Anda di halaman 1dari 5

Sida rhombifolia

Nama kolektor : Melzy putri sani


No.BP : 1604090
Familia : Malvaceae
Nama Species : Sida rhombifolia

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 1. Species sida rhombifolia (Melzy, 2017).


Gambar 2. Herbarium
Tabel Hasil Pengamatan sida rhombifolia

a.Bentuk Hidup
1) Daur Hidup : Policarpa
2) Umur Tumbuhan : Biennial
3) Habitus : Frutescens
4) Habitat : Daerah Tropis

b.Variasi Morfologi
1) Daun
a) Warna Daun : Hijau
b) Tipe Daun : Daun tunggal
c) Kelengkapan Daun : Daun tidak lengkap
(incompletus)
d) Bentuk umum daun : Bulat telur (oval)
e) Ujung Daun : Runcing (acutus)
f) Pertulangan daun : Menyirip
g) Tepi helaian daun : Bergerigi (serratus)
h) Permukaan daun : Pubescens
i) Tata letak daun : Berseling

2) Batang
a) Sifat batang : Fototrop
b) Tipe batang : Simpodial

3) Akar
a) Tipe perakaran : Akar tunggang

Deskripsi (pembahasan dari sida rhombifolia)


Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat kuliah
lapangan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan sida rhombifolia ini
termasuk pada tumbuhan kelas dicotyledonae. Sida rhombifolia ini
memiliki nama lokal yaitu sidaguri, tanaman ini banyak ditemukan
disemak tepi jalan ada pun klasifikasi dan dekripsinya sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Sida
Spesies : Sida rhombifolia L

Deskripsi
1. Akar
Akar (Radix) : Sida rhombifolia L mempunyai sistem perakaran
tunggang yang berwarna cokelat.
2. Batang
Batang (Caulis) : Sida rhombifolia L. berkayu (lignosus) yang
berupa semak, berbentuk bulat, sifat permukaan memperlihatkan berkas-
berkas daun, arah tumbuh tegak lurus, percabangan monopodial, sifat
cabang sirung pendek, arah tumbuh cabang condong ke atas.
3. Daun
Daun (Folium) : Sida rhombifolia L. merupakan daun tunggal,
susunan duduk daun berhadapan berseling (folia disticha), bangun daun
(ovatus), ujung daun runcing, tipe pangkal daun tumpul, tepi bergerigi,
pertulangan menyirip, permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah
warnanya lebih muda.

4. Bunga
  Bunga (Flos) : Sida rhombifolia L. merupakan bunga tunggal
berbentuk corong dan berwarna kuning cerah yang keluar dari ketiak daun,
mekar ketika pukul 12 siang dan layu sekitar tiga jam kemudian,
berkelamin 2 (banci) karena terdapat putik dan benang sari, 5 kelopak
yang berlekatan, 5 mahkota yang tidak berlekatan, jumlah benang sari tak
terhingga, jumlah putik 5, simetri banyak (*) dan posisi ovarium
menumpang (superior).
5. Buah
Buah (Fructus) : Sida rhombifolia L. berupa buah kendaga, buah
muda berwama hijau, buah tua berwarna hitam.
6. Biji
Biji (Semen) : Sida rhombifolia L. berbentuk bulat, kecil dan
berwarna hitam.

Habitat
Tanaman Sida rhombifolia L. tumbuh liar di tepi jalan, halaman
berumput, hutan, ladang, dan tempat-tempat dengan sinar matahari cerah atau
sedikit terlindung. Tanaman ini tersebar pada daerah tropis di seluruh dunia
dari dataran rendah sampai 1.450 m dpl. Tanaman ini tumbuh subur dengan
sinar matahari yang cukup.

Kandungan Sidaguri
Daunnya mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol,
asam amino, dan minyak atsiri. Batang Sidaguri mengandung kalsium oksalat
dan tanin. Sementara bagian akar mengandung alkaloid, steroid, dan efedrin.
Alkaloid dan efedrin yang terkandung dalam Sidaguri menyebabkan orang
harus berhati-hati dalam mengkonsumsinya. Orang yang sensitif terhadap
alkaloid efedrin tidak disarankan untuk menggunakannya. Begitu pula anak-
anak, wanita hamil dan menyusui (Djauhariya, 2004).
Manfaat Sidaguri
Kandungan polifenol dan flavonoid pada akar bersifat diuretik,
sehingga asam urat akan luruh dan terbuang bersama urin. Sidaguri juga
dapat menghambat produksi enzim xantin oksidase (XO), yang merupakan
enzim penting yang turut berperan dalam sintesa asam urat. Tanpa adanya
XO, maka asam urat tidak akan terbentuk dan serangan gout tidak dapat
terjadi. Kemampuan ekstrak kasar flavonoid sidaguri sebagai penghambat
aktivitas XO mencapai 55.29% melalui mekanisme inhibisi kompetitif. Selain
untuk asam urat dan rematik, Sidaguri bermanfaat untuk flu, demam, malaria,
radang amandel, radang usus, disentri, sakit perut, sakit kuning, kencing batu,
bisul, radang kulit bernanah, dan eksim. Khusus untuk akarnya, digunakan
untuk mengatasi influenza, asma, sakit gigi, sariawan, disentri, susah buang
air besar/sembelit dan rematik (Prakoso, Budi. 2007).
Efek Farmakologis
Tanaman manis, pedas dan sejuk. Masuk meridien jantung, hati, paru,
usus besar dan kecil. Anti radang (anti inflamasi), peluruh kencing (diuretik)
dan menghilangkan sakit (analgetik). Akar, manis, tawar, dan sejuk.

Anda mungkin juga menyukai