Latar Belakang
waktu tertentu atau selama masa hidupnya walaupun anak-anaknya sudah disapih
atau tidak disusui lagi. Dengan demikian, susu yang dihasilkan dapat
berasal dari susu sapi segar yang telah diolah sedemikian rupa secara modern
dengan penerapan teknologi yang canggih. Susu sebagai salah satu produk
Saat ini sebagian peternakan sapi perah telah di kelola dalam bentuk usaha
peternakan sapi perah komersial dan sebagian lagi masih berupa peternakan
rakyat yang dikelola dalam skala kecil, populasi tidak terstruktur dan belum
1
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang kami temukan dalam Praktek Lapang Ilmu Ternak
2. Sistem produksi untuk pemasaran hasil olahan susu sapi perah di Kabupaten
mengetahui bentuk aspek hukum, aspek teknis dan produksi, aspek organisasi dan
manajemen, aspek keuangan dan kelayakan usaha pada Usaha Peternakan Sapi
2
TINJAUAN PUSTAKA
Bangsa sapi perah dibagi menjadi dua: Bos Taurus dan Bos indicus. Bos
Taurus adalah bangsa sapi yang hidup didaerah subtropis atau daerah yang
punggungnya. Sementara bangsa sapi Bos Indicus adalah bangsa sapi yang hidup
didaerah tropis atau beriklim panas. Ciri utamanya adalah mempunyai punuk di
daerah-daerah ketinggian lebih dari 800 meter dari permukaan laut. Contohnya
Asal : Belanda
Ciri-ciri umum :
1) Bobot badan Ideal sapi FH betina dewasa seitar 650 kg dan jantan dewasa
3) Bulu sapi FH pada umumnya bewarna hitam dan putih, namun ada juga yang
3
5) Pada dahi terdapat warna putih segitiga.
b. Sapi Jersey
Ciri-ciri umum :
cokelat kemerahan sampai merah gelap, dan pada bagian tertentu ada warna
putih.
c. Sapi Guernsey
Ciri-ciri umum :
2) Warna putih pada umumnya terdapat pada muka, sisi perut, serta pada
keempat kaki
4
5) Berat badan jantan mencapai 700 kg, betina 475 kg.
d. Sapi Ayrshire
Ciri-ciri umum :
4) Bobot badan betina 550 kg, jantan 725 kg dan bobot saat lahir 34 kg
Ciri-ciri umum :
1) Warna bervariasi mulai cokelat muda keabuan, cokelat hitam, dan pada
5
2. Bangsa-Bangsa Sapi Perah Tropis
Asal : India
Ciri-ciri umum :
4) Ambing besar, produksi susu rata-rata 1662 liter per masa laktasi (rata-rata 5-6
liter/ekor/hari)
5) Bobot sapi betina dewasa 350 kg, jantan dewasa 500 kg.
b. Sapi Sahiwal
Asal : India
Ciri-ciri umum :
5) Ambing besar bergantung, produksi susu 2500-3000 liter per masa alaktasi
6
B. Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM)
manusia dan sumberdaya alam. Di samping itu juga, pengembangan usaha sapi
perah dan peningkatan produksi susu memerlukan dorongan baik dari pihak
lain yang diperlukan dan prospek atau masa depan pengembangan usaha ternak
keterkaitan antara daerah yaitu sapi perah yang diusahakan dalam skala
kabupaten Enrekang dimana saat ini populasi sapi perah telah mencapai 900 ekor
di Kabupaten Enrekang. Disamping nilai gizi yang tinggi, produk olahan susu ini
terbiasa mengkonsumsi susu segar. Sejak tahun 2001 pemerintah Sulawesi Selatan
meningkat dimana pada tahun 2004 berjumlah 40 orang dan tahun 2007
berjumlah 168 orang dengan kepemilikan sapi perah 330 ekor dan produksi susu
berfluktuasi sekitar 350 liter perhari, sasaran utama produksi adalah produk susu
Peternakan Sul-Sel, 2007). Variasi produksi yang tinggi dan penurunan ini sangat
7
dipengaruhi oleh pakan yang diberikan petani terutama yang berasal dari
susu yang rendah, demikian pula dengan penggantian komposisi dan peningkatan
sumber daya manusia yang ada, maka itu perlu dilakukan usaha – usaha berikut
(Nurani, 2011) :
produktivitas dan kualitas hasil ternak (susu) kepada para peternak. Daya
ditingkatkan.
