Anda di halaman 1dari 71

LIPOPROTEIN

KELOMPOK 5 :

Bunga Meranti (1600026)


Dedek Puspasari (1600027)
Lis Qurniasih (1600034)
Nurafni Salami (1600040)
Royana br Sitanggang (1600104)
Siti Aminah (1600043)
Lipid / lemak tidak larut dalam air,
agar dapat diangkut dalam plasma,
lemak harus berikatan dengan
apoprotein membentuk lipoprotein
Struktur lipoprotein
Komponen kimia dasar :
Lipids
Phospholipids
Trigliserida
Kolesterol ester
Kolesterol bebas
Komponen protein
Apoprotein
Apoprotein A ( A-I,A-II, A-IV)
Apoprotein B ( B-48, B-100)
Apoprotein C ( C-I, C-II, C-III)
Apoprotein D
Apoprotein E ( E-I, E-II, E-III)
Molekul lipoprotein
yang hidrofobik :
Trigliserida
ester kolesterol
Yang hidrofilik :
Apoprotein
Kolesterol bebas
fosfolipids
Jenis lipoprotein
berdasarkan densitasnya :
kilomikron
VLDL (very low density lipoprotein)
LDL (low density lipoprotein)
HDL (high density lipoprotein)
Kilomikron : trigliserida dari makanan

VLDL: trigliserida dari hati, sedikit


kolesterol dan fosfolipid

LDL: kolesterol, sedikit trigliserida dan


fosfolipids

HDL: 50% protein, kolesterol, fosfolipid


dan sedikit trigliserida
Trigliserida: sumber dan cadangan
energi
kolesterol : komponen dinding sel
bahan untuk sintesa hormon
steroid
fosfolipids : komponen enzim
pengatur
Klasifikasi lipid
derivat sterol
Asam lemak
Ester gliserol
Derivat sphingosine
terpene
Derivat sterol

Kolesteroldan kolesterol ester


Hormon steroid
Asam empedu
Vitamin D
Asam lemak
asam lemak rantai pendek
( 2 4 atom C )
asam lemak rantai sedang
( 6 10 atom C)
rantai panjang ( 12 26 atom C)
prostaglandin
Ester Gliserol :
Trigliserida ( triacyl glycerols)
Phosphoglycerida

Derivat Sphingosine :
sphingomyelin
glycosphingolipids
Terpene (polimer isoprene)

Vitamin A
Vitamin E
Vitamin K
Kolesterol (lanjutan)

