Anda di halaman 1dari 4

1.

Dogma sentral
Dogma sentral biologi menjelaskan mengenai proses perubahan gen dari DNA
menjadi RNA, dan RNA menjadi protein. Dogma ini menjelaskan bagaimana proses
pembacaan materi genetik menjadi protein yang berperan di setiap tahap metabolisme di
dalam tubuh suatu organisme.1 Sebagai pernbawa informasi genetika, DNA rnempunyai
dua fungsi utama: 1) rnembuat kopi yang tepat dari pada dirinya sendiri pada waktu
proses repllkasi atau duplikasi dan 2) rneneruskan koda-koda informasi yang dimiliki
ke.nRNA (tnessenger RNA) pada waktu proses transkripsi. Dengan demikian
mRNA kelaknya dapat menterjemahkan (mengtranslasikan) informasi-informasi
"bahasa dalam 4 huruf" dari pada asam nukleat ke dalam "bahasa dalam 24 huruf" darl
pada protein. Konsep ini (gambar 1) merupakan dasar yang terkenal sebagai Dogma
Sentral yang dlkemukakan oleh Crick (2) pada tahun 1958.2
Dogma yang berlaku universal ini menyatakan bahwa sekali informasi telah
diteruskan menjadi protein, maka tidak dapat dikembalikan menjadi bentuk asalnya
(DNA). Aliran informasi dari asam nukleat ke asam nukleat memang memungkinkan,
tetapi aliran informasi dari protein ke asam nukleat atau dari protein ke protein tidak
memungkinkan. Dogma sentral terdiri dari tiga tahap yaitu replikasi, transkripsi dan
translasi. Tahap replikasi dilakukan untuk memasok DNA pada setiap organisme,
sedangkan tahap transkripsi bertujuan untuk menulis ulang DNA dalam bentuk mRNA
(messenger RNA). Tahap translasi untuk menterjemahkan mRNA tersebut menjadi
suatu protein.3

2. Transkripsi
Transkripsi merupakan tahapan penting dalam sintesis protein atau ekspresi gen.
Proses transkripsi terjadi pada nukleus (prokaryotik: nukleoid) di mana DNA
diterjemahkan menjadi kode-kode dalam bentuk basa nitrogen membentuk rantai RNA
yang bersifat single strain. Namun, pada rantai RNA yang terbentuk basa Timin
digantikan dengan basa Urasil. Pada prokaryotik, rantai RNA langsung ditranslasikan
sebelum transkripsi selesai. Sedangkan pada eukaryotik, rantai di bawa menuju
sitoplasma (ribosom) untuk ditranslasi menjadi produk gen. Pembentukan RNA pada
proses transkripsi melibatkan enzim RNA polymerase. Fungsi dasar kedua yang harus
dijalankan oleh DNA sebagai materi genetik adalah fungsi fenotipik. Artinya, DNA harus
mampu mengatur pertumbuhan dan diferensiasi individu organisme sehingga dihasilkan
suatu fenotipe tertentu. Fungsi ini dilaksanakan melalui ekspresi gen, yang tahap
pertamanya adalah proses transkripsi, yaitu perubahan urutan basa molekul DNA menjadi
urutan basa molekul RNA. Dengan perkataan lain, transkripsi merupakan proses sintesis
RNA menggunakan salah satu untai molekul DNA sebagai cetakan (templat) nya.4
Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu: (a) Inisiasi (permulaan). Transkripsi
diawali oleh promoter, yaitu daerah DNA tempat RNA polimerase melekat. Promoter
mencakup titik awal transkripsi dan biasanya membentang beberapa pasang nukleotida di
depan titik awal tersebut. Fungsi promoter selain menentukan di mana transkripsi
dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua rantai ganda DNA yang digunakan
sebagai cetakan. (b) Elongasi (pemanjangan). Ketika RNA bergerak di sepanjang DNA,
pilinan rantai ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kira 10-20 basa DNA.
Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3‟ dari molekul RNA yang
dibentuk di sepanjang rantai ganda DNA. Setelah sintesis RNA berlangsung, rantai ganda
DNA akan terbetuk kembali dan RNA baru akan terlepas dari cetakannya. (c) Terminasi
(pengakhiran). Transkripsi berlangsung hingga RNA polimerase mentranskripsi urutan
DNA yang dinamakan terminator. Terminator merupakan urutan DNA yang berfungsi
untuk mengakhiri proses transkripsi. Pada prokariotik, transkripsi berhenti pada saat
RNA polimerase mencapai titik terminasi. Pada eukariotik, RNA polimerase terus
melewati titik terminasi, 10-35 nukleotida, RNA yang telah terbentuk terlepas dari enzim
tersebut.5

