Arni Isnaini. A
Atoms
Chemistry
Molecules
biology
Cells
Molecular
Cell biology
Tissues
Organs
PHYSIOLOGY
Systems
INTRODUCTION
Organisms
Populations
Ecology
Ecosystem of
different species
SEL
1. Membran sel
2. Sitoplasma (organel)
3. Inti sel (nukleus)
MEMBRAN SEL
Sel dan organel yang terdapat dalam sel, dilapisi oleh
membran yang komposisinya terutama terdiri dari protein
55%, lemak 42% dan karbohidrat 3%, tetapi persentase ini
bervariasi pada berbagai sel.
KOMPOSISI KIMIA MEMBRAN SEL
• LEMAK
– Fosfolipid
– Kolesterol
– Glikolipid
• PROTEIN
• KARBOHIDRAT
– Glikoprotein
– Glikolipid
Energi
Sel membutuhkan energi untuk melakukan
semua aktifitasnya, misalnya sintesa
Protein, kontraksi otot dan replikasi DNA.
Dalam sistim biologis, energi tersebut
diperoleh dari ikatan kimia dan reaksi kimia
yang terdapat dalam mitokondria .
Energi yang diekstraksi dari bahan
makanan, terikat dalam suatu ikatan kimia
yang dikenal sebagai Adenosin
Triphosphate (ATP).
AIR
• Medium cairan utama sel
• Konsentrasi 60-80%
• Banyak bahan-bahan kimia sel larut
dalam air, sedang yang lain terdapat
dalam bentuk suspensi atau
membranous
ELEKTROLIT
1. MITOKONDRIA 1. RIBOSOM
2. RETIKULUM 2. MIKROTUBULI
ENDOPLASMA 3. MIKROFILAMEN
3. APARATUS GOLGI
4. LISOSOM
5. PEROKSISOM
6. ENDOSOM
7. GRANULA SEKRESI
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE)
Fungsinya yaitu :
•Mempertahankan bentuk sel (‘penopang’
penahan - kompresi)
•Motilitas sel (seperti pada silia atau flagella)
•Pergerakan kromosom dalam pembelahan sel
MIKROFILAMEN
Mikrofilamen adalah batang padat yang tersusun atas
molekul-molekul aktin,sejenis protein globular.
Fungsinya yaitu :
•Mempertahankan bentuk sel
•Perubahan bentuk sel
•Kontraksi otot
•Aliran sitoplasmik
•Motilitas sel
•Pembelahan sel
FILAMEN INTERMEDIATE
Filamen intermediate terdiri dari berbagai kelas
unsur sitoskeleton. Setiap tipe tersusun dari subunit
molecular berbeda.
Fungsinya yaitu :
•Mempertahankan bentuk sel (unsure penahan-
tegangan)
•Tambatan nucleus dan organel lain tertentu
•Pembentukan lamina nucleus
NUKLEUS
Pusat pengatur berbagai aktifitas sel.
Mengandung DNA dalam jumlah besar gen.
Gen yang terdapat pada kromosom berfungsi untuk sintesa
RNA yang mengatur karakteristik dari protein yang
diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik, serta
mengatur reproduksi sel.
Terdiri atas :
Nukleolus, nukleoplasma dan membran nukleus
Membran nukleus terdiri 2 lapis, dimana lapisan luar
berhubungan dengan membran retikulum endoplasma.
Pada membran nukleus terdapat porus yang mempunyai
diameter yang cukup besar sehingga dapat dilalui oleh molekul
protein yang disintesa dalam inti sel.
DEOXYRIBONUCLEIC ACID (DNA)
minor
major groove
major
minor groove groov
e
RIBONUCLEIC ACID (RNA)
• 3 JENIS RNA :
1.Messenger RNA (mRNA) membawa kode
genetik ke sitoplasma untuk mengatur sintesa
protein.
2.Transfer RNA (tRNA) transport asam amino
menuju ribosom untuk digunakan menyusun
molekul protein.
3.Ribosomal RNA (rRNA) membentuk ribosom
RNA
• Bila molekul mRNA kontak dengan ribosom,
maka akan dibentuklah molekul protein
disepanjang ribosom.
• Proses pembentukan protein ini disebut
translasi.
• Jadi pada ribosom terjadi proses kimia
penyusunan asam amino untuk membentuk
protein.
TRANSPORT SEL
PRINSIP DASAR TRANSPORT MEMBRAN
Tergantung dari:
• Struktur membran
• Struktur dan karakteristik dari ion
dan molekul.
• Perbedaan konsentrasi ion dan
molekul.
10/21/2019
TRANSPORT LINTAS MEMBRAN
Proses transport melalui membran terjadi
melalui 2 mekanisme, yaitu:
1. transport aktif
2. transport pasif
KLASIFIKASI TRANSPORT MEMBRAN
Tansport
Membran
Aktif Pasif
Difusi Difusi
Primer Sekunder Osmosis
Sederhana terfasilitasi
TRANSPORT PASIF
1. Difusi sedehana
Proses perpindahan molekul zat/gas dari
konsentrasi tinggi ke rendah (larut dlm air)
contok: vit.A D E K, hormon steroid, dll
2. Difusi terfasilitasi
Zat yg melalui membran plasma melibatkan
protein pembawa/protein transport
contoh: asam amino, glukosa, dll
Continue….
3. Osmosis
Proses perpindahan molekul zat pelarut dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi
menuju rendah
contoh:
Hipertonis; larutan yg konsentrasi zat telarutnya
lebih tinggi di luar sel dari pada dlm sel
Isotonis; sama konsentrasinya
Hipotonis; rendah di luar dari pada di dalam
DIFUSI SEDERHANA