Anda di halaman 1dari 65

Lipid dan Metabolisme Lipid

Drh. Cynthia D. Gaina, MTropVsc


6 Oktober 2014

Pengertian:

Senyawa heterogen/molekul-molekul biologis yang


tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarutpelarut organik

Fungsi Lemak :
Sebagai penyusun struktur membran
sel
Sebagai cadangan energy
Sebagai hormon
sebagai vitamin (bersama protein)

Jenis jenis lipid

Asam lemak
Gliserida
Lipid kompleks
Non gliserida

Asam Lemak
Merupakan asam monokarboksilat rantai panjang.
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24.
Ada dua macam asam lemak yaitu:
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid): Asam lemak ini tidak memiliki ikatan
rangkap

Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid): Asam lemak ini memiliki satu
atau lebih ikatan rangkap

Gliserida

Gliserida netral (lemak netral)


Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau
minyak).
Gliserida netral terbagi 3, yaitu:
Monogliserida
Digliserida
Trigliserida

Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid yang mengandung gugus fosfat. Fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
Sebagai komponen penyusun membran sel
Sebagi agen emulsi

Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)?


Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida.
Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya
adalah:
Lemak
Umumnya diperoleh dari hewan
Berwujud padat pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak jenuh
Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan
Berwujud cair pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak tak jenuh

Lipid kompleks
LIPOPROTEIN (gabungan antara lipid dengan protein)
1. Kilomikron
2. VLDL (very low density lypoproteins)
3. LDL (low density lypoproteins)
4. HDL (high density lypoproteins)

GLIKOLIPID
Kelompok lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin dan
karbohidrat

4 klas mayor dari lipoprotein plasma

Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi
trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal
VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan
mengangkutnya menuju jaringan lemak
LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut
kolesterol ke hati.

Lipid Non Gliserida


Asam lemak yang bergabung dengan molekul molekul non gliserol.
Sfingolipid: Penggunaan primer dari sfingolipid adalah
sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada
manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.
Kolesterol: kolesterol merupakan jenis lipid yang
menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi
bagian dari beberapa hormon.
Steroid: testosteron dan progesteron.
Malam/lilin (waxes): Malam sering digunakan sebagai
lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain.

METABOLISME LIPID
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi
utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam
lemak).
Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah
asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid. Karena larut dalam
air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta)
menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek
juga dapat melalui jalur ini.

Sebagian besar asam lemak dan


monogliserida karena tidak larut dalam air,
maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk
besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam
sel epitel usus (enterosit).

Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar,


sedangkan bagian non polar berada di sisi dalam

Di dalam sel ini asam lemak dan


monogliserida segera dibentuk menjadi
trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk
gelembung yang disebut kilomikron.
Selanjutnya kilomikron ditransportasikan
melalui pembuluh limfe dan bermuara pada
vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi
darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adiposa.

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel


jaringan adiposa

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi


kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron


segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut,
dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses
pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi.
Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid,
trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi
energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan
lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh
albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai
asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

katabolisme

sitoplasma

anabolisme

Metabolisme

Perbedaannya???

mitokondria

Hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah


asam lemak dan gliserol.
Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi,
maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu
membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktuwaktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari
diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida
jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan
lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi


beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil
metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA
dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam
sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika
kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA
dapat mengalami lipogenesis menjadi asam
lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA.


Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi
kolesterol.
Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid.
Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga
berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto
asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis.
Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis
metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

Diet

Trigliserida

Esterifikasi

Lipolisis

Steroid

Asam lemak
Steroidogenesis
Lipid

Lipogenesis

Oksidasi beta
Kolesterogenesis

Karbohidrat

Kolesterol

Protein
Asetil-KoA

+ ATP

Aseto asetat
Ketogenesis
Siklus asam
sitrat
hidroksi butirat

ATP

H2O
CO2

Aseton

Tahap - tahap Metabolisme Lipid


Katabolisme
Metabolisme gliserol
Oksidasi Asam lemak

Anabolisme
Sintesis Asam lemak
Transportasi Lipid
Sintesis Kolesterol

Metabolisme gliserol
Gliserol yang terbentuk pada lipolisis diabsorpsi oleh liver
difosforilasi dan dioksidasi menjadi dihidroksiaseton fosfat
diisomerisasi menjadi gliseraldehid-3-fosfat
Jadi gliserol dapat diubah menjadi piruvat atau glukosa di hati.

Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida)


dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini
selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme
karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal,
gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP
membentuk gliserol 3-fosfat.
Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai
respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat,
suatu produk antara dalam jalur glikolisis.

Gliserol hasil lipolisis lipid (trigliserida)


Gliserol membentuk energi melalui glikolisis.
Tahapan Metabolisme gliserol :
Gliserol + 1 gugus fosfat dari ATP Gliserol 3-fosfat
Gliserol 3-fosfat dihidroksi aseton fosfat produk
glikolisis (glukosa) membentuk piruvat energi

Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)


Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi
dalam proses yang dinamakan oksidasi beta.
Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus
diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya
ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir
oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).

Asam lemak bebas pada umumnya berupa


asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak
rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam
mitokondria dengan bantuan senyawa
karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)CH2-COO-.

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke


dalam mitokondria
Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir
oleh enzim tiokinase.
Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin
palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria
menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa
tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.
Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin
translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan
karnitin keluar.
Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi
dengan KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II
yang ada di membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin
dibebaskan.
Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk
dalam proses oksidasi beta.

ATP + KoA

AMP + PPi

FFA

Asil-KoA

Asil-KoA sintetase
(Tiokinase)

Asil-KoA

KoA

Karnitin

Asil karnitin

Asil karnitin

Karnitin
Asil karnitin
translokase

Karnitin palmitoil
transferase II

KoA

Membran mitokondria eksterna

Karnitin palmitoil
transferase I

Karnitin

Asil-KoA

Membran mitokondria interna

Asil karnitin

Beta oksidasi

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke


dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan
proses dan pada setiap proses, diangkat 2
atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA.
Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus
asam sitrat.
Dalam proses oksidasi ini, karbon asam
lemak dioksidasi menjadi keton.

Aktivasi asam lemak, oksidasi beta dan siklus


asam sitrat

Badan/senyawa Keton
Asetil koA hasil oksidasi selain masuk ke siklus
Krebs, juga dapat digunakan untuk pembentukan
badan keton.
2 Asetil koA mgdkn ikatan kovalen mbtk asetoasetat,
lalu mengalami reduksi membentuk hidroksibutirat & aseton. Ketiga senyawa ini adalah
senyawa keton
Sintesis badan keton ini terjadi di hati

Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat


dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu
menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini
membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P)
Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA
akan mengalami tahap-tahap perubahan
sebagai berikut:

oksidasi
Terdiri dari 4 proses utama:
Dehidrogenasi
Hidratasi
Dehidrogenasi
Thiolisis

Step 1 : dehidrogenasi / oksidasi


Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoilKoA. Pada tahap ini terjadi rantai respirasi
dengan menghasilkan energi 2P (+2P)

Step 1 : dehidrogenasi / oksidasi


Berperan pada pembentukan rantai ganda
antara atom C2 C3.
Mempunyai akseptor hidrogen FAD+.
Antara asam lemak yg berbeda panjangnya
beda enzimnya,

Step2 : Hidrasi
delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3hidroksi-asil-KoA

Step2 : Hidrasi
Mengkatalisis hidrasi trans enoyl CoA
Penambahan gugus hidroksi pada C
no. 3
Ensim bersifat stereospesifik
Menghasilkan 3-L-hidroksiasil Co. A

Step 3 : dehidrogenasi/ oksidasi


L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3Ketoasil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai
respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P)

Step 3 : dehidrogenasi/ oksidasi


Mengkatalisis oksidasi -OH
pada C no. 3 / C menjadi keton
Akseptor elektronnya : NAD+

Step 4 : thiolisis
Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang
mengandung 2 atom C dan asil-KoA yang
telah kehilangan 2 atom C dari 3-Ketoasyl CoA

Step 4 : thiolisis
-Ketothiolase mengkatalisis
pemecahan ikatan thioester.
Asetil-koA dilepas dan tersisa
asil lemak ko A yang terhubung dgn
thio sistein mll ikatan tioester.
Tiol HSCoA menggantikan cistein
thiol, menghasilkan asil lemak-koA
(dengan pemendekan 2 C)

Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi


kolesterol (prosesnya dinamakan kolesterogenesis)
yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan
untuk disintesis menjadi steroid (prosesnya
dinamakan steroidogenesis).