3. Translasi
Translasi merupakan proses penterjemaahan sutu kode genetik menjadi protein
yang sesuai. Kode genetik tersebut berupa kodon di sepanjang molekul RNAd, sebagai
penterjemaahnya RNAt. RNAt membawa asam amino dari stoplasma ke ribosom.
Molekul RNAt membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya yang sesuai
dengan triplet nukleotida pada ujung RNAt lainnya yang disebut antikodon.5
Kita dapat membagi translasi menjadi 3 tahap yaitu insiasi, elongasi dan
terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA,
tRNA dan ribosom selama proses translasi. Untuk inisiasi dan elongasi rantai
dibutuhkan sejumlah energi yang disediakan oleh GTP (guanin triphospat) yaitu suatu
molekul yang mirip ATP. Tahap inisiasi dari translasi membawa bersama-sama mRNA,
sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua subunit
ribosom. Pertama subunit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA
inisiator khusus. Pada tahap elongasi, asam-asam amino ditambahkan satu persatu pada
asam amino pertama. Tiap penambahan melibatkan partisipasi beberapa protein yang
disebut faktor elongasi dan terjadi dalam siklus tiga tahap yaitu:
1. Pengenalan kodon. Kodon mRNA pada tempat A dari ribosom membentuk ikatan
hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa
asam amino yang tepat. Faktor elongasi membawa tRNA ke tempat A. Langkah ini
juga membutuhkan hidrolisis GTP.
2. Pembentukan ikatan peptida. Molekul rRNA dari subunit ribosom besar, berfungsi
sebagai ribozim, mengkatalis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan
polipeptida yang memanjang dari tempat P ke asam amino yang baru tiba di tempat
A. Pada tahap ini, polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat pelekatannya
semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang
dibawa oleh tRNA di tempat A.
3. Translokasi. Molekul tRNA di tempat A, sekarang terikat pada polipeptida yang
sedang tumbuh, ditranslokasikan ke tempat P. Saat RNA berpindah
tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan hidrogen pada kodon mRNA; mRNA
bergerak bersama -sama dengan antikodon ini dan membawa kodon berikutnya untuk
ditranslasi pada tempat A. Sementara t RNA yang tadinya berada pada tempat P
bergerak ketempat E dan dari tempat ini keluar dari ribosom. Langkah translokasi
membutuhkan energi yang disediakan oleh hidrolisis GTP. mRNA bergerak melalui
ribosom ke satu arah saja, mulai dari ujung 5' hal ini sama dengan ribosom yang
bergerak 5'→3' pada mRNA. Hal yang penting disini adalah ribosom dan mRNA
bergerak relatif satu sama lain, dengan arah yang sama, kodon demi kodon. Siklus
Elongasi menghabiskan waktu kurang dari 1/10 detik dan terus diulang saat tiap asam
amino ditambahkan pada rantai hingga polipeptidanya lengkap.5,4
DAFTAR PUSTAKA

1. Bettelheim, F.A., & Landesberg, J. 1984. Laboratory Experiments for General,


Organic,& Biochemistry. (edisi keempat). John Wiley & Sons Inc. New Jersey.
2. Soedigdo, P. 1973. Tinjauan Ulang Mengenai Biokimia DNA Dan RNA Serta
Biosintesa Protein. Proceedings ITB Vol. 7, No. 2. ITB. Bandung.
3. Yuwono. 2013. Bioinformatika: Sebuah Pengantar. Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya. Palembang.
4. Warianto, C. 2011. Transkripsi pada Prokaryotik. Repository Unair. Surabaya.
5. Kusnaidi. 2010. Substansi Genetika. Direktori FPMIPA UPI. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai