Anda di halaman 1dari 26

Struktur dan

Fungsi DNA
Oleh: Kelompok 1
Aisyah Nurita Putri

(130332615132)

andyka Medarda P.

(130332603278)

Atik Sakbaniah
(130332603299)
Ayu Farichi Mawaddah
(130332603270)

Sejarah Perkembangan Ilmu Genetika


Penemuan dan penjelasan tentang pembuahan berganda pada tumbuhan berbuah (Magnoliophyta) oleh E.
Strassburger (1878) dan S. Nawaschin (1898),

Austria
Akhir abad ke-19

persilangannya pada tanaman kacang ercis .

Gregor Johann Mendel


pewarisan sifat

DNA sudah diekstraksi

sifat diwariskan lewat sperma

Dipublikasikan pada tahun 1866 diProceedings of


the Brunn Society for Natural History

Pada tahun 1900

Hugo de Vries di Belanda, Carl Correns di Jerman dan Eric Von


Tschermak-Seysenegg di Austria

Melihat bukti kebenaran prinsip-prinsip mendel pada penelitian


mereka masing-masing.

Abad ke-20

Pada tahun 1940-an

Pada tahun1953 oleh J.D.Watson dan


F.H.C. Crick

Para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam


tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat
biokimianya.

Senyawa kimia materi genetika adalah asam


dioksiribonekleat (DNA).

Ditemukannya model struktur molekul DNA

Genetika molekuler

Definisi
DNA

Asam deoksiribonukleat atau DNA


didefinisikan sebagai molekul yang
mengkode informasi genetik yang
diperlukan untuk pengembangan dan
berfungsinya semua organisme hidup. DNA
adalah molekul ganda yang memiliki
informasi untuk faktor-faktor seperti
pertumbuhan, divisi dan fungsi sel. DNA
berbentuk heliks ganda (double helix) dan
merupakan polimer nukleotida.

Struktur
Dasar DNA

DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga


komponen utama, yaitu:

gugus fosfat
gula deoksiribosa

basa nitrogen, yang terdiri dari:

Adenin (A)

Guanin (G)

Sitosin (C)

Timin (T)

Rantai DNA memiliki lebar 22-24 , sementara panjang


satu unit nukleotida 3,3 . Walaupun unit monomer ini
sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida
yang terangkai seperti rantai.

Rangka
Utama DNA

terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselangseling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon
lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung
dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom
karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon
kelima pada gula lainnya.

DNA terdiri atas dua untai benang polinukleotida yang


saling berpilin membentuk struktur heliks ganda.
Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas
rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas:
Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang
kehilangan satu atom oksigen)
Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor
5 dari gula)
Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C
nomor 1 dari gula

Basa
Nitrogen
Penyusun
DNA

Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin,


yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta basa pirimidin
yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan
antara gula pentosa dan basa nitrogen disebut
nukleosida.

Gambar
DNA

Fungsi DNA
1) Pembawa informasi genetik
DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi
genetik makhluk hidup.
2) Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
Oleh karena DNA mengandung semua informasi sifat makhluk
hidup,ia juga harus memiliki informasi bagi perbanyakan
diri(replikasi).
3) Ekspresi informasi genetik
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu.
Proses ini terjadi melalui mekanisme sintesis protein. Proses
pembentukan protein ini terjadi melalui proses transkripsi DNA
menjadi RNA dan translasi RNA membentuk rantai polipeptida.

Sejarah
kode
genetik

Dalam tahun 1968 nirenberg, khorana dan Holley


menerima hadiah nobel untuk penelitian mereka yang
sukses menciptakan kode-kode genetik yang hingga
sekarang telah dikenal. asam amino yang dikenal
terdapat 20 macam.
Para peneliti melakukan penelitian pada bakteri E. Coli
mula mula digunakan basa nitrogen singlet maka diper
oleh 4 asam amino saja yang dapat diterjemahkan
padahal ke 20 asam amino ini harus diterjemahkan
semua agar protein yang dihasilkan dapat digunakan,
kemudian para ilmuwan mencobalagi dengan kodon
duplet dan baru dapat untuk menterjemahlkan 16 asam
amino ini pun belum cukup juga. Kemudian dicoba
dengan triplet dan dapat menterjemahkan 64 asam
amino hal ini tidak mengapa sekalipun melebihi 20 asam
amino toh dari 64 asam amino yang diterjemahkan ada
yang memilii simbul/fungsi yang sama diantaranya
(kodon asam assparat(GAU dan GAS) sama dengan asam.

KODE GENETIK
Kode genetik

Cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk


menentukan urutan asam amino pada saat proses sintesis protein.

Mekanisme Penyampaian Kode Genetik

Setiap kode (satu kodon) terdiri atas 3 basa


nitrogen yang letaknya berurutan pada
mRNA. Kodon-kodon pada mRNA tersebut
harus diterjemahkan oleh tRNA, agar dapat
diketahui asam aminonya.

Kode genetik ini mempunyai banyak asam amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah kodon.
Contohnya , tiga asam amino (arginin, serin dan leusin) masing-masing mempunyai 6 kodon.

Beberapa kodon dinamakan kodon non-sens (tak berarti) karena kodon-kodon ini tidak merupakan kode untuk
salah satu asam amino, misalnya UAA, UAG dan UGA.

Karakter kode
genetik :

Kode genetik itu ternyata universal karena kode yang sama berlaku untuk semua
macam mahluk hidup.

Tidak tumpang tindih, artinya tiada satu basa tunggal pun yang dapat mengambil bagian dalam pembentukan
lebih dari satu kodon, sehingga 64 kodon itu semua berbeda-beda nukleotidanya.

PENGERTI
AN GEN

Gen (dari bahasa Belanda gen) adalah


unit pewarisan sifat bagi organisme
hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan
DNA yang menyandi suatu protein,
polipeptida , atau seuntai RNA yang
memiliki fungsi bagi organisme yang
memilikinya.

Perbanding
an struktur
gen
prokariotik
dengan
eukariotik.

Dalam Prokariota, banyak gen penting yang disimpan


dalam DNA satelit, yang disebut sebagai plasmid,
tetapi hanya beberapa eukariota memiliki plasmid ini.
Pada prokariotik tidak memiliki membran inti dalam
organel selnya, sedangkan pada eukariotik memiliki
membran inti pada organel selnya.

Kolonieritas, Delesi,Inversi dan Mutasi


1. Delesi : Hubungan DNA, RNA, dan Protein

2. Delesi : Penghapusan kode A

3. Inversi : Penambahan kode A


Inversi

ATG

GTA CGA

TGT

ACA ATG

mRNA AUG

AAU CUG CGU CGG UUC GUA CGA

UGT

ACA AUG

Protein

Asp

Cys

Met

AAT

CTG CGT CGG TTC


Leu

Arg

Arg

Val

Val

Arg

Thr

Met

4. Mutasi : Penggantian kode A T


Mutasi

ATG

TTC

TGC

GTC

GGT

TCG

TAC

GAT

GTA CAA TGA

mRNA AUG

UUC

UGC

GUC

GGU

UCG

UAC

GAU

GUA GAA UGA

Val

Cys

Val

Gly

Ser

Tyr

Asp

Protein

Met

Val

Glu

STOP

Mutasi
Mutasi berasal dari kata Mutatus (bahasa latin) yang artinya adalah
perubahan atau pergantian. Mutasi didefenisikan sebagai perubahan materi
genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis keketurunannya.
Mutasi yang terjadi dalam lingkup gen disebut Mutasi gen (Mutagen) .
Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan-urutan DNA

Mutasi Salah Arti (Missens Mutation), yaitu perubahan suatu


kode genetic (umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon)

Jenis-jenis
mutasi gen
adalah sebagai
berikut:

sehingga menyebabkan asam amino terkait (pada polipeptida)


berubah
Mutasi Diam (Silent Mutation), yaitu perubahan suatu
pasangan basa dalam gen (pada posisi 3 kodon) yang
menimbulkan perubahan satu kode genetik tetapi tidak
mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang
dikode

Mutasi Tanpa Arti (Nonsense Mutation), yaitu


perubahan kodon asam amino tertentu menjadi kodon
stop
Mutasi Perubahan Rangka Baca (Frameshift
Mutation), yaitu mutasi yang terjadi karena delesi atau
insersi satu atau lebih pasang basa dalam satu gen
sehingga ribosom membaca kodon tidak lengkap.

Penyebab
Mutasi
(Mutagen)

Mutagen Fisik
Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik adalah
radiasi dan suhu. Radiasi sebagai penyebab mutasi dibedakan
menjadi radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. Radiasi
pengion adalah radiasi berenergi tinggi sedangkan radiasi
bukan pengion adalah radiasi berenergi rendah. Contoh radiasi
pengion adalah radiasi sinar X, sinar gamma, radiasi sinar
kosmik. Contoh radiasi bukan pengion adalah radiasi sinar UV.

Mutagen Kimiawi
Penyebab mutasi dalam lingkungan yang
bersifat kimiawi disebut juga mutagen kimiawi.
Mutagen-mutagen kimiawi tersebut dapat
dipilah menjadi 3 kelompok, yaitu :
Analog basa : 5-Bromourasil
Agen pengubah basa : agen deaminasi, agen
hidroksilasi serta agen alkilasi
Agen penyela


Dampak
Mutasi


Penyakit
Karena
Mutasi

Kanker
Avian Influenza A (H5N1)
Sindrom Turner
Sindrom Klinefelter
Sindrom Jacob
Sindrom Dow

A
M
I
R
TE
H
I
S
KA

Anda mungkin juga menyukai