Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP”


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Biologi Umum”
Dosen Pengampu: Asih Fitriana Dewi, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 2 :

Kelas A

1. Ervita Anggraini (2001080011)


2. Muti Hanifah (2001080014)

PROGAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat dan


hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW yang telah
memberikan bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim yang beriman secara
kaffah.

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok pada mata kuliah Biologi Umum di Institut Agama Islam Negeri
Metro. Serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk menambah wawasan
tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup.

Akhir kata, kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah


ini. Namun, kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Metro, 6 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pembagian Keanekaragaman Hayati....................................................3
1. Keanekaragaman Gen......................................................................3
2. Keanekaragaman Jenis.....................................................................3
3. Keanekaragaman Ekosistem............................................................4
B. Klasifikasi Makhluk Hidup...................................................................5
C. Manfaat Keanekragaman Hayati..........................................................8
D. Upaya Pelestarian Keanekaragamn Hayati...........................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangatlah beragam jenisnya, baik itu tumbuhan
maupun hewan. Di lingkungan sekitar, kita dapat menemui berbagai jenis
makluk hidup, seperti berbagai jenis hewan misalnya ayam, semut, sapi, dan
sebagainya, berbagai jenis tumbuhan misalnya jeruk, mangga, pisang, dan
tumbuhan lainnya yang ada disekitar kita. Masing-masing makhluk hidup
memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk
hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati.
Dari berbagai makhluk hidup yang banyak jenisnya, para peneliti
mengklasifikan makhluk hidup ini. Adanya klasifikasi makhluk hidup ini
dikarenakan adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anantomi,
dan tingkah laku. Kegiatan pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan
bertujuan untuk mempermudah manusia dalam mengenal berbagai jenis
hewan dan tumbuhan, juga mempermudah untuk memberikan penamaan
terhadap suatu individu.
Keanekaragam meliputi variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari
makhluk hidup. Salah satu penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk
hidup yaitu oleh adanya mekanisme evolusi. Makhluk hidup dari waktu ke
waktu terus berkembang dan tersebar dimana-mana. Sebagai sesama makhluk
hidup kita perlu mengetahui apa dan bagaimana keanekaragaman makhluk
hidup yang ada di sekitar, karena itu perlu adanya pembahasan masalah
keanekaragam makhluk hidup dan persebarannya untuk menyebarluaskan
pengetahuan tentang keanekaragam makhluk hidup yang ada.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana pembagian keanekaragaman hayati?
2. Bagaimana pengklasifikasian makhluk hidup?
3. Apa saja manfaat dari keanekaragaman hayati?
4. Apa saja upaya pelestarian keanekaragaman hayati?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan makalah di atas tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami pembagian keanekaragaman hayati.
2. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi makhluk hidup.
3. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari keanekaragaman hayati.
4. Untuk mengetahui dan memahami upaya pelestarian keanekaragaman
hayati.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembagian Keanekaragaman Hayati


Para pakar membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan,
yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman
ekosistem.
1. Keanekaragaman Gen
Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat
keturunan yang terdapat di dalam kromosom. Setiap individu mempunyai
kromosom yang membawa sifat menurun (gen) dan terdapat di dalam inti
sel. Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun tersebut akan
menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen.
Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) bisa memiliki bentuk, sifat,
atau ukuran yang berbeda. Bahkan pada anak kembar sekalipun terdapat
perbedaan. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini
disebabkan karena perbedaan gen.
Jadi, keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada
makhluk hidup dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman tingkat gen
ini misalnya, Allium cepa (bawang merah), Allium sativum (bawang
putih), Allium fistulosum (loncang).
2. Keanekaragaman Jenis
Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai
persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling
kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) yang menghasilkan keturunan
yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Kumpulan makhluk
hidup satu spesies atau satu jenis inilah yang disebut dengan populasi
Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ditemui pada
makhluk hidup antar jenis atau antar spesies. Perbedaan antar spesies
organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah
diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies

3
(keanekaragaman gen). Keanekaragaman jenis adalah perbedaan makhluk
hidup antar spesies. Contohnya sangat banyak.
Genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkung (Ipomoea
aquatica)
Genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon bodhi (F.
religiosa)
3. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik
antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu lingkungan tidak
hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni
oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada lingkungan
tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup
berdampingan.
Perbedaan komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah
menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan
lingkungan tersebut berbeda-beda. Komponen biotik dan abiotik di
berbagai daerah tersebut juga bervariasi baik mengenai kualitas maupun
kuantitasnya. Variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi ini akan
menghasilkan keanekaragaman ekosistem.
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem
daratan (eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik).
Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun,
bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan
hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Jadi keanekaragaman ekosistem adalah segala perbedaan yang terdapat
antar ekosistem. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya
keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies).
Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem misalnya: pohon
kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di

