OLEH
Nama : Darussalam
Stambuk : I111 11 014
Kelompok : I (Satu)
Gelombang : II (Dua)
Asisten : Al Yuwardy A.K Yusuf
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
baru 4,19 gr/kapita/ hari sedangkan standar kecukupan konsumsi protein hewani
Konsumsi susu nasional Indonesia sampai saat ini belum dapat dipenuhi
liter/hari, namun produksi susu saatini baru memenuhi 30% (1.350.000 juta
liter/hari) dari kebutuhan manusia danselebihnya 70% di impor dari luar negeri
terutama dari sapi perah merupakansalah satu sumber pangan yang bergizi,
perkembangan tubuh.
dalam usahapeternakan sapi perah, salah satu usaha yang dilakukan adalah
2
Rumusan Masalah
3. Sistem produksi untuk pemasaran hasil olahan susu sapi perah di Kabupaten
mengetahui bentuk aspek hukum, aspek teknis dan produksi, aspek organisasi
dan manajemen, aspek keuangan dan kelayakan usaha pada Usaha Peternakan
3
TINJAUAN PUSTAKA
Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada
dua, yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi
yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok
dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal
Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi
Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat
Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red
Friesien Holstein(Anonima,2010).
a. Tropis : Sapi Sahiwal, Sapi Red Sindhi, Sapi Australian Milking Zebu
Guernsey, Sapi Brown Swiss, Sapi Ayrshire, Sapi Milking Shorthorn, dan
lain-lain.
4
Menurut Kemurniannya/Keasliannya, terbagi atas:
b. Silangan : Sapi Friesian Holland Grati (FH Grati), Sapi Jersey, Sapi
1. SapiSahiwal
Sapi Sahiwal berasal dari India. Sapi ini merupakan tipe perah dari
tropis yang terbaik didaerah asalnya. Kriteria sapi tersebut sebagai tersebut
(Anonima, 2010) :
2. SapiRed Sindhi
5
Sapi ini berasal dari India. Dalam segala hal hampir sama dengan
Sahiwal tetapi dengan ukuran yang lebih kecil dengan kriteria sebagai
berikut(Anonima, 2010) :
Bobot sapi betina dewasa 300-350 kg, jantan dewasa 400-454 kg.
Bobot anak sapi betina baru lahir 18-20 kg, anak sapi jantan baru lahir 21-24
kg.
Produksi rata-rata untuk satu masa laktasi 1.662 atau berkisar 5-6 liter per
hari.
atau disingkat FH. Sapi ini berasal dari negara Belanda Utara. Tanda-tandanya
warna belang hitam putih, pada dahi umumnya terdapat warna putih berbentuk
segitiga, kaki bagian bawah dan bulu ekornya berwarna putih, tanduk pendek
Sifat sapi ini jinak dan tenang, sehingga mudah untuk dikuasai, tidak
tahan terhadap panas, tetapi lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan,
tetapi untuk sapi jantan biasanya menunjukkan sifat nakal dan agak ganas,
karena mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, bangsa sapi ini mudah
6
ditemui diseluruh penjuru dunia (Anonima, 2010).Adapun kriteria sapi FH
Bobot badan Ideal sapi FH betina dewasa seitar 682 kg dan jantan dewasa
Produksi susu sapi FH di Indonesia rata-rata 10 liter/ ekor per hari atau lebih
Kadar lemak susu FH 3,65% dengan rata-rata 7.245 kg per laktasi di Amerika
Serikat.
Bulu sapi FH pada umumnya bewarna hitam dan putih, namun ada juga yang
4. Sapi Jersey
Bangsa Sapi ini terbentuk di Pulau Jersey yang terletak di selat Channel
antara Prancis dan Inggris. Nenek moyang dari sapi Jersey adalah sapi liar Bos
7
Kriteria sapi Jersey sebagai berikut (Anonima, 2010):
Badan sapi Jersey memiliki badan paling kecil diantara bangsa sapi perah
lainnya.
Memiliki sifat nerveous atau gelisah dan bereaksi cepat terhadap rangsangan.
coklat muda terkadang ada yang hampir putih atau kuning dan ada yang agak
merah, tetapi pada bagian-bagian tertentu terkadang ada warna putihnya, yang
bangsa sapi perah yang kecil tetapi bentuk badannya lebih baik dari pada sapi-
5. Sapi Guernsey
Gambar 5.SapiGuernsey
Sapi Guernsey berasal dari sapi liar sub-spesies Bos (Taurus) Typicus
longifrons di pulau Guernsey (Inggris) terletak disebelah barat laut pulau Jersey,
2010).
