Anda di halaman 1dari 26

PEMANFAATAN ZAT WARNA BRAMBANG DAYAK

(Eleutherine palmifolia L) SERTA UJI IDENTIFIKASI


DAN ORGANOLEPTIK SEBAGAI BAHAN PEWARNA
ALAMI PRODUK KULIT

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Nilai Dalam


Matakuliah Kimia Organik

DOSEN PENGAMPU:
ENTIN DARMAWATI

Disusun oleh :
ENNIETA PIRYANA (140201028)
TPK C

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2015

1
PEMANFAATAN ZAT WARNA BRAMBANG DAYAK
(Eleutherine palmifolia L) SERTA UJI IDENTIFIKASI
DAN ORGANOLEPTIK SEBAGAI BAHAN PEWARNA
ALAMI PRODUK KULIT

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Nilai Dalam


Matakuliah Kimia Organik

DOSEN PENGAMPU:
ENTIN DARMAWATI

Disusun oleh :
ENNIETA PIRYANA (140201028)
TPK C

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2015

2
HALAMAN PENGESAHAN

Makalah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai
dalam matakuliah bahasa indonesia dan telah diperiksa dan disetujui oleh dosen
pengampu pada tanggal 12 Januari 2015.

Judul Makalah : Pemanfaatan Zat Warna Brambang Dayak


(Eleutherine palmifolia L) Serta Uji Identifikasi
Organoleptik Sebagai Bahan Pewarna
Alami Produk Kulit
Penulis
a. Nama Lengkap : Ennieta Piryana
b. Prodi : Teknologi Pengolahan Kulit
c. Konsentrasi : Teknologi Penyamakkan Kuli
d. NIM : 140201028

Yogyakarta , Januari 2015

Menyetujui,
Dosen Pengampu Penulis

ENTIN DARMAWATI ENNIETA PIRYANA


NIP. 140201028

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa diucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa


bahwa makalah yang berjudul Pemanfaatan Zat Warna Brambang Dayak
(Eleutherine palmifolia L) Serta Uji Identifikasi Organoleptik Sebagai Bahan
Pewarna Alami Produk Kulit dapat diselesaikan dengan baik.
Hal ini merupakan hasil penelitian yang didasarkan pada kepustakaan,
eksperimen, dan observasi sehingga diperoleh data baru. Ini dapat selesai
dengan rencana dan berkat bantuan dari semua pihak, untuk itu pada
kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Entin Darmawati, selaku pembimbing kami yang telah
memberikan waktunya untuk memberikan masukan, kritikan,
pemikiran dan ilmunya demi terselesainya penyusunan makalah ini.
2. Asisten dosen matakuliah kimia organik, yang telah memberikan ilmu
dan waktunya dalam kelancaran praktikum kimia organik.
3. Teman-teman, yang telah mendukung dalam pelaksanaan praktikum
dan pembuatan makalah.
4. Pembaca, yang telah memberikan sebagian waktunya untuk
memberikan kritik dan saran.
Disadari bahwa ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa
yang akan datang. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Yogyakarta, Januari 2015

Penulis

4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN JUDUL PRAKTIKUM ii
HALAMAN PENGESAHAN ............. iii
KATA PENGANTAR ............. iv
DAFTAR ISI ............. v
DAFTAR TABEL ............. vii
DAFTAR GAMBAR ............. viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Maksud dan Tujuan Praktikum .............
B. Latar Belakang ............. 1
C. Rumusan Masalah ............. 2
D. Tujuan Penulisan ............. 2
E. Manfaat Penulisan ............. 2
F. Definisi Operasional ............. 3

BAB II LANDASAN TEORI


A. Brambang Dayak ............. 4

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Jenis Praktikum ............. 6
B. Waktu dan Tempat Praktikum ............. 6
C. Metode Praktikum ............. 6
D. Teknik Pengambilan Sampel ............. 6
E. Instrumen Praktikum ............. 7
F. Teknik Pengumpulan Data ............. 10
G. Teknik Analisa Data ............. 10

BAB III PEMBAHASAN


A. Cara Membuat Ekstrak Zat Warna ............. 11

5
Brambang Dayak
B. Hasil Organoleptik Dan Identifikasi ............. 12
Tanin Brambang Dayak
C. Hasil Organoleptik Dan Identifikasi ............. 13
Tanin Brambang Dayak
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............. 16
B. Saran ............. 16

DAFTAR PUSTAKA ............. 17


LAMPIRAN ............. 18

6
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Botani Brambang ..................................... 4
Dayak (Eleutherine palmifolia L )
Tabel 3.1 Nama alat, dan jumlah proses ..................................... 7
pembuatan ekstrak
Tabel 3.2 Bahan-bahan Praktikum proses ..................................... 7
pembuatan ekstrak
Tabel 3.3 Nama alat, dan jumlah proses ..................................... 8
identifikasi zat tanin
Tabel 3.4 Bahan-bahan Praktikum proses ..................................... 8
identifikasi zat tanin
Tabel 3.5 Nama alat, dan jumlah penerapan ..................................... 9
kulit
Tabel 3.6 Bahan-bahan Praktikum proses ..................................... 9
penerapan kulit
Tabel 4.1 Perbandingan Warna Kulit Kras ..................................... 13
dan Perkamen

7
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Tanaman Brambang Dayak ...................................... 4
(Eleutherine palmifolia L )
Gambar 4.1 Proses Pembuatan Ekstrak ...................................... 11
Pewarnaan Brambang Dayak
Gambar 4.2 Perbedaan ektrak setelah ...................................... 12
diidentifikasi
Gambar 4.3 Penerapan pada kulit crust ...................................... 14
Gambar 4.4 Penerapan pada kulit ...................................... 14
percament wayang
Gambar 4.5 Penerapan pada kulit ...................................... 14
percament
Gambar 4.6 Hasil semua penerapan pada ...................................... 15
kulit

8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Praktikum


Pengambilan senyawa tannin dari tanaman Brambang Dayak
(Eleutherine palmifolia L ) dengan metode eksperimen, serta penerapannya
pada kulit crust kambing/domba.

B. Latar Belakang Praktikum


Perkembangan penggunaan pewarna alami sebagai pewarna tekstil
belakangan ini semakin meningkat. Hal tersebut terkait dengan standar
lingkungan dan larangan penggunaan pewarna sintetis yang mengandung
gugus azo, seperti di Jerman dan Belanda yang masyaratkan penggunaan
bahan pewarna tekstil yang ramah lingkungan dan tidak menghendaki
pemakaian pewarna sintetis. Dengan pelarangan penggunaan pewarna sintetis
yang mengandung gugus azo tersebut merupakan moment yang tepat untuk
mengenalkan kembali pewarna alam yang telah lama ditinggalkan.
Penggunaan pewarna tekstil sintetis yang mengandung logam berat
akan menimbulkan dampak lingkungan, antara lain pencemaran tanah, air,
udara dan dampak langsung bagi manusia seperti kanker kulit, kerusakan otak
dan lain-lain. Terdapat pewarna alami pada awal pewarnaan dan proses
pewarnaan tidak menggunakan logam berat, besi, bahan kimia toksin dan
garam. Disamping itu bahan pewarna dapat diekstrak dari bagian tumbuhan
hanya memerlukan air sebagai pelarutnya, dan sisa limbah padat yang
dihasilka dapat didegradasi alam atau dapat digunakan sebagai kompos.
Pewarna alam dapat dihasilkan dari tumbuhan, seperti dari bagian
batang, akar, daun, bunga, kulit batang dan sebagainya. Menurut Heyne
(1987) terdapat sekitar 150 jenis tanaman yang intensif menghasilkan
pewarna alam. Warna yang dihasilkan meliputi warna dasar (merah, biru,
kuning) dan warna-warna kombinasi seperti coklat, jingga, dan nila. Dari
keseluruhan jenis tumbuhan yang digunakan sebagai pengahasil zat warna
alam, belum semuanya sudah diuji ketahanan lunturnya.

