I PENDAHULUAN
makanan berupa daging yang nilai ekonomi tinggi dan penting dalam kehidupan
diambil produksinya, berupa daging,dan susu,. Produk tersebut bisa diperoleh dari
berbagai jenis ternak, antara lain, kambing, sapi, domba, dan kerbau,Ternak
potong adalah jenis ternak yang dipelihara untuk menghasilkan daging sebagai
produk utamanya. Sementara ternak kerja yaitu ternka yang dipelihara untuk
diambil tenaganya.
hampir sepanjang hari berada dalam kandang dan diberikan pakan sebanyak dan
Iklim di indonesia dalah Super Humid atau panas basah yaitu klimat yang
ditandai dengan panas yang konstan, hujan dan kelembaban yang terus menerus.
100 persen. Suhu dan kelembaban udara yang tinggi akan menyebabkan stress
pada ternak sehingga suhu tubuh, respirasi dan denyut jantung meningkat, serta
Selain itu berbeda dengan factor lingkungan yang lain seperti pakan dan
kesehatan, maka iklim tidak dapat diatur atau dikuasai sepenuhnya oleh manusia.
Tujuan dari Praktikum Ilmu Produksi Ternak Potong dan Kerja ini
II TINJAUAN PUSTAKA
usaha. Sedangkan dari segi pemeliharaan sendiri, tujuan ternak sapi potong
dikenal ,yaitu:usaha,pemeliharaan.sapi,potong.bibit.bertujuan,pengembangbiakan
pengemukan. Pemilihan sapi potong bibit dan bakalan yang akan dipelihara, akan
tergantung dengan selera petani ternak dan kemampuan modal yang dimiliki.
Namun secara umum yang menjadi petani peternak, adalah sapi potong yang pada
paling.mjudah.pemasaranya.(Murtidjo,1990).
Di indonesia cukup banyak dikenal sapi potong lokal, jenis sapi potong
impor, maupun sapi peranakan atau hasil silangan yang dikembangkan lewat
kawin suntik (inseminasi buatan). Penilaian keadaan individual sapi potong yang
akan dipilih sebagai sapi potong bibit atau bakalan, pada prinsipnya
adalah mengamati bentuk luar, yakni bentuk tubuh umum, ukuran vital dari
bagian-bagian tubuh, normal tidaknya pertumbuhan organ kelamin, dan dari sudut
silislah tidsak terlepas dari faktor genetis sapi potong. (Murtidjo, 1990).
4
Sapi potong merupakan sapi yang dipelihara dengan tujuan utama sebagai
penghasil daging. Sapi potong biasa disebut sebagai sapi tipe pedaging. Adapun
ciri-ciri umum sapi potong adalah tubuh besar, badan simetris (berbentuk segi
pakan tinggi.
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Ungulata
Rumpun : Selonodonta
Famili : Bavodae
Genus : Bos
1. Sapi Bali
Sapi Bali merupakan sapi potong asli Indonesia hasil domestikasi dari
banteng (Bibos banteng). Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow yang
kadang-kadang disebut juga dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi bali
bukan satu subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus.
Sapi bali mempunyai ciri-ciri fisik yang seragam, dan hanya mengalami
betina dan anak atau muda biasanya coklat muda dengan garis hitam tipis terdapat
di sepanjang tengah punggung. Warna sapi jantan adalah coklat ketika muda
tetapi kemudian warna ini berubah agak gelap pada umur 12-18 bulan sampai
mendekati hitam pada saat dewasa, kecuali sapi jantan yang dikastrasi akan tetap
berwarna coklat. Pada kedua jenis kelamin terdapat warna putih pada bagian
belakang paha (pantat), bagian bawah (perut), keempat kaki bawah (white
stocking) sampai di atas kuku, bagian dalam telinga, dan pada pinggiran bibir atas.
memanfaatkan protein pakan lebih baik daripada sapi lainnya. Pada umur 1,5
tahun bobot sapi bali mencapai 217,9 kg. Dari segi produksi karkas, sapi bali
memiliki persentase karkas yang tinggi dari pada sapi unggul lainnya. Persentase
2. Sapi Ongole
Ndra Pradesh dan menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Sapi Ongole
merupakan jenis ternak berukuran sedang, dengan gelambir yang longgar dan
depan lebar diantara kedua mata, bentuk mata elips dengan bola mata dan sekitar
mata berwarna hitam. Telinga agak kuat, ukuran 20-25 cm dan agak menjatuh.
