Anda di halaman 1dari 10

JURNAL BELAJAR FISIOLOGI TUMBUHAN

Pertemuan Ke-10

Nama : Evi Sinta Dewi


NPM : 1701060043
Kelas :A
Jurusan : Tadris Biologi
Hari, Tanggal : Jumat, 12 April 2019
Dosen : Tri Andri Setiawan, M. Pd
Tema Perkuliahan : “Development: An Overview, Growth and Development of Cells”

A. Konsep yang telah dipahami


Definisi Tumbuh, Diferensiasi, dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan merupakan proses yang penting dalam
kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. Pertumbuhan dan perkembangan adalah
proses yang berlangsung secara terus menerus sepanjang daur hidup, bergantung pada
tersedianya meristem, hasil asimilasi, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta
lingkungan yang mendukung (Gardner, 1991: 247). Pertumbuhan serta diferensiasi sel
menjadi, jaringan, organ, dan organisme disebut perkembangan. Perkembangan dinamakan
juga morfogenesis, karena melalui perkembangan tumbuhan mengubah bentuk dirinya dari
zigot menjadi sebatang pohon (Hasnunidah, 2011: 85).
Proses Perkembangan, Pematangan Dan Perkecambahan Biji
Perkecambahan yaitu fenomena pecahnya biji dengan keluar tanaman kecil dalam biji
tersebut. Pada siklus tumbuhan berbiji, proses perkecambahan merupakan proses yang
mengawali pertumbuhan dan perkembangan yang berjalan secara simultan menuju ke
arah dewasa.
1. Perkecambahan
Pertumbuhan pada tanaman diawali dengan proses perkecambahan. Hal tersebut terjadi
setelah biji mengalami masa dormansi. Masa dormansi merupakan suatu peristiwa
istirahat atau biji tidak aktif untuk melakukan aktivitas pertumbuhan. Perkecambahan
merupakan proses pertumbuhan embrio pada biji menjadi tumbuhan baru. Biji akan
mulai berkecambah setelah menyerap air dari lingkungan sekitar. Air yang masuk ke
dalam biji akan memicu hormon dan enzim untuk bekerja sehingga embrio dalam biji
mulai tumbuh.
Biji merupakan alat perkembangbiakan yang dihasilkan ketika tumbuhan telah dewasa.
Ada biji yang diselimuti daging buah tebal seperti apel dan mangga, namun ada juga
yang hanya dilapisi lapisan kaku seperti gandum dan padi. Biji tumbuhan umumnya akan
mulai tumbuh atau berkecambah setelah berpisah dari tumbuhan induknya. Biji memiliki
struktur yang kering karena kadar airnya yang sedikit dan mulai tumbuh ketika menyerap
air dari lingkungan sekitar baik dari tanah maupun udara.

Proses perkecambahan biji

1. Proses perkecambahan diawali dengan masuknya air ke dalam biji. Biji yang kering
akan menyerap air dari lingkungan sekitarnya, proses penyerapan air oleh biji ini
disebut dengan istilah imbibisi.

Gambar 1. Proses Imbibisi.


Sumber: www.edubio.info

2. Setelah biji menyerap air, ukuran biji akan mengembang dan membesar menyebabkan
kulit biji kadang menjadi pecah.
3. Air yang masuk akan memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio, hormon
tersebut kemudian akan memicu sel-sel di lapisan aleuron untuk memproduksi enzim
amilase. 
4. Enzim amilase yang telah dihasilkan akan bekerja di endosperma (cadangan
makanan) untuk mengubah pati menjadi gula.
5. Kemudian gula yang telah dihasilkan akan ditransfer kepada embrio sebagai bahan
untuk pertumbuhan embrio.

Gambar 2. Proses Perkecambahan.

Sumber: http://www.mikirbae.com
Jenis / Tipe Perkecambahan

Perkecambahan biji ditandai dengan mulai memanjangnya batang, akar, dan daun yang
keluar dari biji. Berdasarkan letak kotiledon-nya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2
yaitu epigeal dan hipogeal.

1. Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan dimana kotiledon biji terangkat dari tanah ketika biji
berkecambah. Terangkatnya kotiledon ini karena di masa awal pertumbuhan
embrio bagian hipokotil tumbuh lebih panjang daripada epikotil. Contoh biji yang
mengalami perkecambahan epigeal adalah biji kacang merah, kacang hijau, dan
biji kacang kapri.
2. Perkecambahan Hipogeal
Merupakan perkecambahan dimana kotiledon biji tidak terangkat ketika
berkecambah. Tidak terangkatnya kotiledon karena pada masa awal pertumbuhan
embrio bagian epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil. Contoh biji yang
mengalami perkecambahan hipogeal adalah biji padi, jagung, dan rumput-
rumputan lain.