8
Sapi Guernsey sifatnya lebih tenang dari sapi Jersey walaupun tak
setenang sapi FH. Badannya lebih besar dari pada sapi Jersey. Bentuknya
6. SapiBrown Swiss
Sapi ini berasal dari Switzerland, tandanya coklat abu muda atau tua.
Pada umumnya coklat seperti warna tikus. Hidung bulu ekornya berwarna hitam.
Ukuran badan dan tulangnya cukup besar, hampir sama dengan FH. Sifatnya
jinak dan mudah dipelihara, produksi susunya dibawah sapi FH(Anonima, 2010).
Bangsa sapi Brown Swiss adalah bangsa sapi perah tertua yang berasal
dari spesies sapi liar sub-spesies Bos (Taurus) TypicusLongifrons yang berasal
Warna bulu cokelat dengan ragam dari cokelat terang sampai cokelat gelap.
9
7. Sapi Ayrshire
Gambar 7.SapiAyrshire
Sapi ini berasal dari Scotlandia selatan, warnanya belang merah atau
belang merah atau belang coklat dan putih, tanduknya agak panjang dan
menjurus keatas, sedikit lurus dengan kepala, sifatnya agak tenang. Badannya
lebih besar dari sapi Jersey, tetapi lebih kecil dari sapi FH. Sapi in pandai
barat daya Skotlandia. Wilayah tersebut dingin dan lembab, padang rumput
relatif tidak banyak tersedia. Dengan demikian maka ternak terseleksi secara
Bade, 1991).
Warna sapi Ayrshire bervariasi dari merah dan putih sampai warna
mahagoni dan warna merahnya amat terang atau hampir hitam. Sifat sapi
Ayrshire sangat aktif, kurang tenang, peka dengan keadaan di sekitarnya dan
cerdik. Sapi Ayrshire cakap merumput karena stamina yang kuat dan
10
Sapi ayrshire memiliki kisaran berat badan untuk yang betina mencapai
1250 pound dan yang jantan mencapai 2300 pound (Prihadi, 1994).
Badan sapi Aryshire lebih besar dari sapi Guernsey dan Jersey.
warna bulu bervariasi dari merah dan putih sampai warna mahoni dan putih.
Bobot badan betina 545 kg, jantan 841 kg dan bobot saat lahir 34 kg
8. SapiMilking Shorthorn
Inggris bagian timur laut di lembah Sungai Thames. Nenek moyang sapi ini
adalah bos (Taurus) Typicus Premigenius. Awal mulanya sapi ini dikenal
sebagai bangsa sapi tipe dwiguna(perah dan pedaging). Pada tahun 1969
sebagai sapi perah. Keriteria sapi ini sebagai berikut (Anonima, 2010):
Warna bervariasi dari hampir putih sampai merah semua, dan ada yang
11
9. Sapi Peranakan Fries Holland (PFH)
Sapi ini adalah hasil persilangan antara sapi asli Indonesia yakni antara
sapi jawa atau Madura dengan sapi FH.Hasil persilangan tersebut kini popular
dengan sebutan sapi Grati.Sapi PFH ini banyak diternakkan di Jawa Timur
produksi relative lebih rendah dari pada FH sedang badannya pun lebih kecil
(AAK, 1995)
12
B. Potensi Sumber Daya Alam dan Manusia
manusia dan sumberdaya alam. Di samping itu juga, pengembangan usaha sapi
perah dan peningkatan produksi susu memerlukan dorongan baik dari pihak
lain yang diperlukan dan prospek atau masa depan pengembangan usaha ternak
keterkaitan antara daerah yaitu sapi perah yang diusahakan dalam skala
kabupaten Enrekang dimana saat ini populasi sapi perah telah mencapai 900
di Kabupaten Enrekang. Disamping nilai gizi yang tinggi, produk olahan susu ini
meningkat dimana pada tahun 2004 berjumlah 40 orang dan tahun 2007
berjumlah 168 orang dengan kepemilikan sapi perah 330 ekor dan produksi susu
berfluktuasi sekitar 350 liter perhari, sasaran utama produksi adalah produk susu
2011).
