NIM: B1A019084
Tanggal Pratikum: 10 Juni 2020
Asisten: Aura Amalia Romadhan
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1.1 Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas amilase dari air
liur.
(Next Page
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah: beaker, tabung reaksi, pipet ukur, pipet
tetes, thermometer, dan incubator. Gelas Beaker sebuah wadah penampung
yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan
yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Fungsi tabung reaksi adalah
sebagai tempat dimana kita mereaksikan bahan kimia dalam laboratorium.
Pipet ukur berfungsi untuk memindahkan suatu volume cairan dari satu
tempat ke tempat yang lain. Pipet tetes merupakan jenis pipet yang
digunakan untuk memindahkan larutan dari suatu wadah ke wadah lain
dengan jumlah yang sangat sedikit dan dengan tingkat ketelitian
pengukuran volume yang sangat rendah. Thermometer berfungsi untuk
mengukur suhu. Incubator adalah sebuah perangkat berbentuk kubus ,yang
digunakan untuk menginkubasi, menggerami atau mengembangbiakan
bakteri atau sel mikroba lainnya dengan memanfaatkan suhu dan
kelembaban yang dapat dikontrol.
Bahan yang digunakan adalah: air liur, larutan pati, aguades, NaCl,
dan larutan iodin. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini: air
liur, larutan buffer, pati, NaCl, aquades, dan larutan iodin. Air liur atau
saliva digunakan sebagai sumber kandungan enzim amilase. Larutan
aquades sebagai larutan penyangga. Natrium klorida (NaCl) digunakan
sebagai larutan penambah atau larutan fisiologis. Larutan aquades
digunakan sebagai larutan penguji pada tabung kontrol. Larutan iodin
digunakan sebagai larutan penguji.
3.2 Prosedur Percobaan
Gelas beker disiapkan
Sebanyak 15 mL larutan pati 1 %, 3 mL larutan NaCl 1
%, dan 3 mL larutan buffer ditambahkan ke gelas
beker.
Sebanyak tiga buah tabung disiapkan. Larutan pada
gelas beker dipindahkan ke tabung dengan jumlah yang
sama (7mL)
Tabung percobaan dipindahkan berturut-turut ke dalam
incubator dengan suhu 50 C, 370 C, dan 700C.
Sebanyak 1 mL air liur ditambahkan kesetiap tabung
percobaan.
Tabung tes sebanyak 8 buah disiapkan dan ditetesi 1
mL larutan iodin.
Sebanyak 1 tetes larutan dari tabung percobaan
ditambahkan kedalam tabung tes 1.
Sebanyak 1 tetes larutan dari tabung percobaan
ditambahkan ke dalam tabung tes 2 dengan selang
waktu dua menit sampai tabung tes 8
Perubahan warna diamati
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
a. Uji pengaruh suhu yang berbeda-beda terhadap aktivitas enzim
amilase
1. Pada suhu 50 C, percobaan ditetesi selang waktu 2 menit.
No Perlakuan Pengamatan
1 Tabung tes ditetesi larutan dari Terjadi perubahan
gelas beker lalu diberi larutan warna menjadi biru
iodin dan air liur dan diberi tua
nama tabung 5A.
2 Tabung tes ditetesi larutan dari Terjadi perubahan
gelas beker lalu diberi larutan warna menjadi biru
iodin dan air liur dan diberi tua
nama tabung 5B
3 Tabung tes ditetesi larutan dari Terjadi perubahan
gelas beker lalu diberi larutan warna menjadi biru
iodin dan air liur dan diberi muda pudar
nama tabung 5C
4 Tabung tes ditetesi larutan dari Terjadi perubahan
gelas beker lalu diberi larutan warna menjadi biru
iodin dan air liur dan diberi pudar
nama tabung 5D
5 Tabung tes ditetesi larutan dari Terjadi perubahan
gelas beker lalu diberi larutan warna menjadi biru
iodin dan air liur dan diberi keunguan
nama tabung 5E
6 Tabung tes ditetesi larutan dari Terjadi perubahan
gelas beker lalu diberi larutan warna menjadi biru
iodin dan air liur dan diberi keunguan
nama tabung 5F
7 Tabung tes ditetesi larutan dari Terjadi perubahan
gelas beker lalu diberi larutan warna menjadi biru
iodin dan air liur dan diberi keunguan
nama tabung 5G
8 Tabung tes ditetesi larutan dari Terjadi perubahan
gelas beker lalu diberi larutan warna menjadi biru
iodin dan air liur dan diberi keunguan
nama tabung 5H
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
5.1 Enzim amilase dapat menghidrolisi pati dan kerjanya dipengaruhi oleh
suhu. Suhu optimum pada enzim amilase adalah 370 C.
(Next Page
VI. DAFTAR PUSTAKA
Anam, K. ,2010, Produksi Enzim Amilase, IPB:Bogor.
Aryulina, D., 2004, Biologi Jilid 3, Erlangga: Jakarta.
Iman, H., 2005, Pengaruh pH terhadap Aktivitas Glucanase Bacillus sp., Jurnal
Biodiversitas 4(6).
Lehninger L.A. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Surabaya: Erlangga.
Mahardikaningrum, S., 2012. Aktivitas Enzim Amilase Rattusnorvegicus pada Diet
Tinggi Serat Pangan, Jurnal Kimia, 1(1), 101-102.
Martoharsono, S., 2006, Biokimia I, UGM Press: Yogyakarta.
Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. 2009. Biokimia harper (27 ed.).
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Sumardjo, D., 2009, Pengantar Kimia, Penerbit Buku Kedoktera EGC: Jakarta.
Sianturi, D.C., 2008, Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Amilase Termofil Kasar dari
Sumber Air Panas Penen Sibirubiru Sumatera Utama, Tesis, USU: Medan.
Wirahadikusumah, M., 2011, Biokimia: Protein, Enzim, dan Asam Nukleat, Institut
Teknologi Bandung: Bandung.