Anda di halaman 1dari 4

23 Perbedaan Tumbuhan C3, C4, dan CAM

Tumbuhan adalah organisme autotrof yang mampu menghasilkan makanan sendiri melalui
proses fotosintesis. Banyak faktor yang mempengaruhi proses tersebut salah satunya adalah
faktor internal. Dalam dunia tumbuhan, dikenal tanaman C3, C4, dan CAM sesuai dengan
mekanisme fotosintesisnya. Perbedaan proses fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM
terutama pada tempat reaksi dan waktu reaksi.

Pembahasan umum mengenai fotosintesis telah dijelaskan pada materi "Proses Fotosintesis
dan Cara Mudah Menghafalkannya". Materi umum mengenai fotosintesis tersebut
menekankan pada tumbuhan C3 karena lintasan reaksi dalam siklus Calvin melalui jalur C3
atau molekul berkarbon 3 berupa fosfogliserat. Dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan
mengenai ciri ciri dan perbedaan tanaman C3, C4 dan CAM beserta contohnya. Berikut
adalah ciri ciri tanaman C3, C4, dan CAM secara detail:

Tumbuhan/Tanaman C3 adalah tumbuhan yang mendominasi sebagian besar di bumi


(85%) dengan melakukan fotosintesis secara standar. Pada saat siklus Calvin, senyawa
pertama yang melakukan fiksasi CO2 adalah fosfogliserat (molekul berkarbon 3) dengan
bantuan enzim rubisco sehingga lintasan tersebut dinamakan C3. Tumbuhan ini tidak
memiliki adaptasi fotosintesis untuk mengurangi laju fotorespirasi. Contoh tanaman C3
adalah mangga, padi, gandum, kedelai, dll

Tumbuhan/Tanaman C4 adalah tumbuhan yang pada saat melakukan proses fotosintesis


menggunakan lintasan C4. Hal yang membedakan dari tanaman C4 yakni daun dari tanaman
C4 berupa Anatomi Kranz. Anatomi daun tersebut memiliki dua macam kloroplas (dimorfik)
di dua tempat yakni sel mesofil dan seludang pembuluh (bundle-sheath).

Gambar 1. Anatomi daun C4 (Kranz Anatomy).


Perbedaan kedua tempat tersebut membuat tumbuhan C4 terjadi dua proses reaksi. Senyawa
pertama yang melakukan fiksasi CO2 adalah oksaloasetat (molekul berkarbon 4) dengan
bantuan enzim PEP karboksilase yang dilakukan di dalam sel mesofil. Selanjutnya,
oksaloasetat dikonversi menjadi malat dan kemudian masuk ke dalam seludang pembuluh.
Malat dipecah dan menghasilkan piruvat dan CO2. Piruvat akan menuju ke sel mesofil lagi
untuk dikonversi menjadi PEP sedangkan CO2 akan di fiksasi oleh PGA dengan bantuan
enzim rubisco. Tumbuhan C4 jumlahnya sekitar 3% dari tumbuhan berpembuluh. Contoh
tanaman C4 adalah jagung, tebu, shorgum, dll.

Tumbuhan/Tanaman CAM adalah tumbuhan yang saat melakukan fotosintesis


menggunakan lintasan crassulacean acid metabolism (CAM) untuk meminimalkan laju
fotorespirasi. Pemberian nama tersebut berdasarkan pertama kali ditemukannya lintasan
reaksi tersebut pada Famili Crassulaceae. Saat ini ada sekitar 20 famili tumbuhan CAM
seperti Cactaceae, Orchidaceae, Liliaceae, Bromeliaceae, dan Euphorbiaceae.

Metabolisme tumbuhan CAM yakni pembentukan asam malat dilakukan pada malam hari
sedangkan penguraiannya terjadi pada siang hari. Perilaku tumbuhan ini adalah stomata
membuka pada malam hari untuk menyerap CO2 sedangkan siang hari stomata menutup.
Contoh tumbuhan CAM adalah Anggrek, Nanas, dan Kaktus.

Persamaan antara tumbuhan C4 dan CAM adalah keduanya memiliki jalur metabolisme yang
sama. Perbedaannya adalah tumbuhan C4 berbeda secara struktural dalam hal lintasan
metabolismenya, sedangkan tumbuhan CAM berbeda dalam hal waktu. Dalam gambar
berikut menjelaskan perbedaan ketiga jenis tumbuhan tersebut.
Gambar 2. Perbedaan proses mekanisme fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM.

Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah perbedaan tumbuhan C3, C4 dan CAM
dalam bentuk tabel:

No Ciri Pembeda Tumbuhan C3 Tumbuhan C4 Tumbuhan CAM


1 Anatomi daun - Sel fotosintesis tidak - Sel seludang pembuluh Biasanya tidak ada
memiliki berkas yang jelas tertata dengan baik dan sel-sel palisade dan
- Sel mesofil besar dan kaya organel terdapat vakuola
tidak rapat - Sel mesofil tidak terlalu yang besar di dalam
- Sel-sel seludang ikatan besar dan lebih rapat mesofil
pembuluh kecil dan - Ikatan pembuluh lebih
banyak sedikit
2 Kloroplas (tempat Mesofil daun Mesofil daun dan seludang Mesofil
fotosintesis) (monomorfik) (dimorfik) (monomorfik)
3 Jenis Tanaman Angiospermae: durian, - Monokotil: tebu, jagung Tumbuhan
apel, mangga - Dikotil: famili sukulen/xerofit
Amaranthaceae contoh: kaktus, lidah
buaya
4 Penggolongan Disebut C3 karena Disebut C4 karena Mengikat CO2 pada
menghasilkan senyawa menghasilkan senyawa malam hari dan siang
pertama berupa pertama berupa berkarbon hari stomata
berkarbon tiga empat menutup
5 Kebutuhan energi 3:2 5:2 6,5:2
ATP : NADPH
6 Fiksasi CO2 CO2 langsung masuk Fiksasi CO2 melewati Fiksasi CO2 melewati
dalam sikulus calvin saat lintasan C4 yang terjadi di lintasan C4 yang
siang hari dua tempat yang berbeda terjadi di waktu yang
(mesofil dan seludang) berbeda (siang dan
malam)
7 Kebutuhan air per 450 – 950 g 250 – 350 g 18 – 55 g
penambahan
berat kering
8 Senyawa pertama Asam fosfogliserat Asam oksaloasetat Asam oksaloasetat
yang dihasilkan
9 Enzim pertama RuBP karboksilase PEP karboksilase kemudian - PEP karboksilase
saat fiksasi CO2 (Rubisco) RuBp karboksilase (malam)
- RuBP karboksilase
(siang)
10 Tempat reaksi Sel-sel mesofil daun - Sintesis asam malat di sel Sintesis asam malat
mesofil daun dan pemecahan asam
- Pemecahan asam malat di malat terjadi di sel
seludang pembuluh mesofil daun
11 Waktu fiksasi CO2 Siang hari Sintesis asam malat dan - Sintesis asam malat
pemecahan asam malat terjadi waktu malam
terjadi di siang hari hari
- Pemecahan asam
malat terjadi di siang
hari
12 Mekanisme - Siang hari: stomata - Siang hari: stomata - Siang hari: stomata
membuka/menutu membuka membuka menutup
p stomata - Malam hari: stomata - Malam hari: stomata - Malam hari: stomata
menutup menutup membuka
13 Fotorespirasi Ada Ada, tapi hanya di seludang Ada, tetapi hanya
pembuluh dan bahkan terjadi di sore
hampir tidak melakukan menjelang malam
fotorespirasi hari
14 Hambatan Ya Tidak Ya
fotosintesis oleh
O2
15 Kompensasi 30 – 70 ppm 0 – 10 ppm 0 – 5 ppm (dalam
terhadap CO2 gelap)
16 Laju fotosintesis Rendah Tinggi Rendah
17 Laju fotorespirasi Tinggi Rendah Rendah
18 Efisiensi terhadap Kurang efisien Efisien Efisien
H2O
19 Adaptasi terhadap Mudah beradaptasi ketika Mudah adaptasi di daerah Mudah adaptasi di
lingkungan CO2 tinggi, habitat lahan kering dan banyak sinar lingkungan yang
basah matahari sangat kering.
20 Adaptasi dalam Mati Mati Dapat tumbuh
keadaan walaupun lambat
kekeringan hebat
21 Temperatur 15 – 25°C 30 – 40°C ~35°C
optimum saat
fotosintesis
22 Efek temperatur Menghambat Memacu Memacu
(30-40°C) pada
penangkapan CO2
23 Produksi bahan 20 – 25 ton 35 – 40 ton Rendah dan sangat
kering per tahun beragam

Anda mungkin juga menyukai