kolesterol : 27 atom C , tersusun


seperti gambar di bawah, sebagai
titik awal metabolisme :
sintesis vit D,
hormon steroid,
metabolisme asam
empedu.
kolesterol
kolesterol di usus berasal dari diet dan
dari sekresi kandung empedu.
kolesterol di usus (esterified cholesterol)
dihidrolisa jadi kolesterol bebas dan
asam lemak oleh kolesterol esterase.
Agar dapat diserap usus, oleh asam
empedu dibentuk micelle (yang larut).
Micelle : kolesterol bebas, asam lemak
bebas, monogliserida, fosfolipid, bilirubin
terkonjugasi.
asam empedu sangat penting. Tanpa
asam empedu pencernaan dan
absorpsi kolesterol dan trigliserida di
usus terganggu.
di mukosa usus micelle diubah jadi
kilomikron ( dgn bantuan Apo B).
kilomikron masuk saluran limfe duktus
torasikus. ke sirkulasi darah.
Sintesis kolesterol
asetil CoA asetoasetil CoA HMG CoA
HMG CoA Mevalonate
Dimetilalilpirofosfat (*) &
Isopentenilpirofosfat Squalene
kolesterol.
Dimetilalilpirofosfat dapat Mevalonate
HMG CoA lagi asetoasetil CoA Asetil
CoA (Mevalonate shunt)
Esterifikasi kolesterol
Di plasma :
Kolesterol (LCAT) kolesterol
ester
Intrasel :
Kolesterol ACAT kolesterol
ester
Katabolisme kolesterol
Kolesterol ester di sel dimetabolisme
oleh lysozomal acid lipase
Kolesterol dibawa ke kandung empedu
diubah menjadi asam empedu
Asam empedu ( cholic +
chenodeoxycholic) berkonjugasi dengan
glisin dan taurin, masuk ke kanlikuli
biliaris
Apolipoprotein
lipids bersifat hidrofobik harus diikat
oleh zat (apoprotein) ikatan bersifat
hidrofilik
Ikatan lipids dengan apoprotein
lipoprotein
Apo A (I, II, IV), apo B 100, Apo B 48,
Apo C (I, II, III), Apo D, Apo E (I, II.
III)
Kilomikron
fungsi mengangkut trigliserida
eksogen (dari diet)
Kilomikron tidak masuk ke v.porta ,
tetapi melalui limfe saluran limfe ke
duktus torasikus
Di sirkulasi darah kilomikron dipecah
oleh LPL (lipoprotein lipase) dengan
aktivator Apo C-II, menjadi core
remnant & surface remnant
Kilomikron dipecah menjadi
core remnant mengandung
ester kolesterol, Apo E, Apo B-48,
di bawa ke hati
surface remnant mengandung
fosfolipid, kolesterol & Apo E ,
dikirim ke HDL
Kilomikron dibersihkan dari sirkulasi
oleh hati dalam waktu 6 9 jam
Bila remnan kilomikron ini beredar
di sirkulasi darah dalam waktu lama
atau ada akumulasi remnan
kilomikron dalam plasma, akan
ditangkap oleh sel makrofag yang
disebut juga sel-sel scavenger.
Normal, kilomikron tidak ditemukan
lagi di sampel darah puasa 12 14
jam.
Adanya suatu lapisan seperti krim
(creamy layer) di permukaan sampel
setelah sampel disimpan semalam di
lemari pendingin menunjukkan adanya
kilomikron dan menunjukkan adanya
kelainan metabolisme lipids.
Metabolisme VLDL
Disintesis terutama di liver (di usus sedikit)
berfungsi sebagai alat tranport trigliserida
endogen, untuk kemudian disimpan di
jaringan lemak.
Lebih dari 90 % trigliserida di VLDL
ditemukan dalam serum puasa
Di plasma VLDL mengalami degradasi
(lipolisis) yang dikatalisasi oleh lipoprotein
lipase (LPL).
Katabolisme VLDL
Apo C, fosfolipids dan kolesterol bebas
dilepaskan dan ditransfer ke HDL.
Sisanya berupa remnan, menjadi IDL.
IDL + Apo E dan Apo B-100, agar dapat
dikenali oleh reseptor sel hepatosit
(reseptor Apo E / apo B-100), sehingga
IDL dengan cepat dapat dihilangkan
dari plasma seperti halnya remnan
kilomikron (oleh reseptor ApoE / Apo B-
100).
IDL hanya dikatabolisme secara parsial
dan sisanya menjadi LDL yang segera
kembali ke dalam plasma.
LDL berfungsi mengangkut kolesterol ke
sel-sel perifer. (kolesterol diperlukan
untuk sintesis membran sel dan hormon
steroid).
Metabolisme LDL
LDL berasal dari VLDL dan IDL
Katabolisme LDL dapat berlangsung di
jaringan
Selsel perifer dan sel-sel hepatosit
dapat menangkap LDL melalui reseptor
Apo E /B-100 yang ada dipermukaan
selnya.
Metabolisme LDL (lanjutan)
LDL ditangkap oleh reseptor, LDL
mengalami internalisasi melalui
endositosis dan diangkut ke dalam
lisosom untuk dipecah menjadi
kolesterol, asam amino dan
komponen-komponen lain.
Mekanisme pengaturan sintesis kolesterol
diatur sistem umpan balik negatip. Bila
reseptor di permukaan sel telah jenuh
dengan LDL, aktivitas enzim HMG CoA
reduktase akan dihambat, sehingga sintesis
kolesterol intraseluler tidak terjadi. Sel yang
telah mendapat kolesterol dari LDL untuk
memproduksinya sendiri. Sebaliknya bila
kolesterol dari LDL tidak cukup, HMG CoA
reduktase akan diaktivasi dan meningkatkan
sintesis kolesterol oleh sel itu sendiri
Jenuhnya reseptor LDL dapat disebabkan
defisiensi reseptor LDL (genetik) seperti pada
hiperkolesterolemia familial,
tingginya kadar LDL di plasma karena diet
tinggi kolesterol.

Akumulasi LDL di plasma dalam waktu lama


akan menyebabkan LDL dapat ditangkap oleh
sel scavenger (makrofag) melalui oksidasi LDL
atau modifikasi kimiawi lain ( Makrofag tidak
memiliki reseptor LDL).
Penangkapan LDL oleh makrofag menyebabkan
terjadinya aterosklerosis.
TABEL KADAR KOLESTEROL NORMAL PRIA & WANITA
Kelainan lemak darah
hiperlipidemia :
kadar lemak dalam darah yang
tinggi

terdiri dari :
hiperlipidemia primer
hiperlipidemia sekunder
Hiperlipidemia primer
Hiperlipoproteinemia tipe I
Hiperlipoproteinemia Tipe IIa
Hiperlipoproteinemia Tipe IIb
Hiperlipoproteinemia Tipe III
Hiperlipoproteinemia Tipe IV
Hiperlipoproteinemia Tipe V
Hiperlipidemia sekunder

diabetes mellitus
sindroma nefrotik
Atherosklerosis
Hipotiroidi
Obesitas
obstruksi saluran empedu
penyakit jantung koroner
Pemeriksaan laboratorium lemak darah

persiapan penderita :
diet biasa, puasa 12 14 jam

bahan pemeriksaan :
serum atau plasma EDTA
Nilai rujukan dipengaruhi oleh :

umur dan jenis kelamin


keadaan sosio ekonomi,ras
jenis makanan ,
aktivitas fisik
Metabolisme lemak (lipoprotein)

