Anda di halaman 1dari 5

PLASMID & EPISOM

Resume

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Genetika I

Oleh :

Clara Kartika Putri

Muhammad Kresnha Pangabdi

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2017
PLASMID & EPISOM

Menurut definisi, plasmid adalah replicon (bagian materi genetik yang mampu
mereplikasi diri secara mandiri) yang secara stabil diwariskan (dipertahankan tanpa seleksi
spesifik) dan berada di luar kromosom. Kebanyakan, tetapi tidak semua, plasmid tidak
diperlukan, itu berarti bahwa plasmid tidak dibutuhkan untuk kelangsungan hidup se ldimana
mereka tinggal. Namun demikian di banyak kasus, plasmid penting dalam kondisi lingkungan
tertentu, seperti dalam kehadiran sebuah antibiotik. Pentingnya plasmid semakin diakui selama
dua decade terakhir. Plasmid telah teridentifikasi pada hamper semua strain bakteri yang telah
diuji. Mereka diketahui memiliki fungsi utama secara signifikan di dua area: (1) penyebaran
bermcam-macam antibiotic dan obat resisten dalam bakteri pathogen dan (2) ketidakstabilan
industry mikroorganisme penting. Pada Streptococcus lactis dan bakteri terkait yang digunakan
dalam proses pembuatan keju, banyak plasmid telah teridentifikasi dan terlihat membawa gen
yang mengkode enzim penting pada proses fermentasi yang terlibat dalam pembuatan keju.
Observasi ini menjelaskan mengapa sebagian kultur starter bakteri keju tidak stabil dan harus
sering dibuang, dengan biaya yang cukup besar untuk industry pembuatan keju.

Tiga tipe utama bakteri plasmid yang telah dipelajari secara luas, yaitu: (1) plasmid
FdanF, faktor kesuburan konjugasi; (2) plasmid R (yang sebelumnya disebut RTF atau resisten
transfer faktor), plasmid yang membawa gen untuk resistensi terhadap antibiotic atau obat
antibakteri lain; dan (3) plasmid Kol (yang sebelumnyadisebut faktor kolikinogenik), plasmid
yang mengkode kolikin, protein yang membunuh sel E. coli yang sensitiv. Plasmid juga
diketahui pada bakteri yang mengkode bakteriosin lain selain kolikin. Sebagai contoh, plasmid
diketahui sebagai kode untuk sel Vibrio cholera, plasmid tersebut muncul sejalan dengan plasmid
Kol. Pada beberapa hal, kromosom mitokondria dan kloroplas pada eukariot juga cocok dengan
definisi plasmid. Plasmid terbagi menjadi dua kelompok dengan dasar apakah memperantarai
konjugativ self transfer atau tidak dengan kata lain konjugal atau non-konjugal. Konjugal
memperantarai transfer DNA dengan konjugasi (perkawinan antara F + dengan F-). Semua
plasmid F dan F, banyak plasmid R, dan beberapa plasmid Kol adalah konjugatif. Konjugal
alami dari banyak plasmid R memiliki makna besar dalam penyebaran antibiotic yang cepat dan
resistensi obat gen melalui populasi bakteri patogen. Plasmid nonkonjugativ atau plasmid tidak
menular adalah plasmid yang tidak memperantarai transfer DNA melalui konjugasi. Banyak
plasmid R dan plasmid Kol yang nonkonjugativ.Beberapa plasmid, seperti faktorF ,juga cocok
dengan definisi dari elemen genetik yang disebut episom. Episom adalah elemen genetik yang
dapat bereplikas idengan salah satu dari dua cara replikas ialternatif: (1) sebagai sesuatu yang
terintegrasi (covalently inserted) bagian dari kromosom utama inang atau (2) sebagai suatu
elemen genetic otonom, tidak bergantung dar ikromosom utama inang. Istilah plasmid dan
episom bukan merupakan persamaan.Banyak plasmid yang tidak terdapat dalam keadaan
terintegrasi dan itu bukan merupakan episom. Di sisi lain, banyak kromosom fag sederhana,
seperti genom fag gamma, adalah episom tetapi bukan plasmid.

Kemajuan spektakuler telah terjadi dalam pemahaman kita tentang struktur dan sifat
plasmid dan episom selama dua decade terakhir. Banyak sifat mereka sekarang dikenal
bergaatung pada keberadaan sekuens DNA pendek yang disebut IS elemen atau insertion
sequences. Elemen IS juga terdapat dalam kromosom inang utama. Rangkaian (sekuens) pendek
ini (panjangnya kira-kira 800-1400 pasang nukleotida) dapat diubah urutannya, dengan
demikian mereka dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain dalam sebuah kromosom yang
sama, atau berpindah dari satu kromosom menuju kromosom lain. Selain itu, elemen IS
memperantarai rekombinasi antara elemen genetic nonhomolog lain dimana mereka tinggal.
Bukti yang cukup mengindikasikan bahwa elemen IS memperantarai integrasi episom dalam
kromosom inang ini khususnya jelas dalam kasus integrasi E.coli K12 plasmid F (faktor F)
selama pembentukan Hfr. Empat elemen IS pertama yang secara luas ditandai dan dirangkai
yaitu IS1, IS2, IS3, dan IS4 adalah sepanjang 768, 1327, 1300, dan 1426 pasang nukleotida,
secaraberurutan. Beberapa elemen IS lainnya telah diidentifikasi, ditandai dan pada beberapa
kasus, telah berurutan. Kromosom K12 E.coli tampaknya mangandung delapan kopian dari IS1
dan lima kopian dari IS2, ditambah satu atau lebih kopian IS2 dan dua kopian dari IS3. Posisi
elemen IS di berbagai faktor F dan dalam kromosom dari berbagai strain E.coli yang dipercayai
menentukan bagian dari penggabungan faktor F selama pembentukan strain Hfr.
Gambar ini memperlihatkan elemen IS memperantarai integrasi faktor F . (a) Sebuah peta
disingkat dari struktur faktor F di E. coli galurK12 ,dengan jarak yang diberikan dalam kilobases
(1000 pasang nukleotida ) . Lokasi gen yang diperlukan untuk transfer conjugative (gen tra ) ,
replikasi ( gen rep ) , dan menghambat pertumbuhan fag ( gen phi ) akan ditampilkan , bersama
dengan posisi tiga IS elemen. Panah menunjukkan spesifik IS elemen yang dimediasi integrasi
faktor F selama pembentukan strain Hfr yang ditunjukkan. (b) Rekombinasi antara IS elemen
memasukkan faktor F kedalam kromosom bakteri, menghasilkan Hfr.
(Sumber: Snustaddan Simmons, 2012)
QUESTIONS AND ANSWERS

1. Mengapa plasmid dan episom dapat dikatakan berbeda?


Jawab: Karena plasmid merupakan materi genetik yang mampu mereplikasi diri secara
mandiri saja sedangkan episom mampu bereplikasi dengan duaalternatifc ara, yang
pertama dalam keadaan terintregasi (melekat pada kromosom bakteri, berperan serta
bersamanya dalam rekombinasi genetika dan dipindahkan bersama kromosom bakteri
tersebut) dan yang kedua dalam keadaan aotonom (dapat menggandakan diri dan
dipindahkan tanpa bergantung kepada kromosom bakteri atau inang)

2. Bagaimanakah peranan element IS pada bakteri E.Coli ?


Jawab: Kromosom K12 E.coli tampaknya mangandung delapan kopian dari IS1 dan
lima kopian dari IS2, ditambah satu atau lebih kopian IS2 dan dua kopian dari IS3.
Posisi elemen IS di berbagai faktor F dan dalam kromosom dari berbagai strain E.coli
yang dipercayai menentukan bagian dari penggabungan faktor F selama pembentukan
strainHfr.

Anda mungkin juga menyukai