NAMA : KASPIYANI
NIM : I011 18 1048
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : HASRIANI
A. Latar Belakang
Sapi perah adalah ternak dan bibit sapi yang dipelihara dengan tujuan
untuk menghasilkan susu. Saat ini sebagian peternakan sapi perah telah dikelola
dalam bentuk usaha peternakan sapi perah komersial dan sebagian lagi masih
berupa peternakan rakyat yang dikelola dalam skala kecil, populasi tidak
peningkatan jumlah populasi sapi perah dan produktivitas sapi perah dalam
diantaranya kualitas genetik ternak, tata laksana pemberian pakan, umur beranak
kesehatan. Sapi perah yang banyak dipelihara di Indonesia adalah sapi perah
Pengolahan susu pada skala industri rumah tangga dapat memberikan nilai
tambah yang besar bagi peternak sapi dan kambing perah, dan susu dalam bentuk
olahan merupakan alternatif untuk mengkonsumsi susu dalam bentuk lain, karena
sebagian masyarakat kurang suka mengkonsumsi susu dalam bentuk segar. Hal
dan tipe sapi perah, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia
peternakan sapi perah, metode pemerahan, produksi dan kualitas susu dan
sapi perah, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia peternakan sapi
perah, metode pemerahan, produksi dan kualitas susu dan pengolahan air susu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bangsa sapi perah dibagi menjadi dua yaitu Bos taurus dan Bos indicus.
Bos taurus adalah bangsa sapi yang hidup didaerah subtropis atau daerah yang
mempuyai empat musim (musim salju, panas, semi, dan gugur). Ciri utamanya
kedalam bangsa Bos taurus adalah sapi Shorthorn (Inggris), Guernsey (Inggris),
Sementara bangsa sapi Bos indicus adalah bangsa sapi yang hidup di daerah tropis
Beberapa contoh sapi perah yang termasuk ke dalam Bos indicus adalah sapi Zebu
(India), Red Sindhi (India), Grati (persilangan antara FH dan sapi jawa atau
Madura), serta Sahiwal Cross (persilangan Sahiwal dengan FH) (Ako, 2015).
khas sapi Red Sindhi ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari
(Badriyah, 2014).
yaitu merah tua, tubuhnya lebih kecil dari sapi Sahiwal, potongan
tubuh kuat, kokoh dan kaki pendek, berat badan sapi dewasa :
jantan 450-500 kg, betina 300-350 kg, ukuran ambing besar dan
2009).
2. Sapi Sahiwal
Sapi Sahiwal merupakan tipe perah dari daerah tropis yang
2013).
3. Sapi Damascus
Sapi Damascus merupakan satu bangsa perah terbaik di
Sapi ini telah terkenal dengan nama sapi Grati. Karena sapi
tersebut terjadi dari persilangan antara bangsa-bangsa sapi asli
ini menyerupai sapi FH, badannya lebih kecil dari FH. Produksi
susunya pun lebih rendah dari sapi FH. Produksi susu sapi PFH
Bangsa sapi Fries Holland (FH) berasal dari Belanda, ciri-ciri dari sapi
Fries Holland adalah berwarna belang hitam putih, mempunyai tanda segitiga
pada dahi, kaki bagian bawah dan ekor berwarna putih dan tanduk kecil pendek
menjurus ke depan, tenang jinak, tidak tahan panas, tetapi mudah beradaptasi
dengan lingkungannya, produksi susu 4500-5500 liter per satu masa laktasi (305
2. Sapi Jersey
Bangsa Sapi ini terbentuk di Pulau Jersey, Inggris selatan. Ciri-ciri umum
sapi jersey yaitu warna bervariasi mulai kelabu-keputihan, cokelat muda, cokelat
kekuningan, cokelat kemerahan sampai merah gelap, dan pada bagian tertentu ada
warna putih, mulut berwarna hitam, jantan berwarna gelap dibanding dengan
betina, ukuran tanduk sedang, lebih panjang dari pada FH menjurus ke atas,
produksi susu sekitar 2500 per masa laktasi, kadar lemak susu tinggi sekitar
4,85%, berat badan jantan 625 kg, betina 425 kg, agak tahan panas, tetapi tidak
2010).
faktor sumber daya manusia dan sumber daya alam. Di samping itu
usaha ternak sapi perah. Disamping nilai gizi yang tinggi, prod uk
olahan susu ini disukai oleh masyarakat kabupaten Enrekang
Kandang merupakan salah satu unsur tata laksana yang harus mendapatkan
perhatian yang cukup. Kandang yang baik akan memberikan dampak positif baik
bagi ternak itu sendiri maupun bagi peternak. Perkembangan ternak akan optimal
karena mempunyai tempat tinggal yang nyaman dan bersih. Pada akhirnya ternak
bisa terhindar dari penyakit karena sanitasi kandang yang baik (Suretno dan Basri,
2008).
memberikan rasa aman dan nyaman bagi ternak. Kandang berfungsi untuk
melindungi sapi terhadap gangguan luar yang merugikan. Lokasi kandang harus
dekat dengan sumber air, tidak membahayakan ternak dan tidak berdekatan
type/stanchion barn dimana kandang diberi penyekat diantara sapi sehingga ternak
tidak bisa bergerak dengan bebas, (2) Loose housing dimana ternak dilepas di
kandang yang luas dan dapat bergerak bebas kemana-mana, (3) sistem kandang
freestall pada prinsip nya sama dengan kandang loose housing. Pada kandang
freestall diberikan tempat untuk istirahat sapi yang disekat – sekat untuk tiap satu
ekor sapi (Muljana, 1985). Ukuran kandang seharusnya memberikan luas daerah
sekitar 3 m2 untuk satu sapi. Kandang freestall baik loose housing untuk sapi
yang berproduksi tinggi karena sapi dapat selalu bergerak bebas yang menjaga
Syarat kandang yang baik seperti adalah adanya ventilasi, type dinding
sesuai fungsinya dan atap, lantai, adanya tempat makan dan minum,
parit/drainase, letak bangunan. Kandang sapi perah harus selalu bersih, sebaiknya
dicuci minimal 2 kali sehari, tiap ada kotoran yang abru keluarsebaiknya segera
dibersihkan dan diangkat agar tidak ditiduri. Bila ada laba-laba hendaknya juga
dibersihkan. Kandang yang kotor akan menjadi sarang bakteri dan ini akan
mencemari susu. Bak makanan dan minuman selalu bersih, seluruh lantai kandang
D. Metode Pemerahan
untuk mendapatkan hasil susu yang bersih dan sehat. Kuantitas dan kualitas hasil
2015).
Cara ini dilakukan dengan memegang pangkal putting susu antara ibu jari
dengan jari tengah, kedua jari ditekan dan sedikit ditarik kebawah sampai air susu
terpancar keluar, teknik ini dilakukan pada sapi yang puting susunya pendek.
Teknik ini dilakukan dengan memegang putting antara ibu jari dengan
keempat jari lainnya, keempat jari tangan tersebut ditekan dan diawali pada jari
yang paling atas, kemudian diikuti oleh jari lain yang ada dibawahnya sampai air
susu terpancar keluar, tangan kiri dan kanan memerah susu secara bergantian,
Produksi dan kualitas susu dipengaruhi pleh jenis pakan yang diberikan pada
sapi perah, serta dapat berpengaruh terhadap kesehatan sapi perah. Pakan untuk
sapi perah yang laktasi terdiri atas sejumlah hijauan dan konsentrat. Peranan
hijauan pakan menjadi lebih penting karena berpengaruh terhadap kadar lemak
susu yang dihasilkan. Pemberian hijauan yang lebih banyak menyebabkan kadar
lemak susu tinggi karena kadar lemak dalam susu tergantung dari kandungan serat
Kualitas susu dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kandang yang tidak
bersih. Keadaan kandang yang kotor, masih adanya feses, urin dan kotoran lain
dalam kandang dapat mencemari susu yang dihasilkan. Angka reduktase peternak
dan TPS lebih rendah (P < 0,05) dari susu KUD. Sedangkan tidak ada perbedaan
nyata antara angka reduktase antara peternak dan TPS (P > 0,05). Hal ini
dingin sehingga bakteri mengalami dorman, berbeda dengan susu yang berasal
dari peternak dan TPS yang tidak ada perlakuan pendinginan pada susu sehingga
didapatkan nilai reduktase yang lebih rendah yang diprediksikan jumlah bakteri
a. Susu pasteurisasi
pemanasan untuk mempertahankan mutu dan keamanan susu. Usaha ini adalah
proses pembasmian bakteri patogen yang mungkin masih terdapat dalam air susu.
Susu pasteurisasi merupakan bentuk lain dari susu segar dan sebagai usaha untuk
b. Yoghurt
bermanfaat bagi orang yang tidak tahan terhadap gula susu (laktosa) yang dikenal
sebagai sumber energi dan karbon selama pertumbuhan biakan yoghurt dan proses
susu mempunyai sifat sangat peka terhadap perubahan keasaman sehingga dengan
yoghurt.
Beberapa produk yang dapat dibuat dari bahan baku susu Susu tersusun
atas krim dan susu skim. Krim merupakan bagian susu yang banyak mengandung
lemak yang timbul ke bagian atas dari susu pada waktu didiamkan atau dipisahkan
dengan alat pemisah. Susu skim adalah bagian susu yang banyak mengandung
protein, sering disebut “serum susu” dan mengandung hanya 55% dari seluruh
energi susu. Susu skim mengandung semua zat gizi dari susu kecuali lemak dan
vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Produksi krim dan susu skim
memerlukan alat utama yang disebut cream separator yang bekerja berdasarkan
gaya sentrifugasi. Pemisahan keduanya dapat terjadi karena perbedaan berat jenis.
Krim berberat jenis rendah karena banyak mengandung lemak. Sedangkan susu
skim mempunyai berat jenis lebih tinggi karena banyak mengandung protein,
(Hartayanie, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Ako, A. 2015. Ilmu Ternak Perah Dasar Tropis. IPB Press : Bogor.
Navyanti, F., dan R.Adriyani. 2015. Higiene sanitasi, kualitas fisik dan
bakteriologi susu sapi segar perusahaan susu x di surabaya. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Vol. 8 (1) : 36–47.
Suriasi. K., Wayan S., L. D. Saribu. 2015. Ilmu Produksi Ternak Perah. Bandung.