Anda di halaman 1dari 48

Penentuan Jenis Kelamin

dan Rangkai Kelamin


Kelompok 3
Rosda Kartika
Riska Kumala Sari
Sastri Handayani
Tamia Anggraini
Wulan Sri Dewi Sipahutar
Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Jenis
Kelamin
• Factor Lingkungan
Biasanya ditentukan oleh keadaan fisiologis. Apabila kadar hormone kelamin
dalam tubuh tidak seimbang, penghasilan atau peredarannya maka pernyataan
fenotip mengenai kelaminnya dari suatu makhluk hidup dapat berubah.
• Factor genetic
Ditentukan oleh komposisi dari kromosom, karena bahan genetic terdapatnya
di dalam kromosom.
Tipe Penentuan Jenis Kelamin
• Tipe XY
1. Pada lalat buah Drosophila melanogaster
Drosophila melanogaster sering digunakan untuk penelitian genetika karena
memiliki banyak keuntungan Antara lain:
 Mudah dipelihara pada media makanan yang sederhana, pada suhu kamar
dan didalam botol susu berukuran sedang
 Memppunyai siklus hidup pendek, kurang lebih 2 minggu
 Mempunyai tanda-tanda kelamin sekunder yang mudah diamati. Lalat betina
lebih besar dari pada lalat jantan, ujung abdomen meruncing dan terdapat garis-
garis hitam melintang. Sedangkan pada lalat jantan lebih kecil, ujung abdomen
tumpul berwarna kehitaman dan trdapat sedikit garis-garis hitam melintang

Gambar 1.1 Drosophila melanogaster betina dan jantan


• Drosophila melanogaster mempunyai 8 kromosom (2n) atau 4 pasang
dalam somatiknya. Pada lalat betina terdapat 3 pasang autosom +
2x (kromosom x). pada lalat betina terdapat sel telur yaitu yang
semuanya mengandung kromosom x, sedangkan yang jantan
membentuk 2 macam spermatozoa, yaitu yang mengandung
kromosom x dan y, dikatakan lalat jantan adalah heterogametic
dan lalat betina adalah homogametic.
Kromosom Kelamin

• Kromosom X yang berbentuk batang lurus,


lalat betina memiliki 2 buah kromosom.
• Kromosom Y yang lebih pendek dari
kromosom X dan ujungnya sedikit
membengkok. Lalat jantan memiliki sebuah
kromosom X dan sebuah kromosom Y. lalat
betina normal tidak memiliki kromosom Y,
karena lalat betina memilliki 2 kromosom
sejenis (X). Gambar 1.2 kromosom X dan Y
pada Drosophila melanogaster
Kelainan-kelainan Pada Lalat Buah Drosophila
melanogaster

• Lalat Ginandromorf, ialah lalat yang


separuh tubuhnya terdiri dari jaringan lalat
betina sedangkan separuh lainnya terdiri
dari jaringan lalat jantan. Batas antara
bagian betina dan jantan tampak nyata.

Gambar 1.3 Lalat Ginandromorf


Lalat Interseks
• Lalat Interseks, ialah lalat yang
jaringan tubuhnya merupakan
mosaik (campuran yang tak
teratur) lalat ini sebenarnya akan
menjadi lalat betina akan tetapi ia
triploid (3n) untuk autosomnya,
sehingga menjadi lalat interseks.
Gambar 1.4 Lalat Interseks
Lalat jantan super

• Lalat jantan super, ialah lalat yang


sebenarnya akan menjadi lalat jantan akan
tetapi triploid (3n) untuk autosomnya dan
steril. Seperti halnya dengan lalat betina
super, maka lalt ini tak tahan lama
hidupnya.

