Anda di halaman 1dari 53

KARBOHIDRAT

Laporan Praktikum
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia
Dosen Pengampu:
Dr. Mimin Nurjhani K, M.Pd.
Dra. Soesi Asiah Soesilawaty, M.Si.
Drs. Suhara, M.Pd.

oleh:
Kelompok IV
Pendidikan Biologi A 2018

Ane Laksana Lintang 1800299


Annisa Primia Rahma 1806662
Della Angelina 1800410
Muhamad Wafda Jamil 1806811
Noni Linggasuri 1806953

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul
Karbohidrat

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Praktikum dan Pengamatan Uji Molish, Uji Benedict, dan Uji Barfoed
dilaksanakan pada ;
Hari, tanggal : Rabu, 2 Oktober 2019
Waktu : Pukul 09.30-12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi, FPMIPA UPI
2. Praktikum dan Pengamatan Uji Iodium, Uji Bial, Uji Seliwanoff , dan Uji
Asam Mukat dilaksanakan pada ;
Hari, tanggal : Rabu-Kamis, 16-17 Oktober 2019
Waktu : Pukul 09.30-12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi, FPMIPA UPI

C. Tujuan
1. Uji Molish bertujuan untuk membuktikan adanya karbohidrat secara
kualitatif.
2. Uji Benedict bertujuan untuk membuktikan adanya gula reduksi.
3. Uji Barfoed bertujuan untuk membedakan antara monosakarida dan
disakarida.
4. Uji Iodium bertujuan untuk menentukan polisakarida yang terdapat dalam
suatu larutan karbohidrat.
5. Uji Bial bertujuan untuk membedakan adanya pentose atau heksosa dalam
suatu larutan karbohidrat.
6. Uji Seliwanoff bertujuan untuk mengatahui adanya gugus keton (ketosa)
dalam larutan karbohidrat.
7. Uji Asam Mukat bertujuan untuk mengidentifikasi karbohidrat yang
memiliki gugus fungsi aldoheksosa.
D. Landasan Teori
Karbohidrat banyak terdapat di alam. Selulosa dari kayu, dan komponen
pembentuk kertas mengandung karbohidrat. Pada hewan, jaringan mengandung
glikogen dan cairan tubuh mengandung glikosa. Secara kimiawi, karbohidrat
tersusun atas atom C, H, dan O (Rao, 1994, hal.36). Karbohidrat dapat memiliki
gugus aldehid, atau keton. Karbohidrat disebut pula sakarida (saccharides,
dalam bahasa Yunani berarti gula).
Karbohidrat, mencakup gula dan polimernya. Berdasarkan tingkat
kekomplektivitasnnya, gula dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan
poliskarida. Monosakarida adalah gula sederhana, disakarida adalalh gula
ganda yang terdiri dari dua monosakarida yang digabungkan oleh reaksi
dehidrasi. Polisakarida tersusun dari banyak pembangun gula.

Monosakarida. Merupakan gula yang paling sederhana. Setidaknya dibangun


oleh dua atom C (Rao, 1994, hal.36). Senyawa monosakarida dapat tersusun
hingga sepuluh atom C, senyawa yang paling umum dan penting untuk
diketahui yaitu monosakarida dengan tiga sampai enam atom C (Triosa, tetrosa,
pentosa, dan hexosa). Banyak dari atom karbn yang melekat memilki pusat
kiral

Gambar 1
Gugus Aldehid dan Keton Penyusun Karbohidrat
(Sumber: Nelson, 2005)
Seluruh monosakarida terkecuali dihidroksiaseton memiliki satu atau
lebih pusat kiral, maka dari itu memiliki isomer optik atau enantiomer. Pada
umumnya, dalam aldehid terdapat hubungan antara C dengan banyaknya
isomer. Banyaknya atau n pusat kiral dapat memiliki isomer dengan 2n. Jika
memiliki satu pusat kiral maka akan memiliki 2 isomer.

Gambar 2
Atom-C asimetrik pada karbohidrat
(Sumber: Nelson, 2005)

Dalam biologi, D-Glukosa merupakan glukosa yang amat penting,


karenan membangun hampir seluruh karbohidrat yang berperan secara
langsung dalam kehidupan. D-Glukosa merupakan glukosa yang ada di dalam
darah yang dapat diserap masuk ke dalam darah. Dan ditransportasikan ke
dalam berbagai jaringan pada tubuh. Contoh dari glukosanya adalah maltosa,
laktosa, pati, dan glikogen (Rao, 1994, hal.37).
Glukosa dapat bereaksi dengan alkohol membentuk rasio 1:1 membentuk
hemiasetal atau hemiketal. Hasil reaksi tersebut membentuk pusat C kiral baru
pada gugus karbonil, substitusi dari alkohol kedua membentuk asetal atau ketal.