Gambar 3. Jenis Perkecambahan


Sumber: www.edubio.info

Pola Perkembangan Embrio Sampai Tumbuh Dewasa


Pola pertumbuhan dan perkembangan embrio tumbuhan
berbeda antara satu jenis tumbuhan dengan tumbuhan lain. Secara
umum, sel zigot hasil fertilisasi akan menghasilkan dua sel, satu
diantaranya akan berkembang menjadi embrio dan yang lainnya
menjadi suspensor. Perkembangan suspensor mendorong embrio
tumbuh ke dalam endosperm, yang menyediakan bannyak
makanan. Perkembangan embrio melalui tahap-tahap globular,
jantung dan torpedo. Dua lekukan pada tahap jantung akan
berkembang menjadi kotiledon, dan pada tahap kotiledon embrio
telah mengembangkan meristem akar (radikula) dan meristem
pucuk (tunas pucuk).

Mekanisme Perkembangan Pembesaran Dan Pemanjangan Sel Tumbuhan


1. Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam
dua sel anak. Pembagian sel tumbuhan, seperti sel eukariotik, terjadi dalam
dua langkah: mitosis atau kariokinesis, yang hasil dalam penciptaan dua inti
baru, dan sitokinesis, pembagian berikutnya dari sitoplasma untuk membuat
dua sel anak yang terpisah.
2. Siklus sel merupakan proses perkembangbiakan sel yang memperantarai
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Siklus sel dapat
digambarkan sebagai empat tahap yang berbeda: fase mitosis (M), fase
sintesis DNA (S), dan dua fase intervensi atau ''celah'' (G1 dan G2)
3. Sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil
pembelahan. Sitokinesis pada sel hewan relatif sederhana, yang melibatkan
penyempitan membran sel yang uang muka ke tengah sampai satu sel
menjadi dua sel. Keberadaan dinding sel mencegah pola yang sama dari
pembelahan sel pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan bukannya harus
membentuk membran baru dan matriks ekstraselular baru, termasuk lamella
tengah dan dua dinding utama baru, dalam sel hidup. (Hopkins, 2009)
4. Plasmodesmata adalah saluran sitoplasma yang memanjang untuk
penghubung prtotoplas sel yang berdekatan. Ketika bentuk pelat sel, fusi
membran tidak lengkap. Hal ini membuat beberapa lokasi di mana
kontinuitas sitoplasma dipertahankan antara sel anak. Selulosa yang
ditetapkan dan meningkat tembok baru di ketebalan, koneksi ini membentuk
saluran membran-terbungkus disebut plasmodesmata. (Hopkins, 2009)

Proses Penuan Dan Program Kematian Sel


Bagian akhir dari proses perkembangan dari dewasa sampai hilangnya  pengorganisasian
dan fungsi disebut penuaan. Selama masa pertumbuhan, dengan bertambahnya umur
suatu tumbuhan, akan diikuti pula dengan proses  penurunan kondisi yang mengarah
kepada kematian organ atau organisme (Salisbury,1995). Bagian akhir dari proses
perkembangan, dari dewasa sampai hilangnya pengorganisasian dan fungsi disebut
senesen atau penuaan. Sel-sel yang telah berdifferensiasi pada dasarnya mempunyai
masa hidup terbatas, sehingga penuaan akan dialami oleh semua sel pada saat yang
berbeda-beda. Selama proses penuaan, pada tingkat sel terjadi penyusutan struktur dan
rusaknya membran seluler (Fiter & Hay, 1998). Tipe-tipe  penuaan (senescence) yang
dijumpai dalam tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Senescence yang meliputi keseluruhan tubuh tanaman (overall


senescence).Akar dan bagian tanaman di atas tanah mati semua.
Tanaman mati sesudah menyelesaikan semua. satu siklus
kehidupannya.
2. Senescence yang meliputi hanya bagian tanaman di atas tanah
(top senescence). Bagian tanaman diatas tanah mati, sedangkan
bagian tanaman yang berada di dalam tanah tetap hidup.
3. Senescence yang meliputi hanya daun–daunnya (Deciduous
senescence). Tanaman menggugurkan semua daun-daunnya,
sementara organ tanaman lain tetap hidup.
4. Senescence yang meliputi hanya daun-daun yang terdapat di
bagian bawah suatu tanaman (Progessive Senescence).Tanaman
hanya menggugurkan daun-daunnya yang terdapat di bagian
bawah saja (daun-daun yang tua),sedang daun-daun yang lebih
atas dan organ tanaman lain tetap hidup.

