Anda di halaman 1dari 16

PEMBELAHAN MITOSIS

Nama Kelompok :
1. Angyo Santiko Utomo
2. Evi Sinta Dewi
3. Indah Nurrohimah
4. Putri Salimna Alfiati
5. Siti Umayyah
6. Syifa Febri Oktaviana
A. Pengertian Pembelahan Mitosis
Mitosis merupakan pembelahan inti sel ( Nukleus) melalui
tahapan-tahapan yang beruntutan dan teratur. Mitosis biasanya
merupakan fase terpendek, yaitu berlangsung sekitar 1 jam dari
waktu total siklus sel selama 18-24 jam ( pada sel hewan
umumnya).
Pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatik). Pada
pembelahan sel yang menghasilkan kromosom berpasangan (2n) ini
terjadi proses pembelahan nukleolus menjadi dua nukloelus dan
setiap anakan menerima satu set kromosom. Satu set kromosom
tersebut berbentuk benang-benang halus yang jumlahnya sama
dengan jumlah kromosom sel induknya.
Mitosis berfungsi mempertahankan faktor genetik
dari generasi ke generasi berikutnya tetap normal dan
menjaga sel anakan yang terbentuk tetap memiliki sifat
dari induknya.
Ada 4 fase dalam pembelahan mitosis: profase,
metafase, anafase, dan telofase . Masa di antara
pembelahan sel disebut interfase.
Tahapan-Tahapan Pada Mitosis
Ketika sel siap membelah, terjadi interfase, ditandai dengan inti sel
yang tampak keruh dan tampak benang-benang kromatin yang halus.
A. Interfase
Pada fase ini saat dimana sel mempersiapkan diri untuk melakukan
pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada tahap
ini terjadi replikasi DNA.
1. Profase
Pada tahap ini merupakan fase pembelahan mitosis yang
paling lama dan paling banyak memerlukan energi.
Peristiwa yang berlangsung selama profase adalah sebagai
berikut:

1. Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya


mengalami replikasi dan dihasilkan dua sentrosom.
Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi
ke sisi berlawanan dari inti.
2. Nukleous tidak tampak lagi dan membaran nukleus
( selubung nukleusakan terputus-putus dan terfragmen.
3. Kromatin mengalami penebalan dan memendek menjadi
kromosom sehingga bisa bisa dilihat dibawah mikroskop.
Benang-benang kromosom berpasangan, tiap-tiap
kromosom menggandakan diri membentuk struktur
simetris yang disebut kromatid. Kedua kromatid masih
disatukan pada satu titik yang disebut sentrometer.
4. Pada sel hewan terdapat sepasangan sentriol yang
memisahkan diri ke kutub-kutub berlawanan. Setelah
sampai di kutub, sentriol membentuk benang-benang
spindel yang melekat pada sentromer di setiap kromatid
2. Metafase
Pada tahap ini :
1. Masing-masing sentriol sudah berada di kutub yang
berlawanan.
2. Membran ( selubung ) inti sudah menghilang.
3. Benang kromatin sudah menjadi kromosom.
Kromosom terletak berjajar pada bidang
ekuator/pelat metafase.
4. Bagian sentromer kromosom berikatan dengan
kinetokor yang berhubungan dengan benang
spindel.
5. Pada fase ini kromosom tampak paling jelas terlihat
sehingga jumlahnya mudah diidentifikasi. Metafase
adalah tahap yang memerlukan energi terkecil dan
waktu yang paling singkat.
4. Anafase
Anafase dimulai ketika sentromer yang membelah
lalu benang spindel menarik kromosom menuju kutub
sel yang berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut
dipengaruhi oleh enzim dynein. Kedua kromatid pun
akan terpisah. Kromatid tunggal ini sekarang disebut
kromosom simpleks, bergerak menuju kutub-kutub pada
arah yang berlawanan. Anafase berakhir ketika setiap
sel kromosom sampai pada kutub-kutubnya.
4. Telofase
Pada tahap ini :
a). Kromosom telah berkumpul di kutub masing-masing.
b). Membran inti muncul dan membungkus dua
kromosom yang telah terpisah tersebut menjadi dua inti
baru.
c). Kromosom makin lama makin menipis , kemudian
menjadi benang-benang kromati kembali. Sehingg, tidak
dapat di lihat.
d). Nukleolus dapat dilihat kembali
e) Sitokinesis
Setelah terbentuk 2 inti sel, kemudian akan terjadi
perpisahan sitoplasma dengan pembentukkan dinding (
sekat pemisah) yang terbentuk dimulai dri pinggir sel
meuju ke tengah memisahkan kedua inti menjadi dua
sel baru. Di sepanjang alur melingkar, terdapat mikrofi
lamen yang terdiri dari protein aktin dan miosin.
Protein tersebut berperan dalam kontraksi otot atau
pergerakan sel yang lain.
Kontraksi ini semakin ke dalam sehingga menjepit sel
dan membagi isi sel menjadi 2 bagian yang sama.
Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan mempunyai
dinding sel yang keras.
Oleh karena itu, pada sitokinensis tidak terbentuk alur
pembelahan. Sitokinesis terjadi dengan pembentukan pelat sel
(cell plate) yang terbentuk oleh vesikula di sekitar bidang
ekuator. Vesikula-vesikula yang dibentuk oleh badan golgi
tersebut saling bergabung. Penggabungan juga terjadi dengan
membran plasma diikuti terbentuknya dinding sel yang baru oleh
materi dinding sel yang dibawa oleh vesikula.

Anda mungkin juga menyukai