Gambar 1.5 Lalat jantan super


Lalat Betina Super

• Lalat betina super, ialah lalat yang


sebenarnya akan menjadi lalat betina
akan tetapi triploid (3n) untuk
autosomnya dan steril.
Tipe XY Pada Manusia
• Inti sel tubuh manusia mengandung 46 buah kromosom, terdari dari 44 (22
pasang) autosom dan 2 (1 pasang) kromosom kelamin.
• Seorang perempuan memiliki 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom-
X, sehingga formula kromosom untuk perempuan ialah 22AAXX. Seorang
laki-laki memiliki 22 pasang kromosom autosom +1 kromosom-X+1
kromosom-Y, maka formula kromosom untuk laki-laki adalah 22AAXY.
Gambar 1.7 skema yang menunjukkan terjadinya anak
peremuan dan laki-laki
Kelainan kromosom pada manusia
a) Syndrom Turner
Sifat-sifat penderita:
• Individunya perempuan, ia kehilangan sebuah kromosom-
X, sehingga hanya memiliki 45 kromosom, dengan formula
kromosom 22AAXO. Nampak seperti orang normal,
Tubuhnya pendek (120-130 cm), tidak sesuai dengan
umurnya, lehernya pendek dan disamping leher terdapat
lipatan yang ditarik kesamping. Tidak mengalami haid,
karena mandul (steril) Gambar 1.8 Syndrom Turner
Gambar 1.9 suatu contoh diagram perkawinan yang
menghasilkan anak penderita sindrom turner dan klinefelter
Syndrome Klinefelter
• Individunya laki-laki, ia kelebihan kromosom X sehingga memiliki 47 kromosom,
dengan formula kromosom 22AAXXY. Nampak seperti orang normal saja, terutama
masih kanak-kanak
• Kaki dan lengan kelihatan panjang, sehingga tubuhnya keseluruhan nampak panjang.
• Setelah mencapai masa akil-balig payudara nampak mulai membesar, tapi testis dan
buah zakar tampak mengecil
• Dada sempit, pinggul lebar, suatu keadaan yang biasanya justru terdapat pada wanita
normal
• Mandul (steril)
Wanita Super

• Wanita yang memilliki sindrom ini kelebihan sebuah kromosom-X, sehingga


memiliki 47 kromosom, dengan formula kromosom 22AAXXX. Wanita ini
hidupnya takkan lama, biasanya meninggal diwaktu masih anak-anak, karena
banyak alat-alat tubuhnya tidak sempurna perkembangannya.
Kelainan Pada Autosom
Kelainan pada autosom contohnya di Indonesia adalah Down Syndrome
• Individu dapat laki-laki ataupun perempuan
• Biasanya tubuhnya pendek, Wajahnya seringkali berbentuk bulat
• Kelopak mata yang atas memiliki kelipatan epikantus, Iris dari mata kadang-kadang
berbintik-bintik
• Hidungnya biasanya lebar dan datar
• Pada telapak tangan (dari salah satu telapak tangan) hanya terdapat dua garis horizontal,
sedangkan pada orang normal terdapat beberapa garis.
• Mempunyai IQ sangat rendah (20-50) hanya separuh atau seperempat dari anak normal.
Pada Hewan Menyusui

• Penentuan jenis kelamin pada hewan mamalia juga mengikuti tipa XY,
sehungga hewan betina mempunyai kromosom kelamin XX, sedangkan
jantan mempunyai kromosom XY.
Pada Tumbuhan
• Tumbuhan biji (Spermatophyta) pada umumnya memiliki bunga hemafrodit
(bunga banci) artinya pada suatu bunga terdapat alat perkembangbiakan
jantan (stamen/benang sari) maupun alat pembiak betina (pistillum/putik).
Oleh karena itu, pada tumbuhan semacam ini tidak dapat dibedakan seks.
Tetapi tumbuhan berumah 2 (dioesis) mempunyai bunga yang hanya
memiliki benang sari saja disebut jantan (XY), sedangkan yang bunganya
memiliki putik saja disebut tumbuhan betina (XX). Contohnya tanaman salak
(Salacca edulis).
Tipe XO
• Berlaku bagi banyak serangga dari ordo
Orthoptera da Heteroptera, misalnya
belalang. Belalang betina memiliki dua
kromosom X, sehingga disebut XX, sedang
yang jantan hanya memiliki sebuah
kromosom X saja sehingga di sebut XO.
Jika pada Drosophila lalat XO merupakan
lalat jatan steril, maka pada belalang ini
individu XO adalah fertil.
Tipe ZW

• Pada beberapa jenis burung, kupu-kupu dan ikan mengikuti tipe penentuan
jenis kelamin ini. Disini yang heterogametik adalah yang betina dan yang
homogametik adalah yang jantan. Untuk menghindari kekeliruan dengan tipe
XY, maka digunakan Z dan W. Jadi individu betina adalah ZW (XY) dan yang
jantan ZZ (XX).
Tipe ZO

• Pada unggas (ayam, itik dan sebagainya) juga yang betina heterogametik,
tetapi hanya memiliki sebuah kromosom kelamin saja (ZO atau XO). Sedang
jantan homogametik (ZZ atau XX). Jadi spermatozoa ayam hanya satu
macam saja, yaitu membawa kromosom kelamin Z, sedang sel telurnya ada
dua macam. Mungkin membawa kromosom kelamin Z dan mungkin juga
tidak memiliki kromosom kelamin sama sekali.
Tipe Ploidi

