Anda di halaman 1dari 10

LKM BIOLOGI SEL

PERTEMUAN 2
PEMBATAS SEL : MEMBRAN PLASMA

Kelompok : V (Lima)
Anggota : Iqbal Amanullah Putra Gazali
Ananda Nizelia
Fiqita Giulleta Irtifannisa Rahman
Syahrizal Reza Fadhillah Pohan
A.

Topik Pembahasan Diskusikan/Jawablah/Kerjaka Diskusi dan Jawaban Dapat Dilengkapi dengan Gambar atau Grafik.
n Pertanyaan/Perintah
Berikut
A. Struktur dan a. Gambarkan struktur lipida
komponen peyusun bilayer (dwi lapis) lipid.
Lipid Bilayer b. Tunjukan bagian dari
lipida bilayer yang
hidrofobik dan hidrofilik
c. Jelaskan keuntungan
struktur lipida bilayer yang
terdiri dari bagian yang
hidrofobik dan hidrofilik
tersebut terhadap
kemampuan sel untuk
menseleksi/mengendalikan
keluarmasuknya bahan. a. Struktur membran sel (seperti pada gambar di atas), lipid tersusun atas
lapisan fosfolipid, hidrofilik, dan hidrofobik. Adapun gambar strukturnya
bisa dilihat pada gambar dibawah:
b. Fosfolipid bilayer ini merupakan dua lapisan lemak yang berikatan dengan
fosfat. Pada dasarnya fosfolipid adalah sebuah molekul yang serupa dengan
kepala maupun ekor. Kepala fosfolipid adalah molekul fosfat.
Ekor fosfolipid adalah lemak. Di dua lapis fosfolipid, pada kepalanya fosfat
menghadap ke arah luar serta dalam. Sedangkan letak ekornya berada di
tengah-tengah.
Kepala fosfat memiliki sifat hidrofilik yaitu suka dengan air, sehingga
terletak di bagian luar. Sedangkan untuk bagian dalamnya memiliki sifat
hidrofobik yaitu tidak suka dengan air, sehingga berada di tengah.
c. Keuntungan struktur lipid bilayer yaitu tidak dapat ditembus oleh
kebanyakan molekul yang dapat larut dalam air (hidrofilik). Sebagai
tambahan, dwilapis ini tidak dapat ditembus oleh ion-ion, sehingga
memungkinkan sel-sel untuk mengatur konsentrasi garam dan tingkat pH
dengan memompa ion melintasi membrannya menggunakan protein-protein
yang dinamakan pompa
B. Struktur dan sifat a. Terangkan komponen A. 1. Lipid Pada struktur membran sel lipid tersusun atas lemak yang
molekul penyusun penyusun lipid bilayer bersenyawa dengan fosfat atau yang dinamakan dengan fosfolipid. Jumlah
lipid bilayer b. Gambarkan struktur fosfolipid di dalam membran sel sangatlah melimpah, terdiri dari 1 kepala
komponen penyusun lipid dan sepasang ekor.
bilayer.
c. Jelaskan fungsi komponen Fosfolipid sering disebut juga sebagai fosfolipid ganda karena pada bagian
tersebut dalam menentukan “tubuhnya” memiliki sifat ganda yang saling bertolak belakang. Ini
sifat membran plasma. disebabkan karena pada bagian kepala berikatan dengan molekul fosfat
yang memiliki sifat dapat mengikat air (hidrofilik). Sedangkan pada bagian
ekor (sepasang ekor) berikatan dengan molekul lemak yang bersifat tidak
dapat mengikat air (hidrofobik).
Selain itu, komposisi dari protein dan lipida juga bisa berbeda-beda untuk tiap
spesiesnya. Namun pada umumnya jenis lipida yang dijumpai seperti
glikolipida, fosfolipida dan sterol.