Gambar 4. Jenis Senescence


Sumber: http://dnaofbioscience.blogspot.com
Terdapat tiga tahapan dalam proses penuaan, yaitu :
 
1. Fase inisiasi, merupakan penandaan permulaan metabolisme baru. Pada daun
senesen terjadi beberapa metabolisme baru seperti, katabolisme klorofil, sintesis
amida, kegiatan transport, pembentukan glukosa dari lipid melalui
glukoneogenesis dan sintesis protein de novo. Katabolisme atau metabolisme
pigmen klorofil terjadi melalui jalur kompleks enzim yang melibatkan beberapa
kompartemen di dalam sel dan gejala yang paling mudah diamati adalah
hilangnya warna hijau daun dari waktu ke waktu.

2. Fase reorganisasi, merupakan aktivasi Jalur penyelamatan. Nitrogen dan sulfur


organik dikeluarkan oleh daun senesen darimana glutamine dan asparagin
diekspor dari daun yang mengalami senesen. Perubahan metabolime dari autotrof
menjadi heterotrof. Kebutuhan energi untuk metabolisme, mobilisasi dan proses
lainnya menyebabkan meningkatnya energi yang diambil dari  proses heterotrof
dimana asam amini sebagai sumber karbon. Detoksifikasi. Terjadinya
metabolisme pembentukan asam salisilat dan phenol yang dibentuk secara tidak
langsung melalui metabolisme fenilpropanoid. Rediferensiasi organel yang
reversible. Merupakan fase transisi di mana terjadi pengendalian rediferensiasi
dari struktur sel dan pengaturan kembali posisi material. c.

3. Fase terminal/ akhir, terjadi akumulasi antibiotic ketika terjadinya daun senesen
dimana berfungsi untuk mencegah masuknya pathogen yang secara oportunis
memanfaatkan daun senesen sebagai rute infeksi. Terjadinya  pelepasan radikal
bebas, eliminasi sisa hasil metabolisme dan hilangnya integritas dan viabilitas sel
secara irreversible dimana terjadi autofage dan pembesaran vakuola di sitoplasma
dimana membran tidak  pecah atau pembentukan autofage vakuola. Integritas dari
membran subseluler dan pengaturan kompartemen dari jalur-jalur biokimia tetap
dipertahankan hingga terjadinya kematian sel.
Gambar 5. Tahap Senescence
Sumber: http://www.plantphysiol.org

Mekanisme Persepsi Dan Tranduksi Signal Dalam Proses Perkembangan


a. Sinyal Persepsi dan Transduksi
Sinyal presepsi yang diikuti oleh beragam peristiwa biokimia
disebut juga dengan transduksi sinyal yang menentukan respon
sel. Dalam menanggapi suatu sinyal, sel pada suatu tanama
memiliki reseptor. Dalam menanggapinya diperlukan suatu
mekanisme yang mengkonversi atau transduksi sinyal untuk
perubahan kimia atau metaboisme sel. Semua sinyal
perkembangan terbagi dalam suatu urutan yaitu persepsi sinyal,
transduksi dan tanggapan.
Signal transduksi pada tingkat sel mengacu pada
pergerakan sinyal dari luar sel ke dalam. Gerakan sinyal dapat
sederhana, sepertiyang terkait dengan molekul reseptor dari
kelas asetilkolin.
B. Hal yang belum dipahami
Apa perbedaan perkecambahan yang ditempatkan pada tempat terang dan gelap? Lalu
bagaimana pengaruh magnet terhadap pertumbuhan magnet?
C. Pertanyaan yang Muncul
1. Tika Rahmawati (1701060034)
Proses pertumbuhan pada tanaman bonsai (tanaman kerdil)
Jawaban:
a. Bonsai di tanam di tempat\pot yng kecil sehingga pertumbuhan akar tanaman
menjadi terbatas, pemberian tanah dalam jumlah sedikit juga mempengaruhi
nutrisi yang dapat di ambil tanaman untuk pertumbuhannya.
b. Bonsai secara terus menerus akan di potong bagian tunas barunya (bud nipping),
kecuali tunas baru yang di perlukan untuk penyempurnaan bentuk pohon dan
memperkuat bagian tubuh tumbuhan. Pada tunas baru terdapat hormon auksin
yang berfungsi untuk pertumbuhan , dan akan berkurang ketika tunas terus di
potong
c. Pemotongan akar tanaman untuk menghambat pertumbuhan batang, dahan, dan
ranting. Pada akar tanaman terdapat hormon sitokinin yang juga berfungsi sebagai
hormon pertumbuhan.
d. Bonsai diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari sepanjang hari untuk
mempercepat penguapan, sehingga pertumbuhanya terhambat.
e. Bonsai biasanya diberikan bahan kimia penghambat pertumbuhan tanaman
(retardan) sehingga daun dan batang mengecil serta ruas antar daun memendek.
f. Bonsai diberikan perlakuan fisik seperti lilitan kawat yang kuat untuk
menghambat pertumbuhan tanaman agar menjadi bentuk yang diinginkan.

