4.1 Data
Jenis bahan makanan: Bubur Ketan Hitam
No Tingkat Pengenceran Jumlah Koloni Bakteri
1 10-1 TBUD
2 10-2 TBUD
3 10-3 TBUD
4 10-4 33 koloni
5 10-5 8 koloni (TSUD)
6 10-6 7 koloni (TSUD)
Ket:
TBUD : Terlalu Banyak Untuk Dihitung
TSUD : Terlalu Sedikit Untuk Dihitung
1
ALT 33 4
10
10
cfu
ALT 33 105 atau 3,3 106
ml
Jadi dalam 1 mili liter sampel makanan bubur ketan hitam pada tingkat
cfu
pengenceran 10-4 terdapat Angka Lempeng Total 3,3 106
ml
4.2 Pembahasan
cfu
ketan hitam yang diencerkan pada tingkat 10-4 sebesar 3,3 106 maka
ml
menurut BAPOM (Badan Pengawasan dan Obat-obatan) bahan olahan tidak boleh
melebihi batas maksimum yang telah ditentukan yaitu 1 x 10 4 koloni per 1 ml
atau 1 garam sampel. Jadi bubur ketan hitam kurang layak untuk dikonsumsi
karena melebihi 1 x 10 2 koloni, yang mana jumlah tersebut merupakan selisih
yang cukup besar dalam perhitungan. Hal tersebut kemungkinan besar bubur
ketan hitam memiliki faktor-faktor lingkungan yang disukai oleh bakeri seperti
nutrient, air, suhu, pH oksigen, potensial oksidasi reduksi, dan sedikit zat
penghambat membuat koloni bakteri tumbuh dengan subur.
Selain faktor lingkungan yang menyebabkan makanan terkontaminasi,
faktor lain yang yang menyebabkan makanan terkontaminasi yaitu faktor
pengolahan. Proses pemanasan dan irradiasi dapat membunuh sebagaian atau
seluruh mikroba. Kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kehadiran mikroba,
yaitu:
1) Mengubah bau, rasa, dan warna yang tidak dikendaki
2) Menurunkan berat atau volume
3) Menurunkan nilai gizi atau nutrisi
4) Mengubah bentuk dans susunan senyawa
5) Menghasilkan toksin (senyawa racun) yang membahayakan
Pada pengamatan yang kami lakukan, pada medium NA sebenarnya bukan
hanya koloni bakteri yang tumbuh, tetapi juga jamur. Untuk kapang pada medium
NA sangat sulit untuk tumbuh, hal tersebut karena medium Nutrient Agar (NA)
adalah suatu medium yang mengandung sumber nitrogen dalam jumlah cukup
tetapi tidak mengandung sumber karbohidrat, oleh karena itu baik untuk
pertumbuhan bakteri tetapi kapang dan khamir tidak dapat tumbuh dengan baik
(Fardiaz, 1993).
Daftar pustaka:
Supardi, Imam dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan
Keamanan Pangan. Bandung: Penerbit Alumi
Fardiaz, Srikandi. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Siagian, Albiner. 2002. Mikroba Patogen pada Makanan dan Sumber
Pencemarannya. (online) http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-
albiner3.pdf diakses tanggal 25 Oktober 2010.
Dwidjoseputro, D. 1982. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit
Djambatan; Jakarta.
Faulin, Cindy. 2010. Perhitungan koloni bakteri. (Online)
http://mawarmawar.wordpress.com/2009/03/03/mikroorganisme-dalam-bahan-
makanan/
Diakses tanggal 25 Oktober 2010.