• Penentuan jenis kelamin pada hewan mamalia juga mengikuti tipa XY,
sehungga hewan betina mempunyai kromosom kelamin XX, sedangkan
jantan mempunyai kromosom XY.
Pada Tumbuhan
• Tumbuhan biji (Spermatophyta) pada umumnya memiliki bunga hemafrodit
(bunga banci) artinya pada suatu bunga terdapat alat perkembangbiakan
jantan (stamen/benang sari) maupun alat pembiak betina (pistillum/putik).
Oleh karena itu, pada tumbuhan semacam ini tidak dapat dibedakan seks.
Tetapi tumbuhan berumah 2 (dioesis) mempunyai bunga yang hanya
memiliki benang sari saja disebut jantan (XY), sedangkan yang bunganya
memiliki putik saja disebut tumbuhan betina (XX). Contohnya tanaman salak
(Salacca edulis).
Tipe XO
• Berlaku bagi banyak serangga dari ordo
Orthoptera da Heteroptera, misalnya
belalang. Belalang betina memiliki dua
kromosom X, sehingga disebut XX, sedang
yang jantan hanya memiliki sebuah
kromosom X saja sehingga di sebut XO.
Jika pada Drosophila lalat XO merupakan
lalat jatan steril, maka pada belalang ini
individu XO adalah fertil.
Tipe ZW
• Pada beberapa jenis burung, kupu-kupu dan ikan mengikuti tipe penentuan
jenis kelamin ini. Disini yang heterogametik adalah yang betina dan yang
homogametik adalah yang jantan. Untuk menghindari kekeliruan dengan tipe
XY, maka digunakan Z dan W. Jadi individu betina adalah ZW (XY) dan yang
jantan ZZ (XX).
Tipe ZO
• Pada unggas (ayam, itik dan sebagainya) juga yang betina heterogametik,
tetapi hanya memiliki sebuah kromosom kelamin saja (ZO atau XO). Sedang
jantan homogametik (ZZ atau XX). Jadi spermatozoa ayam hanya satu
macam saja, yaitu membawa kromosom kelamin Z, sedang sel telurnya ada
dua macam. Mungkin membawa kromosom kelamin Z dan mungkin juga
tidak memiliki kromosom kelamin sama sekali.
Tipe Ploidi
• Kelainan ini menyebabkan tubuh tidak dapat membuat protein yang diperlukan dalam
pembekuan darah. Penderita hemofilia dapat kehabisan darah dan meninggal dunia hanya
karena luka kecil. Selama beberapa generasi, kasus hemofilia terjadi pada keluarga kerajaan
Inggris. Setelah para ilmuwan meneliti peta silsilah keluarga
• kerajaan, diketahui bahwa gen hemofilia diturunkan oleh Ratu Victoria yang memiliki
genotipe heterozigot (carrier) hemofilia. Hemofilia dikendalikan oleh gen resesif yang
terpaut kromosom X, seperti halnyamerupakan gangguan koagulasi herediter yang paling
sering dijumpai
Hemofilia dibagi menjadi 3 yaitu:
Ciri-ciri
Susah berkeringat
Gigi tidak dapat
karena kekurangan
tumbuh seterusnya.
kelenjar keringat
Buta warna
Buta warna merupakan penyakit turunan yang menyebabkan penderita tidak
dapat membedakan warna-warna tertentu. Terdapat dua jenis buta warna,
yakni buta warna parsial dan buta warna total. Pada buta warna parsial,
penderita tidak dapat membedakan beberapa warna saja. Contohnya merah-
hijau dan biru-hijau. Adapun buta warna total, ia tidak bisa membedakan
semua jenis warna. Buta warna disebabkan oleh gen resesif buta warna (cb)
yang terpaut pada kromosom X. Oleh karena itu, terdapat beberapa kombinasi
genotipe yang dapat terjadi.
Genotip buta warna
Syndrome Lesch-Nyhan
Penyakit ini timbul karena terbentuknya purin yang berlebihan,
GEN – GEN YANG TERDAPAT PADA
KROMOSOM-Y
• Kromosom-Y jauh lebih sedikit mengandung gen – gen, karena memang lebih pendek
ukurannya jika dibandingkan dengan kromosom-X. oleh karena kromosom-Y dimiliki orang
laki –laki saja, tentunya mudah dimengerti bahwa sifat keturunan yang ditentukan oleh gen
pada kromosom-Y hanya akan diwariskan kepada keturunan laki – laki saja.