9
Pada Praktikum ini digunakan umbi tanaman Brambang Dayak
(Eleutherine palmifolia L ) yang dapat menghasilkan warna merah hati.
Kelemahan dari pewarna alami yaitu ketahanan lunturnya yang lebih rendah
dari pewarna sintetis. Untuk memperoleh ketahanan luntur yang tinggi perlu
dilakukan proses fiksasi (pembangkitan warna) yang bertujuan untuk
mempertajam warna dan supaya tidak mudah luntur. Pada Praktikum ini akan
dibahas cara pembuatan ekstrak brambang dayak, hasil identifikasi zat tanin,
dan perbandingan hasil warna pada penerapan kulit crus dan kulit percament.

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada Praktikum ini adalah :
1. Bagaimana cara membuat ekstrak zat warna brambang dayak?
2. Bagaimana hasil organoleptik dan identifikasi tanin brambang dayak?
3. Bagaimanakah perbandingan hasil dari pencelupan ke ekstrak zat warna
menggunakan kulit crust dan percament?

D. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui cara membuat ekstrak zat warna brambang dayak
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil organoleptik dan identifikasi tanin
brambang dayak.
3. Untuk mengetahui perbandingan hasil dari pencelupan ke ekstrak zat
warna menggunakan kulit crust dan percament.

E. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diambil dari Praktikum ini adalah:
1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan cara penulisan Laporan
Praktikum dan memberikan informasi bahwa zat warna alami Brambang
Dayak (Eleutherine palmifolia L )dapat diaplikasn dalam produk kulit.
2. Bagi pengrajin kulit dan bahan tekstil dapat memanfaatkan dan
menerapkan menggunakan pewarnaan Brambang Dayak (Eleutherine

10
palmifolia L ) karena lebih ramah lingkungan, dan dapat menjadi sumber
usaha baru yang potensial.
3. Bagi Kementerian Republik Indonesia dapat mensosialisasikan dan
memprogramkan untuk bahan pewarnaan produk kulit dan tekstil agar
menggunakan pewarna alami seperti Brambang Dayak (Eleutherine
palmifolia L )

F. Definisi Operasional
1. Bawang dayak atau bawang hantu (Eleutherine palmifolia (L.) merupakan
tanaman khas Kalimantan Tengah, tanaman ini sudah secara turun
temurun dipergunakan masyarakat Dayak sebagai tanaman obat, tanaman
ini memiliki warna umbi merah dengan daun hijau berbentuk pita dan
bunganya berwarna putih dan umbi bawang dayak terkandung senyawa
fitokimia yakni alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid dan tannin.
2. Tannin dapat difenisikan sebagai fenol polihidrtat majemuk yang besar
dan bentuk molekulnya memungkinkan dapat larut dalam air. Satu dua
komponen kimia dasar yang dijumpai pada tanin selain gula adalah asam
galat (gallic acid) dan asam elegat dinier (dinier ellagie acid), flavanoid
(komponen kerabat flavona), lignin, Stillbenoid dan kuinon (quinones).

11
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Brambang Dayak (Eleutherine palmifolia L )


Bawang dayak berasal dari Amerika Tropik tetapi di Indonesia sudah
lama ditanam. Semula dipelihara sebagai tanaman hias, kemudian berubah
menjadi tanaman liar. Banyak terdapat di daerah pegunungan antara 600
sampai 1500 m di atas permukaan laut, misalnya di perkebunan-perkebunan
teh, kina dan karet, serta di tepi-tepi jalan. Tumbuhan ini menyukai tempat-
tempat terbuka yang tanahnya kaya dengan humus dan cukup lembab. Untuk
menanam biasanya digunakan umbinya. Tumbuhan ini di Jawa jarang sekali
berbuah dan dipelihara sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini mudah
dibudidayakan, penanamannya tidak tergantung musim dan dalam waktu 2
hingga 3 bulan setelah tanam sudah dapat dipanen.