ataupun tidak langsung dengan badan usaha yang secara ekonomi relatif lebih
Hal ini tidak hanya berpotensi meningkatkan penghasilan peternak kecil yang
8
ikut dalam kontrak tetapi juga mempunyai efek berlipat ganda bagi
luas. Contract farming dapat juga dimaknai sebagai sistem produksi dan
resiko produksi dan pemasaran diantara pelaku agribisnis dan peternak kecil,
kerjasama antar peternak dan peternak dengan pihak kedua dapat terjalin
pengolahan sederhana susu segar antara lain pasteurisasi dan pengemasan susu
segar, pengolahan menjadi yogurt, keju dan sebagainya. Hal ini disertai
Pendirian pabrik pengolahan susu yang dimiliki koperasi juga perlu didorong.
9
menyebabkan ongkos produksi bertambah mahal, menghapuskan pajak
pemberlakuan tarif bea masuk terhadap susu impor untuk melindungi produksi
dalam negeri.
memperbaiki sarana dan iklim investasi untuk bidang peternakan sapi perah, dan
Kandang merupakan salah satu faktor lingkungan hidup ternak, harus bisa
memberikan jaminan untuk hidup yang sehat dan nyaman sesuai dengan tuntutan
hidup ternak dan bangunan kandang diupayakan harus mampu untuk melindungi
ternak dari gangguan yang berasal dari luar seperti sengatan matahari, cuaca
buruk, hujan dan tiupan angin kencang. Secara umum kontruksi kandang harus
10
kuat, mudah dibersihkan, bersikulasi udara baik. Selain itu, ternak terlindung dari
kontruksi ini yang perlu mendapat perhatian terutama mengenai arah kandang,
ventilasi, atap, dinding dan lantai (Sugeng dan Sudarmono, 2008). Kandang dapat
dibuat secara tunggal atau ganda, tergantung dari jumlah ternak yang dipelihara.
Kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau sejajar,
sementara kandang tipe ganda penempatan ternak sapi dilakukan dua jajaran yang
saling berhadapan atau saling bertolak belakang diantara kedua jajaran tersebut
lain (1) memenuhi persyaratan kesehatan ternak, (2) mempunyai ventilasi yang
baik, (3) efisien dalam pengelolaan (4) melindungi ternak dari pengaruh iklim dan
keamanan seperti pencurian (5) serta tidak berdampak buruk terhadap lingkungan
sekitarnya. Konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama, penataan dan
Tipe Kandang
Tipe kandang sapi perah antara lain sebagai berikut (Ainur, 2007):
11
Kandang tunggal merupakan tipe kandang yang ditempati oleh satu ternak
di lengkapi oleh tempat pakan dan tempat minum. Penempatan ternak pada
kandang tunggal dilakukan dengan metode satu baris atau sejajar, sedangkan pada
berhadapan (head to head) atau tolak belakang (tail to tail), dan dilengkapi oleh
bisa bergerak lebih bebas dibanding dengan kandang tipe individu dan kandang
tipe ganda. Kandang ini dikhususkan untuk ternak agar dapat melakukan exercise.
D. Metode Pemerahan
mengeluarkan susu segar dari alveol yang terdapat di ambing (Firman, 2010).
Tujuan utama dari pemeliharaan sapi perah adalah untuk memproduksi susu.
