Pertemuan Ke-10
1. Proses perkecambahan diawali dengan masuknya air ke dalam biji. Biji yang kering
akan menyerap air dari lingkungan sekitarnya, proses penyerapan air oleh biji ini
disebut dengan istilah imbibisi.
2. Setelah biji menyerap air, ukuran biji akan mengembang dan membesar menyebabkan
kulit biji kadang menjadi pecah.
3. Air yang masuk akan memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio, hormon
tersebut kemudian akan memicu sel-sel di lapisan aleuron untuk memproduksi enzim
amilase.
4. Enzim amilase yang telah dihasilkan akan bekerja di endosperma (cadangan
makanan) untuk mengubah pati menjadi gula.
5. Kemudian gula yang telah dihasilkan akan ditransfer kepada embrio sebagai bahan
untuk pertumbuhan embrio.
Sumber: http://www.mikirbae.com
Jenis / Tipe Perkecambahan
Perkecambahan biji ditandai dengan mulai memanjangnya batang, akar, dan daun yang
keluar dari biji. Berdasarkan letak kotiledon-nya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2
yaitu epigeal dan hipogeal.
1. Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan dimana kotiledon biji terangkat dari tanah ketika biji
berkecambah. Terangkatnya kotiledon ini karena di masa awal pertumbuhan
embrio bagian hipokotil tumbuh lebih panjang daripada epikotil. Contoh biji yang
mengalami perkecambahan epigeal adalah biji kacang merah, kacang hijau, dan
biji kacang kapri.
2. Perkecambahan Hipogeal
Merupakan perkecambahan dimana kotiledon biji tidak terangkat ketika
berkecambah. Tidak terangkatnya kotiledon karena pada masa awal pertumbuhan
embrio bagian epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil. Contoh biji yang
mengalami perkecambahan hipogeal adalah biji padi, jagung, dan rumput-
rumputan lain.
3. Fase terminal/ akhir, terjadi akumulasi antibiotic ketika terjadinya daun senesen
dimana berfungsi untuk mencegah masuknya pathogen yang secara oportunis
memanfaatkan daun senesen sebagai rute infeksi. Terjadinya pelepasan radikal
bebas, eliminasi sisa hasil metabolisme dan hilangnya integritas dan viabilitas sel
secara irreversible dimana terjadi autofage dan pembesaran vakuola di sitoplasma
dimana membran tidak pecah atau pembentukan autofage vakuola. Integritas dari
membran subseluler dan pengaturan kompartemen dari jalur-jalur biokimia tetap
dipertahankan hingga terjadinya kematian sel.
Gambar 5. Tahap Senescence
Sumber: http://www.plantphysiol.org
D. Refleksi
Setelah mengikuti perkuliahan, saya menjadi begitu bersyukur sudah diciptakan sebagai
manusia. Melalui proses perkecambahan saya menjadi tahu, bahwa sekeras-keras apapun
biji, ia akan lunak dan tumbuh menjadi tanaman yang begitu cantik. Setiap proses, tahap-
tahapan perkecambahan dari biji sampai memiliki daun pertama begitu cantik. Begitu
juga sebagai manusia, kita harus lebih banyak belajar bahwa proses menjadi
cantik/sukses harus melalui proses yang panjang serta tidak instan.
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat
mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka
tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat
dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya
Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus
di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di
antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Fath: 29)