Anda di halaman 1dari 8

https://desybio.wordpress.

com/tag/1-struktur-dna/
Struktur DNA 29 Maret 2010
Filed under: 1. Struktur DNA biodesy @ 12:19
Tags: 1. Struktur DNA, double helikz, nukleosida, nukleotida
1. Struktur DNA
DNA terdiri atas dua utas benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk heliks
ganda (double helix). Model struktur DNA itu pertama kali dikemukakan oleh James Watson
dan Francis Crick pada tahun 1953 di Inggris. Struktur tersebut mereka buat berdasarkan
hasil analisis foto difraksi sinar X pada DNA yang dibuat oleh Rosalind Franklin. Karena
yang difoto itu tingkat molekul, maka yang tampak hanyalah bayangan gelap dan terang saja.
Bayangan foto itu dianalisis sehingga mereka berkesimpulan bahwa molekul DNA
merupakan dua benang polinukleotida yang berpilin.
Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap
nukleotida tersusun atas :
1. Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen)
2. Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
3. Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk tulang punggung yang sangat panjang
bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga, dimana ibu tangganya
adalah gula deoksiribosa dan anak tangganya adalah susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat
menghubungkan gula pada satu nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya untuk
membentuk polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta
basa pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan antara gula pentosa dan
basa nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam basa nukleosida yaitu :
1. Ikatan A-gula disebut adenosin deoksiribonukleosida (deoksiadenosin)
2. Ikatan G-gula disebut guanosin deoksiribonukleosida (deoksiguanosin)
3. Ikatan C-gula disebut sitidin deoksiribonukleosida (deoksisitidin)
4. Ikatan T-gula disebut timidin deoksiribonukleosida (deoksiribotimidin)
Ikatan asam-gula-fosfat disebut sebagai deoksiribonukleotida atau sering disebut nukleotida.
Ada 4 macam deoksiribonukleotida, yaitu adenosin deoksiribonukleotida, timidin
deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida. Nukleotidanukleotida itu membentuk rangkaian yang disebut polinukleotida. DNA terbentuk dari dua
utas poinukleotida yang saling berpilin.

Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang tetap dengan basa-basa
nitrogen pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin berpasangan
dengan sitosin. Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua atom hidrogen (A=T).
Adapun pasangan basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (CG).
Dengan demikian, kedua polinukleotida pada satu DNA saling komplemen. Coba perhatikan
gambar dan video struktur DNA berikut :
.(video struktur DNA)
Gb. Struktur DNA
Pada tahun 1947, sebelum ditemukannya struktur molekul DNA, seorang ahli biokimia
bernama Erwin Chargaff menganalisis komposisi basa DNA sejumlah organisme yang
berbeda. Hasil analisisnya adalah tiap spesies organisme memiliki komposisi DNA yang
berbeda-beda. Banyaknya keempat basa nitrogen pada tiap spesies tidak sama, tetapi
memiliki perbandingan yang khas. Artinya, tiap spesies memiliki jumlah basa yang khas.
Dalam DNA setiap spesies yang ditelitinya, Chargaff mengemukakan bahwa jumlah adenin
hampir sama dengan jumlah timin dan jumlah sitosin hampir sama dengan jumlah guanin.
Selain itu, urutan basa dan panjang DNA pada tiap spesies berbeda. Dengan 4 macam basa
dan DNA yang panjang, akan terbentuk berbagai kemungkinan urutan basa. Karena gen
tersusun dari urutan basa tertentu, maka jumlah gen pada DNA juga sangat banyak
kemungkinannya. Jadi, hanya dengan 4 macam basa akan terbentuk banyak gen yang
menentukan sifat individu.

http://budisma.net/2014/11/struktur-dan-fungsi-dnaasam-deoksiribonukleat.html
Struktur dan Fungsi DNA (asam deoksiribonukleat)
11 November 20143 September 2015 budisma 0 Comment DNA

DNA atau asam deoksiribonukleat adalah materi herediter pada manusia dan di hampir semua
organisme lain. DNA mengkode informasi genetik yang digunakan dalam pengembangan
hampir semua organisme hidup termasuk virus. DNA adalah asam nukleat dan salah satu
makromolekul utama yang penting untuk semua bentuk.
DNA adalah sebagian besar terbuat dari dua untai, digulung untuk membentuk heliks ganda.
Untai DNA terbuat dari urutan nukleotida. Nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula
monosakarida dan gugus fosfat. Nukleotida terhubung satu sama lain oleh ikatan kovalen
antara gula dan gugus fosfat, yang mengakibatkan tulang punggung gula-fosfat bergantian.
DNA menyimpan informasi, kedua untai DNA menyimpan informasi biologis yang sama.
Untai DNA anti paralel dan berlawanan satu sama lain. DNA diatur ke dalam kromosom di
dalam sel-sel. Selama proses pembelahan sel, DNA direplikasi dalam proses replikasi DNA,
yang memberikan setiap sel sendiri set kromosom. Organisme eukariotik menyimpan DNA
mereka dalam inti sel dan juga dalam komponen lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Dalam prokaryota, DNA yang menyebar di dalam sitoplasma.
Pengertian

Asam deoksiribonukleat atau DNA didefinisikan sebagai molekul yang mengkode informasi
genetik yang diperlukan untuk pengembangan dan berfungsinya semua organisme hidup.
DNA adalah molekul ganda yang memiliki informasi untuk faktor-faktor seperti
pertumbuhan, Divisi dan fungsi sel. DNA adalah berbentuk heliks ganda. DNA adalah
polimer nukleotida dengan kode bolak balik urutan asam amino selama proses sintesis
protein. DNA membawa informasi genetik pada gen yang diperlukan untuk membangun
molekul seperti protein.

Struktur DNA
Struktur utama:
DNA adalah urutan polimer yang terdiri dari subunit nukleotida. Nukleotida DNA terbuat
dari gula (deoksiribosa), basa nitrogen dan gugus fosfat.
Basa Nitrogen dari empat jenis yang hadir dalam molekul DNA adalah, adenin, guanina,
Sitosina dan guanina, molekul gula adalah gula karbon 5 karbon dan satu atau lebih gugus
fosfat.
Adenin dan guanina adalah nitrogen basa Purina, Sitosina dan Timina adalah Pirimidina.

Ikatan phosphodiester yang dibentuk dengan gugus fosfat basa nitrogen dengan kelompok
OH pada gula.
Urutan asam nukleat pada nukleotida saling melengkapi satu sama lain dalam urutan untai
DNA.

Struktur Sekunder:
Sekunder struktur DNA adalah interaksi antara basa, dengan helai terikat satu sama lain.

Dalam struktur heliks ganda DNA, helai yang dibuat bersama oleh ikatan
hidrogen, dimana nukleotida pada untai salah satu pasangan dengan
nukleotida pada untai yang lain.

Struktur sekunder memberikan bentuk asam nukleat. Basa Purina


berpasang dengan pirimidin oleh ikatan hidrogen.

Struktur sekunder menentukan dasar-pemasangan helai untuk


membentuk heliks ganda.

Alur utama dan alur kecil dibentuk dalam dua heliks ganda. Untai DNA
tidak simetris dengan satu sama lain alur tidak adil.

Penysun DNA

DNA adalah polimer terbuat dari perulangan unit nukleotida.

Struktur heliks ganda DNA ini pertama kali ditemukan oleh Watson dan
Crick.

Struktur DNA adalah jika dua rantai heliks yang digulung pada putaran
sumbu yang sama.

DNA biasanya ada dalam bentuk berpasangan, yang dipegang erat


bersama-sama. Dua untai DNA memutar dalam bentuk heliks ganda.

Unit nukleotida terdiri dari segmen molekul tulang punggung yang


memegang rantai bersama-sama dan juga basa nukleotida yang
berinteraksi dengan untai DNA yang lain pada heliks.

Basa nukleotida nitrogen yang terkait dengan molekul gula dikenal


sebagai nukleosida.

Basa nitrogen yang berkaitan dengan gula dan satu atau beberapa gugus
fosfat disebut nukleotida.

Unit monomer nuleotida yang terkait untuk membentuk polinukleotida


seperti dalam DNA.

Perulangan molekul fosfat dan gula yang membentuk tulang punggung


untai DNA.

Gula dalam molekul DNA adalah pentosa, gula deoksiribosa.

Gula dihubungkan bersama-sama oleh ikatan phosphodiester antara atom


karbon ketiga dan kelima dari cincin gula berdekatan.

Dalam struktur heliks ganda DNA, satu untai berjalan berlawanan arah
dengan untai lain dan antiparallel.

Ujung molekul asimetris dan dikenal sebagai ujung 5 dan 3, ujung 5


memiliki gugus terminal fosfat dan ujung 3 memiliki gugus terminal
hidroksil.

Perbedaan antara DNA dan RNA pada molekul gula, RNA memiliki gula
pentosa ribosa bukan gula deoksirobosa.

Basa-basa yang ditemukan dalam DNA adalah adenin, Sitosina, guanina


dan Timina. Basa ini melekat pada gula dan fosfat untuk membentuk
nukleotida lengkap.

penyusun dna
rna

Pasangan basa DNA

Dalam struktur heliks ganda DNA, setiap jenis basa nukleotida pada satu
helai berikatan dengan salah satu jenis nukleobasa pada untai yang lain,
ini dikenal sebagai pasangan basa komplementer.

Basa Purina berpasangan dengan Pirimidina oleh ikatan hidrogen yang


mana basa adenin terpasang dengan timin dengan 2 ikatan hidrogen dan
Sitosina berikatan dengan guanina dengan 3 ikatan hidrogen.

Ikatan dua nukleotida sepanjang dua heliks ganda disebut pasangan basa.

Ikatan hidrogen tidak seperti ikatan kovalen dan mereka bisa ditarik
terpisah seperti ritsleting, oleh kekuatan mekanik atau suhu tinggi.

Sebagai hasil dari pasangan basa komplementer, informasi dalam DNA


beruntai diduplikasi pada setiap untai.

Interaksi antara pasang basa komplementer sangat penting untuk fungsi


DNA.

pasangan basa dna

Kerusakan DNA

Kerusakan DNA dapat disebabkan oleh banyak macam mutagen yang


mengubah urutan DNA.

Mutagen termasuk zat seperti agen pengoksidasi, agen alkilasi dan juga
radiasi berenergi tinggi seperti sinar uv dan sinar-X.

Jenis kerusakan terjadi tergantung pada jenis yang tidak bisa diperbaiki.

Sinar UV dapat menyebabkan kerusakan dengan memproduksi Timina


dimers.

Dari kerusakan yang disebabkan karena oksidasi, bentuk paling berbahaya


mutasi yang memecah untai ganda, dengan mutasi-mutasi ini sulit untuk
perbaikan dan menghasilkan mutasi titik, Insersi dan penghapusan dari
urutan DNA dan juga translokasi kromosom.

Kadang-kadang, untai ganda yang bermutasi dapat menyebabkan menjadi


kanker.

Kerusakan DNA juga disebabkan oleh berbagai proses selular yang


menghasilkan oksigen reaktif.

Sebagian besar kerusakan DNA dapat diperbaiki, tetapi dalam setiap sel
beberapa kerusakan DNA tetap ada meskipun terjadi proses perbaikan.

Kerusakan DNA ini terakumulasi seiring bertambahnya usia pada jaringan


mamalia. Akumulasi ini dapat menjadi penyebab penting penuaan.

Fungsi biologi
1. DNA adalah bahan genetik dalam organisme eukariotik lainnya, yang hadir
dalam bentuk kromosom linier, melingkar pada prokaryota.
2. Informasi genetik yang dibawa oleh DNA pada urutan yang dikenal
sebagai gen.
3. Set lengkap informasi dalam suatu organisme dikenal sebagai genotipe.
4. Gen didefinisikan sebagai unit dasar keturunan.
5. Ini adalah wilayah DNA yang mempengaruhi karakteristik tertentu dalam
suatu organisme.
6. Urutan gen DNA mempengaruhi fenotipe suatu organisme.
7. Urutan basa pada untai DNA mendefinisikan urutan messenger RNA yang
kemudian memberikan satu atau lebih urutan protein.
8. Kode genetik merupakan urutan tiga nukleotida yang menentukan urutan
asam amino, protein.
9. Pembelahan sel adalah proses oleh organisme untuk tumbuh, DNA
direplikasi dan setiap sel putri menerima genom sama seperti orangtua
mereka.
10.Untai ganda DNA membantu replikasi DNA.
11.Helai dilepaskan untuk masing-masing untai dan, untai pelengkap
diciptakan.

Anda mungkin juga menyukai