2. Kolestrol
Kolestrol terletak di dekat kepala fosfolipid atau dengan kata lain berada di
dalam lipid bilayer. Fungsi kolestrol yakni untuk menjaga konsistensi dan
kestabilan fosfolipid dalam keadaan apapun, misalnya dalam keadaan panas
atau dingin.

3. Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas kurang dari 15 unit gula dimana di dalam struktur
membran sel ada dua macam karbohidrat yaitu glikolipid dan glikoprotein.
Dinamakan glikolipid karena menempel pada lipid sedangkan penamaan
glikoprotein disebabkan karena menempel pada protein.

Glikolipid dan glikoprotein ini berfungsi sebagai pembeda dan penyusun tipe
sel dari macam-macam sel yang ada atau bahasa mudahnya sebagai identitas
atau tanda pengenal.
Oleh karena itu jika ada sel dari luar masuk ke dalam tubuh, maka akan tertolak
karena susunan glikolipid dan glikoproteinnya berbeda dengan susunan
glikolipid dan glikoprotein yang ada di dalam sel tubuh. Akibatnya akan
membuat sistem imun tubuh atau kekebalan tubuh bereaksi.

4. Protein
Bila melihat pada struktur membran sel , protein dapat dibedakan menjadi
tiga tipe yakni protein katalitik (enzim), protein pembawa (carrier) dan
protein struktural.

a. Protein katalitik
Protein ini kebanyakan berupa enzim ATPase yang mampu memacu hidrolisis
ATP menjadi ADP dan H2PO3. Dan membran biologis pada umumnya
memiliki lebih dari atau minimal satu jenis ATPase.
b. Protein pembawa
Selain protein katalitik, ditemukan pula protein jenis lain pada membran yaitu
protein pembawa. Nah, protein jenis ini berfungsi mengangkut berbagai ion
dan molekul sehingga mampu menembus lapisan membran.

c. Protein struktural
Pada membran ditemukan pula protein yang tidak memiliki fungsi secara
enzimatik dan tidak melakukan atau tidak berperan dalam proses pengangkutan
ion dan molekul. Protein ini dinamakan sebagai protein struktural.

Senyawa lipida memiliki karakteristik yang khas yakni memiliki gliserol


dengan 3 atom karbon sebagai tulang punggung dimana sekitar 2 hingga 3 dari
atom karbon tersebut nantinya akan teresterifikasi menjadi asam lemak dengan
16 hingga 18 atom karbon. Asam lemak yang dihasilkan ini akan memiliki sifat
menjauh dari air (hidrofobik) sedangkan gliserol sendiri memiliki sifat dapat
menarik air (hidrofilik).

Pada lapisan membran sel, bagian lipida yang bersifat hidrolifik akan terikat
pada molekul air dan menempatkannya berada pada permukaan kedua sisi
membran sedangkan bagian yang mengandung asam lemak akan terdorong
menuju ke bagian dalam (internal) membran.

Sekitar 1/5 dari lipida pada membran plasma dan tonoplasma merupakan sterol.
Sterol ini terdiri dari rantai panjang yang banyak mengandung hidrogen dan
karbon sehingga memiliki sifat hidrofobik dan sebagian kecil bersifat
hidrofilik. Sterol ini berfungsi untuk menjaga stabilitas membran.
Selain tiga komponen di atas , dalam struktur membran sel juga terdapat
komponen lainnya yakni Ca2+ yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan
terlarut ke dalam organel-organel sel, misalnya sitoplasma. Ion kalsium ini
dapat mencegah bahan-bahan yang tadinya sudah diangkut . kedalam organel-
organel tidak merembes (Lakitan, 2012)

B.