• Contoh yang terkenal pada manusia ialah Hypertrichosis, yaitu tumbuhnya rambut pada bagian
– bagian tertebtu di tepi daun telinga. Kelainan ini disebabkan oleh gen resesif h yang terdapat
pada kromosom-Y . perkawinan antara laki – laki Hypertrichosis dengan perempuan normal
akan mempunyai anak laki – laki yang semuanya Hypertrichosis, tetapi tiadaseorang anak
perempuan pun yang menerima sifat keturunan itu. Hypertrichosis lebih sering dijumpai pada
bangsa Pakistan dan India.
RANGKAI KELAMIN SEMPURNA DAN TAK SEMPURNA
Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y dijajarkan, maka akan
dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog ( sama bentuk dan panjangnya ) dan bagian tak
homolog
Kromosom kelamin pada manusia dibedakan atas 3 bagian :
• Bagian dari kromosom-X yang homolog dengan bagian dari kromosom-Y. Bagian ini tidak
panjang dan di sini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin tak sempurna.
• Bagian dari kromosom-X yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom-Y.
Bagian ini panjang sekali dan di sini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin
sempurna, yaitu gen-gen yang lazim menunjukkan sifat rangkai kelamin, seperti buta warna,
hemofilia. Gen-gen ini biasa di namakan gen-gen rangkai-X.
• Bagian dari kromosom-Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom-X.
bagian ini pendek sekali dan disina terletak gen-gen yang biasa di namakan gen-gen rangkai-
Y, seperti yang menyebabkan hypertrichosis. Sifat keturunan yang timbul karena pengaruh
gen rangkai-Y inidi sebut holandrik, sedang gennya di sebut gen holandrik (berasal dari kata
yunani holo = sama : andro = lakil-laki), karena hanya di wariskan kepada laki-laki saja.
Kromosom-X lebih panjang dari kromosom-Y. sampai sekarang telah di ketahui 63
gen rangkai-X, sedangkan gen rangkai-Y sedikit sekali jumlahnya. Gen rangkai-Y
(artinya gen holandrik) memeng tidak dapat di harapkan banyak jumlahnya dengan
alasan:
• Kromosom-Y adalah kromosom yang paling kecil.
• Kita mengetahuibahwa individu yang memiliki 2 kromosom-Y (XYY= sindrom
pria XYY) tidak menderita abnor malitat yang parah, bahkan dalam banyak hal
sukar dibedakan dari individu normal. Ini member petunjuk bahwa duplikasi
kromosom-Y relative sedikit pengaruhnya.
• Orang perempuan (XX) adalah individu yang normal, wallupun ia tidak memiliki
kromosom-Y sama sekali. Sampai sekarang baru dikenal 3 gen rangkai –Y pada
manusia yaitu :
• Gen resesif wt yang menyenankan pertumbuhan dijari (terutama jari kaki)
tdak normal, sehingga diantara jari-jari tumbuh selaput ki=ulit, mirip
dengan jari-jari katak atau burung air. Alelnya dominan Wt menentukan
keadaan normal.
• Gen resesip hg yang menyebabkan pertumbuhan rambut yang panjang,
kaku dan kasar diseluruh permukaan tubuh orang, sehingga orang mirip
dengan landak yang tubuhya berduri itu. Orang demikian pernah ditemui
sekali di sebuah keluarga di inggris pada abad ke 18 yang di sebut
“Porcupine man”. Akan tetapi penrose dan stern (1958) tidak begitu yakin
bahwa keadaan ini disebabkan oleh gen rangkai-Y.
• Gen resefif h yang menyebabkan Hypertrichosis.
Selama meiose, bagian homolog dari kromosom-X dan kromosom –Y
dapat mengalami pindah silang, (artinya mengalami pernukaran segmen),
sehingga gen yang terdapat pada kromosom-X dapat pindah tempat ke
kromosom-Y.
Berhubung dengan itu sifat keturunan yang disebabkan oleh gen-gen
pda bagian homolog dapat diturunkan pada kedua jenis kelamin. Karena itu
sifat keturunan tersebut tidak dapat lagi dikatakan sebagai sifat rangkai
kelamin.berhubung dengan itu gen – gen yang terdapat pada bagian
homolog memperlihatkan rangkai kelamin tak sempurna.
GEN YANG PENGARUHNYA
TERBATAS PADA JENIS KELAMIN
TERTENTU PADA LAKI-LAKI