• Beberapa serangga dapat berpartenogenesis, yaitu dari sel telur dapat


terbentuk makhluk baru tanpa didahului pembuahan spermatozoa.
GEN TUNGGAL DAN
PENENTUAN JENIS
KELAMIN

Penentuan jenis kelamin pada beberapa makhluk


hidup dipengaruhi oleh kegiatan yang berlainan dari
gen-gen tunggal. Misalnya pada jagung yang
merupakan tanaman berumah satu dimana bunga
jantan dan bunga betina terdapat pada satu tanaman.
PENENTUAN JENIS KELAMIN DAN
LINGKUNGAN LUAR
Pada beberapa hewan tingkat rendah, penentuan jenis
kelamin tidak genetik melainkan tergantung dari lingkungan
luar. Individu jantan dan betina mempunyai genotip yang
sama, tetapi satu rangsangan dari sumber lingkungan akan
menentukan pertumbuhan jenis kelamin jantan atau betina.
Contohnya pada cacing laut Bonellia.
SEKS MEMBALIK
SEBAGIAN

Crew (1923) menemukan bahwa jenis kelamin ayam


betina yang dewasa dapat berubah menjadi jantan.
Ayam betina yang membalik jenis kelaminnya
tersebut mempunyai bulu ekor seperti ayam jantan,
dapat berkokok dan berlaku sebagai induk jantan
terhadap anak-anaknya.
PENENTUAN JENIS KELAMIN DAN
KESEIMBANGAN GEN

1. Penentuan jenis kelamin pada Drosophila


Suatu keseimbangan autosom dengan kromosom kelamin
menentukan penampakan jenis kelamin. Gen yang
mengatur sifat jantan dan betina masing-masing tersebar
diantara autosom dan terletak pada kromosom X.
Sedangkan kromosom Y tidak menentukan jenis jantan
ataupun kehidupan lalat Drosphila, tetapi kromosom Y
perlu untuk menjaga fertilisasi
KESEIMBANGAN GEN DAN
PENENTUAN JENIS KELAMIN
(DROSOPHILA)
JUMLAH JUMLAH NISBAH JENIS
KROMOSOM X AUTOSOM TENDENSI KELAMIN
(SET)
1 2 1,5 : 2,0 Jantan
1 3 1,5 : 3,0 Super jantan
2 2 3,0 : 2,0 Betina
2 3 3,0 : 3,0 Interseks
2 4 3,0 : 4,0 jantan
3 2 4,5 : 2,0 Super Betina
3 3 4,5 : 3,0 Betina triploid
3 4 4,5 : 4,0 Interseks
4 3 6,0 : 3,0 Super betina
4 4 6,0 : 4,0 Betina tetraploid
2. Penentuan jenis kelamin pada tawon madu
Tawon pekerja dan ratunya adalah diploid dengan 32
kromosom (16 pasang). Apabila larva diploid mendapatkan
makanan madu dari pekerja maka akan berkembang menjaid
ratu. Tawon jantan terjadi apabila ratu menghasilkan telur yang
tidak dibuahi sehingga diperoleh individu haploid dengan 16
kromosom. Bila jenis jantan ini kawin maka akan
menghasilkan gamet haploid. Gen penentu jenis kelamin
tersebar diseluruh kromosom. Individu diploid heterozigot
adalah jenis betina, individu haploid tidak mungkin
heterozigot adalah jenis jantan.
3. Penentuan jenis kelamin pada manusia
Kromosom Y pada manusia merupakan jenis laki-laki.
Sedangkan kromosm X pada manusia merupakan jenis
wanita. Kromosom manusia disebut kariotipe terdiri
dari 22 autosom + XX = wanita, dan 22 autosom +
XY = pria.
Ada terdapat 2 keadaan yaitu keadaan XO dan
keadaan XXY.
4. Jenis kelamin pada tanaman tingkat tinggi
• Hermaphrodit : individu yang mempunyai organ
reproduksi jantan dan betina.
• Berumah satu (monoeciuous) : benang sari dan
putik terdapat pada bunga yang berbeda tetapi
terletak pada tanaman yang sama.
• Berumah dua (dioecious) : bunga jantan dan
betina yang dibentuk pada tanaman yang berbeda
Hemofilia

• Kelainan ini menyebabkan tubuh tidak dapat membuat protein yang diperlukan dalam
pembekuan darah. Penderita hemofilia dapat kehabisan darah dan meninggal dunia hanya
karena luka kecil. Selama beberapa generasi, kasus hemofilia terjadi pada keluarga kerajaan
Inggris. Setelah para ilmuwan meneliti peta silsilah keluarga

• kerajaan, diketahui bahwa gen hemofilia diturunkan oleh Ratu Victoria yang memiliki
genotipe heterozigot (carrier) hemofilia. Hemofilia dikendalikan oleh gen resesif yang
terpaut kromosom X, seperti halnyamerupakan gangguan koagulasi herediter yang paling
sering dijumpai
Hemofilia dibagi menjadi 3 yaitu:

• Hemofilia A: Karena penderita tidak memiliki zat anti hemofili


globulin (faktor VIII).