Beberapa reaksi kimiawi penting


berkaitan dengan metabolisme lemak :

Lipolisis :
reaksi penguraian trigliserida menjadi
asam lemak bebas dan gliserol.
Reaksi ini terjadi karena adanya enzim
lipoprotein lipase (LPL) dan Apo C-II
sebagai ko-faktor.
Esterifikasi kolesterol.
Enzim yang berperan : lecithin-cholesterol-
acyltransferase (LCAT) dan Apo A-I sebagai
aktivator LCAT.

Esterifikasi kolesterol intra sel dengan


bantuan enzim Acyl-cholesterol-
acyltransferase (ACAT)
Abetalipoproteinemia.

Kelainan genetik akibat tidak


terbentuknya atau tidak adanya Apo B
menyebabkan sintesis kilomikron
terganggu.
Defisiensi lipoprotein lipase.
Kelainan genetik.
Kilomikron terbentuk normal, tetapi tidak
dapat dihilangkan dari plasma secara
efisien karena lipolisis tidak terjadi.

Adanya akumulasi kilomikron di plasma


dinamakan hiperlipoproteinemia familial
tipe I.
Defisiensi lipoprotein lipase dapat juga
disebabkan oleh faktor non genetik :
Adanya antibodi terhadap enzim ini,
seperti pada SLE dan
disgamaglobulinemia lainnya.

Sintesis lipoprotein lipase juga tergantung


pada insulin, pada DM dapat terjadi
defisiensi lipoprotein lipase.
Defisiensi Apo C-II.
Kelainan genetik.
Apo C-II merupakan kofaktor enzim
lipoprotein lipase.
Akibat defisiensi Apo C-II, lipolisis
juga tidak terjadi terjadi akumulasi
kilomikron di plasma.
Defisiensi Apo E-III.
Apo E-III merupakan petanda
pengenalan remnan kilomikron oleh sel
hepatosit untuk proses pembersihan
remnan kilomikron oleh sel hepatosit.
Akibat defisiensi Apo-E-III terjadi
akumulasi remnan kilomikron di plasma.
Kelainan ini dikenal dengan
hiperlipoproteinemia familial tipe III.
Karena Apo E-III diperlukan juga untuk
katabolisme IDL, pada
hiperlipoproteinemia familial tipe III,
terjadi akumulasi remnan kilomikron dan
IDL di plasma. Keduanya bersifat
aterogenik karena dapat ditangkap oleh
makrofag yang pada akhirnya menjadi sel
busa.
Metabolisme VLDL (very low densities
lipoprotein), IDL dan LDL

Dibentuk terutama di liver, berfungsi sebagai


alat tranport trigliserida endogen, untuk
kemudian disimpan di jaringan lemak. Lebih
dari 90 % trigliserida yang disintesa di liver
ditemukan dalam serum puasa merupakan
komponen dari VLDL. Di plasma VLDL
mengalami degradasi (lipolisis) yang
dikatalisasi oleh lipoprotein lipase (LPL).
Kelainan metabolisme VLDL.
Abetalipoproteinemia (seperti pada kelainan
metabolisme kilomikron, = ketidakmampuan
memproduksi Apo B). Kelainan ini sangat
jarang terjadi.

Hiperlipoproteinemia familial campuran,


akibat produksiVLDLberlebihan.
VLDL akan terakumulasi di plasma pada :
Defisiensi lipoprotein lipase
Defisiensi Apo C-II, defisiensi insulin pada
DM, Kegemukan, gagal ginjal kronik,
alkohol.
Kelainan metabolisme LDL
Gangguan metabolisme LDL karena
defisiensi sintesis Apo B
(abetalipoproteinemia,
hipobetalipoproteinemia familial).
Akumulasi LDL di plasma dapat
disebabkan banyak faktor. Defisiensi
reseptor LDL, menyebabkan pembersihan
LDL dari plasma kurang efisien dan
produksi kolesterol intraseluler akan
dirangsang.
Manifestasi hiperkolesterolemia
familial ini : hiperlipoproteinemia tipe
IIa. Bila bersama sama dengan
akumulasi VLDL, dinamakan
hiperlipoproteinemia tipe IIb
Akumulasi LDL dapat disebabkan :

