Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

TUTORIAL
Dosen Pengampu: Presli Glovrig Siahaya, S.Kep., Ns., M.Sc

SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI

DI SUSUN OLEH :

KETUA
RALDY WENUR
ANGGOTA
MEICEN MASA STEPHON BARANI
SELFIKE DEHE NAVA MANYILA
MAIKE MAMARODI OKSIANA LAINATA
RAISANDI RURAI ANGGREINI RONGALAHA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS HEIN NAMOTEMO
2017
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

A. Sistem Reproduksi pada laki-laki.

1. Pada sistem Reproduksi laki-laki meliputi organ-organ reproduksi. Ada Organ

Reproduksi Dalam dan Organ Reproduksi Luar terdiri dari :

a. Organ Reproduksi Dalam.


 Testis.

Merupakan organ lunak, berbentuk oval, dengan panjang 4 cm sampai 5 cm


dan berdiameter 2,5 cm.

Yang berperan dalam testis terdiri dari:

1. Tunika Albuginae

2. Tubulus Seminiferus menghasilkan (spermatogenesis, sel


sertoli, sel leydig/interstisial yang menghasilkan testoteron)

 Epididimis

Merupakan tempat pematangan sperma sesudah dibentuk dalam testis.


Fungsinya yaitu Tempat keluar sperma dari testis serta menyimpan sperma.

 Vas deferens.

Merupakan suatu saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra. Vas


deferens dikelilingi oleh suatu pembesaran kelenjar-kelenjar yang disebut
ampula. Sebelum masuk ke uretra, vas deferens ini bergabung terlebih dahulu
dengan saluran ekskresi vesika seminalis membentuk duktus ejakulatoris. Pada
saat ejakulasi sperma dari epididimis diangkut melalui vas deferens dengan 20
suatu seri kontraksi yang dikontrol oleh syaraf.
 Vesikula seminalis.

Vesikula seminalis berfungsi untuk memproduksi semacam gula. Ini


berguna sebagai sumber kekuatan sperma agar dapat bertahan hidup dan
berenang mencari sel telur di dalam alat reproduksi perempuan. Pada saat
ejakulasi vesikula seminalis mengalirkan gula tersebut ke vas deferens.
Fungsinya menghasilkan fruktosa untuk makanan sperma.

 Kelenjar aksesoris.
1. Vesikel Seminalis

Kantong terkonvolusi (berkelok-kelok) bermuara ke duktus ejakulator. 70 -


75% cairan semen, kandungan utamanya fruktosa.

2. Kelenjar Prostat -> Menetralisir asiditas vagina selama senggama.

3. Kelenjar Bulbouretral -> Mensekresi cairan basa yang mengandung mucus


ke uretra untuk melumasi & melindungi serta ditambahkan pada semen.

 Duktus dalam saluran reproduksi.

Duktus di dalam tesis: Lumen Tubulus Seminiferus -> Tubulus Rekti -> Rete
Tesis -> Duktus Eferen.

Duktus Eferen -> Epididimis -> Duktus Deferen -> Duktus ejakultor.

1. Epididimis (4-6 meter): Menyimpan sperma, mempertahankannnya sampai


enam minggu. Selama eksitasi seksual lapisan otot polos berkontraksi
mendorong sperma ke duktus deferen.

2. Duktus Deferen

3. Duktus Ejakulator

4. Uretra
b. Organ Reproduksi Luar.
 Penis.

Berbentuk bulat memanjang dan memiliki ujung berbentuk seperti helm


disebut Glans. Ujung penis ini dipenuhi serabut syaraf yang peka. Penis tidak
memiliki tulang, hanya daging yang dipenuhi dengan pembuluh darah. Penis
dapat menegang yang disebut ereksi. Ereksi terjadi karena rangsangan yang
membuat darah dalam jumlah besar mengalir dan memenuhi pembuluh darah
yang ada di dalam penis, dan membuat penis menjadi besar, tegang dan keras.

 Skrotum

Merupakan kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis
atau buah zakar. Fungsi-nya untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan
yang memiliki suhu 1-8 ᶱC

2. Proses terjadinya spermatogenesis.

Spermatogenesis terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus.


Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal, Tubulus seminiferus
terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal yang disebut spermatogonia dengan
melalui proses pembelahan yang bertujuan untuk membentuk sperma. Pada tahap
pertama spermatogenesis, mengandung 23 kromosom berpasangan, berkumpul di tepi
membran epitel germinal yang disebut spermatogonia, Spermatogonia membelah
secara mitosis Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi
spermatosit primer setelah melewati beberapa minggu, setiap spermatosit primer
membelah secara meiosis membentuk dua buah spermatosit sekunder. Spermatosit
sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis membentuk empat buah spermatid.
Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor. mengandung 23
kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi
spermatozoa (sperma), Satu spermatogenia akan menghasilkan empat spermatozoa.
Sel-sel sartoli menopang & memberi nutrisi sperma yang sedang berkembang sehingga
Proses perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiogenesis.
3. Mekanisme Ereksi Penis.

Kalau terjadi stimulasi maka berpengaruh pada saraf parasimpatis sehingga akan
terjadi vasodilator. Vasodilator yaitu pelebaran pembuluh darah yang memasuki penis
dan setelah melebar darah banyak yang masuk dan sedikit yang keluar sehingga terjadi
bendungan. semakin korpus kavernosum berdistensi maka venanya makin tertekan
sehingga terjadi fase ejakulasi setelah ejakulasi maka terjadi implus simpatis.

4. Mekanisme Ejakulasi.

Dalam mekanisme ejakulasi terjadi dua implus yaitu implus simpatis dan implus
parasimpatis kalau di implus simpatis terjadi di duktus kalau implus parasimpatis
terjadi di asesoris. Kalau di asesoris yaitu untuk ejakulasi kalau di duktus dia berfungsi
untuk membawa dari epididimis sampai ke kelenjar atau ejakulator. Setelah itu baru
implus parasimpatis berfungsi untuk pengeluaran maka-nya kenapa kalau laki laki
awal mulai teransang dada-nya terpukul itu implus simpatis mulai bermain tapi setelah
mau keluar maka akan terasa keenakan karna implus parasimpatis mulai bermain
sehingga saling melengkapi dan akan merasakan kenikmatan.

“SEKIAN”
nah fase ini yang terjadi untuk proses pembuahan lalu yang paling efektif itu terjadi pada fase
hari ke 14 sesudah menstruasi jadi misalnya kalau orang mau kb kalender pada fase ini
dilarang untuk melakukan hubungan seksual karna di fase ini bisa terjadi kehamilan jadi
seseorang ingin memiliki anak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual pada hari ke
14 karna itu masih pada masa subur.

Fase luteal terjadi peningkatan hormone estrogen dan progesteron semua dinding2
endometrium akan menebal skali mengapa dia menebal karna itu persiapan untuk pembuahan
dan oosit menempel di endometrium namun selama pada fase itu tidak terjadi pembuahan
maka dia akan rontok dan setelah rontok dia akan masuk di si virus menstruasi makanya dia
akan keluar melalui bentuk bercak darah dan fase itu dia akan terjadi berulang ulang dan fase
yang paling efektif itu terjadi selama 28 hari tapi fase terpendek bisa terjadi pada 18 hari fase
terpanjang 40 hari jadi kalau 18 – 40 hari masih di katakana normal.

Anda mungkin juga menyukai