4
pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di
daerah dataran rendah1

B. Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi makhluk hidup merupakan suatu kegiatan untuk
mengelompokan makhluk hidup menjadi golongan atau unit yang lebih kecil.
Pada awalnya, seorang ahli biologi bernama Carlous Linnaeus, yang berasal
dari Swedia, melakukan klasifikasi makhluk hidup menjadi 2 kelompok.
Yakni dunia tumbuhan dan dunia hewan. Namun seiring berjalannya waktu,
pengelompokan menjadi semakin banyak
Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah
yaitu:
Domain (Daerah)
Kingdom (Kerajaan)
Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan)
Classis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
familia (Suku)
Genus (Marga)
Spesies (Jenis)
Adapun dalam pengelompokannya, dilakukan klasifikasi berdasarkan
kingdom. Saat ini perkembangan klasifikasi untuk makhluk hidup dibagi
menjadi klasifikasi 2, 3, 4, 5, atau 6 kingdom.
1. Klasifikasi Makhluk Hidup 2 Kingdom
Yang pertama, organisme dikelompokan menjadi 2 bagian besar. Yakni
klasifikasi dunia tumbuhan atau Kingdom Plantae dan klasifikasi dunia
hewan atau Kingdom Animalia.
 Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Merupakan semua organisme yang memiliki dinding sel dari bahan
selulosa yang juga berklorofil. Sehingga mereka bisa melakukan proses
fotosintesis untuk keberlangsungan hidupnya.

1
https://www.gurupendidikan.co.id

5
Contoh : Ganggang, Tumbuhan Paku, Tumbuhan Lumut, serta bakteri
dan jamur walaupun mereka tidak memiliki klorofil.

 Kingdom Animalia (Dunia Hewan)


Semua organisme yang tidak memiliki klorofil, tidak berdinding sel,
dan mampu bergerak bebas.
Contoh : Cacing (Vermes), Hewan Berongga (Coelenterata), Hewan
Berpori (Porifera), Hewan Lunak (Mollusca), Hewan Bertulang
Belakang (Chordata), dan Hewan Bersel Satu (Protozoa).
2. Klasifikasi 3 Kingdom
Untuk klasifikasi makhluk hidup 3 kingdom, memisahkan kelompok
jamur yang pada kingdom 2 masuk kedalam kelompok tumbuhan. Disini,
jamur dipisahkan dari kelompok tumbuhan karena mereka tidak bisa
menghasilkan makanan sendiri (Hererotrof) layaknya tumbuhan. Selain
itu, dinding sel jamur tidak terdiri dari bahan selulosa, melainkan dari
bahan kitin.
Jadi, begini klasifikasi 3 kingdom
 Dunia Jamur (Kingdom Fungi)
Merupakan semua organisme yang bisa menghasilkan makanan
sendiri dengan cara menyerap makanan dari makhluk hidup lainnya.
Jamur akan mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain, dan hidup
sebagai parasit, atau menyerap makanan dari makhluk hidup lainnya
yang sudah mati (Saprofit).
Ciri-ciri : Eukariotik, Multiseluler, dinding sel kitin, tidak mempunyai
pigmen fotosintetik, sehingga heterotrofik.
 Dunia Tumbuhan
Semua organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri
(Autotrof) dengan melalui fotosintesis.
 Dunia Hewan
Semua organisme yang mendapatkan makanannya dengan cara
memangsa makhluk hidup lainnya.

6
3. Klasifikasi 4 Kingdom
Perkembangan klasifikasi menjadi lebih banyak lagi setelah
ditemukannya inti sel (nucleus). Dan semua makhluk hidup yang ada
terbagi lagi menjadi 4 kasifikasi. Yakni ada yang inti sel nya diselubungi
selaput dan ada yang tidak.
 Kingdom Monera
Yakni klasifikasi makhluk hidup yang tidak mempunyai selaput inti.
Dan disebut sebagai organisme prokariotik.
Contoh : Ganggang biru-hijau dan Bakteri
 Kingdom fungi
Yakni semua jenis jamur, masuk kedalam klasifikasi kingdom fungi.
 Kingdom Plantae
Semua tumbuhan ganggang (kecuali ganggang biru-hijau),
tumbuhan paku, lumut, dan biji masuk ke klasifikasi kingdom plantae.
 Kingdom Animalia
Semua hewan, mulai dari protozoa sampai chordate masuk kedalam
klasifikasi kingdom animalia.
4. Klasifikasi 5 Kingdom
Pada klasifikasi dengan 5 kingdom, macam-macam kingdom nya yaitu:
 Kingdom Monera
 Kingdom Protista
 Kingdom Fungi
 Kingdom Animalia
 Kingdom Plantae
5. Klasifikasi 6 Kingdom
Hampir sama klasifikasinya seperti 5 kingdom, dan hanya ditambahkan
1 jenis klasifikasi lagi. Yakni kingdom virus.2