• Hemofilia B : Karena penderita tidak memiliki komponen plasma


tromboplastin (KTP atau faktor IX)

• Hemofilia C : Karena penderita tidak mampu membentuk zat plasma


tromboplastin anteseden (PTA).
Anodontia
Penderita tidak
memiliki benih
gigi dalam
tulang rahang.

Ciri-ciri
Susah berkeringat
Gigi tidak dapat
karena kekurangan
tumbuh seterusnya.
kelenjar keringat
Buta warna
Buta warna merupakan penyakit turunan yang menyebabkan penderita tidak
dapat membedakan warna-warna tertentu. Terdapat dua jenis buta warna,
yakni buta warna parsial dan buta warna total. Pada buta warna parsial,
penderita tidak dapat membedakan beberapa warna saja. Contohnya merah-
hijau dan biru-hijau. Adapun buta warna total, ia tidak bisa membedakan
semua jenis warna. Buta warna disebabkan oleh gen resesif buta warna (cb)
yang terpaut pada kromosom X. Oleh karena itu, terdapat beberapa kombinasi
genotipe yang dapat terjadi.
Genotip buta warna
Syndrome Lesch-Nyhan
Penyakit ini timbul karena terbentuknya purin yang berlebihan,
GEN – GEN YANG TERDAPAT PADA
KROMOSOM-Y
• Kromosom-Y jauh lebih sedikit mengandung gen – gen, karena memang lebih pendek
ukurannya jika dibandingkan dengan kromosom-X. oleh karena kromosom-Y dimiliki orang
laki –laki saja, tentunya mudah dimengerti bahwa sifat keturunan yang ditentukan oleh gen
pada kromosom-Y hanya akan diwariskan kepada keturunan laki – laki saja.
• Contoh yang terkenal pada manusia ialah Hypertrichosis, yaitu tumbuhnya rambut pada bagian
– bagian tertebtu di tepi daun telinga. Kelainan ini disebabkan oleh gen resesif h yang terdapat
pada kromosom-Y . perkawinan antara laki – laki Hypertrichosis dengan perempuan normal
akan mempunyai anak laki – laki yang semuanya Hypertrichosis, tetapi tiadaseorang anak
perempuan pun yang menerima sifat keturunan itu. Hypertrichosis lebih sering dijumpai pada
bangsa Pakistan dan India.
RANGKAI KELAMIN SEMPURNA DAN TAK SEMPURNA

Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y dijajarkan, maka akan
dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog ( sama bentuk dan panjangnya ) dan bagian tak
homolog
Kromosom kelamin pada manusia dibedakan atas 3 bagian :
• Bagian dari kromosom-X yang homolog dengan bagian dari kromosom-Y. Bagian ini tidak
panjang dan di sini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin tak sempurna.
• Bagian dari kromosom-X yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom-Y.
Bagian ini panjang sekali dan di sini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin
sempurna, yaitu gen-gen yang lazim menunjukkan sifat rangkai kelamin, seperti buta warna,
hemofilia. Gen-gen ini biasa di namakan gen-gen rangkai-X.
• Bagian dari kromosom-Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom-X.
bagian ini pendek sekali dan disina terletak gen-gen yang biasa di namakan gen-gen rangkai-
Y, seperti yang menyebabkan hypertrichosis. Sifat keturunan yang timbul karena pengaruh
gen rangkai-Y inidi sebut holandrik, sedang gennya di sebut gen holandrik (berasal dari kata
yunani holo = sama : andro = lakil-laki), karena hanya di wariskan kepada laki-laki saja.
Kromosom-X lebih panjang dari kromosom-Y. sampai sekarang telah di ketahui 63
gen rangkai-X, sedangkan gen rangkai-Y sedikit sekali jumlahnya. Gen rangkai-Y
(artinya gen holandrik) memeng tidak dapat di harapkan banyak jumlahnya dengan
alasan:
• Kromosom-Y adalah kromosom yang paling kecil.
• Kita mengetahuibahwa individu yang memiliki 2 kromosom-Y (XYY= sindrom
pria XYY) tidak menderita abnor malitat yang parah, bahkan dalam banyak hal
sukar dibedakan dari individu normal. Ini member petunjuk bahwa duplikasi
kromosom-Y relative sedikit pengaruhnya.
• Orang perempuan (XX) adalah individu yang normal, wallupun ia tidak memiliki
kromosom-Y sama sekali. Sampai sekarang baru dikenal 3 gen rangkai –Y pada
manusia yaitu :
• Gen resesif wt yang menyenankan pertumbuhan dijari (terutama jari kaki)
tdak normal, sehingga diantara jari-jari tumbuh selaput ki=ulit, mirip
dengan jari-jari katak atau burung air. Alelnya dominan Wt menentukan
keadaan normal.
• Gen resesip hg yang menyebabkan pertumbuhan rambut yang panjang,
kaku dan kasar diseluruh permukaan tubuh orang, sehingga orang mirip
dengan landak yang tubuhya berduri itu. Orang demikian pernah ditemui
sekali di sebuah keluarga di inggris pada abad ke 18 yang di sebut
“Porcupine man”. Akan tetapi penrose dan stern (1958) tidak begitu yakin
bahwa keadaan ini disebabkan oleh gen rangkai-Y.
• Gen resefif h yang menyebabkan Hypertrichosis.
Selama meiose, bagian homolog dari kromosom-X dan kromosom –Y
dapat mengalami pindah silang, (artinya mengalami pernukaran segmen),
sehingga gen yang terdapat pada kromosom-X dapat pindah tempat ke
kromosom-Y.
Berhubung dengan itu sifat keturunan yang disebabkan oleh gen-gen
pda bagian homolog dapat diturunkan pada kedua jenis kelamin. Karena itu
sifat keturunan tersebut tidak dapat lagi dikatakan sebagai sifat rangkai
kelamin.berhubung dengan itu gen – gen yang terdapat pada bagian
homolog memperlihatkan rangkai kelamin tak sempurna.
GEN YANG PENGARUHNYA
TERBATAS PADA JENIS KELAMIN
TERTENTU PADA LAKI-LAKI

Laki-laki Dikenal tanda-Tanda kelamin sekunder seperti Kumis,


Janggut Dan Suara besar, Walaupun banyak laki-Laki Yang Tak
berkumis tak berjanggut dan mempunyai suara yang kecil .
Pada perempuan tanda itu berupa tumbuhnya payudara Yang
Menarik perhatian. Tanda kelamin sekunder itu Di Pengaruhi oleh
Hormon Kelamin dan kegiatan hormon itu di pengaruhi oleh gen-gen
yang ekspresinya terbatas pada salah satu jenis kelamin saja .
• sifat keturunan juga dipengaruhi oleh gen-gen misalnya warna
kupu semanggi ,kupu jantan selalu berwarna kuning tetapi yang
betina dapat kuning dan putih . warna putih dominan ,tetapi
hanya memperlihatkan diri pada kupu betina .
GEN YANG DIPENGARUHI OLEH JENIS KELAMIN

• gen dominan memperlihatkan pengaruh pada


indifidu laki-laki atau jantan maupun perempuan
atau betina . dalam keadaan homozigotik
resesi,pengaruh dominan tidak akan
menampakkan diri dalam fenotipnya .
contoh gen-gen yang dominansinya bergantung dari
jenis kelamin indifidu
1. Kepala botak

• Kepala botak bukan akibat penyakit atau kekurangan gizi dalam


makanan,tetapi benar-benar keturunan. Walaupun kepala botak terdapat pada
laki-laki namun dapat dilihat adanya perempuan dengan kepala botak jadi
kepalabotak itu disebabkan oleh gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin
(“sex oinfluenced gene”).pada awalnya kepala botak itu disebabkan oleh
gen yang terdapat pada kromosom kelamin ,seperti halnya dengan buta
warna ,tetapi kenyataan menunjukkan bahwa seorang ayah mempunyai
kepala botak dapat mempunyai anak laki-laki yang botak pula ,tetapi tidak
dapat juga dibenarkan karena andai kata gen untuk kepala botak itu terdapat
kromosom –X maka tidak mungkin ayah dan anak laki-laki mempunyai sifat
yang sama ,andaikan gen itu diduga terdapat pada kromosom –Y maka
dugaan itu pun tidak dapat dibenarkan mengingat ada perempuan berkepala
botak
2. Panjang jari telunjuk

Meletakkan tangan kanan atau kiri pada suatu alas


dimana terdapat sebuah garis mendatar sehingga ujung
jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat
diketahui apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang
atau pendek dari pada jari manis . Jari telunjuk pendek
disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki-laki
tetapi resesif pada orang perempuan .

Anda mungkin juga menyukai