Semua peralatan dan mesin yang digunakan dalam pemerahan dalam keadaan
bersih dan diusahakan harus terbuat dari stainless steel. Jika pemerahan
12
dilakukan dengan menggunakan tangan maka peralatan dan mesin yang harus
disiapkan antara lain milkcan, ember perah, ember untuk penyimpanan air
hangat, vasseline, tester mastitis, kain penyaring, lap kain bersih dan
yang menempel pada tubuh sapi tidak ikut terbawa susu saat pemerahan
3. Pembersihan kandang
mempengaruhi susu.
Air hangat diperlukan untuk membersihkan ambing dan puting susu sebelum
5. Kebersihan pemerah
Selain itu, sebelum dilakukan pemerahan, tangan dalam keadaan bersih lalu
13
dikeringkan agar susu yang diperah tidak terkontaminasi kotoran yang
rontok dari pemerah sehingga rambut tersebut tidak masuk ke dalam ember
Penenangan pada sapi yang tidak jinak dapat dilakukan dengan pengikatan
agar sapi tidak banyak bergerak. Di samping itu, sebaiknya ekor sapi diikat
pemerahan dilakukan sebanyak dua kali dalam satu hari, yaitu pada pagi hari
antara pukul 06.00-07.00 dan sore hari pada pukul 14.00-15.00. Jadwal dan
frekuensi tersebut dilakukan sesuai waktu dan konsisten setiap hari karena
makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir, dimana susu
kelahiran. Susu didefinisikan sebagai sekresi dari kelenjar susu binatang mamalia.
Susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari komposisi darah
yang merupakan asal susu.Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) susu segar
No. 01-3141-1998 dijelaskan bahwa susu segar adalah susu murni yang tidak
14
mendapatkan perlakuan apapun kecuali proses pendinginan dan tanpa
mutu pangan adalah spesifikasi atau persyaratan teknis yang dilakukan tentang
mutu pangan, misalnya, dari segi bentuk, warna, atau komposisi yang disusun
dan teknologi, serta aspek lain yang terkait. Pengawasan kualitas susu merupakan
suatu faktor penting dalam rangka penyediaan susu sehat bagi konsumen dan hal
ini sangat diperlukan untuk lebih memberi jaminan kepada masyarakat bahwa
susu yang dibeli telah memenuhi standar kualitas tertentu (Dwi, 2011).
susu yang berkualitas baik sehingga dampak negatif yang ditimbulkan sangat
mutu atau kerusakan air susu bisa saja disebabkan karena tercemarnya susu oleh
mikroorganisme atau benda asing lain seperti penambahan komponen lain yang
berlebihan (gula, lemak nabati, pati, dll).sifat fisik susu meliputi warna, bau dan
rasa, berat jenis, titik didih, titik beku dankekentalannya. Warna susu berkisar
antara putih kebiruan hingga kuning keemasan akibat penyebaran butiran koloid
karoten dan riboflavin (Vit. B2). Aroma susu bersifat khas dan mudah hilang
15
apabila terjadikontak dengan udara. Cita rasa asli susu hampir tidak dapat
dideskripsikan tetapi secara umum agak manis dan agak asin. Rasa manis ini
berasal dari laktosa sedangkan rasa asin berasal dariklorida, sitrat dan garam-
cepat. Kualitas susu salah satunya dilihat dari kualitas mikrobiologisnya. Susu
merupakan media pertumbuhan yang tepat untuk organisme perusak yang umum.
dapat merombak senyawa di dalam susu. Misalnya bakteri asam laktat yang
merombak laktosa dalam susu menjadi asam laktat sehingga susu menjadi basi.
(menggunakan panca indera). Adanya perubahan warna, bau, dan konsistensi pada
16
susu seperti kebiruan karena adanya penambahan air atau pengurangan
lemak. Warna kemerahan pada susu terjadi karena susu mengandung darah
dari sapi penderita mastitis. Variasi warna ini terjadi karena faktor
b. Bau. Lemak susu sangat mudah menyerap bau dari sekitarnya, seperti bau
hewan asal susu perah. Susu memiliki bau yang aromatis, hal ini
susu akan lebih nyata jika susu dibiarkan beberapa jam terutama pada suhu
e. Uji Konsistensi. Susu yang sehat memiliki konsistensi baik, hal ini terlihat
susu yang baik akan membasahi dinding tabung dengan tidak akan
kokus yang berasal dari air, sisa makanan atau alat-alat susu.
17
3. Uji Didih
susu.Kestabilan kasein susu berkurang bila susu menjadi asam sehingga akan
menggumpal bila susu dididihkan.Percobaan ini mulai positif pada derajat asam
menyebabkan susu pecah pada uji didih ini. Pembentukan asam dalam susu
diistilahkan dengan kata “masam” dan rasa masam susu disebabkan karena
adanya asam laktat. Pengasaman susu ini disebabkan oleh aktivitas bakteri yang
memecah laktosa membentuk asam laktat. Persentase asam dalam susu dapat
digunakan sebagai indikator umur dan penanganan susu. Asiditas susu dapat
dinyatakan dengan dua cara yaitu cara asam tertitrasi dan pH. Penetapan asiditas
susu segar dengan titrasi alkali sebenarnya tidak menggambarkan jumlah asam
laktat karena susu segar tidak mengandung asam laktat. Didalam susu terdapat
ditetapkan oleh SNI 01-3141-1998 untuk derajat asam adalah 6-7 0SH.
4. Uji Alkohol
dengan susu maka protein akan dikoagulasikan sehingga akan tampak kepecahan
pada susu tersebut.Semakin tinggi derajat asam susu semakin berkurang jumlah
18
banyaknya.Percobaan ini mulai positif pada derajat asam 9-100 SH.Kecuali susu
produksinya.Pada uji kebersihan susu tampak bersih dan putih,tidak ada kotoran
serta benda-benda asing yang terlihat dalam susu. Hal ini menunjukkan dalam
dalam keadaan steril dan pekerja yang higienis.Kotoran yang tersangkut pada
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan berat jenis susu. Berat jenis
suatu bahan adalah perbandingan antara berat bahan tersebut dengan berat
air pada suhu dan volume yang sama. Berdasarkan batasan ini, maka berat
Jenis tidak ada satuannya. Berat jenis susu rata-ratanya adalah 1,032. Berat
jenis susu dipengaruhi oleh padatan total dan padatan tanpa lemak. Kadar
padatan total susu akan diketahui jika diketahui berat jenis dan dan kadar
19
disesuaikan dengan berat jenis susu. Prinsip kerja alat ini mengikuti
ukur agar suhunya merata, dan dicatat berat jenis dan suhu dari susu
kecil disebabkan oleh perubahan kondisi lemak dan adanya gas yang
timbul didalam air susu. Selain itu juga disebabkan oleh karena susu
umurnya sudah lama dan disimpan dalam freezer dalam keadaan terbuka
sehingga uap air masuk ke dalam susu. Air susu mempunyai berat jenis
yang lebih besar daripada air. BJ air susu umumnya 1.027-1.035 dengan
rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028.
Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu
sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan
20
b. Uji Kadar Lemak
Lemak merupakan sumber utama dalam susu. Baik manusia maupun sapi
komposisi susu sapi terdiri atas air dan bahan kering. Lemak termasuk ke
dalam jenis bahan kering susu. Lemak susu merupakan komponen yang
penting seperti halnya protein. Lemak dapat memberikan energi yang lebih
berwarna atau lebih terang serta amil alkohol yang berwarna jernih. Pakan
produksi susu yang dihasilkan. Pemberian pakan pada sapi perah dapat
lemak dalam susu. Kekurangan pakan pada sapi perah dari semestinya,
besar, dan hal ini dipercepat oleh amil alkohol dan pemanasan suhu 65° C.
Lemak cair ini mengapung di atas campuran asam belerang, plasma susu
21
dan amil alkohol. Pemusingan mempercepat atau mempermudah
yang dapat dibaca dalam skala butirometer yaitu jumlah gram lemak per
100 gram air susu. Warna coklat susu didalam butirometer disebabkan
kertas saring. Teteskan 4 tetes larutan Lugol dalam filtrat. Reaksi negatif,
kalau warna cairan tetap kuning, Reaksi dubius, kalau warna cairan
menjadi hijau, Reaksi positif, kalau warna cairan menjadi biru. Dalam
amylumnya.
22
e. Pengujian adanya bahan pengawet formalin
warna pink (warna merah jambu seulas) dari tetesan larutan Kalium
jam tidak ada perubahan warna (warna pink stabil) berarti susu
permanganat.Menurut SNI-01-3141-1998.
susu segar adalah cairan yang diperoleh dengan memerah sapisehat dengan
cara yang benar, sehat dan bersih, tanpa mengurangi, menambah sesuatu
komponennya.
23
Adapun kriteria kulitas susu segar yang baik adalah sebagai berikut (Dwi,
2011) :
b. Salmonella negatif
24
11. Kotoran dan benda asing dan uji pemalsuan negatif.
Susu sebagai cairan yang cukup mengandung banyak zat-zat nutrisi yang
dilakukan metode untuk memperpanjang daya simpan dari susu tersebut sehingga
mentega, yoghurt, susu pasteurisasi, susu skim dan es krim (Malaka, 2010).
kotoran (feses dan urin) ternak. Hasil ikutan ini bisa memiliki nilai ekonomis dan
Hasil utama dari budidaya sapi perah adalah susu yang dihasilkan oleh
induk betina. Selain susu sapi perah juga memberikan hasil lain yaitu daging dan
kulit yang berasal dari sapi yang sudah tidak produktif serta pupuk kandang yang
1. Dangke
Enrekng. Konon, produk ini tercipta karena penduduk Enrekang memang tak
25
Menurut beberapa sumber, dangke telah dikenal sejak awal 1900-an. Bagi
banyak disuka. Selain itu, dengan pembuatan dangke yang cukup sederhana dan
tidak membutuhkan banyak biaya, maka dangke juga dijadikan oleh masyarakat
setempat sebagai mata pencaharian. Selain dari susu kerbau, dangke juga biasa
dibuat dengan susu sapi, saat pasokan susu kerbau berkurang (Anonim, 2012).
larut di dalam air, yang banyak terdapat pada buah yang muda, tangkai daun, dan
batang bila ditoreh. Getah pepaya mengandung enzim proteinase sulfuhydril yang
berfungsi mengatalisis reaksi-reaksi biologi. Selain pepaya, air nenas juga dapat
Dari sifat dan teksturnya, dangke termasuk golongan keju lunak (soft
cheese) dengan kadar air sekitar 45,75% berwarna putih, bersifat elastis. Supaya
dapat tahan lama, dangke yang akan dibawa keluar dari kota Enrekang sebagai
oleh-oleh, biasanya terlebih dahulu direndam dalam larutan garam. Ada juga yang
diawetkan dengan menggunakan garam dapur inilah yang menjadi kultur oleh
2. Kerupuk Susu
(kerupuk halus), kandungan protein minimal yang harus dipenuhi adalah 5%.
Agar kandungan protein pada kerupuk susu terpenuhi, digunakan curd kadar
26
protein 12 – 215 yang diperoleh dengan cara memisahkan protein susu (curd) dari
27
METODE PELAKSANAAN PRAKTEK
Praktek lapang Ilmu Ternak Perah dilaksanakan pada hari minggu 24 April
Alat yang digunakan pada praktek lapang Ilmu Ternak Perah adalah alat
tulis – menulis tranportasi, skop, selang air, milk can, laktodensimeter dan
termometer.
Bahan yang digunakan pada praktek lapang Ilmu Ternak Perah adalah
kertas, data kuisioner, sapi, susu segar, hijauan, air, konsentrat, dedak, ampas tahu
Metode Praktek
Metode yang digunakan pada praktek lapang Ilmu Ternak Perah adalah
sapi, memberikan pakan, memerah susu, membuat dangke dan wawancara dengan
28
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktek lapang yang telah dilakukan, maka dapat kita ketahui
pada usaha peternakan rakyat sapi perah milik kelompok Tani Tallang Baba
yang diketuai oleh Pak Nasruddin yang terletak di Dusun Tallang Baba Selatan,
Selatan dapat ditarik kesimpulan bahwa bangsa-bangsa sapi perah yang ada
meliputi Sapi Peranakan Fries Holland (Holstein Friesian) dan Sapi Simental.
Jumlah sapi yang ada sebanyak 24 ekor diantaranya yaitu, 1 ekor pedet jantan, 5
ekor sapi laktasi, dan 8 ekor sapi dara dan 10 ekor sapi betina dewasa.
Sapi Peranakan Fries Holland (Holstein Friesian) ini adalah hasil persilangan
antara sapi jawa atau Madura dengan sapi FH. Hasil persilangan tersebut kini
popular dengan sebutan sapi Grati karena banyak diternakkan di Jawa Timur
sapi FH, yaitu produksi relatif lebih rendah dari pada FH dan badannya pun lebih
kecil. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyu Muljana (1982: 65) yang
menyatakan bahwa cirri cirri sapi Fries Holland (Holstein Friesian) yaitu
berwarna belang hitam dan putih atau cokelat dan putih, pada kaki bagian bawah
dan ekor berwarna putih, tanduk pendek dan menghadap ke muka, terkadang pada
dahinya terdapat belang warna putih yang berbentuk segitiga, sifatnya jinak dan
mudah dikuasai, tidak tahan panas, lambat dewasanya. berat badan jantan rata-rata
850kg atau lebih, sedang yang betina bisa mencapai 650 kg, produksi susu rata-
29
rata pertahun di Belanda bisa mencapai 4.500-5.500 liter dalam satu masa laktasi
Potensi sumber daya alam dan manusia di Dusun Tallang Baba Selatan,
Selatanyaitu memiliki prospek yang sangat baik, akan tetapi proses untuk
menunjang potensi sumber daya alam dan manusia masih dalam skala yang
dengan prinsip keterkaitan antara daerah yaitu sapi perah yang diusahakan dalam
skala peternakan rakyat dengan pola pengusaha yang masih sebagai sambilan di
kabupaten Enrekang.
Bahan baku pakan utama dari sumber daya alam yang digunakan pada Usaha
peternakan Rakyat Sapi Perah milik kelompok Tani Tallang Baba yang diketuai
oleh Pak Nasruddin yang terletak di Dusun Tallang Baba Selatan, Kelurahan
hijuan segar berupa rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang diperoleh dari
padang rumput di sekitar areal peternakan tersebut yang ditanam sendiri. Hijauan
sapi perah karena mengandung serat kasar yang tinggi dengan poduksi persatuan
Kebutuhan rumput segar pada peternakan sapi perah Kelompok Tani Tallang
Baba sekitar 1.500 kg/hari. Rumput ini dicincang terlebih dahulu menggunakan
30
copper atau mesin pencacah, setelah itu diberikan ke ternak sapi perah. Rumput
gajah memiliki produksi pertahun yang cukup tinggi dan pada waktu masih muda
nilai gizinya cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Yohanis et al (2013),
dengan produksi persatuan luas yang sangat tinggi, pertumbuhannya sangat cepat
dan pada waktu masih muda memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Itulah
sebabnya dianjurkan untuk melakukan pemotongan pada saat tanaman ini masih
Ampas tahu kadang diberikan dan merupakan salah satu pakan tambahan yang
berasal dari sisa hasil pembuatan tahu yang dikombinasikan dengan dedak yang
memiliki kandungan energi metabolis yang tinggi. Hal ini sesuai dengan Soetarno
(2003) yang menyatakan bahwa ampas tahu merupakan hasil buangan dari proses
pembuatan tahu yang kaya akan kandungan protein dan mengandung pro vitamin
A yang dapat merubah vitamin A dalam tubuh makhluk hidup. Dedak ini
merupakan salah satu bahan pakan potensial yang mengandung protein dan energi
metabolis yang tinggi. Ampas tahu yang terbuat kedelai ini memiliki kandungan
protein 41,7%, lemak 3,5%, serat kasar 6,5% dan energi metabolisme
3,0%, serat kasar 11,2% dan energi metabolisme 1.140 Kcal/kg. Dedak memiliki
Sumber daya manusia yang digunakan pada usaha peternakan sapi perah
milik Kelompok Tani Tallang Baba yang terletak di Dusun Baba Selatan,
31
Kelurahan Cendana, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi
Selatan ini adalah tenaga kerja yang berasal dari keluarga sendiri sehingga tidak
dikembangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Supardi (2003) yang menyatakan
bahwa untuk penyediaan bahan penghasil pangan, bahan baku industri, jasa
dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian, peternakan penting bagi
manusia sebagai sumber protein hewani bagi hidupnya. Oleh karena itu,
Berdasarkan praktek lapang yang telah dilakukan, maka dapat kita ketahui
pada usaha peternakan rakyat sapi perah milik Kelompok Tani Tallang Baba yang
tipe kandang tunggal yang merupakan tipe kandang yang ditempati oleh satu
ternak di lengkapi oleh tempat pakan dan tempat minum. Penempatan ternak pada
kandang tunggal dilakukan dengan metode satu baris atau sejajar, sedangkan pada
bagian belakang adalah parit pembuangan kotoran. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Ainur, 2007) yang menyatakan bahwa tipe kandang terdiri dari kandang tipe
tunggal, kandang tipe ganda, dan kandang tipe paddock. Kandang tunggal
merupakan tipe kandang yang ditempati oleh satu ternak di lengkapi oleh tempat
pakan dan tempat minum. Penempatan ternak pada kandang tunggal dilakukan
32
dengan metode satu baris atau sejajar, sedangkan pada bagian belakang adalah
Di dalam tubuh sapi, air susu dibuat oleh kelenjar susu di dalam ambing.
Ambing sapi terbagi dua yaitu ambing kiri dan ambing kanan, selanjutnya
masing-masing ambing terbagi dua yaitu kuartir depan dan kuartir belakang. Tiap-
tiap kuartir mempunyai satu puting susu. Kelenjar susu tersusun dari gelembung-
gelembung merupakan sel-sel yang menghasilkan air susu. Bahan pembentuk air
susu berasal dari darah. Air susu mengalir melalui saluran-saluran halus dari
gelembung susu ke ruang kisterna dan ruang puting susu. Dalam keadaan normal,
lubang puting susu akan tertutup. Lubang puting menjadi terbuka akibat
rangsangan syaraf atau tekanan sehingga air susu dari ruang kisterna dapat
mengalir keluar. Gerakan menyusui dari pedet, usapan atau basuhan air hangat
otot pada kelenjar susu bergerak dan lubang puting membuka sehingga susu
Pengolahan Susu
Hasil utama dari budidaya sapi perah adalah susu yang dihasilkan oleh
induk betina. Selain susu sapi perah juga memberikan hasil lain yaitu daging dan
kulit yang berasal dari sapi yang sudah tidak produktif serta pupuk kandang yang
33
Susu sebagai cairan yang cukup mengandung banyak zat-zat nutrisi yang
dilakukan metode untuk memperpanjang daya simpan dari susu tersebut sehingga
mentega, yoghurt, susu pasteurisasi, susu skim dan es krim (Malaka, 2010).
Dangke
2012).
Dangke dibuat dengan cara merebus campuran susu kerbau atau sapi,
garam, dan sedikit getah buah pepaya. Hasil rebusan tersebut kemudian disaring,
dibuang airnya, dan kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan (Irma,
2012).
Dangke dapat langsung disajikan atau diolah lagi menjadi variasi makanan
lain seperti dangke bakar dan sejenisnya. Dangke dibuat dengan cara
kelompok tani di Enrekang yang sering membuat makanan yang terbuat dari susu
34
segar. Susu segar yang langsung diperah dari sapi lalu dituangkan kedalam loyang
35
PENUTUP
Kesimpulan
ketahui pada usaha peternakan rakyat sapi perah milik kelompok tani Tallang
Baba yang diketuai oleh Pak Nasruddin yang terletak di Dusun Baba Selatan,
Selatan dapat ditarik kesimpulan bahwa bangsa-bangsa sapi perah yang ada yaitu,
Sapi Peranakan Fries Holland (Holstein Friesian, jumlah sapi yang ada sebanyak
24 ekor diantaranya yaitu, 1 ekor pedet jantan, 5 ekor sapi laktasi, dan 8 ekor sapi
dara dan 10 ekor sapi betina dewasa. Jenis kandang yang digunakan yaitu tipe
kandang tunggal.
Saran
ransum. Dan sebaiknya memanfaatkan feses ternak untuk diolah menjadi Biogas.
Saran untuk tim asisten yaitu sebaiknya menyempatkan hadir pada saat
36
DAFTAR PUSTAKA
37
Soetarno, T. 2003. Manajemen Ternak Perah. Fakultas Peternakan Universitas
Gadjah Mada.Yogyakarta.
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
38
DAFTAR LAMPIRAN
A. Total Biaya
1) Biaya Tetap
a. Penyusutan kandang
75.000.000
= x 300
20 x 350
= Rp 3. 214. 285
b. Peyusutan peralatan
350.000× 30
= 5 x 350
x 300
10.500.000
= 1.750
x 300
= Rp. 1.800.000
2) Biaya variabel
a. Pakan
a) Hijauan
= Jumlah hijauan yang dibutuhkan x 300 hari x jumlah Sapi Induk Betina
x harga hijauan
39
= Rp. 52.500.000
b) Ampas Tahu
= Jumlah ampas tahu yang dibutuhkan x 300 hari x jumlah Sapi Induk
= Rp 1.680.000
c) Dedak
= Jumlah dedak yang dibutuhkan x 300 hari x jumlah Sapi Induk Betina x
harga dedak
= Rp 600.000
= Rp. 65.344.285
1) Dangke
V = Rp 135.000.000
40
2) Kerupuk Dangke
V = Rp. 180.000.000
3) Pedet
V= 12 x 4.000.000
V = Rp. 48.000.000
= Rp. 363.000.000
C. Pendapatan
= Rp. 297.655.715
D. BEP
Total Biaya
BEP Produksi Dangke =
Harga Penjualan
Rp . 65.344 .285
=
Rp. 15.000
= 4.356,28
41
2) BEP Produksi Krupuk Susu
Total Biaya
BEP Produksi Krupuk Susu =
Harga Penjualan
Rp . 65.344 .285
=
Rp. 10.000
= 6.534,42
E. BEP Harga
Total Biaya
BEP Harga Dangke =
total produksi
Rp . 65.344 .285
=
30 x 300
= 7.260,47
Total Biaya
BEP Harga Kerupuk Susu =
total produksi
Rp . 65.344 .285
=
60 x 300
= 3.630,23
Rp . 363.000 .000
R/C =
Rp . 65.344 .285
R/C = 5,55
42
G. Benifit Cost Rasio (B/C)
Rp 297.655 .715
B/C =
Rp . 65.344 .285
B/C =4,55
43
2. Perhitungan Menentukan Berat Jenis (BJ) Susu
0,991410
BJ(iii)= BJ (ii) X
0,996400
Keterangan :
FK = 0,2
Skala Lakto = 25,2 0C
Skala Tera Susu = 27,5 0C.
= 1,000 + 0,0261
= 1,0261
= 1,0261 + 0,0009
= 1,027
44
0,991410
BJ(iii)= 1,027 X
0,996400
= 1,027 X 0,994992
= 1,0218568
= 1,022
45
3. Dokumentasi
46