Tanduk pendek dan tumpul, tumbuh ke depan dank e belakang. Pada pangkal
Warna sapi Ongole yang popular adalah putih. Sapi jantan pada kepalanya
berwarna abu tua, pada leher dan kakai kadang-kadang berwarna hitam. Warna
ekor putih, kelopak mata putih dan otot berwarna segar, kuku berwarna cerah dan
badanberwarnaabu tua. Sapi ini lambat dewasa, pada umur 4 tahun mencapai
dewasa penuh. Bobot jantan sampai 600 kg dan betina 300-400 kg dengan berat
7
lahir 20-25 kg, presentase karkas 45-58% dengan perbandingan daging : tulang
3,23 : 1.
Sapi sumba ongole adalah sapi keturunan sapi liar Bos Indicus yang
berhasil dijinakan di India. Di Indonesia, sapi ini dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu Sumba Ongole (SO) dan Sapi Peranakan Ongole (PO). Sumba
Ongole adalah keturunan murni sapi Nellore dari India yang didatangkan tahun
1914. Sapi ini dikembangkan secara murni di Pulau Sumba dan merupakan
Ongole gampang dikenali. Warna kulitnya putih, disekitar kepala sedikit lebih
gelap cenderung abu-abu. Postur tubuhnya agak panjang, leher sedikit pendek dan
kaki terlihat panjang (baca : Sapi Sumba Ongole Plasma Nutfah Pulau Sumba).
Bobot maksimal sapi dewasa 600 kg dan sapi betina dewasa 400 kg. Persentase
sapi Jawa, untuk memperbaiki ukuran dan bobot badan sehingga lahirlah sapi
Sapi peranakan ongole memiliki bulu berwarna putih atau kelabu, bentuk
kepala pendek melengkung, telinga panjang menggantung, dan perut agak besar.
lututnya, mata besar terang, dan dilingkari kulit berjarak sekitar 1 cm dari mata
berwarna hitam.
ponok di atas gumba, kaki panjang berurat kuat, serta ada gelambir
menggelantung dari bawah kepala, leher sampai perut. Saat dewasa, jantan PO
bisa mencapai bobot sekira 600 Kg dan yang betina rata-rata 450 Kg.
5. Sapi Madura
Sapi Madura adalah bangsa sapi potong lokal asli Indonesia yang
terbentuk dari persilangan antara banteng dengan Bos indicus atau sapi Zebu
(Hardjosubroto dan Astuti, 1994), yang secara genetik memiliki sifat toleran
terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan
caplak (Anonimus, 1987). Karakteristik sapi Madura sudah sangat seragam, yaitu
bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna merah bata agak
kekuningan tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna putih dengan
berukuran 15-20 cm. Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk
6. Sapi Brahman
Sapi Brahman merupakan sapi yang berasal dari India, termasuk dalam
Bos Indicus, yang kemudian diekspor ke seluruh dunia. Jenis yang utama aalah
Kankrej (Guzerat), Nelore, Gir, dan Ongole. Ciri-ciri sapi Brahman mempunyai
punuk besar dan gelambir yang memanjang berlipat-lipat dari kepala ke dada.
Memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, daya tahan terhadap panas juga lebih
baik dari sapi Eropa karena lebih banyak memiliki kelenjar keringat, kulit
800-1000 kg, sedangkan betina 500-700 kg, berat pedet yang baru lahir antara 30-
35 kg, dan dapat tumbuh cepat dengan berat sapih kompetitif dengan jenis sapi
lainnya. Presentase karkas 48,6 – 54,2%, dan pertambahan berat harian 0,83 – 1,5
kg.
Sapi Brahman memiliki warna yang bervariasi, dari abu-abu muda, merah
sampai hitam. Kebanyakan berwarna abu muda dan abu tua. Sapi jantan berwarna
lebih tua dari sapi betina dan memiliki warna gelap di daerah leher, bahu, dan
paha bagian bawah. Sapi Brahman daspar beradaptasi dengan baik terhadap
panas, mereka dapat bertahan dari suhu 8 – 105 oF, tanpa gangguan selera makan
10
dan produksi susu. Sapi Brahman banyak dikawin silangkan dengan sapi Eropa
Menurut Minish dan Fox (1979) dalam (Priyo 2008) sapi Brahman hasil
darah Brahman, 25% darah Hereford, dan 25% darah Shorthron. Secara fisik
bentuk fenotip sapi BX lebih cenderung mirip sapi American Brahman karena
proporsi darahnya yang lebih dominan, seperti punuk dan gelambir masih jelas,
bentuk kepala dan telinga besar menggantung. Sedangkan warna kulit sangat
tahun 1973 namun penampilan yang dihasilkan tidak sama dengan di Australia.