Gambar 2.1 Tanaman Brambang Dayak (Eleutherine palmifolia L )


2.1 Tabel Klasifikasi Botani Brambang Dayak (Eleutherine palmifolia L )
Regnum Plantae
Divisio Spermatophyta
Sub divisio Angiospermae
Classis Monocotyledonae
Ordo Liliales
Familia Iridaceae
Genus Eleutherine
Species Eleutherine palmifolia Merr.
Regnum Plantae

12
a. Pemanfaatan Brambang Dayak
Brambang dayak mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan. Air
rebusan dari brambang dayak dipakai sebagai obat terhadap penyakit
kuning dan penyakit kelamin. Umbi yang ditumbuk beserta adas pulasari,
digunakan sebagai obat terhadap mencret darah, air rebusannya sebagai
obat dalam. Daun-daunnya yang digerus dengan dibubuhi ramuan-
ramuan lain diminumkan kepada wanita nifas. Umbi (tunggal) untuk
menyembuhkan disentri. Sup yang dibuat dengan mendidihkan umbi
merah dengan ayam dapat digunakan untuk meningkatkan sel darah
merah (Megawati,2005, hal 6).
b. Kandungan Kimia Brambang Dayak
Umbi bawang dayak mengandung senyawa-senyawa turunan anthrakinon
yang mempunyai daya pencahar, yaitu senyawa-senyawa eleutheurin,
isoeleutherin dan senyawa-senyawa sejenisnya; senyawa-senyawa lakton
yang disebut eleutherol dan senyawa turunan pyron yang disebut
eleutherinol. Adapun kandungan yang terdapat dalam bawang dayak
terdiri dari senyawa alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, saponin,
triterpenoid, tannin, kuinon dan steroid yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku obat (Megawati,2005, hal 6).
.

13
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

H. Jenis Praktikum
Jenis Praktikum pada Laporan ini didasarkan pada eksperimen
(percobaan) yang dilakukan, dimana penulis melakukan sebuah percobaan
dan mencari sumber pustaka dari internet, dan buku-buku terkait dengan
laporan yang dibahas ini.

I. Waktu dan Tempat Praktikum


1. Waktu Praktikum
Praktikum dalam pembuatan Laporan Praktikum ini dilaksanakan dari
tanggal 20 Desember 2014 sampai 12 Januari 2015
2. Tempat Praktikum
Praktikum pada Laporan Praktikum ini dilaksanakan di Akademi
Teknologi Kulit Yogyakarta Kabupaten Bantul

J. Metode Praktikum
Metode Penulisan ini pada Laporan Praktikum ini didasarkan pada
metode ekperimen, dimana data diperoleh berdasarkan hasil percobaan yang
dilakukan peneliti, serta dibahas dengan menggunakan literatur yang relevan
untuk dapat ditarik kesimpulan.

K. Teknik Pengambilan Sampel


Dalam Praktikum ini, sampel yang digunakan kulit crust dan kulit
percament, yang setiap kulit tersebut dicelupkan dalam ekstrak yang dibuat
dari ekstrak brambang merah dengan cara direbus, lalu kemudian disaring dan
didinginkan.

14
L. Instrumen Praktikum
1. Praktikum proses pembuatan ekstrak zat warna brambang dayak
a. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada Praktikum ini, terdapat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Nama alat, dan jumlah proses pembuatan ekstrak
No Nama Alat Jumah
1. Kompor 1 buah
2. Pengaduk 1 buah
3. Saringan 1 buah
4. Wadah untuk ekstrak brambang dayak 2 buah
5. Panci 1 buah

b. Bahan-Bahan yang Digunakan


Bahan yang digunakan pada Praktikum ini, dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Bahan-bahan Praktikum proses pembuatan ekstrak
No Bahan Banyak
1. Brambang dayak 50 gram
4 Aquades 250 ml

c. Prosedur Praktikum
Prosedur dalam Praktikum ini, yaitu :
a) Disiapkan alat dan bahan,
b) Direbus bahan sampai mendidih,
c) Disaring ektrak brambang dayak,
d) Didinginkan ekstrak brambang dayak.