13
Variasi produksi yang tinggi dan penurunan ini sangat dipengaruhi oleh
pakan yang diberikan petani terutama yang berasal dari konsentrat. Petani yang
2011).
maupun sumber daya manusia yang ada, maka itu perlu dilakukan usaha –
1. Dukungan Pemerintah
produktivitas dan kualitas hasil ternak (susu) kepada para peternak. Daya saing
badan usaha yang secara ekonomi relatif lebih kuat. Melalui kontrak, peternak
14
3. Kemajuan koperasi susu
pengolahan sederhana susu segar antara lain pasteurisasi dan pengemasan susu
segar, pengolahan menjadi yogurt, keju dan sebagainya. Hal ini disertai dengan
pabrik pengolahan susu yang dimiliki koperasi juga perlu didorong. Langkah ini
diperlukan untuk mengantisipasi makin menguat dan relatif stabilnya nilai kurs
kembali mengimpor sebagian besar bahan baku susunya dari luar negeri.
kebijakan yang mampu memperkuat posisi tawar peternak sapi perah khususnya
pengolahan masih dilakukan oleh peternak serta pemberlakuan tarif bea masuk
2011).
15
Selain itu, pemerintah mampu memperbaiki sarana dan iklim investasi
sumberdaya pada usaha sapi perah tercipta secara efisien, merata dan
16
C. Analisis Usaha
usaha ternak sapi perah akan mudah diketahui apabila biaya pokok untuk
menghasilkan per liter air susu dapat dihitung secara tepat (AAK, 1995).
Adapun tujuan studi kelayakan usaha peternakan sapi perah yaitu dapat
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor
Kondisi Ekonomi
17
Perkembangan Sapi Perah di Indonesia
Afrika dan Asia (India dan Pakistan). Sapi Friesian Holstein misalnya, terkenal
dengan produksi susunya yang tinggi (+ 6350 kg/th), dengan persentase lemak
susu sekitar 3-7%. Namun demikian sapi-sapi perah tersebut ada yang mampu
unggul, diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak, lingkungan yang
susu sapi di PSPB masih kurang dari 10 liter/hari dan jauh dari standar
(periode sebelum tahun 1980) disebut fase perkembangan sapi perah, Tahap II
(periode 1980-1997) disebut periode peningkatan populasi sapi perah, dan Tahap
tingginya harga pakan konsentrat, keterbatasan sumber daya dan juga lahan
untuk penyediaan hijauan, minimnya rantai pemasaran susu. Hal lain yang
menjadi kelemahan dalam usaha ternak sapi perah adalah terbatasnya teknologi
(Pradana, 2009).
18
Strategi Pemasaran
stream) atau pengolahan yang yang berbasis pada sumber daya lokal khususnya
agribisnis persusuan karena jika difasilitasi dengan baik, maka kita dapat
bergantung dengan produk susu impor yang harganya terkadang lebih murah
Investasi
harus mengetahui nilai depresiasi bangunan kandang / peralatan dan bibit serta
pengeluaran lain. Nilai depresiasi tersebut dapat dicari dengan cara membagi
Biaya Produksi
Biaya produksi dikelompokkan menjadi biaya tetap (fix cost) dan biaya
tidak tetap (variable cost). Biaya tetap merupakan biaya-biaya yang tidak
19
Perkiraan Pemasukan
Hasil produksi susu diperkirakan 10 liter per hari. Apabila biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan susu per liter adalah Rp. 5.000,- per hari maka
biaya yang dikeluarkan adalah sekitar Rp. 50.000,- per hari. Jika harga susu per
liter adalah Rp. 10.000,- maka perkiraan pemasukan sekitar Rp. 100.000,-. Jadi,
perkiraaan pemasukan adalah Rp. 100.000 – Rp. 50.000 = Rp. 50.000 x 30 hari
Parameter Finansial
Payback Record
2009).
kalkulasi yang impas usaha agroindustri susu pada posisi tidak rugi dan tidak
untung. Perhitungan BEP dapat dilakukan dengan satuan harga dan jumlah
20
Dampak Usaha Peternakan Sapi Perah Terhadap Lingkungan Sekitar
Menurut Pradana (2009), hal lain yang menjadi kelemahan dalam usaha
ternak sapi perah adalah terbatasnya teknologi pengolahan kotoran hewan ternak
sapi perah seperti air sungai, selokan dan sebagainya. Oleh karena itu, usaha
penduduk .
