Oleh
ANDI AMAL HAYAT MAKMUR
berfungi
Proteinase
untuk
mengeluarkan
Inhibitor
(PINII),
sejumlah
Pholyphenol
senyawa
Oxidase
seperti
dan
memproduksi
mengeluarkan
Asam
formasi
Salisilat
sinyal
yang
yang
secara
bergantian
berhubungan
dengan
tentang
metabolit
sekunder
berpotensi
menggiring
dari
perilaku
makan
serangga
herbivora
atau
patogen.
dihasilkan.
Herbivora
serangga
dapat
memicu
munculnya
jalur
sinyal
untuk
mengeluarkan
Polifenol
beberapa
senyawa
Oksidase dan
seperti
Glycoalkaloids
tersebut,
sinyal
yang
dilepaskan
merupakan
bentuk
oleh
bakteri
mengeluarkan
PR
Pseudomonas
dan
PINII.
syringae
Hal
ini
pv.
Tomat
memungkinkan
(Pst)
untuk
sederhana,
bahwa
sinyal
dalam
tanaman
dan
Tanaman
menyebabkan
tomat
diserang
perkembangan
melalui
resistensi
larva
yang
Helicoverpa
sistemik
zea
terhadap
Tanaman
perlawanan
tomat
terhadap
dengan
penurunan
perilaku
makan
SAR
larva
ditunjukkan
Heliothis
pada
virescens.
bermanfaat
bagi
tanaman
tanaman,
namun
memiliki
hasil
biji
pada
tanaman
meskipun
tanpa
tekanan
dimana
daun
tanaman
yang
rusak
dan
terluka
juga
volatil
akibat
induksi
herbivora
dari
tanaman
terluka
cukup
jelas
membedakannya
bahwa
dari
musuh
kebisingan
dan
alami
dapat
keragaman
melihat
senyawa
dan
yang
tampaknya
sempurna
selaras
dengan
biologi
parasitoid.
herbivora
yang berbeda
seperti
Heliothis
virescens
dan
Heliothis
virescens.
Interaksi
tanaman/serangga
serangga
menghasilkan
benih
lebih
sedikit
dibanding
terjadi dan mengaktifkan respon pertahanan yang tepat agar tidak perlu
membuang banyak energi untuk menghasilkan pertahanan yang pada
akhirnya dapat menurunkan kebugaran dan tingkat produksinya.
Hal ini jelas bahwa dari semua bukti di atas menunjukkan bahwa volatil
tanaman berinteraksi dengan berbagai tingkatan tropik. Seperti dalam
kasus respon IR dan SAR, ada banyak reaksi yang berbeda-beda, dari
apa yang terjadi pada respon pertama tampaknya dapat diprediksi
dengan mudah oleh tanaman, tapi setelah tahapan selanjutnya tidak. Ini
akan menjadi bagian menarik untuk memanfaatkan dan mengambil
keuntungan dari pengetahuan tentang volatil hasil induksi herbivora
yang dapat mendatangkan parasitoid. Begitupun dengan kemungkinan
untuk memodofikasi tanaman secara genetik untuk menghasilkan
senyawa-senyawa penarik parasitoid sepanjang waktu atau sesuai
keinginan. Hal ini juga memungkinkan untuk membuat umpan feromon
yang akan menarik kedatangan parasitoid ke lapangan pada awal
epidemi serangga herbivora yang menjadi inang parasitoid, namun
terlebih dahulu harus dipahami jenis volatile apa yang memiliki efek
parasitoid. Sebab jika yang digunakan adalah volatile penarik serangga
herbivora, maka justru akan menciptakan masalah yang lebih besar
bagi tanaman.
akibat
dari
aktivitas
makan
serangga
serta
respon
Pada
tanaman kapas,
volatil
yang
dikeluarkan
dalam
diisolasi
dari
regurgitasi
larva
Spodoptera
exigua
dan
serangga ini pada asam linolenat sangat penting untuk aktivitas biologis
yang memicu pelepasan volatil oleh tanaman, yang pada gilirannya
menarik musuh alami.
12
mengikuti
bahwa
ada
sejumlah
senyawa
elisitor
belum
dalam
memicu
biosintesis
dan
pelepasan
volatil
belum
dalam
hubungan
peritopik
antara
tanaman/herbivora/parasitoid.
13