15
2. Praktikum Proses Identifikasi Zat Tanin Brambang Dayak
a. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada Praktikum ini, terdapat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Nama alat, dan jumlah proses identifikasi zat tanin
No. Nama Alat Jumah
1. Tabung reaksi 4 buah
2. Gelas ukur 1 buah
3. Pipet tetes 1 buah
4. Indikator pH 1 buah
5. Beumeter 1 buah
6. Tatakan/dudukan tabung reaksi 1 buah

d. Bahan-Bahan yang Digunakan


Bahan yang digunakan pada Praktikum ini, dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Bahan-bahan Praktikum proses identifikasi zat tanin
No Bahan Banyak
1. Ekstrak brambang dayak 4 ml
2. H2SO4 1 ml
3. NaOH 1ml
4. FeCL3 1ml
5. KMnO4 1ml

e. Prosedur Praktikum
Prosedur dalam Praktikum ini, yaitu :
a) Disiapkan alat dan bahan,
b) Dimasukkan 1 ml atau 15 tetes ekstrak brambang dayak pada 4 buah
tabung reaksi,
c) Dimasukkan cairan kimia H2SO4 sebanyak 1ml atau 15 tetes pada
tabung reaksi 1 diamati perubahan warnanya,
d) Dimasukkan cairan kimia NaOH sebanyak 1ml atau 15 tetes pada
tabung reaksi 1 diamati perubahan warnanya,

16
e) Dimasukkan cairan kimia KMnO4 sebanyak 1ml atau 15 tetes pada
tabung reaksi 1 diamati perubahan warnanya,
f) Dimasukkan cairan kimia FeCl3 sebanyak 1ml atau 15 tetes pada
tabung reaksi 1 diamati perubahan warnanya,
g) Catat hasil dari identifikasi zat tanin brambang dayak.

3. Proses Praktikum Penerapan Kulit Pada Ekstrak Brambang Dayak


a. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada Praktikum ini, terdapat pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Nama alat, dan jumlah penerapan kulit
No. Nama Alat Jumah
1. Wadah untuk pencelupan 1 buah
2. Stopwatch 1 buah
3. Pipet tetes 1 buah
4. Indikator pH 1 buah
5. Beumeter 1 buah
6. Tatakan/dudukan tabung reaksi 1 buah

b. Bahan-Bahan yang Digunakan


Bahan yang digunakan pada Praktikum ini, dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6 Bahan-bahan Praktikum proses penerapan kulit
No Bahan Banyak
1. Ekstrak brambang dayak 200 ml
2. Kulit percament 2 buah
3. Kulit Crust 1 buah

c. Prosedur Praktikum
Prosedur dalam Praktikum ini, yaitu :
a) Disiapkan alat dan bahan,
b) Dicelupkan kulit percament, diamati setiap 30 menit sekali sampai
warna yang diinginkan,

17
c) Dicelupkan kulit crust sambil diremas-remas lalu diamati setiap 1 jam
sekali sampai warna diinginkan,
d) Angkat dan keringkan kuilt,
e) Catat dan simpan kulit untuk laporan

M. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada penulisan dan Praktikum Laporan
Praktikum ini adalah :
1. Metode Ekperimen
Metode eksperimen adalah metode yang dipergunakan oleh penulis
terhadap sampel dengan jalan mengadakan eksperimen-eksperimen.
2. Kepustakaan
Kepustakaan yaitu teori-teori, hasil Praktikum, dan kajian-kajian yang
diperoleh penulis untuk menganalisa dan mendukung data yang diperoleh.
Kepustakaan ini diperoleh melalui internet dan buku-buku.
3. Wawancara
Wawancara yaitu pertanyaan langsung yang diberikan penulis terhadap
subyek Praktikum dalam Laporan Praktikum ini untuk mendukung data
yang ada. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara
langsung, dimana penulis atau peneliti langsung bertanya dengan sampel
dalam Praktikum ini. (Arikunto.2004:46)

N. Teknik Analisa Data


Data yang diperoleh dalam Praktikum ini dianalisa dengan
menggunakan metode eksperimen dan telaah pustaka, dimana pustaka yang
digunakan diperoleh dari internet, buku-buku, laporan hasil Praktikum, dan
sumber lain yang relevan. Dari permasalahan yang ada, kemudian penulis
mengumpulkan data dengan melakukan eksperimen, menggunakan studi
pustaka, dan wawancara, lalu dianalisa sehingga akan diperoleh kesimpulan
dari analisa yang telah dilakukan.

18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Cara Membuat Ekstrak Zat Warna Brambang Dayak


Untuk membuat ekstrak brambang dayak maka dibutuhkan 50 gram
brambang dayak kering,dan 250 ml aquadest. Adapun langkah-langkah dalam
pembuatan ekstrak pewarna indigo adalah sebagai berikut:
a) Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
b) Disiapkan brambang dayak kering,
c) Disiapkan aquadest
d) Dicampurkan semua bahan dan dipanaskan dengan suhu 1000 C,
e) Diaduk terus hingga mendidih dan separuh bagian dari air sebelumnya,
f) Diangkat dan disaring ekstrak dari ampasnya,
g) Didiamkan hingga dingin dan ada endapannya,
h) Dicelupkan kulit crust dan kulit perkamen,
i) Lihat dan amati.
Untuk lebih jelasnya cara pembuatan ekstrak brambang dayak berikut ini:

Gambar 4.1 Proses Pembuatan Ekstrak Pewarnaan Brambang Dayak


19
B. Hasil Organoleptik Dan Identifikasi Tanin Brambang Dayak
Uji identifikasi ini menggunakan 1 ml ekstak dan juga menggunakan
1ml senyawa kimia yang terdiri dari H2SO4, KMnO4, NaOH, dan FeCl3
yang dimasukkan menggunakan pipes tetes pada 4 buah tabung reaksi.
Hasil pengamatan secara organoleptik ekstraksi tanin dari kulit
brambang dayak dan identifikasinya.
1. Hasil organoleptik dan identifikasi senyawa tanin
1) Warna larutan : merah hati
2) pH : 6
3) Pelarut : air (aquadest)
4) Kepekatan : 4 derajat Be
5) Kandungan : tanin
6) Struktur Kimia : zat penyamak tanin
2. Hasil identifikasi pereaksi warna
1) Pada 1 ml ekstrak tambahakan 1ml asam sulfat P, terjadi warna
perubahan warna kuning keorangean dan tidak terdapat endapan.
2) Pada 1ml ekstrak dan tambahkan 1ml larutan NaOH P 5% b/v dalam
Etanol, terjadi perubahan warna merah pekat dan tidak terdapat
endapan.
3) Pada 1ml ekstrak tambahkan 1ml KMnO4, terjadi perubahan warna
merah kehitaman dan tidak terdapat endapan.
4) Pada 1 ml ekstrak tambahkan 1ml larutan besi (III) klorida LP 5% b/v
terjadi warna hijau kecoklatan dan tidak terdapat endapan.
Gambar 4.2 Perbedaan ektrak setelah diidentifikasi