21
D. Kualitas Susu
merupakan makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir, dimana
sesudah kelahiran. Susu didefinisikan sebagai sekresi dari kelenjar susu binatang
mamalia. Susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari
(SNI) susu segar No. 01-3141-1998 dijelaskan bahwa susu segar adalah susu
mutu pangan adalah spesifikasi atau persyaratan teknis yang dilakukan tentang
mutu pangan, misalnya, dari segi bentuk, warna, atau komposisi yang disusun
pengetahuan dan teknologi, serta aspek lain yang terkait. Pengawasan kualitas
susu merupakan suatu faktor penting dalam rangka penyediaan susu sehat bagi
konsumen dan hal ini sangat diperlukan untuk lebih memberi jaminan kepada
masyarakat bahwa susu yang dibeli telah memenuhi standar kualitas tertentu
(Dwi, 2011).
dihasilkan susu yang berkualitas baik sehingga dampak negatif yang ditimbulkan
terhadap kesehatan manusia apabila terjadi kerusakan pada susu tersebut (Dwi,
2011).
22
Mutu atau kerusakan air susu bisa saja disebabkan karena tercemarnya
susu oleh mikroorganisme atau benda asing lain seperti penambahan komponen
lain yang berlebihan (gula, lemak nabati, pati, dll).sifat fisik susu meliputi
warna, bau dan rasa, berat jenis, titik didih, titik beku dankekentalannya. Warna
susu berkisar antara putih kebiruan hingga kuning keemasan akibat penyebaran
butiran koloid lemak, kalsium kaisenat serta bahan utama pemberi warna
kekuninganyaitu karoten dan riboflavin (Vit. B2). Aroma susu bersifat khas dan
mudah hilang apabila terjadikontak dengan udara. Cita rasa asli susu hampir
tidak dapat dideskripsikan tetapi secara umum agak manis dan agak asin. Rasa
manis ini berasal dari laktosa sedangkan rasa asin berasal dariklorida, sitrat dan
waktu cepat. Kualitas susu salah satunya dilihat dari kualitas mikrobiologisnya.
Susu merupakan media pertumbuhan yang tepat untuk organisme perusak yang
asam laktat yang merombak laktosa dalam susu menjadi asam laktat sehingga
23
2. Uji Warna,Bau,Rasa dan Kekentalan
a. Warna susu
pada susu adalah adanya karoten(berasal dari pakan yang diberikan) dan
riboflavin. Sedangkan jika terjadi perubahan warna pada susu seperti kebiruan
karena adanya penambahan air atau pengurangan lemak. Warna kemerahan pada
susu terjadi karena susu mengandung darah dari sapi penderita mastitis. Variasi
warna ini terjadi karena faktor keturunan disamping juga karena faktor pakan
yang diberikan.
b. Bau
Lemak susu sangat mudah menyerap bau dari sekitarnya, seperti bau
hewan asal susu perah. Susu memiliki bau yang aromatis, hal ini disebabkan
adanya perombakan protein menjadi asam-asam amino. Bau susu akan lebih
nyata jika susu dibiarkan beberapa jam terutama pada suhu kamar. Kandungan
laktosa yang tinggi dan kandungan klorida rendah diduga menyebabkan susu
24
c. Rasa
Lactis Saponei,rasa tengik karena kuman asam mentega,serta hanyir atau amis
d. Kekentalan (viskositas)
e. Uji Konsistensi
Susu yang sehat memiliki konsistensi baik, hal ini terlihat tidak adanya
butiran-butiran pada dinding tabung setelah tabung digoyang, susu yang baik
penambahan asam, biasanya mikroba kokus yang berasal dari air, sisa makanan
3. Uji Didih
susu.Kestabilan kasein susu berkurang bila susu menjadi asam sehingga akan
menggumpal bila susu dididihkan. Asam dalam susu diistilahkan dengan kata
laktat. Persyaratan yang ditetapkan oleh SNI 01-3141-1998 untuk derajat asam
25
4. Uji Alkohol
dengan susu maka protein akan dikoagulasikan sehingga akan tampak kepecahan
pada susu tersebut.Semakin tinggi derajat asam susu semakin berkurang jumlah
banyaknya.Percobaan ini mulai positif pada derajat asam 9-100 SH.Kecuali susu
produksinya.Pada uji kebersihan susu tampak bersih dan putih,tidak ada kotoran
serta benda-benda asing yang terlihat dalam susu. Hal ini menunjukkan dalam
dalam keadaan steril dan pekerja yang higienis.Kotoran yang tersangkut pada
26
6. Pemeriksaan Susunan Susu
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan berat jenis susu. Berat jenis
suatu bahan adalah perbandingan antara berat bahan tersebut dengan berat air
pada suhu dan volume yang sama. Berdasarkan batasan ini, maka berat Jenis
tidak ada satuannya. Berat jenis susu dipengaruhi oleh padatan total dan padatan
tanpa lemak. Kadar padatan total susu akan diketahui jika diketahui berat jenis
Prinsip kerja alat ini mengikuti hokum Archimedes yaitu jika suatu benda
atas sesuai dengan berat volume cairan yang dipindahkan atau diisi. Jika
kedalam gelas ukur, diputar-putar sepanjang dinding gelas ukur agar suhunya
merata, dan dicatat berat jenis dan suhu dari susu tersebut.