Gambar 3
Formasi pembentukan hemiasetal dan hemiketal
(Sumber: Nelson, 2005)

Formasi dari struktur aldehid tersebut dapat membentuk struktur cincin segi
enam. Struktur ini disebut dengan pyran karena mengandung struktur pyran.
Sedangkan struktur segi enam pada keton akan membentuk puran.

Gambar 4
Strukrur Pyran dan Puran
(Sumber; Nelson, 2005)

Disakarida. Disakarida tersusun oleh dua unit monosakarida. Keduanya


bergabung dengan ikatan glikosida. Gabungan keduanya terletak pada atom
karbon nomor 1 dan nomor 4.
Gambar 5
Pembentukan Ikatan Glikosidikk
(Sumber: Nelson, 2005)

Disakarida terdiri dari tiga senyawa. Pertama, maltosa. Tersusun dari


dua alfa D-Glukosa dan terjalin atas ikatan 1-4 glikosida. Kedua, Laktosa.
Tersusun dari alpha D-Glukosa terjalin atas ikatan 1-4 glikosida bergabung
dengan molekul beta D-Galaktosa. Ketiga, tersusun atas ikatan alpha D-
Glukosa dan satu beta D-Fruktosa terjalin dalam ikatan glikosida

Polisakarida. Beberapa monosakarida saling membentuk ikatan dan


membentuk polisakarida. Polisakarida disebut pula glikan. Polisakarida dapat
dibedakan menjadi homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Homopolisakarida hanya mengandung satu tipe monomer, sedangkan
heteropolisakarida mengandung dua atau lebih tipe monomer.
Gambar 6
Struktur Homopolisakarida dan Heterosakarida, tipe monomer dibedakan oleh warna.
(Sumber: Nelson, 2005)

E. Alat dan Bahan

Tabel E.1 Alat dan Bahan Uji Molish

No. Alat Jumlah

1. Tabung reaksi 10 buah

2. Kertas label 10 buah

3. Rak tabung reaksi 1 buah


4. Pipet tetes 2 buah

5. Pensil 1 buah

6. Kamera handphone 1 buah


Larutan karbohidrat A 2 ml
7.
Larutan karbohidrat B 2 ml
8.
Larutan karbohidrat C 2 ml
9.
Larutan karbohidrat D 2 ml
10.
Larutan karbohidrat E 2 ml
11.
Larutan karbohidrat F 2 ml
12.
Larutan karbohidrat G 2 ml
13.
Larutan karbohidrat H 2 ml
14.
Larutan karbohidrat I 2 ml
15.
Larutan karbohidrat J 2 ml
16.
Larutan molish 5 tetes
17.
H2SO4 ( asam pekat ) 1-2 ml
18.

Tabel E.2 Alat dan Bahan Uji Benedict

No. Alat Jumlah

1. Tabung reaksi 10 buah

2. Kertas label 10 buah

3. Rak tabung reaksi 1 buah

4. Pipet tetes 2 buah

5. Pensil 1 buah

6. Kamera handphone 1 buah


7. Penangas air 1 unit
Larutan karbohidrat A 7 tetes
8.
Larutan karbohidrat B 7 tetes
9.
Larutan karbohidrat C 7 tetes
10.
Larutan karbohidrat D 7 tetes
11.
Larutan karbohidrat E 7 tetes
12.
Larutan karbohidrat F 7 tetes
13.
Larutan karbohidrat G 7 tetes
14.
Larutan karbohidrat H 7 tetes
15.
Larutan karbohidrat I 7 tetes
16.
Larutan karbohidrat J 7 tetes
17.
Reagen benedict 2 ml
18.

Tabel E.3 Alat dan Bahan Uji Barfoed

No. Alat Jumlah

1. Tabung reaksi 10 buah

2. Kertas label 10 buah

3. Gelas ukur 1 buah

4. Rak tabung reaksi 1 buah

5. Pipet tetes 1 buah

6. Tabung penjepit 1 buah

7. Penangas air 1 buah


Tissue Secukupnya
8.
Larutan karbohidrat A 1 ml
9.
Larutan karbohidrat B 1 ml
10.
Larutan karbohidrat C 1 ml
11.
Larutan karbohidrat D 1 ml
12.
Larutan karbohidrat E 1 ml
13.
Larutan karbohidrat F 1 ml
14.
Larutan karbohidrat G 1 ml
15.
Larutan karbohidrat H 1 ml
16.
Larutan karbohidrat I 1 ml
17.
Larutan karbohidrat J 1 ml
18.

Tabel E.4 Alat dan Bahan Uji Iodium

No. Alat Jumlah

1. Kertas label 10 buah

2. Pipet tetes 2 buah

3. Pensil 1 buah

4. Kamera handphone 1 buah

5. Lempeng porselin 1 buah

6. Larutan karbohidrat A 2 tetes

7. Larutan karbohidrat B 2 tetes


Larutan karbohidrat C 2 tetes
8.
Larutan karbohidrat D 2 tetes
9.
Larutan karbohidrat E 2 tetes
10.
Larutan karbohidrat F 2 tetes
11.
Larutan karbohidrat G 2 tetes
12.
Larutan karbohidrat H 2 tetes
13.
Larutan karbohidrat I 2 tetes
14.
Larutan karbohidrat J 2 tetes
15.
Larutan iodium 2 tetes
16.
Larutan karbohidrat A 2 tetes
17.
Larutan karbohidrat B 2 tetes
18.

Tabel E.5 Alat dan Bahan Uji Bial

No. Alat Jumlah

1. Tabung reaksi 10 buah

2. Kertas label 10 buah

3. Rak tabung reaksi 1 buah

4. Gelas ukur 1 buah

5. Pipet tetes 1 buah

6. Larutan Karbohidrat A 1 ml

7. Larutan Karbohidrat B 1 ml
Larutan Karbohidrat C 1 ml
8.
Larutan Karbohidrat D 1 ml
9.
Larutan Karbohidrat E 1 ml
10.
Larutan Karbohidrat F 1 ml
11.
Larutan Karbohidrat G 1 ml
12.
Larutan Karbohidrat H 1 ml
13.
Larutan Karbohidrat I 1 ml
14.
Larutan Karbohidrat J 1 ml
15.
Tabel E.6 Alat dan Bahan Uji Seliwanoff

No. Alat Jumlah

1. Tabung reaksi 10 buah

2. Kertas label 10 buah

3. Rak tabung reaksi 1 buah

4. Gelas ukur 1 buah

5. Pipet tetes 1 buah

6. Tabung penjepit 1 buah

7. Penangas air 1 buah


Tissue Secukupnya
8.
Larutan karbohidrat A 3 tetes
9.
Larutan karbohidrat B 3 tetes
10.
Larutan karbohidrat C 3 tetes
11.
Larutan karbohidrat D 3 tetes
12.
Larutan karbohidrat E 3 tetes
13.
Larutan karbohidrat F 3 tetes
14.
Larutan karbohidrat G 3 tetes
15.
Larutan karbohidrat H 3 tetes
16.
Larutan karbohidrat I 3 tetes
17.
Larutan karbohidrat J 3 tetes
18.
Reagen selliwanoff 2 ml
19.
Tabel E.7 Alat dan Bahan Uji Asam Mukat

No. Alat Jumlah

1. Tabung reaksi 2 buah

2. Kertas label 2 buah

3. Gelas ukur 1 buah

4. Pipet tetes 1 buah

5. Timbangan analitik 1 buah

6. Mikroskop cahaya 1 buah

7. Penangas air 1 buah


Object glass dan cover glass 2 buah
8.
Spatula 1 buah
9.
Glukosa 50 mg
10.
Galaktosa 50 mg
11.
Aquades 1 ml
12.
Asam nitrat 1 ml
13.
F. Langkah Kerja
F.1 Langkah Kerja Uji Molish

Gambar 7. Langkah Kerja Uji Molish


(Kelompok 4, 2019)

1) Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan.

2) Larutan karbohidrat yang akan diuji dimasukkan kedalam


tabung reaksi yang sudah diberi label masing-masing
sebanyak 2 ml.
3) Kemudian kedalam masing-masing larutan ditambahkan 5
tetes larutan Molish
4) Selanjutnya tabung reaksi dimiringkan dan 2 ml H2SO4
ditambahkan kedalam masing-masing larutan karbohidrat
pada dinding tabung reaksi secara perlahan.
5) Setelah itu diamati perubahan yang terjadi kemudian hasilnya
dicatat dan didokumentasikan.

F.2 Langkah Kerja Uji Benedict

Gambar 8 . Langkah Kerja Uji Benedict


(Kelompok 4, 2019)
1) Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan.

2) Reagen Barfoed dimasukkan kedalam tabung reaksi masing-


masing 2 ml.

3) Kemudian ditambahkan masing-masing 7 tetes larutan


karbohidrat yang akan diuji.

4) Selanjutnya larutan dipanaskan dalam penangas air selama 5


menit.
5) Setelah itu diamati perubahan yang terjadi kemudian hasilnya
dicatat dan didokumentasikan.

F.3 Langkah Kerja Uji Barfoed

Gambar 9. Langkah kerja uji barfoed


(Kelompok 4A, 2019)
1) Alat dan bahan disiapkan
2) Reagen barfoed dimasukkan kedalam tabung reaksi masing-
masing sebanyak 2ml
3) Ditambahkan larutan karbohidrat yang akan diuji sebanyak 1 ml
kedalam reagen barfoed
4) Panaskan selama 2-5 menit kedalam penangas air
5) Amati hasil reaksi yang terjadi kemudian dicatat dan
didokumentasikan
F.4 Langkah Kerja Uji Iodium

Gambar 10. Langkah Kerja Uji Iodium

(Kelompok 4A, 2019)


1) Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan.

2) Larutan karbohidrat yang akan diuji dimasukkan kedalam


plat tetes yang sudah dilabeli masing-masing sebanyak 2
tetes.
3) Kemudian kedalam masing-masing larutan ditambahkan 2
tetes larutan Iodium.
4) Setelah itu diamati perubahan yang terjadi kemudian hasilnya
dicatat dan didokumentasikan.

F.5 Langkah Kerja Uji Bial

Gambar 11. Langkah Kerja Uji Bial


(Kelompok 4A, 2019)
1) Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan.
2) Reagen Bial dimasukkan kedalam tabung reaksi masing-
masing 2,5 ml.
3) Kemudian ditambahkan masing-masing 1 ml larutan
karbohidratyang akan diuji.
4) Selanjutnya larutan dipanaskan dalam penangas air selama 5
menit.
5) Setelah dipanaskan, dinginkan larutan beberapa saat
kemudianditambahkan dengan 1 ml amil alkohol dan kocok
larutan.
6) Setelah itu diamati perubahan yang terjadi kemudian hasilnya
dicatat dan didokumentasikan

F.6 Langkah Kerja Uji Seliwanoff

Gambar 12. Langkah kerja uji selliwanoff


(Kelompok 4A, 2019)
1) Alat dan bahan disiapkan
2) Reagen selliwanoff dimasukkan kedalam tabung reaksi
masing-masing sebanyak 2 ml
3) Ditambahkan larutan karbohidrat kedalam tabung reaksi
yang sudah terisi dengan reagen selliwanoff sebanyak 3 tetes
4) Larutan dipanaskan dala penangas air selama 15 menit
5) Saat dipanaskan, selang waktu 2 menit amati perubahan yang
mungkin terjadi pada tabung
6) Catat dan lakukan dokumentasi hasil pengamatan

F.7 Langkah Kerja Uji Asam Mukat

Gambar 13. Langkah Kerja Uji Asam Mukat

(Kelompok 4A, 2019)


1) Alat dan bahan untuk melakukan uji disiapkan.
2) Glukosa dan Galaktosa ditimbang masing-masing 50 mg,
laludimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi yang
sudah diberi label.
3) Kemudian ditambahkan Aquades 1 ml dan Asam nitrat pekat
1 mlpada masing-masing tabung reaksi.
4) Larutan Glukosa dan Galaktosa dipanaskan pada penangas
airselama 1-1,5 jam.
5) Setelah dipanaskan, dinginkan beberapa saat kemudian
ditambahkan 5 ml Aquades pada masing-masing tabung
reaksi danbiarkan selama satu malam (pembentukan endapan
kristal asam mukat menunjukkan adanya galaktosa).
6) Mengambil sampel dan mengamati adanya kristal tersebut
dibawah mikroskop, setelah mengamati hasil dicatat
dandidokumentasikan.
G. Hasil Pengamatan
G.1 Dokumentasi Hasil Pengamatan
Tabel G.1.1 Dokumentasi Uji Molish

No Larutan Reaksi Keterangan Gambar Hasil Pengamatan

1. + Membentuk cincin

Karbohidrat A Gambar Karbohidrat


Gambar Karbohidrat A (Dokumentasi kelompok 4,
(Dokumentasi kelompok 4, 2019) 2019)

2. + Membentuk cincin

Karbohidrat B Gambar Karbohidrat B


Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4,

(Dokumentasi kelompok 4, 2019) 2019)


3. + Membentuk cincin

Karbohidrat C Gambar 4. Karbohidrat C


Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4,

(Dokumentasi kelompok 4, 2019) 2019)

4. + Membentuk cincin

Karbohidrat D Gambar 5. Karbohidrat D


Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4,
(Dokumentasi kelompok 4, 2019) 2019)

5. + Membentuk cincin

Karbohidrat E Gambar 6. Karbohidrat E


Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4,

(Dokumentasi kelompok 4, 2019) 2019)


6. + Membentuk cincin

Karbohidrat F Gambar 7 . Karbohidrat F


Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4,

(Dokumentasi kelompok 4, 2019) 2019)

7.

+ Membentuk cincin

Karbohidrat G Gambar 8. Karbohidrat G


Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4,

(Dokumentasi kelompok 4, 2019) 2019)

8.

+ Membentuk cincin

Karbohidrat H Gambar 9. Karbohidrat H


Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4,

(Dokumentasi kelompok 4, 2019) 2019)


9.

+ Membentuk cincin

Karbohidrat I Gambar 10. Karbohidrat I


Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4,

(Dokumentasi kelompok 4, 2019) 2019)

Tabel G.1.2 Dokumentasi Uji Benedict

No Larutan Endapan Keterangan Gambar Hasil Pengamatan

1.

Karbohidrat A Gambar Karbohidrat A


Tidak terdapat endapan Polisakarida
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi (Dokumentasi kelompok 4, 2019)
kelompok 4, 2019)
2.

Monosakarida
Karbohidrat B Gambar . Karbohidrat B
Terdapat endapan
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi (Dokumentasi kelompok 4,
kelompok 4, 2019) 2019)

3.

Terdapat endapan Monosakarida


Karbohidrat C Gambar Karbohidrat C
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi (Dokumentasi kelompok 4,
kelompok 4, 2019) 2019)

4.
Monosakarida
Karbohidrat D Terdapat endapan Gambar Karbohidrat D
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi (Dokumentasi kelompok 4,
kelompok 4, 2019) 2019)

5.

Karbohidrat E Gambar Karbohidrat E (Dokumentasi


Tidak terdapat endapan Polisakarida
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4, 2019)
kelompok 4, 2019)

6.

Karbohidrat F Gambar Karbohidrat F (Dokumentasi


Terdapat endapan Monosakarida
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi kelompok 4, 2019)
kelompok 4, 2019)
7.

Terdapat endapan Monosakarida


Karbohidrat G Gambar Karbohidrat G
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi (Dokumentasi kelompok 4,
kelompok 4, 2019) 2019)

8.

Karbohidrat H Monosakarida
Gambar Karbohidrat H
Terdapat endapan
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi (Dokumentasi kelompok 4,
kelompok 4, 2019) 2019)
9.

Polisakarida
Karbohidrat I
Tidak terdapat endapan
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi Gambar Karbohidrat I
kelompok 4, 2019) (Dokumentasi kelompok 4,
2019)

10.

Tidak terdapat endapan Polisakarida


Karbohidrat J Gambar Karbohidrat J
Gambar Karbohidrat (Dokumentasi (Dokumentasi kelompok 4, 2019)
kelompok 4, 2019)
Tabel G.1.3 Dokumentasi Uji Barfoed

No. Larutan Reaksi Keterangan Gambar hasil pengamatan

1. Karbohidrat A - Tidak terdapat endapan

Gambar 2. Karbohidrat A
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

2. Karbohidrat B + Adanya endapan

Gambar 3. Karbohidrat B
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

3. Karbohidrat C + Adanya endapan

Gambar 4. Karbohidrat C
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
4. Karbohidrat D + Adanya endapan

Gambar 5. Karbohidrat D
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

5. Karbohidrat E - Tidak terdapat endapan

Gambar 6. Karbohidrat E
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

6. Karbohidrat F + Adanya endapan

Gambar 7. Karbohidrat F
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
7. Karbohidrat G - Tidak terdapat endapan

Gambar 8. Karbohidrat G
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

8. Karbohidrat H - Tidak terdapat endapan

Gambar 9. Karbohidrat H
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

9. Karbohidrat I - Tidak terdapat endapan

Gambar 10. Karbohidrat I


(Dok. Kelompok 4A, 2019)
10. Karbohidrat J - Tidak terdapat endapan

Gambar 11. Karbohidrat J


(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Tabel G.1.4 Dokumentasi Uji Iodium

No. Larutan Reaksi Keterangan Gambar Hasil Pengamatan

1 Iodium - -
(pembanding) Gambar. Larutan Iodium (Dokumentasi
kelompok 4, 2019)

2 Karbohidrat A - Seperti warna Iodium


Gambar Karbohidrat A (Dokumentasi
kelompok 4, 2019)
3 Karbohidrat B - Seperti warna Iodium
Gambar Karbohidrat B (Dokumentasi
kelompok 4, 2019)

4 Karbohidrat C - Seperti warna Iodium


Gambar Karbohidrat C (Dokumentasi
kelompok 4, 2019)

5 Karbohidrat D - Seperti warna Iodium


Gambar Karbohidrat D (Dokumentasi
kelompok 4,2019)
5 Karbohidrat E - Seperti warna Iodium
Gambar Karbohidrat E (Dokumentasi
kelompok 4, 2019)

6 Karbohidrat F - Seperti warna Iodium


Gambar Karbohidrat F (Dokumentasi
kelompok 4, 2019)

7 Karbohidrat G - Seperti warna Iodium


Gambar Karbohidrat G (Dokumentasi
kelompok 4, 2019)
8 Karbohidrat H - Seperti warna Iodium
Gambar Karbohidrat H (Dokumentasi
kelompok 4,
2019)

9 Karbohidrat I + Berwarna biru pekat


Gambar Karbohidrat I (Dokumentasi
kelompok 4,
2019)
Tabel G.1.5 Dokumentasi Uji Bial
No. Bahan Larutan Uji Hasil Pengamatan Reaksi

1. Larutan A -
Larutan A Karbohidrat A
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)

2. Larutan B -

Larutan B Karbohidrat B
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)
3. Larutan C -

Larutan C Karbohidrat C
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)

4. Larutan D -
Larutan D Karbohidrat D
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)

5. Larutan E -
Larutan E Karbohidrat E
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)
Larutan F Karbohidrat F
6. Larutan F +
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)

7. Larutan G -
Larutan G Karbohidrat G
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)

Larutan H Karbohidrat H
8. Larutan H -
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)
9. Larutan I -
Larutan I Karbohidrat I
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)

10. Larutan J -
Larutan J Karbohidrat J
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)

Tabel G.1.6 Dokumentasi Uji Seliwanoff


No. Larutan Reaksi Keterangan Gambar pengamatan

1. Karbohidrat A - Tidak berwarna


Gambar 2. Karbohidrat A
setelah ditambah selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 3. Karbohidrat A
setelah direbus 15 menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

2. Karbohidrat B - Tidak berwarna

Gambar 4. Karbohidrat B
setelah ditambah selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
Gambar 5. Karbohidrat B
setelah direbus 7 menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 6. Karbohidrat B
setelah direbus 15 menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

3. Karbohidrat C - Tidak berwarna

Gambar 7. Karbohidrat C
setelah ditambah selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
Gambar 8. Karbohidrat C
setelah direbus 15 menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

4. Karbohidrat D + Berwarna merah, fruktosa

Gambar 9. Karbohidrat D
setelah ditambah selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 10. Karbohidrat D


setelah direbus 2 menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
Gambar 11. Karbohidrat D
setelah direbus selama 7
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 12. Karbohidrat D


setelah direbus selama 15
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

5. Karbohidrat E + Berwarna merah, sukrosa

Gambar 13. Karbohidrat E


setelah diberi selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
Gambar 14. Karbohidrat E
setelah direbus selama 2
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 15. Karbohidrat E


setelah direbus selama 7
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 16. Karbohidrat E


setelah direbus selama 15
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
6. Karbohidrat F - Tidak berwarna

Gambar 17. Karbohidrat F


setelah ditambah selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 18. Karbohidrat F


setelah direbus selama 15
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

7. Karbohidrat G - Tidak berwarna

Gambar 19. Karbohidrat G


setelah ditambah selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
Gambar 20. Karbohidrat G
setelah direbus selama 7
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 21. Karbohidrat G


setelah direbus selama 15
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

8. Karbohidrat H - Tidak berwarna

Gambar 22. Karbohidrat H


setelah ditambah selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
Gambar 23. Karbohidrat H
setelah direbus selama 7
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 24. Karbohidrat H


setelah direbus selama 15
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

9. Karbohidrat I - Tidak berwarna

Gambar 25. Karbohidrat I


setelah ditambah selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)
Gambar 26. Karbohidrat I
setelah direbus selama 15
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

10. Karbohidrat J - Tidak berwarna

Gambar 27. Karbohidrat J


setelah ditambah selliwanoff
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Gambar 28. Karbohidrat J


setelah direbus selama 15
menit
(Dok. Kelompok 4A, 2019)

Tabel G.1.7 Dokumentasi Uji Asam Mukat

No. Bahan Larutan Uji Hasil Pengamatan Reaksi

1. Glukosa -

Glukosa Glukosa
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)

2. Galaktosa +

Galaktosa Galaktosa
(Dokumentasi A4, 2019) (Dokumentasi A4, 2019)
G.1 Tabel Hasil Pengamatan

Larutan Molish Benedict Barfoed Bial Seliwanoff Iodium

A + - - - - +

B + + + - - -

C + + + - - -

D + + + - + -

E + + - + -

F + + + + - -

G + + - - - -

H + + - - - -

I + - - - - +

j + + - - - +
H. Pembahasan

H.1 Uji Molish

Berdasarkan percobaan uji molish yang dilakukan bahwa semua karbohidrat


A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J menghasilkan hasil positif ditandai dengan
munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.
H.2 Uji Benedict

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap uji Benedict yang dilakukan bahwa


hasil karbohidrat A adalah negatif karena tidak didapatkan endapan warna hijau,
kuning, dan merah. Kemudian hasil karbohidrat B adalah positif karena
menghasilkan endapan warna hijau. Hasil karbohidrat C adalah positif karena
menghasilkan endapan warna hijau. Hasil karbohidrat D adalah positif karena
menghasilkan endapan warna merah bata. Hasil karbohidrat E adalah negatif
karena tidak diapatkan endapan warna hijau, kuning, dan merah. Hasil
karbohidrat F adalah positif karena menghasilkan endapan warna hijau. Hasil
karbohidrat G adalah positif karena menghasilkan endapan warna hijau. Hasil
karbohidrat H adalah positif karena menghasilkan endapan warna hijau. Hasil
karbohidrat I adalah negatif karena tidak didapatkan endapan warna hijau,
kuning, dan merah. Hasil karbohidrat J adalah negatif karena tidak
menghasilakan warna endapan hijau dan kuning.
Berdasarkan uji tersebut bahwa yang menghasilkan endapan atau positif
merupakan karbohidrat dengan gugusan aldehid atau keton bebas (monosakarida)
mempunyai sifat-sifat reduksi dalam larutan basa sedangkan yang tidak
menghasilkan endapan adala polisakarida.

H.3 Uji Barfoed


Berdasarkan hasil pengamatan uji barfoed yang telah dilakukan terhadap
beberapa larutan karbohidrat, menunjukkan bahwa larutan karbohidrat B,C,D,
dan F memberikan reaksi postif dengan adanya endapan merah bata larutan
karbohidrat tersebut. Hal ini disebabkan bahwa reagen barfoed akan
menunjukkan endapan merah bata bila bereaksi dengan monosakarida karena
bersifat mereduksi lebih cepat dan juga Cu₂O terbentuk lebih cepat oleh
monosakarida dibandingkan dengan disakarida. Golongan disakarida sangat
lambat bila direaksikan dengan reagen barfoed dan menunjukkan tidak adanya
endapan merah bata, seperti pada larutan karbohidrat A,E,G,H,I,dan J.

H.4 Uji Bial


Uji Bial bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan gula pentose dalam
karbohidrat. Bila dipanaskan dengan HCl pekat pekat, makan pentosa akan
terbentuk furfural yang berkondensasi dengan orcinol dan ion ferri menghasilkan
warna biru-hijau.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari sepuluh larutan
karbohidrat yang diuji, hanya ada satu larutan yang bereaksi positif. Pada larutan
F berubah warna menjadi biru-hijau, sedangkan larutan lain berwarna
kecoklatan. Setelah ditambahkan

H.5 Seliwanoff
Karbohidrat yang mengandung gugus keton jika direaksikan dengan
selliwanoff akan menunjukkan perubahan warna menjadi orange kompelks
sebagai reaksi positifnya adanya warna orange merupakan hasil kondensasi dari
resional yang sebelumnya didahului dengan pembentukkan hidroksi metal
fulfural.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap uji selliwanoff ini dapat dilihat
bahwa larutan karbohidrat A,B,C,F,G,H,I, dan J tidak menunjukkan adanya
perubahan warna menjadi orange dan tidak mengandung gugus keton.
Sedangkan karbohidrat D dan E mengalami perubahan warna menjadi orange
dan serta menunjukkan adanya gugus keton dalam larutan tersebut. Gugus keton
karbohidrat D adalah fruktosda dan karbohidrat E adalah sukrosa.

H.6 Uji Iodoium

Berdasarkan hasil pengamatan terhadapa uji yang telah dilakukan, dapat


dilihat bahwa larutan karbohidrat J memberikan warna merah dengan Iodium
yang menunjukkan bahwa larutan J merupakan polisakarida yaitu glikogen,
kemudian larutan karbohidrat I memberikan warna biru dengan Iodium yang
menunjukkan bahwa larutan E merupakan polisakarida yatu amilum, sedangkan
larutan selain J dan I berwarna sama dengan pembandingnya yaitu larutan
Iodiumnya.

H.7 Uji Asam Mukat


Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop, terdapat endapan kristal
berbentuk balok pada larutan galaktosa. Sedangkan pada larutan glukosa, tidak
terdapat endapan kristal sehingga berwarna lebih terang.

I. Simpulan
I.1 Uji Molish

Uji molish bertujuan untuk mengidentifikasi adanya ikatan glikosidik. Indikasi


yang didapatkan berupa terbentuknya cincin ungu kompleks pada saat setelah
ditetesekan atau direaksikan dengan H2SO4. Dari semua karbohidrat yang diujikan
telah terbukti menghasilkan cincin ungu kompleks, jadi semua karbohidrat tersebut
semuanya memiliki ikatan glikosik.

I.2 Uji Benedict

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan uji Benedict terhadap


karbohidrat A, E, I dan J tidak terjadi endapan, hal tersebut disebabkan karena
larutan karbohidrat tersebut bukan gula pereduksi sedangkan karbohidrat B, C, D,
F, G dan H terdapat endapan. Hal ini disebabkan larutan tersebut merupakan gula
pereduksi.

I.3 Uji Barfoed


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, larutan karbohdirat
B,C,D,dan F menunjukkan adanya endapan merah bata dan termasuk golongan
karbohdirat monosakarida. Larutan A,F,G,H,I, dan J tidak menunjukkan adanya
endapan merah bata dan termasuk golongan karbohdirat disakarida.

I.4 Uji Bial


Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan terhadap uji yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa larutan karbohidrat yang menujukan reaksi
posifit hanya pada larutan F dengan indicator warna kebiru-biruan.
I.5 Uji Seliwanoff
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa larutan D dan E mengalami perubahan
warna, larutan D mengandung gugus keton fruktosa dan larutan E mengandung
gugus keton sukrosa.

I.6 Uji Iodium

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan terhadap uji yang telah


dilakukan, dapat disimpulkan bahwa larutan karbohidrat yang merupakan
polisakarida adalah larutan karbohidrat J mewakili glikogen, dan I mewakili
amilum.
I.7 Uji Asam Mukat
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan terhadap uji yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa larutan karbohidrat yang menunjukan adanya
kristal adalah Galaktosa sedangkan pada Glukosa tidak ada kristal.
Daftar Pustaka

Campbell, N. A. (2010). Biologi, Edisi 8, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.


Nelson, D. L. (2005). Lehninger Principles of Biochemistry. New York: W.H.
Freeman.
Poedjiadi Anna. (1994). Dasar-dasar biokimia. Jakarta: UI Press.

Rao, R. A. (1994). Textbook of Biochemistry: Seventh Edition. New Delhi: LK & S


Publisher.
Panji. (2014). Uji selliwanoff [Online] . diakses dari:
http://www.edubio.info/2014/uji-selliwanoff.html. [26 Oktober 2019]

Anda mungkin juga menyukai