C. Sebagai contoh sifat membran yang tergantung pada strukturnya adalah


adanya dua lapisan lemak yang menyusun membran (lipid bilayer).
Membran lemak dapat terbentuk secara spontan dari campuran lipid
dalam lingkungan air bila konsentrasi lipid melampaui nilai kritis
tertentu.
Bila jumlah lipid kurang dari konsentrasi kritis tersebut maka lipid larut
dalam air.
Karena senyawa lipid ini merupakan molekul-molekul amphipatik, maka bila
dalam konsentrasi cukup tinggi molekul-nolekul lipid tersebut secara spontan
membentuk agregat berupa lapisan-lapisan lemak dua lapis.
C. Sifat-sifat lipid a. Jelaskan sifat-sifat lipid a. 1. Permeabilitas
bilayer bilayer. Salah satu sifat utama dari lipid bilayer adalah permeabilitas selektifnya.
b. Kaitkan sifat tersebut Membran ini sangat kedap terhadap ion dan sebagian besar molekul polar
dengan kemampuan kecuali air, karena air dapat dengan mudah melewati membran. Contoh
organisme beradaptasi permeabilitas selektif dari lipid bilayer ini adalah ketika ion-ion natrium
dengan perubahan dan kalium yang melintasi membran lebih dari satu juta kali lebih lambat
lingkungan, seperti daripada air. Di sisi lain, indol, yaitu senyawa organik heterosiklik, dapat
temperatur melintasi membran dengan kecepatan seribu kali lebih tinggi dari triptofan,
molekul lain yang secara struktural mirip dengan ini. Bahkan sebelum
mengetahui sifat ganda membran, ilmuwan Charles Overton (1901)
menunjukkan bahwa koefisien permeabilitas molekul kecil secara langsung
dapat berkaitan dengan kelarutan relatif yang mereka hadirkan dalam
pelarut organik dan dalam air.

