Anda di halaman 1dari 36

Cell comunication

Indah Sulistyarini
Cell communication:
Sistem penghantaran informasi atau signal dari
sel yang satu ke sel yang lain atau di dalam sel
itu sendiri untuk melakukan aktivitas dan
fungsi koordinasi.

Kelangsungan hidup sel atau organisme


Homeostasis sel normal
Perkembangan dan pembelahan sel
Perbaikan jaringan
Sistem imunitas
Jenis Komunikasi Sel

1. Komunikasi antar sel (intercellular signaling)

2. Komunikasi dalam sel (intracellular signaling)


Proses percakapan seluler
Terdiri dari 3 tahapan
1. Penerimaan
2. Transduksi
3. Respon
EXTRACELLULAR CYTOPLASM
FLUID Plasma membrane

2 Transduction 3 Response
1 Reception

Receptor

Activation
of cellular
response
Relay molecules in a signal transduction pathway

Signal
molecule
Intercellular Signaling
1. Kontak fisik
Sel-sel yang berdekatan harus membuat kontak
fisik untuk meneruskan informasi atau signal
A. Juxtacrine signaling

- Sel memberikan informasi kepada sel yang lain melalui bagian protein
tertentu yang terdapat pada permukaan membran sel.
- Juxtacrine sinyal telah diamati untuk beberapa faktor pertumbuhan,
dan signal-signal yang memainkan peran penting dalam respon imun.

Sel 2

Sel 1
B. Cell Junctions

- Menghubungkan antara sitoplasma dari sel


yang satu dengan sitoplasma sel yang lain
- Contoh : Otot jantung
Propagasi aksi potensial dari daerah cardiac pacemaker dari jantung
untuk menyebar dan berkoordinasi yang menyebabkan kontraksi
jantung
Animal Cell Plant Cell

Sel 1 Sel 2 Sel 1 Sel 2


2. Melalui signal
1. Paracrine signaling
- Molekul pembawa signal dihasilkan oleh sel tertentu dan dilepaskan
ke lingkungan sekitar
- Sel target letaknya berdekatan
- Contoh: epinefrin dan nor epinefrin, estrogen oleh sel ovary

Paracrine signals Autocrine signals


2. Endocrine signaling

- Dihasilkan oleh sel tertentu dan dilepaskan melalui sirkulasi sistemik


(aliran darah)
- Sel target letaknya jauh
- Contoh: - Hormon pertumbuhan
(EGF, PDGF)
- Insulin
- Tyroid
- Estrogen
- Progesteron
- Didistribusikan dalam bentuk bebas
atau terikat dengan protein
- Globulin
(tiroksin, kortikosteroid)
- Albumin (aldosteron)

Endocrine signals
3. Synaptic signaling

-Syaraf yang teraktivasi akan


memicu pelepasan neuro-
transmitter pada akson terminal
-Sel target adalah post synaptic
syaraf berikutnya
-Contoh : - Dopamin
- Norepinefrin
- Serotonin
- Gama amino
butiric acid

Synaptic signals
Untuk dapat menimbulkan respon, molekul sinyal
ekstraseluler mengikat reseptor yang spesifik pada sel

Ada 2 jenis reseptor :

1. Reseptor permukaan sel


- tersisip dalam membran plasma
- untuk molekul sinyal hidrofilik, yang besar
2. Reseptor intraseluler
- terdapat di dalam sel
- untuk molekul signal hidrofobik, yang kecil
- merupakan protein regulator yang mengaktifkan gen
- Contoh molekul sinyal: hormon steroid, hormon tiroid,
retinoids, vitamin D, dll
2 Jenis Reseptor pada Sel

Reseptor Permukaan Sel

Reseptor Intraseluler
Reseptor Permukaan Sel

-Penerima chemical substance dalam


penyampaian informasi atau signal terdapat pada
membran sel
Receptors in the Plasma
Membrane

• Terdapat tiga tipe reseptor menbran


• G-protein-linked
• Tyrosine kinases
• Ion channel
G-protein-linked receptors
Signal-binding site

Segment that
interacts with
G proteins

G-protein-linked Activated Inctivate


Plasma Membrane Signal molecule
Receptor Receptor enzyme

GDP
G-protein GDP GTP
CYTOPLASM (inactive) Enzyme

Activated
enzyme

GTP
GDP
Pi

Cellular response
Figure 11.7
Receptor tyrosine kinases
Signal Signal-binding sit
molecule
Signal
Helix in the molecule
Membrane

Tyr Tyr
Tyr Tyr Tyr Tyr
Tyrosines Tyr Tyr
Tyr Tyr Tyr Tyr
Tyr Tyr
Tyr Tyr Tyr Tyr

Receptor tyrosine
CYTOPLASM kinase proteins Dimer
(inactive monomers)

Activated
relay proteins

Cellular
Tyr Tyr P Tyr Tyr P P Tyr Tyr P
Tyr P
response 1
Tyr Tyr P Tyr Tyr P P Tyr
Tyr Tyr P Tyr Tyr P P Tyr Tyr P Cellular
6 ATP 6 ADP
response 2
Activated tyrosine- Fully activated receptor
kinase regions tyrosine-kinase Inactive
(unphosphorylated (phosphorylated relay proteins
dimer) dimer)
Ion channel receptors
Signal Gate closed Ions
molecule
(ligand)

Ligand-gated Plasma
ion channel receptor Membrane

Gate open

Cellular
response

Gate close

Figure 11.7
Mekanisme Hormon Hidrofilik
Pembawa Sinyal

• Tyrosine kinases
reseptor yang mengikat enzim
• Ion channel
reseptor yang merupakan kanal ion
• G-protein-linked
Reseptor yang mengikat “GTP-binding
Protein” (G-Protein)
Reseptor yang mengikat enzim
(Enzym-linked receptor)

Sinyal/ ligan + reseptor mengikat enzim

Aktifasi unit katalitik dari bagian


ujung reseptor, yang berbeda di
dalam sel
Reseptor yang merupakan
kanal ion (Ionotropic
Receptor)
Sinyal + Reseptor

Kanal terbuka

Masuk dan keluarnya ion

pengaruh yang
bersifat elektris
Reseptor yang mengikat “GTP-binding
Protein” (G-Protein)

Sinyal/ligan + Reseptor mengikat G-protein

aktifasi G-protein

Aktifasi enzim Aktifasi kanal


ion
Perubahan konsentrasi Perubahan
mediator intraseluler permeabilitas ion pada
membran plasma
Hormon hidrofilik
• Hormon ini berasal dari asam amino seperti
proteohormon dan peptida.
• Bekerja dengan cara berikatan pada reseptor spesifik
pada membran sel sasaran.
• Pengikatan hormon menyebabkan pembentukan caraka
kedua di bagian dalam membran sel. Kemudian caraka
kedua mengatur respon sel sasaran.
Hormon Hidrofilik

Catatan:
• Caraka kedua adalah
senyawa kimia yang
berfungsi membantu
penguatan sinyal.
• Kadarnya dikontrol oleh
sinyal ekstraseluler dari
hormon, neurotransmiter,
mediator, dan lain-lain.
• Contoh caraka kedua:
cAMP, cGMP, DAG (Diasil
Gliserol) , Ca2+, InsP3
(Inositol Triphosphat)
Contoh mekanisme reseptor intrasel:
Hormon Lipofilik

• Hormon lipofilik,  steroid dan tiroksin


• Bekerja dengan cara menembus membran sel,
berikatan pada reseptor yang spesifik di dalam sel
sasaran, kemudian mempengaruhi transkripsi gen
tertentu (kontrol transkripsi) di dalam inti sel.
• Adanya pengaruh hormon ini menyebabkan suatu
perubahan konsentrasi protein yang menghasilkan
respon sel.
Hormon
Lipofilik
• Steroid hormones

• Bind to intracellular receptors


Hormone EXTRACELLULAR
(testosterone) FLUID 1 The steroid
hormone testosterone
passes through the
plasma membrane.

Plasma
membrane
Receptor 2 Testosterone binds
protein to a receptor protein
in the cytoplasm,
Hormone-
activating it.
receptor
complex

3 The hormone-
receptor complex
enters the nucleus
and binds to specific
DNA genes.

mRNA 4 The bound protein


stimulates the
transcription of
NUCLEUS the gene into mRNA.
New protein

5 The mRNA is
translated into a
specific protein.
Figure 11.6 CYTOPLASM
Mekanisme hormon lipofilik dalam
membentuk respon sel

• Hormon berikatan dengan


reseptor hormon.
• Ikatan reseptor + hormon
menyebabkan protein famili
hsp berdisosiasi dari
reseptor.
• afinitasnya untuk urutan
nukleotida spesifik DNA,
membentuk ikatan hormon-
reseptor-dimer pada ikatan
rangkap DNA.
• Ikatan hormon reseptor
dimer terjadi pada urutan
nukleotida pendek yang
disebut Elemen Respon
Hormon. Elemen ini adalah
segmen DNA yang
mongontrol transkripsi.
Bentuk Sel Saraf
Fisiologi Sel Syaraf
Pada saat tidak menerima gelombang
rangsang  POTENSIAL DIAM

muatan di dalam membran


lebih negatif dan di luar
membran lebih positif.
Aliran K+
keluar 

 Aliran
K+ masuk

Na+/K+ ATP-ase
Aliran Na+ 
Keluar

Aliran Na+
masuk

Ekstraseluler Membran Intraseluler


Fisiologi Sel Syaraf Pada saat menerima
gelombang rangsang  POTENSIAL
AKSI

Membran mengalami perubahan elektrokimia


dan perubahan fisiologis

Perubahan permeabilitas membran

Permeabel terhadap Na+


Kurang permeabel terhadap K+
Transmisi Impuls
• Antara sel syaraf satu dengan sel syaraf yang lain
terdapat celah sinaptik, hal ini menyebabkan
potensial aksi tertahan di ujung percabangan
akson. Agar potensial aksi dapat mencapai sel
syaraf selanjutnya maka dibutuhkan mekanisme
khusus.
• Mekanismenya adalah potensial aksi tersebut
diubah menjadi substansi kimia yang disimpan di
dalam gelembung-gelembung kecil pada ujung
axon. Substansi kimiawi tersebut dinamakan
neurotransmiter.
Mekanisme Neurotransmiter

Anda mungkin juga menyukai