2. Siti Sholeha (1701060033)


Mengapa biji yang diletakkan pada dalam ruangan lama kelamaan akan
mengkerut. Apakah karena proses respirasi?Apakah tipe tumbuhan itu terjadi
pada seluruh tumbuhan apakah ada tumbuhan yang khusus?
Jawaban:
a) Biji masih tetap hidup walaupun tidak menunjukan pertumbuhan seperti pada
tanaman, masa ini disebut masa dormasi. Biji tetap membutuhkan nutrisi agar
tetap hidup, sumber nutrisi di ambil dari endosperm\kotiledon dan kandungan air
yg terkandung dalan biji. Pada saat baru diambil dari pohon biji memiliki banyak
kandungan air namun lama kelamaan kandungan air berkurang karena digunakan
biji sebagai sumber nutrisinya. Jadi lama-kelamaan biji akan mengkerut.
b) Setiap tumbuhan mempunyai tipe kematiannya sendiri. Jadi tipe-tipe kematian
tidak terjadi pada semua tumbuhan.
1) Overall senescene contohnya pada pohon pisang, dimana pada saat sesudah
panen akar pada pohon pisang mengalami kematian. Hal tersebut menyebabkan
tumbuhan tidak dapat mendapatkan nutrisi sehingga tumbuhan akan mengalami
kematian.
2) Top senescene.contohnya pada umbi-umbian, dimana pada saat musim
kemarau datang daun-daun pada umbi akan gugur tetapi sel di dalam umbi
masih tetap hidup.
3) Decious senescene. Umumnya terjadi pada tumbuhan yang memiliki 3
musim,yaitu musim dingin,musim gugur,dan musim semi. Contohnya pada
tanaman maple, pada saat musim gugur maka daun maple akan mengalami
keguguran.
4) Progesive senescene. Contohnya pada kangkung, dimana disini kangkung akan
mengalami kematian dengan tanda-tanda yang dapat dilihat dari mulai
gugurnya daun bagian bawahnya yang berkelanjutan akan menyebar ke bagian
yang lain.

3. Pundi Restu L. H (1701060046)


Bagaimana proses pertumbuhan pada tumbuhan yang pada saat muda di
lubangi/lukai bagian batangnya?
Jawaban: tergantung pada seberapa banyak bagian tumbuhan yg di lukai/atau
dilubangi jika bagian batang tumbuhan masih bisa digunakan untuk
mendistribusikan zat yg dibutuhkan tanaman maka tanaman masih dapat hidup.

D. Refleksi
Setelah mengikuti perkuliahan, saya menjadi begitu bersyukur sudah diciptakan sebagai
manusia. Melalui proses perkecambahan saya menjadi tahu, bahwa sekeras-keras apapun
biji, ia akan lunak dan tumbuh menjadi tanaman yang begitu cantik. Setiap proses, tahap-
tahapan perkecambahan dari biji sampai memiliki daun pertama begitu cantik. Begitu
juga sebagai manusia, kita harus lebih banyak belajar bahwa proses menjadi
cantik/sukses harus melalui proses yang panjang serta tidak instan.

Allah SWT berfirman:


َّ ُ ‫شدَّاءُ عَلَى الْك‬ َ ‫ول اللَّه والَّذين مع‬
‫عا‬ ً َّ ‫م ُرك‬ ْ ‫ه‬ُ ‫م ت َ َرا‬ ْ ‫ه‬ُ َ ‫ماءُ بَيْن‬ َ ‫ح‬ َ ‫ار ُر‬ ِ ‫ف‬ ِ ‫هأ‬ ُ َ َ َ ِ َ ِ ُ ‫س‬ ُ ‫مدٌ َر‬ َّ ‫ح‬ َ ‫م‬ ُ
َ َّ َ ‫ون‬
‫ر‬ِ َ ‫ن أث‬ ْ ‫م‬ِ ‫م‬ ْ ‫ه‬ ِ ‫ه‬ِ ‫ج و‬ ُ ‫و‬ ُ ‫في‬ ِ ‫م‬ ْ ‫ه‬ُ ‫ما‬ َ ‫س ي‬ ِ ‫وانًا‬ َ ‫ض‬ ْ ‫ر‬ ِ ‫و‬ َ ‫ه‬ ِ ‫ن الل‬ َ ‫م‬ ِ ‫ض ال‬ ْ ‫ف‬ َ ‫غ‬
ُ َ ‫جدًا يَبْت‬ َّ ‫س‬ ُ
َ َ
ُ‫ش طْأه‬ َ ‫ج‬ َ ‫خ َر‬ ْ ‫عأ‬ ٍ ‫ل ك َ َز ْر‬ ِ ‫جي‬ ِ ْ ‫في اإلن‬ ِ ‫م‬ ْ ‫ه‬ ُ ُ ‫مثَل‬َ ‫و‬ َ ‫ة‬ ِ ‫و َرا‬ ْ َّ ‫في الت‬ ِ ‫م‬ ْ ‫ه‬ ُ ُ ‫مثَل‬ َ ‫ك‬َ ِ ‫جو ِد ذَل‬ ُ ‫الس‬ ُّ
‫ار‬ َّ
َ ‫م الكف‬ ُ ْ ُ ‫ه‬ َ َ َ َ َ َ َ
ِ ِ ‫غي ظ ب‬ ِ َ ‫ع لِي‬َ ‫ب ال ُّز َّرا‬ ُ ‫ج‬ ِ ‫ع‬ْ ُ‫ه ي‬ ِ ‫ق‬
ِ ‫سو‬ ُ ‫وى عَلى‬ َ َ ‫اس ت‬
ْ ‫اس تَغْلظ ف‬ ْ ‫آز َرهُ ف‬ َ ‫ف‬
َ ً‫ْفرة‬
)٢٩( ‫ما‬ ً ‫عظِي‬ َ ‫ج ًرا‬ ْ ‫وأ‬َ َ ِ ‫مغ‬ َ ‫م‬ ْ ‫ه‬ ُ ْ ‫من‬
ِ ‫ات‬ ِ ‫ح‬ َ ِ ‫ص ال‬ َّ ‫ملُوا ال‬ ِ ‫ع‬ َ ‫و‬َ ‫منُوا‬ َ ‫ين آ‬ َ ‫ذ‬ ِ َّ ‫ه ال‬ ُ َّ ‫عدَ الل‬ َ ‫و‬ َ

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat
mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka
tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat
dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya
Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus
di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di
antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Fath: 29)

Proses perkecambahan tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan


tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung
warnanya pucat kekuningan serta akarnya rapuh dan kecil. Hal ini disebabkan karena
kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk tanaman yang
diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat
dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya
sangat kuat, warnanya segar kehijauan dan akarnya besar, hal ini disebabkan karena kerja
hormon auksin dihambat oleh sinar matahari (Latunra, 2014).
Menurut Aladjadjian dan Ylieya (2003:136) mengatakan bahwa pengaruh medan
magnet sangat kuat pada biji yang mengalami perendaman dalam air. Roniyus (2005:
112) menduga medan magnet dapat memecah ikatan hidrogen, molekul air sehingga
lebih banyak molekul-molekul air yang bebas dan menyebabkan peningkatan potensial
air dan daya hidrasinya. Sementara Morejon (2007: 175) menjelaskan bahwa medan
magnet mempengaruhi sifat fisika dan kimia air diantaranya tekanan permukaan
konduktivitas daya, melarutkan garam-garam, relatif indeks dan pH. Peruabhan ini
mengakibatkan air menjadi lebih mudah menghidrasi senyawa-senyawa atau molekul
molekul di sel-sel biji. Menurut Salisbury dan Ross (1992: 197) hidrasi biji mengaktifkan
enzim-enzim yang berfungsi untuk merombak cadangan makanan dalam biji sehingga
mempercepat proses perkecambahan yang ditandai dengan munculnya ujung radikula
yang menembus permukaan kulit biji.

Anda mungkin juga menyukai