minimal 1,0280 sehingga dapat diketahui bahwa susu tidak memenuhi syarat
yang ditetapkan oleh SNI 01-3141-1998. BJ yang lebih kecil disebabkan oleh
perubahan kondisi lemak dan adanya gas yang timbul didalam air susu. Selain
itu juga disebabkan oleh karena susu umurnya sudah lama dan disimpan dalam
freezer dalam keadaan terbuka sehingga uap air masuk ke dalam susu.
27
Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air
susu umumnya 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex
susu, BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus
dipenuhi air susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli
gizi dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau daerah mempunyai
susu diperah.
susu sapi terdiri atas air dan bahan kering. Lemak termasuk ke dalam jenis bahan
kering susu. Lemak susu merupakan komponen yang penting seperti halnya
protein. Lemak dapat memberikan energi yang lebih besar daripada protein
maupun karbohidrat.
rutin untuk penentuan kadar lemak susu, misalnya susu yang dihomogenisasi
dengan metode Gerber. Pereaksi yang digunakan dalam penentuan kadar lemak
dengan metode Gerber yaitu asam sulfat 91-92 % dengan kenampakan tidak
berwarna atau lebih terang serta amil alkohol yang berwarna jernih.Pakan yang
28
7. Uji Pemalsuan dan Pengawetan Susu
acetic acid glacial, kemudian dipanaskan dan disaring dengan kertas saring.
Teteskan 4 tetes larutan Lugol dalam filtrat.Reaksi negatif, kalau warna cairan
tetap kuning, reaksi dubius kalau warna cairan menjadi hijau, reaksi positif,
kalau warna cairan menjadi biru.Dalam sediaan natif susu atau sedimennya
N.Larutan susu yang putih akan menjadi pink.Lama waktu hilangnya warna pink
(warna merah jambu seulas) dari tetesan larutan Kalium permanganat kedalam
kandungan formalin didalam susu tersebut.Jika 1 jam tidak ada perubahan warna
(warna pink stabil) berarti susutidak mengandung formalin (atau lebih tepat
dengan rangkaian uji lainnya sebelum dinyatakan dapat diterima sebagai bahan
baku.
29
Jika warna pink larutan kalium permanganat tersebut segera pudar/
hilang menjadi tak berwarna, berarti ada kemungkinan dalam sample susu
dalam susu juga dapat dilakukan dengan larutan Asam Klorida (HCL)
mengandung besi yang kemudian dicampur dengan sampel susu kedalam tabung
perubahan warna yang terjadi. Hasil uji dinyatakan positif mengandung formalin
Adapun kriteria kulitas susu segar yang baik adalah sebagai berikut
(Dwi, 2011) :
b. Salmonella negatif
30
9. Cemaran logam berbahaya, maksimum :
31
E. Hasil Ikutan
yang dibutuhkan tubuh juga merupakan media yang sangat sangat disukai
oleh mikroorganisme. Oleh sebab itu, pada penanganan pasca panen susu perlu
sehingga juga dapat dilakukan pengolahan menjadi produk olahan susu seperti
keju, mentega, yoghurt, susu pasteurisasi, susu skim dan es krim (Malaka, 2010).
Hasil ikutan dari pemotongan ternak adalah kulit, tulang, bulu serta
kotoran (feses dan urin) ternak. Hasil ikutan ini bisa memiliki nilai ekonomis
sehingga memiliki daya guna dan memberikan nilai tambah (Saleh, 2012).
Hasil utama dari budidaya sapi perah adalah susu yang dihasilkan oleh
induk betina. Selain susu sapi perah juga memberikan hasil lain yaitu daging dan
kulit yang berasal dari sapi yang sudah tidak produktif serta pupuk kandang
c. Dangke
kerbau yang diolah secara tradisional. Dangke memiliki tekstur seperti tahu dan
sedikit getah buah pepaya. Hasil rebusan tersebut kemudian disaring, dibuang
airnya, dan kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan (Irma, 2012).
