Anda di halaman 1dari 17

lAPORAN PRATIKUM FISIOLOGI DARAH

FISIOLOGI DARAH

OLEH :

NAMA : YANI
NIM : L1A121174
KELAS :D
KELOMPOK :4
ASISTEN :WISNA

LABORATORIUM ILMU DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I .PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan

yang disebut Plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan

pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan

substansi interseluler yang berbentuk plasma. Fungsi utama dari darah adalah

mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga

menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,

dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan

mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Darah manusia berwarna merah,

antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan

oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein

pernapasan (respiratory protein), yang terdapat dalam eritrosit dan mengandung

besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul

oksigen.

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam

peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa

saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah

serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa

metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru

atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang

berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang

atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam

plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas.

Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat

pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang

berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan kelompok

udang-udangan dan moluska. Ditengarai cumi-cumi mungkin menggunakan

vanabin (protein yang mengandung vanadium) untuk pigmen pernapasan

(berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).

Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah dan kehabisan darah.
Trombosit menyebabkan darah membeku, menutup luka kecil, tetapi luka besar
perlu dirawat dengan segera untuk mencegah terjadinya kekurangan darah.
Kerusakan pada organ dalam bisa menyebabkan luka dalam yang parah
atau hemorrhage.
Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan fungsi
dalam pembekuan darah seseorang. Akibatnya, luka kecil dapat membahayakan
nyawa.
Leukemia merupakan kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel darah putih.
Penyakit ini terjadi akibat kesalahan pada pembelahan sel darah putih yang
mengakibatkan jumlah sel darah putih meningkat dan kemudian memakan sel
darah merah yang normal.
Pendarahan hebat, baik karena kecelakaan atau bukan (seperti pada operasi), dan
juga penyakit darah seperti anemia dan thalassemia, yang memerlukan transfusi
darah. Beberapa negara mempunyai bank darah untuk memenuhi permintaan
untuk transfusi darah. Penerima darah perlu mempunyai jenis darah yang sama
dengan penyumbang.
Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu
contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah adalah AIDS. Darah yang
mengandung virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada
makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau
cairan tubuh makhluk hidup tersebut. Oleh karena penularan penyakit dapat
terjadi melalui darah, objek yang mengandung darah dianggap
sebagai biohazard atau ancaman biologis.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peru lakukan praktikum fisiologi darah

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu mahasiawa dapat mengidentifikasi

gambaran eritrosit dan leukosit pada preparat darah apus tepi serta memahami

fungsi nya masing-masing.

I I TINJAUA PUSTAKA

2,1 pengertian darah

Digesti merupaka urutan suatu proses phisik-khemik yaitu pemecahan

(penggilingan) makanan yang masuk saliran pencernaan menjadi bagian–bagian

atau partikel-partikel yang lebih kecil. Absornsi dalah masuknya partikel-partikel

terebut melalui dinding saluran pencernaan yang kemudian masuk ke aliran darah

atau limfe(Rejeki Dewi dan Astiti.2018).

Proses pencernaan pada makanan terjadi secara fisik dan kimiawi,sehingga

pencernaan makanan di bedakan atas perncernaan mekanik dan pencernaan

kimiawi. Pencernaan mekanik adalah proses penghancuran dan penggilingan

makanan secara fisik menjadi potongan-potonga kecil. Proses penyerapan

partikel-partikel makanan oleh tubuh dengan bantuan enzim pencernaan di sebut

pencernaan kimiawi(Runtulalu.2018)

2.2 Sistem Respirasi


Sistem respirasi adalah suatu pertukaran gas oksigen (O2) dari udarah oleh

organisme hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan

menghasilkan karbondioksida (CO2) yang harus di keluarkan karena tidak di

butuhkan oleh tubuh. Setiap mahluk hidup melakukan pernafasan untuk

memperoleh oksigen(O2) yang di gunakan untuk melakukan untuk proses

pembakaran zat makanan. Setiap mahluk hidup memiliki sistem respirasi yang

berbeda beda misalnya pada unggas. Alat pernapasan yang di miliki oleh unggas

anatara lain nores (lubang hidung), larhynx, trachea, syrinx, bronkus dan

bronkiolus serta air sac(kantong udara) (Anasta.2015).

Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan

sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi

antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru- insang,

kulit, trakea, dan paru-paru buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum

punya alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam

tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera,dan coelenterata. Pada ketiga

hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga

tubuh(Arrayyan.2015).

2.3 Sistem Reproduksi

2.3.1 Reproduksi Ayam Jantan

Organ reproduksi pada ayam terbagi atas dua jenis yaitu reproduksi ayam jantan

dan reproduksi ayam betina. Organ reproduksi jantan terdiri dari sepasang testis,

epididymis, ductus deferens, dan organ kopusi pada kloaka. Sedangkan organ
organ reproduksi betina adalah ovarium dan oviduk. Ovarium berfungsi sebagai

tempat penyimpanan sel telur serta melindungi sel telur agar tetap normal.

Sementara oviduk terdiri atas 5 bagian (Funnel yaitu oviduct, magnum, ithmus,

uterus, vagina, dan cloaca) masing-masing memiliki fungsi masing-masing

(Horhoruw.2012).

2.3.2 Reproduksi Ayam Betina

Reproduksi adalah suatu proses perkembangbiakan suatu makhluk hidup untuk

menghasilkan individu baru. Proses resproduksi di mulai dengan bertemunya sel

kelamin jantan (sel spermatozoa) dan sel kelamin betina(sel ovum) sampai terjadi

kebuntingan dan akhirnya melahirkan anak, yang bertujuan untuk

mempertahankan jumlah populasi mahkluk hidup. Sistem reproduksi unggas

betina tidak berkembang dengan sempurna, seperti pada hewan mamalia betina

yang dapat berkembang dengan sempurna. Organ reproduksi pada unggas betina

yang berkembang dengan baik hanya sebelah kiri, sedangkan organ sebelah kanan

mengalami rudimeter (pengecilan). Perkembangan emrio setelah pembuahan

terjadi di luar tubuh. Sistem organ reproduksi pada unggas tidak ada siklus birahi

dan hanya ada fase folikuler. Pematangan sel telur dan ovulasi terjadi secara

berurutan dalam satu periode 4 bertelur. Organ reproduksi unggas betina terdiri

dari ovarium dan saluran telur(Firdaus.2020).

.
III METODEOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum fisiologi darah dilaksanakan pasa hari selasa, 19 April 2022, pukul

10.00 WITA sampai selesai,bertempat di laboratorium Ilmu Dan Teknologi

Reproduksi Ternak.

3.2 Alat dan Bahan

NO ALAT KEGUNAAN

1. Mikroskop Untuk mengamati preparat apus

2. Kamera Untuk dokumentasi

NO BAHAN KEGUNAAN

1. Preparat darah apus tepi Untuk media pengamatan

2. Minyak emersi Untuk memperjelas suatu objek


IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 sel darah merah

Keterangan:

1.Oesophagus

2.Tombolok

3.Hati

4.Kantung empedu

5.Pancreas

6.Caecum

7.Kloaka

8.Usus besar

9.Usus kecil

10.Ampela

11.Proventrikulus

12.Kerongkongan

13.Paruh

Berdasarkan hasil praktikum pengamatan terhadap sistem pencernaan unggas.

Sistem pencernaan adalah serangkaian jaringan organ ungsi untuk menyang

memiliki fcerna makanan. Sistem pencernaan pada ayam terdiri dari oesophagus
yang berfungsi untuk mempermudah sistem pencernaan makhluk hidup.

Tombolok berfungsi untuk menerima dan menyimpan makanan sementara

sebelum masuk ke proventrikulus, terutama pada saat memakan makanan dalam

jumlah yang banyak. Hati berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, lemak,

protein, dan zat besi. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan,

mengentalkan, dan melepas getah empedu ke saluran pencernaan. Pancreas

berfungsi untuk mensekresikan getah pancreas yang berfungsi dalam pencernaan

pati, lemak, dan protein oleh enzim yang dimilikinya. Caecum berfungsi

membantu pencernaan bahan makanan yang mengandung serat dengan bantuan

mikroorganisme. Kloaka berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa

pencernaanpada ternak unggas. Usus besar berfungsi untuk tempat penyerapan air

dengan tujuan meningkatkan kadar air di dalam sel tubuh dan menjaga

keseimbangan air. Usus kecil berfungsi untuk menggerakkan makanan dan

memperluas permukaan untuk menyerap sari-sari makanan oleh vili-vili pada

dinding usus. Ampela berfungsi untuk menggiling makanan yang masuk ke dalam

tubuh sehingga lebih mudah dicerna. Proventrikulu berfungsi untuk mencerna

makanan secara enzimatis. Paruh berfungsi untuk mengambil makanan dan

minuman.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Rejeki Dewi dan Astiti (2018) yang menyatakan

Digesti merupaka urutan suatu proses phisik-khemik yaitu pemecahan

(penggilingan) makanan yang masuk saliran pencernaan menjadi bagian–bagian

atau partikel-partikel yang lebih kecil. Absornsi dalah masuknya partikel-partikel

terebut melalui dinding saluran pencernaan yang kemudian masuk ke aliran darah

atau limfe
4.2 sel darah putih

4.2.1 limfosit

Keterangan:

1.Clavicular air sac


2.Air sac connection with humerus bone
3.Humerus bone
4.Cervical air sac
5.Anterior thoracic sac
6.Posterior thoracic sac
7.Abdominal air sac
8.Heart
9.Lung
10.Bronchus
11.Syrinx
12.Trachea
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada sistem respirasi ayam . Sistem

respirasi adalah suatu pertukaran gas oksigen (O2) dari udarah oleh organisme

hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan

karbondioksida (CO2) yang harus di keluarkan karena tidak di butuhkan oleh

tubuh. Sistem respirasi terdiri dari Clavicular air sac yang berfungsi membantu

pernafasan juga membungkus alat-alat dalam dengan ruang udara dan mencegah

kehilangan panas. Nares atau lubang hidung berfungsi mengambil udara. Syrinx

berfungsi sebagai penghasil suara. .Bronchus berfungsi sebagai jalur udara juga

untuk menyalurkan udara di dalam paru-paru. .Lung berfungsi untuk menampung

udara kaya oksigen,dan mengalirkannya ke pembulu darah,untuk di sebarkan ke

seluruh tubuh. Heart berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan

menampungnya kembali setelah organ paru-paru membersihkan darah tersebut.

Abdominal air sac berfungsi untuk pencernaan dan penyerapan makanan.

Posterior thoracic sac berfungsi sebagai penghasil hormon antidiuretik. Anterior

thoracic sac berfungsiuntuk mengatur pertumbuhan, pematangan organ dan fungsi

sistem reproduksi, fungsi tiroid, serta pigmentasi kulit. Cervical air sac berfungsi

untuk menopang dan memberi stabilitasipada kepala yang memungkinkan kepala

bergerak di semua bidang kerak, melindungi struktur yang melewati

spina,terutama medulla spinalis,dan akar saraf. Humerus bone berfungsi menjadi

tempat melekatnya 13 otot dan ligamen yang menggerakkan tangan dan sikut.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Anasta (2015) yang menyatakan Sistem respirasi

adalah suatu pertukaran gas oksigen (O2) dari udarah oleh organisme hidup yang

digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan


karbondioksida (CO2) yang harus di keluarkan karena tidak di butuhkan oleh

tubuh. Setiap mahluk hidup melakukan pernafasan untuk memperoleh

oksigen(O2) yang di gunakan untuk melakukan untuk proses pembakaran zat

makanan. Setiap mahluk hidup memiliki sistem respirasi yang berbeda beda

misalnya pada unggas. Alat pernapasan yang di miliki oleh unggas anatara lain

nores (lubang hidung), larhynx, trachea, syrinx, bronkus dan bronkiolus serta air

sac(kantong udara)

4.3 Sistem Reproduksi Ayam Jantan Dan Ayam Betina

4.3.1 Sistem Reproduksi Ayam Jantan

Keterangan:
1.Testicles
2.Kidneys
3.Ductus deferens
4.Urodeum
5.Proctodeum
6.Ureter
7.Large intestine
8.Cloaca
Berdasarkan hasil pengamata yang dilakukan pada sistem reproduksi ayam jantan.

Alat reproduksi ayam jantan di bagi menjadi tiga bagian utama yaitu, sepasang

testis,sepasang saluran deferens, dan kloaka. Sistem reproduksi ayam jantan

terdiri dari Cloaca sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan. .Large intestine

berfungsi menyerap cairan dan vitamin, memproduksi antibodi dan mencegah

infeksi, serta membentuk tinja .Ureter berfungsi untuk menyaring darah dan

membuat urin sebagai produk limbah. Ductus deferens berfungsi untuk

menyimpan dan menyangkut sperma yang di produksi oleh testis. Kidneys

berfungsi untuk menyaring zat-zat buangan dalam tubuh,baik berasal dari

makanan ,obat-obatan,maupun zat beracun. Testicles berfungsi untuk

memproduksi sperma dan hormon testosteron.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Horhoruw(2012) yang menyatakan Organ

reproduksi jantan terdiri dari sepasang testis, epididymis, ductus deferens, dan

organ kopusi pada kloaka.

4.3.2 Sistem Reproduksi Ayam Betina


Keterangan:

1.Ovary

2.Infundibulum

3.Magnum

4. Region

5.Uterus region

6.Isthmus region

7.Large intestine

8.Vestigital right oviduct

9.Vagina region

10.Cloaca

Berdasarkan hasil pengamata yang dilakukan pada sistem reproduksi ayam betina.

Organ reproduksi ayam betina ini pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu

ovary,dan oviduct. Sistem reproduksi ayam betina terdiri dari Ovary yang

berfungsi sebagai tempat pembentukan ovum atau sel telur dan menghasilkan

estrogen dan progesteron. Infundibulum untuk menangkap sel telur yang

diovulasikan dengan bantuan gerakan dari cilia berupa gerakan ovotaxis sehingga

sel telur dapat masuk kedalam tuba Fallopii melalui muara. Magnum berfungsi

sebagai tempat sintesis dan sekresi albumen. Region berfungsi menunjukan

dimana kita dan perangkat kita berada. Uterus regionberfungsi untuk memberi

makan dan menampung sel telur yang telah dibuahi sampai menjadi janin atau

sampai siap untuk dilahirkan. Isthmus region berfungsi memproduksi sel telur
untuk pembuahan. juga sebagai tempat berkembangnya janin. Vestigital right

oviduct berfungsi sebagai jalur ovum (sel telur) agar bisa melakukan perjalanan

dari area ovarium ke rahim juga sebagai tempat pembuahan sel telur dan juga

sperma. Vagina region berfungsi sebagai saluran persalinan, tempat masuknya

sperma ke rahim hingga saluran keluarnya darah. Cloaca berfungsi sebagai lubang

pengeluaran sisa pencernaan

Hal ini sesuai dengan pernyataan Firdaus (2020) yang menyatakan Sistem

reproduksi unggas betina tidak berkembang dengan sempurna, seperti pada hewan

mamalia betina yang dapat berkembang dengan sempurna. Organ reproduksi pada

unggas betina yang berkembang dengan baik hanya sebelah kiri, sedangkan organ

sebelah kanan mengalami rudimeter (pengecilan). Perkembangan emrio setelah

pembuahan terjadi di luar tubuh. Sistem organ reproduksi pada unggas tidak ada

siklus birahi dan hanya ada fase folikuler. Pematangan sel telur dan ovulasi terjadi

secara berurutan dalam satu periode 4 bertelur. Organ reproduksi unggas betina

terdiri dari ovarium dan saluran telur


V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukannya praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Unggas dapat di

simpulkan bahawa setiap letak,bentuk,tekstur dari otot pada unggas memiliki

ukuran ciri-ciri serta tekstur yang berbeda.

5.2 Saran

Untuk praktikum ini saya tidak mempunyai saran apapun menurut saya semuanya

sudah baik serta asisten yang baik dan banyak memberikan saya toleransi itu

sudah lebih dari cukup


DAFTAR PUSTAKA

Arryyan,A.E.2015. Studi Morfologi Anatomi Struktur Strinx Ayam Ketawa Usia1

Bulan Sampai 4 Bulan. Universitas Hasanuddin.Fakultas Kedokteran.

Firdaus,I.2020. Ilmu Fisiologi dan Teknologi Reproduksi “Organ Reproduksi

Betina Pada Unggas.” Universitas Udayana : Denpasar.

Horhoruw, W. M.2012. Ukuran Saluran Reproduksi Ayam Petelur Fase Pullet

Yang Diberi Pakan Dengan Campuran Rumput Laut (Gracilaria adults).

Jurnal Agriminal. Vol. 2(20):75

Rejeki Dewi,I.,dan Astiti, N. M. A. G. R. 2018. PETUNJUK PRAKTIKUM

FISIOLOGI TERNAK

Anda mungkin juga menyukai