Rataan bobot lahir 28,4 kg, bobot umur 13 bulan mecapai 212 kg dan umur 18
Angka mortalitas postnatal sampai umur 7 hari sebesar 5,2%, mortalitas sebelum
disapih 4,4%, mortalitas setelah sapih sampai umur 15 bulan sebesar 1,2% dan
Daya tahan terhadap panas cukuo tinggi karena produksi panas basal rendah
7. Sapi Hereford
Sapi Hereford berasal dari sapi Eropa yang dikembangkan di Inggris, berat
jantan rata-rata 900 kg dan berat betina 725 kg. Bulunya berwarna merah kecuali
bagian muka, dada, perut bawah, dan ekor berwarna putih. Bentuk badan
membulat panjang dengan ukuran lambung besar. Sebagian sapi bertanduk dan
lainnya tidak.
8. Sapi Brangus
pejantan angus. Cirri khasnya adalah warna hitam dengan tanduk kecil. Sifat
Brahman yang diwarisi brangus adalah dengan adanya punuk, tahan udara panas,
tahan gigitan serangga dan mudah menyesuaikan diri dengan pakan yang mutunya
kurang baik. Sedangkan sapi angus yang diturunkan produktivitas daging dan
Sapi angus (Aberden Angus) berasal dari Inggris dan Skotlandia. Sapi ini
tidak memiliki tanduk umur dewasa sapi angus adalah 2 tahun, hasil karkas tinggi,
12
sebagai penghasil daging dan tidak digunakan sebagai penghasil susu. Anak pedet
ukurannya kecil sehingga induk tidak mengalami banyak stress saat proses
melahirkan. Untuk memperbaiki genetic sapi ini sering dikawin silangkan dengan
sapi lain, misalnya sapi Brahman. Hasl persilangan disebut Brangus (Brahman
Angus).
Barudi beberapa tempat di jawa tengah. Ciri sapi ini berbulu hitam legam,
berukuran agak panjang, keriting dan halus. Tubuhnya kekar padat, rata, panjang
dan ototnya kompak, tidak bertanduk dan kakinya pendek. Berat sapi jantan 900
kg sedangkan betina 700 kg. presentase karkas 60%, dengan mutu daging sangat
Inggris. Bobot sapi jantan mencapai 1100 kg dan sapi betina 850 kg. Bulunya
berbentuk merah dan putih. Bentuk tubuh bagus dengan punggung lurus.
Sifat Brahman lebih dominan, badannya besar dan otot padat. Warna bulu merah
coklat muda hingga merah atau coklat tua. Pada ambing sapi betina terdapat
bercak putih.
Sapi ini merupakan sapi hasil persilangan sapi Brahman dengan sapi
1943 dan pada tahun 1973 masuk ke Indonesia. Bobot jantan rata-rata 900 kg dan
betina 725 kg. Badan sapi besar dan padat. Seluruh tubuh dipenuhi bulu halus dan
pendek serta berwarna merah kecoklatan. Punggungnya lebar dan dada berdaging
tebal. Kepala lebar, dahi agak berlekuk dan mukanya lurus. Gelembir lebar berada
di bawah leher dan perut. Sapi jantan berpunuk kecil dan kepalanya bertanduk.
Berat sapi jantan mencapai 900 kg sedang betina 725 kg. Dibanding sapi Eropa
sapi santa gertrudis mempunyai toleransi terhadap panas yang lebih baik dan
Sapi Simmental berasal dari Swiss, dipublikasikan pertama kali pada tahun
1806. Pada tahun 1990 bulu sapi Simmental berwarna kuning, merah dan putih.
Pada dewasa ini kebanyakan berwarna hitam. Peternak berkeyakinan sapi hitam
Sapi Simmental adalah jenis sapi jinak dan mudah dikelola, dan dikenal
dengan pola daging yang ekstrim. Sapi yang asli badannya besar dengan tulang
iga yang dangkal, tetapi akhir-akhir ini tubuh yang sedang lebih disenangi. Sapi
14
jantan beratnya 1000 – 1400 kg, sedang betina 600 – 850 kg. Masa produksi sapi
betina 10 – 12 tahun.
