Anda di halaman 1dari 7

TRANSLASI DAN KODE GENETIK

RESUME

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Genetika I

Yang dibina oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd

Oleh

Alifa Aulia Ainayya (160342606292)

Muhammad Fadhil (160342606235)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Maret 2018
TRANSLASI
Salah satu proses yang terjadi pada materi genetik adalah translasi. Proses
translasi mengikuti dikte dari kode genetik untuk membentuk sekuen asam amino
dalam produk gen yakni polipeptida yang sangat kompleks yang melibatkan
sejumlah besar makromolekul.
(1) lebih dari 50 polipeptida dan dari 3 ke 5 molekul RNA yang terdapat
pada tiap ribosom,
(2) paling sedikit 20 enzim aktivasi asam amino (aminoasil tRNA sintase),
(3) 40 sampai 60 molekul tRNA yang berbeda dan,
(4) paling sedikit 9 protein terlarut yang melibatkan inisiasi, elongasi, dan
terminasi pada rantai polipeptida.
Proses translasi/penerjemahan terjadi di ribosom, struktur makromolekul
lengkapnya terletak pada sitoplasma. Terjemahan melibatkan tiga jenis RNA,
yang semuanya ditranskripsi dari DNA template. Ribosom dapat dianggap sebagai
meja kerja lengkap dengan mesin dan peralatan yang diperlukan untuk membuat
polipeptida. Mereka tidak spesifik dalam arti bahwa mereka dapat mensintesis
setiap polipeptida spesified oleh molekul mRNA tertentu.
Penelitian menggunakan pulse labeling dan autoradiografi menunjukkan
bahwa protein kebanyakan disintesis di bagian sitoplasma (di ribosom). Pada
prokariot, ribosom berada pada seluruh sel. Pada eukariot, ribosom berada di
sitoplasma, pada membran intraseluler reticulum endoplasma.
Pada prokariota, inisiasi rantai polipeptida terjadi dengan pembentukan
Met
kompleks antara mRNA, menthionyl tRNAff , dan 30S ribosom subunit.
pembentukan kompleks inisiasi ini memerlukan aktivitas faktor inisiasi tiga
protein, yang ditunjuk IF-1, IF-2, IF-3, ditambah guanosin trifosfat (GTP). Ini
dapat difasilitasi oleh interaksi dasar pasangan antara urutan basa dekat ujung 3
'dari 16S rRNA dan urutan basa dalam "urutan pemimpin" dari mRNA.

Langkah selanjutnya dalam terjemahan, yang disebut translokasi


melibatkan (1) gerakan-f bertemu- tRNA ala dari situs A ke situs P dan (2)
pergerakan molekul mRNA tepat tiga nukleotida, relatif terhadap posisi ribosom ,
sehingga kodon sebelumnya dalam register dengan situs A bergerak ke dalam
register dengan situs P.
KODE GENETIK

Sebuah gen mengkode suatu polipeptida yang mana gen tersebut terdiri
atas 4 buah basa nitrogen yang kombinasi dari 4 basa nitrogen tersebut mengkode
20 macam asam amino yang menyusun polipeptida. Kombinasi dari basa nitrogen
membentuk suatu molekul yang terdiri atas 3 buah basa nitrogen yang disebut
kodon. Kodon inilah yang apabila ditranslasi akan membentuk 1 jenis asam amino
yang akan menyusun polipeptida. Jadi apabila diibaratkan kodon merupakan
isyarat untuk dimasukannya suatu asam amino kedalam rangkaian polipeptida.

20 jenis asam amino tersebut masih dalam keadaan berpisah saat translasi
belum terlaksana. Sehingga untuk membentuk polipeptida harus dilakukan
translasi menggunakan kodon-kodon yang ada pada mRNA. Kodon tersebut
merupakan hasil dari transkripsi yang menghasilkan RNA. Bukti kuat bahwa
kodon terdiri atas 3 buah basa nitrogen didapatkan dari analisis genetik dari
induksi mutasi proflavin pada lokus rII bakteriofag T4 yang dikerjakan oleh F. H.
C. Crick dan teman-temannya pada tahun 1961.