32
Dangke dapat langsung disajikan atau diolah lagi menjadi variasi
makanan lain seperti dangke bakar dan sejenisnya. Dangke dibuat dengan cara
enzim papain yang berfungsi memisahkan protein dengan air (Irma, 2012).
kelompok tani di Enrekang yang sering membuat makanan yang terbuat dari
susu segar. Susu segar yang langsung diperah dari sapi lalu dituangkan kedalam
sebanyak satu sendok teh sehingga membeku seperti tahu (Irma, 2012).
d. Krupuk Susu
(kerupuk halus), kandungan protein minimal yang harus dipenuhi adalah 5%.
Agar kandungan protein pada kerupuk susu terpenuhi, digunakan curd kadar
protein 12 – 215 yang diperoleh dengan cara memisahkan protein susu (curd)
mempengaruhi daya kembang kerupuk, demikian juga kadar lemak curd yang
33
METODE PELAKSANAAN PRAKTEK
Selatan.
Alat yang digunakan pada praktek lapang Ilmu Ternak Perah adalah alat
tulis – menulis, tranportasi, skop, selang air, milk can, mesin pemotong rumput,
Bahan yang digunakan pada praktek lapang Ilmu Ternak Perah adalah
kertas, data kuisioner, sapi, susu segar, hijauan, air, konsentrat, dedak, ampas
Metode Praktikum
Metode yang digunakan pada praktek lapang Ilmu Ternak Perah adalah
34
HASIL DAN PEMBAHASAN
ketahui pada Usaha peternakan Rakyat Sapi Perah milik Pak Sunusi yang
diantaranya Sapi Peranakan Fries Holland (Holstein Friesian) dan Sapi Jersey.
persilangan antara sapi jawa atau Madura dengan sapi FH. Hasil persilangan
tersebut kini popular dengan sebutan sapi Grati karena banyak diternakkan di
Hollandmenyerupai sapi FH, yaitu produksi relative lebih rendah dari pada FH
dan badannya pun lebih kecil. Hal ini sesuai dengan Anonima(2010) yang
warna belang hitam putih, pada dahi umumnya terdapat warna putih berbentuk
segitiga, kaki bagian bawah dan bulu ekornya berwarna putih, tanduk pendek
tenang, sehingga mudah untuk dikuasai, tidak tahan terhadap panas, tetapi lebih
35
SapiJersey berasal dari Inggris Selatan. Memiliki ciri-ciri warna coklat
muda terkadang ada yang hampir putih atau kuning dan ada yang agak merah,
tetapi pada bagian-bagian tertentu terkadang ada warna putihnya, yang jantan
warnanya agak lebih tua. Hal ini sesuai denganAnonima (2010) yang
putih atau kuning dan ada yang agak merah, tetapi pada bagian-bagian tertentu
terkadang ada warna putihnya, yang jantan warnanya agak lebih tua.
36
B. Potensi Sumber Daya Alam dan Manusia
memiliki prospek yang sangat baik, akan tetapi proses untuk menunjang potensi
sumber daya alam dan manusia masih dalam skala yang kurang efektif,
keterkaitan antara daerah yaitu sapi perah yang diusahakan dalam skala
kabupaten Enrekang.
peternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurani (2011) bahwa adanya
daya manusia yang ada, seperti pemerintah perlu memberikan dukungan nyata
untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ternak (susu) kepada para
peternak.
37
1. Potensi Sumber Daya Alam
Bahan baku pakan utama dari sumber daya alam yang digunakan pada
peternakan sapi perah milik Pak Sunusi yang terletak di Dusun Talaga
yang diperoleh dari padang rumput di sekitar areal peternakan tersebut yang
makanan pokok bagi ternak sapi perah karena mengandung serat kasar yang
1.500 kg/hari. Rumput ini dicincang terlebih dahulu, sesudah itu baru diberikan
kepada sapi perah. Rumput gajah memiliki produksi pertahun yang cukup tinggi
dan pada waktu masih muda nilai gizinya cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan
sangat cepat dan pada waktu masih muda memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.
kendala terbesar dalam pemeliharaan sapi perah milik pak Sunusi. Olehnya itu,
untuk memenuhi kebutuhan pakan diberikan pakan tambahan seperti ampas tahu
dan dedak.
38
Ampas tahu kadang diberikan dan merupakan salah satu pakan
tambahan yang berasal dari sisa hasil pembuatan tahu yang dikombinasikan
dengan dedak yang memiliki kandungan energi metabolis yang tinggi. Hal ini
sesuai dengan pendapat Anonimb (2010) yang menyatakan bahwa ampas tahu
merupakan hasil buangan dari proses pembuatan tahu yang kaya akan
kandungan protein dan mengandung pro vitamin A yang dapat merubah vitamin
yang menyatakan bahwa dedak ini merupakan salah satu bahan pakan potensial
bahwa ampas tahu yang terbuat kedelai ini memiliki kandungan protein 41,7%,
lemak 3,5%, serat kasar 6,5% dan energi metabolisme 2.240Kcal/kg, sedangkan
untuk dedak memiliki kandungan protein 11,8%, lemak 3,0%, serat kasar 11,2%
dari masing-masing ternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Blakely dan Bade
(1991) yang menyatakan bahwa umur saat penyapihan tergantung pada waktu
yang diperlukan oleh pedet-pedet itu untuk berkembangnya fungsi rumen dan
makan ransum starter sebanyak 0,75 - 1 kg perhari, untuk sapi dara (heifer)
sapi betina laktasi diberikan kombinasi hijauan dan konsentrat 1,25 – 1,8 kg
ransum kering untuk tiap 45 kg berat badan. Pemberian pakan konsentrat untuk
sapi betina kering sekitar 1,5 kg konsentrat untuk setiap 100 kg berat badan.
39
2. Sumber Daya Manusia
perah milik Pak Sunusi yang terletak di Dusun Talaga Kelurahan Juppandang
kerja yang berasal dari keluarga sendiri dan tetangga sekitar. Masing – masing
Setiap pagi dan sore tiga orang laki – laki melakukan pembersihaan
kandang dan melakukan pemerahan susu sapi kemudian diolah oleh dua tenaga
kerja perempuan yang lain menjadi dangke dan kerupuk susu. Hal ini sesuai
dengan pendapat Ako (2010) bahwa usaha peternakan sapi perah modern harus
dapat memelihara 40-50 ekor sapi perah tanpa bantuan tenaga orang lain.
40
C. Analisis Usaha
analisis usaha Peternakan Sapi Perah Pak Sunusi yang terletak di Dusun Talaga
Selatan yaitu memiliki prospek yang sangat baik, karena aspek hukum dalam
izin usaha peternakan sapi perah Peternakan Rakyat milik Pak Sunusi di
beberapa proses tertentu sesuai dengan Perda yang berlaku ditempat perusahaan
tersebut.
hal ini ditinjau langsung dari badan POM Indonesia.Ditetapkan peraturan ini
oleh usaha kecil dan untuk memberikan kemudahan dalam pendanaan dan
41
2. Ansalisis Finansial Dan Kelayakan Usaha
Dari hasil praktek lapang yang telah dilakukan, diperoleh hasil ansalisis
finansial dan kelayakan usaha Peternakan Rakyat Sapi Perah milik Pak Sunusi
E. B/C 5,13
Sumber : Data Primer Hasil Praktek Lapang Ilmu Ternak Perah, 2013.
42
Berdasarkan data pada tabel 1 diatas, maka dapat diketahui bahwa
aspek keuangan dan kelayakan usaha peternakan Sapi Perah Pak Sunusi, yang
dari produksi susu namun yang dijual adalah produk olahan berupa dangke dan
krupuk susu ditambah dengan jumlah sapi pedet dengan total yaitu
Seperti biaya penyusutan, biaya variabel serta serta biaya tetap dalam
menjalankan usaha peternakan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Nursam
(2006) bahwa dalam usaha peternakan terdapat pengeluaran tetap dan tidak tetap
diinvestasikan dan tak mudah hilang seperti tanah, bangunan kandang, dan
tergantung pada jumlah investasi untuk tanah, kandang, peralatan dan lain-lain.
43
BEP (Break even point) berarti titik pulang pokok yang artinya
Produksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Umar (2003) bahwa titik pulang pokok
adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara
biaya produksi. Dimana, pada usaha ini diperoleh R/C yaitu 4,57. Nilai ini
berarti bahwa setiap Rp. 1 modal yang dikeluarkan maka Pak Sunusi
tersebut memperoleh keuntungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Umar (2003),
bahwa jika R/C < 1 maka usaha tersebut dikatakan rugi, jika R/C > 1 maka
usaha tersebut dikatakan untung, sedangkan jika R/C = 1 maka usaha tersebut
dikatakan tidak untung dan juga tidak rugi. Pada dasarnya keuntungan yang
diperoleh dari Pak Sunusi sangatlah besar hal ini disebabkan karena pak Sunusi
44
D. Kualitas Susu
Dari hasil praktek lapnag pada Usaha peternakan Rakyat Sapi Perah
susu yang dihasilkan. Pengujian kualitas susu ini dilakukan dengan menentukan
berat jenis (BJ) susu dan uji kotoran melalui kertas saring. Berat jenis susuyang
diperoleh dari susu segar milik Pak Sunusi adalah 1,035 dengan suhu susu 31 0C.
sapi Pak Sunusi sudah memenuhi kriteria sebagai susu layak konsumsi.
dihasilakan dari sapi perah miliki pak Sunusi memiliki BJ 1,035 yang mana
standar BJ untuk susu layak konsumsi adalah 1,027 sampai 1,035 serta setelah
melalui uji dengan kertas saring tampak bahwa tidak ada kotoran yang
terkandung dalam susu. Hal ini didukung oleh pendapat Dwi (2011), bahwaair
susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air, yaitu umumnya
1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu
adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air
susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan
ketentuan tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah air susu diperah.