2
https://saintif.com/klasifikasi-makhluk-hidup/

7
C. Manfaat Keanekaragaman Hayati
Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Sebagai Sumber Pangan
Sebagaian besar Makanan pokok penduduk Indonesia ialah  diperoleh
dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun tetapi ada juga suatu tempat
yang makanan pokok penduduknya itu adalah  jagung, talas, singkong,
sagu, atau juga ubi jalar
2. Sebagai Sumber Obat-Obatan atau Kesehatan
Indonesia ini mempunyai sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies
di antaranya adalah tanaman obat serta juga  sekitar 250 spesies tanaman
obat yang digunakan didalam suatu industri obat herbal lokal.
3. Sebagai Sumber Kosmetik
Beberapa dari tumbuhan juga digunakan untuk kosmetika, antara lain
ialah sebagai berikut :
yang digunakan untuk pelumas dan penghitam rambut:
Urang aring (Eclipta alba), pandan, minyak kelapa, mangkohan, lidah
buaya (Aloe vera)
yang dimanfaatkan untuk wewangian (parfum):
Bunga mawar (Rosa hybrida), cendana (Santalum album), kemuning
(Murraya exotica)
4. Sebagai Sumber Sandang
Beberapa dari jenis tanaman yang digunakan ialah sebagai bahan
sandang atau pakaian, antara lain ialah sebagai berikut :
 Rami (Boechmeria nivea),
 sisal (Agave sisalana),
 pisang hutan atau abaca (Musa textilis)
5. Sebagai Sumber Papan
Sebagian besar dari rumah diIndonesia ini menggunakan kayu . Kayu
tersebut dimanfaatkan untuk dapat membuat jendela, alas atap, serta
juga tiang.
Berikut ini adalah Beberapa tumbuhan yang dapat dimanfaatkan kayunya
antara lain ialah :

8
 kelapa (Cocos nucifera),
 jati (Tectona grandis),
 Meranti (Shorea acuminata),
6. Sebagai Aspek Budaya
Upacara kematian pada Toraja ini menggunakan berbagai jenis atau
macam tumbuhan yang dianggap mempunyai nilai magis saat memandikan
jenazah, misalnya ialah limau, pisang, daun kelapa, serta juga rempah-
rempah. Umat islam juga menggunakan hewan ternak ialah (kerbau,
kambing dan sapi) di hari raya Qurban.
7. Sebagai Sumber Pendapatan
Keanekaragaman hayati yang melimpah tersebut juga
bisa dimanfaatkan  pintar serta bijaksana yakni dengan menjual seperti
yang terdapat dipasaran, baik itu tumbuh-tumbuhan, hewan, serta
juga berbagai macam bahan kosmetik dan juga industri.
8. Sebagai Sumber Plasma Nutfah (Sumber Daya Genetik)
Plasma Nutfah merupakan bagian tumbuhan, hewan atau juga
mikroorganisme yang memiliki fungsi serta juga  kemampuan mewariskan
sifat. Pada tiap-tiap organisme yang masih liar di dalam ataupun yang
sudah dibudidayakan manusia yang mengandung suatu plasma nutfah.
Plasma nutfah tersebut berguna ialah untuk dapat merakit varietas unggul
di suatu spesies.
9. Sebagai Ekologi dan Keindahan
Dengan terdapatnya keanekaragaman hayati maka terjadilah suatu
keseimbangan lingkungan yang mana satu sama lain itu saling melengkapi
dan juga saling bergantung baik itu manusia, tumbuhan, hewan, dan lain
sebagainya.3

3
https://www.gurupendidikan.co.id/manfaat-keanekaragaman-hayati

9
D. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
1. Perlindungan alam
Untuk dapat menyediakan kebutuhan hidup secara berkesinambungan,
manusia harus selalu berusaha menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati.
Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia telah
dilaksanakan semenjak pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya tahun
1912, yang berpusat di Bogor. Setelah merdeka, perlindungan alam
dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan dan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I. Perlindungan alam dapat dikelompokkan menjadi perlindungan
alam umum dan perlindungan alam khusus.