Beberapa hal yang mesti kita ketahui mengenai kode genetik adalah:

1. Kode genetik bersifat tidak saling tumpang tindih kecuali pada kasus tertentu,
misalnya bakteriofag ФX174 yang mempunyai kodon tumpang tindih

2. tidak ada sela diantara kodon satu dengan kodon yang lain

3. tidak ada koma diantara kodon

4. kodon bersifat degenerate yang artinya ada beberapa asam amino yang
mempunyai lebih dari 1 kodon

5. secara umum kodon bersifat hampir universal karena pada beberapa organel
jasad tinggi ada beberapa kodon yang berbeda dari kodon yang digunakan pada
sitoplasma. Contohnya adalah mitokondria pada Drosophila kodon UGA nya
mengkode Triptofan padahal kodon UGA mengkode perintah untuk berhenti
mentranslasi.
Gambar 1: Jenis-jenis asam amino yang dikode oleh 3 nukleotida per kodon

Hipotesis Wobble

Pada gambar 1 menunjukkan bahwa ada beberapa asam amino yang


mempunyai lebih dari satu kodon. Jika setiap kodon memerlukan tRNA sendiri
maka diperlukan banyak tRNA untuk mentranslasi kode-kode genetik. Oleh
karena itu Francis Crick mengemukakan suatu hipotesis yang dikenal hipotesis
wobble untuk menunjukkan bahwa tRNA yang diperlukan tidak harus sebanyak
jumlah kodon yang ada. Crick mengemukakan bahwa kedua basa pertama dalam
setiap kodon harus berpasangan secara tepat dengan antikodon yang sesuai,
sedangkan basa ketiga dapat berpasangan dengan basa yang tidak biasa. Dalam
hal ini Crick mengemukakan bahwa G dapat berpasangan tidak hanya dengan C
pada posisi ketiga kodon, tetapi juga dapat berpasangan dengan U sehingga
menghasilkan pasangan basa wobble G-U.

Selain itu, Crick juga mengemukakan bahwa di dalam struktur tRNA ada
satu basa yang tidak biasa yaitu inosine (I) yang mempunyai struktur mirip
dengan guanosin (G). Basa inosine dapat berpasangan dengan C (pasangan bawa
Watson-Crick yang biasa) atau dengan U (pasangan pasangan wooble pada posisi
ketiga kodon (posisi wobble). Selain itu inosine dapat juga berpasangan dengan A.
Dengan demikian, antikodon yang mengandung inosine pada posisi pertama
(komplementer dengan posisi ketiga pada kodon) dapat berpasangan dengan tiga
macam kodon berbeda yang mempunyai basa pada posisi ketiga berupa C, U, atau
A. Fenomena wobble semacam ini dapat mengurangi jumlah tRNA yang
diperlukan untuk mentranslasi kode-kode genetik. Sebagai contoh, dua macam
kodon untuk fenilalanin, yaitu UUU dan UUC, dapat berpasangan dengan
antikodon 3’-AAG-5’ yang ada pada satu tRNA yang sama. Basa pertama pada
antikodon (G) dapat berpasangan dengan U maupun C pada basa ketiga kodon,
yaitu dengan pasangan G-C (pasangan Watson-Crick yang biasa) atau pasangan
wobble G-U.
Pertanyaan dan Jawaban (Muhammad Fadhil)

1. Bagaimana bentuk antikodon dari kodon GGG?

Jawab:

Antikodon pada kodon GGG memiliki susunan basa nitrogen 3’-CCC-5’

2. Bagaimanakah cara ribosom mentranslasi kodon yang ada pada mRNA?

Jawab:

Ribosom memfasilitasi mRNA untuk diterjemahkan oleh tRNA yang


memiliki antikodon spesifik dan jenis asam amino yang dibawa oleh tRNA
tersebut juga spesifik. Saat translasi telah terjadi maka asam amino tersebut akan
terikat pada sisi A ribosom sampai akhirnya pada mRNA ditemukan kodon stop
yang menandakan berakhirnya translasi dan polipeptida yang telah terangkai
tinggal dikemas dan siap untuk dibentuk menjadi berbagai jenis protein.
Pertanyaan dan Jawaban (Alifa Aulia)

1. Bagaimana penghitungannya sehingga diperoleh 20 asam amino yang


dibentuk oleh tiga basa?
Jawab :
Perhitungan sistematisnya menggunakan rumus 43 yang
menghasilkan 64 kode, sehingga dari 20 asam amino kode yang
mengkodekan asam amino terdiri dari tiga - empat buah basa.
Penghitungan ini juga membuktikan bahwa asam amino terdiri dari tiga
buah basa.

2. Perbedaan dari situs A dan P ?


Jawab :
Situs A atau amynoacyl mengikat masuk aminoasil-tRNA, tRNA
membawa asam amino yang berikutnya yang akan ditambahkan ke rantai
polipeptida yang sedang tumbuh . P atau peptidil situs mengikat tRNA
mejadi polipeptida.

Anda mungkin juga menyukai