Sintesis Asam lemak


Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita.
Semua organisme dapat men-sintesis asam lemak
sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai
penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan
asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak.
Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya
(oksidasi beta).
Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma.
ACP (acyl carrier protein) digunakan selama sintesis
sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di
dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase.
NADPH digunakan untuk sintesis.

Kelebihan Asetil KoA disintesis menjadi Asam Lemak


terjadi di hati pada sitoplasma.
ACP (Acyl Carrier Protein) sebagai titik pengikatan selama sintesis
NADPH digunakan untuk sintesis sebagai reduktor
Hasilnya asam lemak jenuh bebas, mengalami
a. mengalami esterifikasi dengan gliserol trigliserid disimpan
b. atau asam lemak jenuh bebas albumin jaringan lain yang
memerlukan energi

Tahap-tahap sintesis asam lemak


ditampilkan pada skema berikut.

Transportasi lipid
Lipid tidak larut dalam darah shg perlu bentuk transport khusus
Asam lemak bebas : berikatan dengan albumin
TAG,PL dan kolesterol : berbentuk partikel bersama kolesterol
Dalam bentuk lipoprotein,kolesterol dan lipid lainnya ditransport ke jaringan. Di
jaringan : (di oksidasi,disimpan atau untuk sintesis)
Terdapat 4 jalur tansport lipid :
Asam lemak dari jaringan adiposa ke jaringan lain ( dengan albumin)
Lipid dari makanan dari usus ke jaringan lain (kilomikron)
Lipid yang di sintesis dalam tubuh (endogen) dari hati ke jaringan lain
(VLDL,LDL)
Reverse transport kolesterol dari jaringan ekstrahepatik ke hati untuk
di ekskresi oleh empedu (HDL)

Sintesis kolesterol

Memerlukan asetil-KoA
Transportnya:
Dalam bentuk lipoprotein
Kilomikron : mengangkut kolesterol dari usus (berasal dari makanan) ke
hati
VLDL,LDL mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan
HDL,mengangkut kolesterol dari jaringan ke hati
Kolesterol diekskresi ke dalam empedu dalam bentuk kolesterol atau
asam/garam empedu feses
Sel jaringan mendapat kolesterol baik dengan mensintesis sendiri
(endogen) atau dari LDL (eksogen)

Penyimpanan lemak dan


penggunaannya kembali
Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan energi pada jaringan adiposa.
Asam lemak ditransportasikan dari hati
Kelebihan glukosa lemak disimpan
Jika kebutuhan energi tidak tercukupi oleh karbohidrat,
simpanan trigliserida ini dapat digunakan.

Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk


memenuhi kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama
asam lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-tahap
penyimpanan tersebut adalah:
Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks
VLDL.
Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel
adiposa untuk disimpan.
Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini
harus tersedia dari glukosa.
Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada
kelebihan glukosa di dalam tubuh.

Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan


tahap-tahap sintesis dan degradasi trigliserida

Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi


oleh karbohidrat, maka simpanan trigliserida
ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan
dipecah menjadi gliserol dan asam lemak.
Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat
metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak
pun akan dioksidasi untuk memenuhi
kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta).

2CO2

Pencernaan, penyerapan & transport


lemak
Penggunaan lemak sebagai sumber energi erat
berhubungan dengan metabolisme lipoprotein dan
kolesterol.
Mamalia mempunyai 5 25% atau lebih lipid dan
90% dlm bentuk lemak (TAG) yg disimpan di dalam
jaringan adipose
Hewan lemak disimpan dalam adiposit
Tumbuhan biji untuk perkembangan embrio

Biosintesis Asam Lemak

Tidak sepenuhnya merupakan kebalikan dari degradasi


asam lemak
Enzim yang berbeda bekerja dlm reaksi yang berlawanan
:degradasi vs biosintesis

Biosintesis Kolesterol

Integrasi Metabolisme KOH,Lipid,& Protein

64

Integrasi Metabolisme Lipid

65

Anda mungkin juga menyukai