2. Perlindungan alam umum


Perlindungan alam secara umum berarti melindungi semua komponen
alam secara keseluruhan yang meliputi kesatuan flora, fauna, dan
tanahnya. Perlindungan alam secara umum dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut:
 Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam yang tidak
memperbolehkan campur tangan manusia dalam usaha
perlindungannya. Biasanya daerah ini digunakan untuk kepentingan
ilmiah atau penelitian, misalnya, Taman Nasional Ujung Kulon dan
Pulau Panaitan
 Perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam di bawah
bimbingan para ahli, misalnya di kebun raya dan taman nasional
 Perlindungan alam khusus, berarti melindungi unsur alam tertentu.
Sebagai contoh perlindungan botani untuk melindungi tumbuhan
tertentu; perlindungan zoologi untuk melindungi hewan tertentu;
perlindungan geologi untuk melindungi formasi geologi tertentu.
3. Pengawetan hutan
Hutan yang terpelihara dengan baik dapat memperkaya hidup manusia
secara material dan spiritual sehingga manusia harus berusaha untuk

10
memelihara semaksimal mungkin keanekaragam hayati tersebut. Adapun
tujuan dari pengawetan hutan, antara lain, sebagai berikut:
 Menjaga keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, dengan
mencegah tindakan manusia yang dapat merusak macam-macam flora
dan fauna yang masih asli
 Menjaga keseimbangan air di musim penghujan dan musim kemarau.
Humus menggemburkan tanah. Tanah yang gembur mampu menahan
air hujan. Selain itu, pada musim kemarau, sungai dan sumur tetap
berair karena air-air tanah itu keluar sebagai mata air
 Mencegah erosi. Permukaan tanah mudah tererosi. Tanah terlindung
oleh humus dan terikat akar. Pada saat terjadi hujan humus akan
menghambat terlemparnya butiran-butiran tanah permukaan dari
tempatnya sehingga terhindarlah dari erosi
4. Perlindungan Margasatwa
usaha pelestarian keanekaragaman hayati harus dilakukan secara
terpadu, artinya dalam suatu pelestarian itu, seluruh komponen ekosistem
harus dilestarikan secara keseluruhan. Sikap manusia sangat berpengaruh
terhadap perlindungan satwasatwa langka yang mulai terancam kepunahan
ini. Manusia harus sadar bahwa makhluk hidup apa pun jika telah punah,
keberadaannya di alam tidak dimungkinkan lagi. Upaya untuk
melestarikan hewan-hewan langka adalah sebagai berikut
 Membuat undang-undang perburuan dengan aturan-aturannya yang
meliputi batas-batas daerah perburuan, masa berburu, jumlah hewan
yang boleh diburu, jenis hewan, umur, jenis kelamin hewan, dan yang
paling penting adalah hasil buruan tidak untuk diperjualbelikan
 Membiakkan hewan-hewan langka yang hampir punah, misalnya
dengan mengisolasi hewan-hewan tertentu, memelihara, dan
membiakkannya kemudian dilepaskan kembali ke asalnya
 Memindahkan hewan langka yang hampir punah ke tempat lain yang
habitatnya lebih sesuai dan lebih aman4

4
http://blog.unnes.ac.id/kevinalarthur

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman Makhluk
Hidup di sebut dengan keanekaragaman hayati. Setiap sistem lingkungan
memiliki keanekaragaman Hayati yang berbeda. Keanekaragaman Hayati
ditunjukkan dengan adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-
sifat dari makhluk hidup lainnya.
Keanekaragaman Hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik
dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor
lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup. Klasifikasi makhluk
hidup dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan
cara perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi tersebut akan terbentuk
kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah
diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok
yang dimilikinya.

B. Saran
Sebagai kader bangsa, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan
tentang keanekaragaman hayati dan nilai pentingnya bagi kehidupan manusia.
Dengan demikian mahasiswa akan memiliki kepekaan untuk menjaga,
melestarikan, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara
berkelanjutan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/manfaat-keanekaragaman-hayati/
https://saintif.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
https://www.gurupendidikan.co.id/manfaat-keanekaragaman-hayati/
http://blog.unnes.ac.id/kevinalarthur/2015/11/27/upaya-pelestarian-keanekaragaman-
hayati-di-indonesia/

13

Anda mungkin juga menyukai