Diet tinggi kolesterol dan lemak


jenuh.
Disgamaglobulinemia (akumulasi LDL
akibat terbentuknya komplek LDL
dengan gama globulin abnormal)
Hipotiroidism, terjadi pengurangan
katabolisme LDL karena ada
pengaruh dari TSH.
DM : glikosilasi LDL Apo B
mengganggu kerja reseptor LDL.
Metabolisme HDL (high density lipoprotein)
Bentuknya mula-mula diskoidal (cakram)
karena masih banyak mengandung kolesterol
bebas. Kolesterol dalam diskoidal HDL oleh
enzim lecitin cholesterol acyltransferase
(LCAT) diubah menjadi ester kolesterol. Ester
kolesterol yang bersifat hidrofobik berpindah ke
bagian dalam partikel HDL, memberi ruang lagi
untuk mengambil kolesterol bebas lagi lebih
banyak. Dalam proses ini bentuk diskoidal HDL
berubah menjadi globular (bentuk bola)
Kelainan metabolisme HDL.
Peningkatan kadar HDL
(hiperalfalipoproteinemia). Kelainan genetik,
penyebab belum diketahui.
Defisiensi HDL.
Penyakit Tangier. Adanya Apo A-1 abnormal,
dimana HDL tidak terbentuk. Kadar LDL juga
rendah.
Defisiensi Apo A-1 dan atau Apo C-III secara
genetik, sintesis HDL kurang dan mempunyai
sifat aterogenik, bahkan dapat menyebabkan
aterosklerosis prematur.
Defisiensi HDL dapat terjadi pada :

Merokok, kegemukan, kurang gerak


(kurang aktivitas fisik), laki-laki,
pemakaian diuretika thiazid dan beta
blocker.
Hubungan lipoprotein dengan
aterosklerosis.
Adanya peningkatan LDL,
peningkatan kadar VLDL (IDL) di
sirkulasi darah.
Adanya defisiensi HDL.
Peningkatan kadar LDL di sirkulasi
darah dapat terjadi akibat : defisiensi
reseptor LDL, kejenuhan reseptor LDL.
Adanya akumulasi LDL di plasma,
menyebabkan LDL ditangkap oleh sel
scavenger (makrofag).
Di makrofag kolesterol akan
diakumulasi dan diubah menjadi
kolesterol oleat dan makrofag berubah
menjadi sel busa (foam cell).
Sel busa melekat pada permukaan
endotel pembuluh darah yang
mengalami luka , membentuk
plaque aterosklerotik.
Akumulasi remnan kilomikron dan IDL
juga dapat ditangkap oleh makrofag
dan membentuk sel busa, terjadi
aterosklerosis
Dengan adanya HDL2, sel busa dapat
berubah kembali menjadi sel makrofag.

Dengan adanya Apo E dan esterifikasi


kolesterol oleh LCAT, kolesterol dari
makrofag akan diangkut oleh HDLc.
Tanpa adanya HDLc, tidak akan terjadi
transport kembali kolesterol dari
makrofag ke sel hepatosit dan sel busa
menjadi aterogenik.
Lipoprotein Lp(a)

Lp(a) = lipoprotein LDL,


merupakan suatu faktor risiko yang berdiri sendiri dan
tidak ada hubungannya dengan fraksi-farksi lemak yang
lain.

Struktur molekul Lp(a) mirip LDL, perbedaan-nya pada


Lp(a) ada apolipoprotein (a) yang terikat pada
Apo B-100.
Struktur apo (a) sangat mirip dengan
plasminogen,
apo (a) dan plasminogen berkompetisi
berikatan dengan aktivator
plasminogen menghambat
pembentukan plasmin (plasmin
berfungsi melisiskan fibrin pada
bekuan darah di permukaan endotel
pembuluh darah), sehingga proses lisis
fibrin pada bekuan darah terganggu.
Adanya hambatan fibrinolisis oleh Lp(a)
ini dapat meningkatkan aterosklerosis dan
meningkatkan kemungkinan infark
jantung karena terjadinya trombosis
arteria koronaria.
Lp(a) tidak dipengaruhi oleh diet
maupun obat-obatan penurun
kolesterol, namun neomycin dan
niacin (asam nikotinat) dapat
menurunkan kadar Lp(a) maupun
kadar LDL.
Kadar Lp(a) > 30 mg/dL
menyebabkan risiko PJK menjadi 2
kali lebih besar, meskipun kadar
kolesterolnya rendah.
Pemeriksaan profil lemak darah yang
dianjurkan :
Kolesterol Total
Trigliserida
Kolesterol-HDL
Kolesterol-LDL
Apo A-1
Apo B
Rasio Apo B/Apo A-1
Lp(a)
Apo E
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai