongasi Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu diawali dari asam amino pertama (metionin). Ribosom akan terus bergerak dan membaca kodon-kodon di sepanjang mRNA. Masing-masing kodon akan diterjemahkan oleh tRNA yang membawa asam amino yang dikode oleh pasangan komplemen antikodon tRNA tersebut. Langkah-langkah Translasi c. Terminasi Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein. Translasi Pada Prokariot
Komponen pada tahap inisiasi organisme prokariot
meliputi kodon insiasi (AUG), tiga factor insiasi (IF1, IF2 dan IF3), Trna inisiator (fMet-tRNA), ribosom subunit 30S dan 50S, dan GTP. Setelah diaktifasi oleh faktorinisiasi, tRNA inisiator yang membawa anti kodon CAU akan menempati situs P padari bosom. tRNA kedua yang membawa anti kodon untuk kodon kedua memasuk isitus A pada ribosom. Asam amino yang dibawa oleh tRNA kedua akan membentuk ikatan peptide dengan asam amino pertama. Setelah ikatan peptide terbentuk, tRNA yang membawa kedua asam amino akan bertranslokasi dari situs A kesitus P. Hal ini berlangsung terus-menerus sampai mencapai stop kodon (UAG. UAA. UGA). Translasi Pada Eukariot
Pada eukariot, factor inisiasi translasi yang diperlukan
adalah eIF-1,-2,-3,-5 dan -6. Faktor eIF-3 mengubah subunit kecil ribosomeukariot (40S) menjadi suatu bentuk yang siap untuk menerima amioasil-tRNA pertama. Setelah aminoasil-tRNA yang pertam amelekat, dengan bantuan eIF-2, terbentuklah kompleks 403S. Selanjutnya, dengan bantuan eIF-4, mRNA melekat kekompleks 403S membentuk kompleks 48S. Akhirnya, faktor eIF5 membantu subunit besar (60S) untuk melekat pada komplek 48S sehingg adihasilkan kompleks 80S yang siap untuk melakukan translasi mRNA. Kelompok 3