2. Asimetri
Setiap membran umumnya memiliki lapisan penyusun yang berbeda-beda
baik secara struktural maupun fungsional. Contoh fungsional dari sifat
asimetris yang dimiliki lipid bilayer ini adalah pompa natrium-kalium.
Pompa ini ada di membran plasma dari sebagian besar sel organisme
tingkat tinggi. Pompa Na+ – K+ diorientasikan sedemikian rupa sehingga
mengeluarkan Na+ dari bagian dalam sel, sambil memasukkan ion K+.
Selain itu, media transpor ini membutuhkan energi berupa ATP untuk
aktivasi dan hanya dapat digunakan jika berada di dalam sel. Komponen
setiap lapisan juga berbeda, protein membran disintesis dan disisipkan
secara asimetris ke dalam lapisan ganda, seperti lipid, tetapi yang terakhir,
tidak seperti protein, tidak menghadirkan asimetri absolut, dengan
pengecualian dari glikolipid. Misalnya dalam kasus eritrosit, sfingomielin
dan fosfatidilkolin terletak di lapisan luar membran, sedangkan
fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin ditempatkan secara internal.
Kolesterol adalah konstituen, bagaimanapun, dari kedua lapisan tersebut.
Salah satu penyebab asimetri dalam distribusi fosfolipid adalah sebagian
besar konstituen ini disintesis di dalam sel dan oleh karena itu awalnya
dimasukkan ke dalam lapisan dalam, dan dari sana beberapa di antaranya
akan bermigrasi ke lapisan luar dengan bantuan enzim yang disebut flipase.
3. Fluiditas
Lipid bilayer bukanlah struktur yang kaku, tetapi lebih merupakan struktur
cairan dan dinamis, di mana lipid dan banyak protein yang terus bergerak
ke samping. Lipid berdifusi ke lateral ke dalam membran dengan kecepatan
rata-rata 2 µm per detik. Perpindahan lateral protein dalam lapisan ganda,
di sisi lain dapat bervariasi tergantung pada jenis protein; sementara
beberapa secepat lipid, yang lain praktis tidak bergerak. Difusi transversal,
juga disebut flip-flop, di sisi lain, jauh lebih lambat untuk lipid, dan tidak
pernah diamati pada protein. Di sisi lain, fluiditas membran dapat
bervariasi tergantung pada urutan relatif dari asam lemak lipid. Ketika
semua asam lemak tersusun, lapisan ganda berada dalam keadaan kaku,
sedangkan dalam keadaan cair relatif tidak teratur. Perubahan ini mungkin
disebabkan oleh variasi suhu; transisi dari keadaan padat ke keadaan fluida
yang terjadi secara tiba-tiba ketika suhu melebihi ambang batas yang
dikenal sebagai suhu leleh, yang bergantung pada panjang rantai asam
lemak, serta tingkat ketidakjenuhannya. Lipid penyusun membran memiliki
sifat yang berbeda dan oleh karena itu, dapat memiliki suhu leleh yang
berbeda. Oleh karena itu, pada temperatur yang berbeda fase padat dan
fluida dapat hidup berdampingan dalam lapisan ganda yang sama.
b. Keterkaitan sifat lipid bilayer dengan kemampuan organisme beradaptasi dengan
perubahan lingkungan, seperti temperatur yaitu fluiditas. Fluiditas membran
dapat bervariasi tergantung pada urutan membrane dari asam lemak lipid. Ketika
semua asam lemak tersusun, lapisan ganda berada dalam keadaan kaku,
sedangkan dalam keadaan cair membran tidak teratur. Perubahan ini mungkin
disebabkan oleh variasi suhu; transisi dari keadaan padat ke keadaan fluida
terjadi secara tiba-tiba ketika suhu melebihi ambang batas yang dikenal sebagai
suhu leleh, yang bergantung pada panjang rantai asam lemak, serta tingkat
ketidakjenuhannya. Lipid penyusun membran memiliki sifat yang berbeda dan,
oleh karena itu, dapat memiliki suhu leleh yang berbeda. Oleh karena itu, pada
membran yang berbeda fase padat dan fluida dapat hidup berdampingan dalam
lapisan ganda yang sama.
D. Kaitan antara a. Jelaskan faktor-faktor yang a. fluiditas membran ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini:
sifat/struktur/komp menentukan fluiditas  pergerakan fosfolipid
osisi penyusun lipid membran. Sebagian fosfolipid dapat berpindah secara acak dalam bidang membrannya.
bilayer dengan sifat b. Terangkan ukuran panjang Fosfolipid bergerak untuk menjaga fluiditas membran. Fosfolipid bergerak
sepanjang bidang membran dengan cepat, kira-kira 2 μm seukuran panjang
lipid bilayer rantai ekor fosfolipid
sel bakteri. Sehingga pergerakan tersebut dapat mempengaruhi fluiditas,
dengan fluiditas apabila pergerakannya normal maka fluiditas akan normal dan begitu pula
membrane. sebaliknya.
c. Jelaskan hubungan antara  ketidak jenuhan asam lemak
jumlah kolesterol yang Suatu membran tetap berwujud fluida begitu suhu turun, hingga akhirnya,
menjadi komponen pada beberapa suhu kritis, fosfolipid mengendap pada suatu susunan yang
membran dengan ketebalan rapat yang membrannya membeku. Membran tetap berwujud fluida pada
membrane dan sifat suhu yang lebih rendah jika membran itu mengandung banyak fosfolipid
fluiditas membran dengan ekor hidrokarbon tak jenuh. Untuk mempertahan fluiditasnya
membran sel-sel yang hidup pada suhu rendah mempunyai proporsi asam
lemak yang lebih tinggi. Bukti lain mengemukakan bahwa sel dapat
mengubah kesetimbangan asam lemak jenuh dan tak jenuh dalam membran
menjadi suatu adaptasi terhadap pergantian suhu.
 ada tidaknya kolesterol
Kolesterol mencegah kristalisasi rantairantai asam lemak dengan menyusup
diantaranya. Pada dasarnya konsentrasi kolesterol yang tinggi mencegah
pergerakan fosfolipid. Efek kolesterol yang berlawanan inilah yang
menghambat rantai asam lemak tidak melakukan pergerakan sehingga
membran menjadi kurang cair. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kolesterol
meredam fluiditas membran.
 keterikatan protein pada filamen sitoskeleton
Protein ada yang terikat pada filamen sitoskleton sehingga dapat
mempertahankan bentuk membran meskipun bersifat cair. Pelekatan ini
berkombinasi untuk memberi kerangka luar yang lebih kuat daripada yang
dapat diberikan oleh membran plasma itu sendiri.
b. Asam lemak yang mempunyai peranan penting dalam biologi mempunyai
panjang rantai berkisar antara 10 sampai dengan 26 atom karbon, namun yang
berperan banyak dalam membran hanya ukuran antara 14 sampai 24 atom
karbon. Asam lemak tersebut sebagian adalah asam lemak jenuh dan sebagian
lainnya adalah asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh mempunyai
sedikitnya satu ikatan ganda dua. Dengan memvariasi panjang rantai dan
jumlah ikatan ganda asam lemaknya, sel dapat mengatur fluiditas
membrannya. Jadi, semangkin panjang ikatan rangkap, maka lipid akan
semangkin kaku sehingga fluiditas lebih tanguh.
c. Kolesterol juga memegang peranan kunci sebagai pengontrol fluiditas
membran. Kolesterol mengandung inti steroid dengan gugus hidroksil pada
satu sisi dan ekor hidrokarbon yang lentur pada sisi yang lain. Kolesterol
tersisip diantara fosfolipid dengan sumbu tegak lurus pada bidang
membran. Gugus hidroksil kolesterol membentuk ikatan hydrogen dengan
atom oksigen karbonil pada gugus kepala fosfolipid. Sedangkan ekor
hidrokarbon kolesterol terletak di bagian tengah dwilapis lipid yang
nonpolar. Kolesterol mencegah kristalisasi rantai-rantai asam lemak dengan
menyusup diantaranya. Pada dasarnya konsentrasi kolesterol yang tinggi
mencegah pergerakan fosfolipid. Efek kolesterol yang berlawanan inilah
yang menghambat rantai asam lemak tidak melakukan pergerakan sehingga
membran menjadi kurang cair. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kolesterol meredam fluiditas membran. Jadi kolesterol dapat membantu
ketika suhu ekstrim yang akan menyebabkan fosfolipid meregang,
kolesterol agar mencegah hal itu agar fluiditas dan ketebalan mebran tetap
normal.

E. Struktur dan sifat a. Jelaskan apa yang a. Membran plasma dengan sifat asimetrik karena komposisi protein dan lipid
komponen/molekul dimaksud dengan sifat di bagian luar tak sama dengan komposisi protein dan lipid di bagian dalam
penyusun lipid membran plasma yang sel.
bilayer yang asimetrik. b. Molekul penyusun membran sel membentuk lapisan fosfolipid rangkap
memunculkan sifat b. Molekul apa menjadi ganda karena memiliki dua bagian yang sifatnya saling bertolak belakang
membran yang penciri permukaan luar yaitu daerah kepala yang bersifat hidrofilik dan daerah ekor yang bersifat
asimetrik. membran dan jelaskan hidrofobik. Fungsinya adalah :
peranan molekul tersebut. - penting untuk kesehatan dan kesejahteraan otak yang optimal,
c. Gambarkan struktur - meningkatkan kemampuan organisme untuk beradaptasi dengan stres
membran yang kronis,
menampakan simetrik. - mempengaruhi berbagai organ dan jaringan karena merupakan
Tunjukan komponen yang komponen utama,
ditanyakan pada bagian b. - membantu mencegah pembentukan dan perakitan molekul,
di atas - mendukung dan memberikan permeabilitas dan fleksibilitas sel,
- membantu mempertahankan pH normal sel

Anda mungkin juga menyukai