45
E. Hasil Ikutan
Hasil ikutan pada Usaha peternakan Rakyat Sapi Perah milik Pak
Enrekang Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yaitu susu yang dalam sehari
seekor ternak dapat menghasilkan 16 liter susu dari 8 ekor sapi betinalaktasi.
Produksi susu ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena dilakukan
penangan yang baik, seperti pengolahan susu menjadi dangke dan krupuk
asli Indonesia, maupun sebagai industri skala rumah tangga yang telah
menjadi olahan dangke kemudiaan diolah lagi menjadi krupuk dangke dengan
Bahan dasar dari kerupuk susu yakni dangke, yang dihasilkan tidak
dangke sehingga namanya kerupuk dangke. Hal ini sejalan dengan Nurani
(2011) bahwa Penggunaan susu sapi dalam pengolahan dangke harus dilakukan
kekayaan budaya asli Indonesia, maupun sebagai industri skala rumah tangga
yakni dangke, kerupuk yang dihasilkan tidak menggunakan susu sebagai bahan
dangke.
liter. Proses pembuatan dangke yaitu: (1) Susu segar dimasak hingga mendidih,
(2) Memberi sedikit tambahan getah papaya (membuat lemak susu mengendap
dan memisah dari air susu), (3) Mengambil endapan susu yang telah terapung di
dangke yang telah jadi menggunakan daun pisang, dan (6) Dangke siap untuk
dipasarkan. Produk susu yang satu ini dijual dengan harga Rp. 15.000.
panas, (4) Krupuk susu dibungkus dengan plastik dan diberi label, dan (5)
Krupuk susu siap untuk dipasarkan. Produk kerupuk susu ini dijual senilai Rp.
47
F. Proses Keluarnya Air Susu
pada Usaha peternakan Rakyat Sapi Perah milik Pak Sunusi yang terletak di
Enrekang, Sulawesi Selatan proses keluarnya air susu karena adanya gerakan
menyusui pada pedet, usapan atau basuhan air hangat pada ambing yang
merupakan rangsangan pada otak melalui jaringan syaraf. Hal ini sesui Anonim b
(2010) bahwa air susu akan keluar apabila ada gerakan menyusui pada pedet,
usapan atau basuhan air hangat pada ambing merupakan rangsangan pada otak
ruang kisterna dan ruang puting susu. Dalam keadaan normal, lubang puting
susu akan tertutup. Lubang puting menjadi terbuka akibat rangsangan syaraf atau
tekanan sehingga air susu dari ruang kisterna dapat mengalir keluar. Gerakan
menyusui pada pedet, usapan atau basuhan air hangat pada ambing merupakan
menyebabkan otot-otot pada kelenjar susu bergerak dan lubang puting membuka
48
PENUTUP
Kesimpulan
Sapi Perah Milik Pak Sunusi yang terletak di Dusun Talaga Kelurahan
ditarik kesimpulan bahwa bangsa-bangsa sapi perah yang ada meliputi Sapi
yang sangat baik, akan tetapi proses untuk menunjang potensi sumber daya alam
Analisis usaha memiliki prospek yang sangat baik, karena aspek hukum
dalam izin usaha peternakan sapi perah di dapatkan dari kemitraan dengan Dinas
peternakan sapi perah ini sudah memberikan keuntungan setiap laktasi bagi
peternak.
dikonsumsi karena memiliki BJ 1,035 dan bebas kotoran. Hasil ikutan dari Sapi
Perah Pak Sanusi adalahh susu yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena
dilakukan penangan yang baik, seperti pengolahan susu menjadi dangke dan
49
Saran
keuntungan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Prihadi. S. 1994. Tata Laksana Dan produksi ternak Perah. Fakultas Peternakan.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
51
Soetarno, T. 2003. Manajemen Ternak Perah. Fakultas Peternakan Universitas
Gadjah Mada.Yogyakarta.
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
52