Prancis. Tingkat pertambahan bobot badan yang tinggi perharinya 1,1 kg. ukuran
tubuhnya besar dan panjang serta dadanya lebar dan berdaging tebal. Bulunya
berwarna merah mulus, sorot matanya tajam, kaki tegap dengan warna pada
bagian lututke bawah berwarna terang tanduk pada sapi jantan tumbuh keluar dan
agak melengkung, bobot sapi jantan 850 kg dan betina 650 kg.
ganggungan atau kelainan pada ternak terutama sapi. Apabila BCS hasil penilaian
rendah sedangkan jumlah pakan yang diberikan relatif sama dengan lainnya
artinya pakan diberikan dalam kualitas dan kuantitas yang memadai maka perlu
mana perkembangan dari individu ternak yang dipelihara. Nilai ini nantinya
sebagai salah satu acuan dalam pengaturan pemberian pakan. Apabila nilai rendah
Skala BCS yang umum diketahui dari nilai terendah 1,0 dan tertinggi 5,0.
Ternak yang kondisinya sangat kurus dengan nilai BCS 1, sedangkan nilai BCS 5
menandakan ternak sangat gemuk. Nilai BCS yang ideal dikisaran angka 3.
15
tubuh ternak/sapi secara baik. Latihan yang kontinyu dan teratur menjadikan
Legokan cukup tajam antara tulang pangkal ekor (hip bone) dan pin bones
Tulang rusuk dapat dirasakan jika diraba, namun tidak terlihat adanya
penonjolan
Ujung dari iga berasa dan bagian atas dapat diraba dengan mudah
Jaringan lemak dapat diraba dengan mudah pada seluruh bagian Pelvis
Jaringan lemak yang melingkupi bagian permukaan tulang iga masih dapat
2.4 Kandang
Kandang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam usaha
dipelihara. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak
banyak sekali jenis kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan
bagi para pemiliknya. Kali ini saya akan membahas tentang fungsi dan syarat-
A. Fungsi kandang
4. Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim (panas,
B. Persyaratan kandang
antara lain dari segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang (ventilasi kandang,
III METODOLOGI
Alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah Kertas, polpen, serta bahan
yang digunakan sebagai bahan adalah 3 ekor sapi untuk tiap individu.
Cara kerja pada paraktikum kali ini adalah, pertama-tama kita menyiapkan
tiga sapi, kemudian di lakukan pengamatan dengan melihat umur pada ternak ,
BCS pada ternak ,kurus atau tidaknya ternak, serta pelemakan pada pangkal ekor.
19
4.1 Hasil
Dari praktikum yang saya lakukan, maka hasil yang saya dapatkan adalah
sebagai berikut :
4.2 Pembahasan
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya
cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan.
Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan
sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan
atau ladang.Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung
dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi
dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda
penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling
bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk
berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun,
harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang
lebih banyak. Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah
timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan
mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering
sebagai alas kandang yang hangat. Seluruh bagian kandang dan peralatan yang
pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti
kuncup dan salah satu/kedua sisinya miring. Lantai kandang dibuat padat, lebih
23
tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan agak miring kearah selokan di luar
kandang. Maksudnya adalah agar air yang tampak, termasuk kencing sapi mudah
mengalir ke luar lantai kandang tetap kering. Bahan konstruksi kandang adalah
kayu gelondongan/papan yang berasal dari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak
boleh tertutup rapat, tetapi agak terbuka agar sirkulasi udara didalamnya lancar.
Termasuk dalam rangkaian penyediaan pakan sapi adalah air minum yang bersih.
Air minum diberikan secara ad libitum, artinya harus tersedia dan tidak boleh
kehabisan setiap saat. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak
minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang.
sawah/ladang.
24
5.1 Kesimpulan.
1. dari ketiga ternak tersebut dapat saya simpulkan bahwa proses penggemukan
dilihat dari umur pada ternak juga sehingga dapatkan hasil yang bisa
2. Dari yang saya amati pada ternak tersebut proses penggemukannya selama 1
batang jagung yang telah di potong-potong agar ternak tidak memilih bagian
pucuk pada batang jagung tersebut, kemudian kosentrat yang diberikan pada
ternak 1 minggu 1 kali dan rumput gaja sebagai makanan yang diberikan
3. kemudian proses penjualan tersebut dilakukan 1 tahun 1 kali pada bulan 10 atau
5.2 Saran.
Saran dari saya , untuk mendapatkan hasil ternak yang mempunyai bobot
karena dari kandang yang bersi akan menghasilkan produksi ternak yang baik
ketika kandang kita kotor makan sumber penyakit akan muda masuk dan
25
menyerang ternak tersebut selanjutnya pada prpses pemberian padan kalau boleh
saran pemberian kosentrat harus di tambah 1 minggu 4 kali agar bobot badan pada