Sebelum Identifikasi Setelah Identifikasi

20
3. Perbandingan Hasil Dari Pencelupan Ke Ekstrak Zat Warna
Menggunakan Kulit Crust Dan Percament
Pewarnaan pada produk kulit baik itu kulit crust maupun kulit
percament tidak hanya menggunakan bahan pewarna sintetik. Bahan pewarna
alami memberikan efek warna yang indah. Brambang dayak menghasilkan
warna merah, tetapi tergantung kepekatan yang dihasilkan dari ekstrak
brambang dayak. Semakin tinggi kepekatan ekstrak brambang dayak semakin
pekat warnah yang didapatkan, dan semakin rendah kepekatan ekstrak
brambang dayak semakin mudah kulit hasil penerapannya.
Tabel 4.1 Perbandingan Warna Kulit Crust dan Perkamen
No Nama Lama Sebelum Pencelupan Setelah pencelupan
Kulit Pencelupan
1. Percament 6 jam

2. Crust 24 jam

3. Percament 3 jam

21
Gambar 4.3 penerapan pada kulit crust

Gambar 4.4 Penerapan pada kulit percament wayang

Gambar 4.5 Penerapan pada kulit percament

22
Gambar 4.6 Hasil semua penerapan pada kulit

Dari tabel dan gambar di atas bahwa kulit percament dominan lebih
mudah menyerap dibandingkan dengankulit crust. Pada kulit crust untuk
waktu perendaman dua jam pertama, bagian grain berwarna merah kehijauan
dan bagian flesh sudah membentuk warna merah. Pewarnaan menggunakan
brambang dayak adalah bagian flesh setelah itu bagian grain. Semakin lama
proses perendaman maka semakin pekat warna dihasilkan.

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil Praktikum yang telah dilakukan dalam Praktikum
penerapan ekstrak brambang merah pada produk kulit, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Cara pembuatan disiapkan alat dan bahan yang diperlukan, disiapkan
brambang dayak kering, disiapkan aquadest, dicampurkan semua bahan
dan dipanaskan dengan suhu 1000 c, diaduk terus hingga mendidih dan
separuh bagian dari air sebelumnya, diangkat dan disaring ekstrak dari
ampasnya, didiamkan hingga dingin dan ada endapannya, dicelupkan kulit
crust dan kulit perkamen,
2. Hasil identifikasi zat tannin adalah pada 1 ml ekstrak tambahakan 1ml
asam sulfat P, terjadi warna perubahan warna kuning keorangean dan tidak
terdapat endapan, pada 1ml ekstrak dan tambahkan 1ml larutan NaOH P
5% b/v dalam Etanol, terjadi perubahan warna merah pekat dan tidak
terdapat endapan, pada 1ml ekstrak tambahkan 1ml KMnO4, terjadi
perubahan warna merah kehitaman dan tidak terdapat endapan, pada 1 ml
ekstrak tambahkan 1ml larutan besi (III) klorida LP 5% b/v terjadi warna
hijau kecoklatan dan tidak terdapat endapan, serta memiliki ph 6 dan
kepekatan 4.
3. Perbandingan menggunakan kulit crust dan prekamen adalah kulit crust
lebih mudah meresap dan lebih mudah diaplikasikan daripada kulit
perkamen.
B. Saran
1. Diharapkan dengan Praktikum yang telah dilakukan, masyarakat
pengrajin kulit dan tekstil dapat memanfaatkan zat warna alami dari
brambang dayak sebagai bahan pewarnanya yang ramah lingkungan
2. Kepada Kementerian Perindustrian Republik dapat mensosialisasikan
dan memprogramkan untuk bahan pewarnaan produk kulit dan tekstil
agar menggunakan pewarna alami seperti brambang dayak.

24
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2004. Praktikum Kuntitatif.Jakarta: Rhineka Cipta.


Darmawati, Entin. 2014. Petunjuk Praktikum Kima Organik Karbohidrat-
Aromatik. Yogyakarta: Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta.
Megawati, Y.S. 2005. Pengujian Daya Hambat Ekstrak Metanol Bawang
Dayak (Eleutherine palmifolia (L) Merr) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus Dan Bacillus substili KTI Akademi Farmasi
Pontianak hal 6. Pontianak: Yayasan Rumah Sakit Islam.

25
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN

26

Anda mungkin juga menyukai