Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING

PADA BALITA DI DESA BANGGA KECAMATAN DOLO SELATAN


KABUPATEN SIGI

OLEH :

WINDA PUTRI CHAERUNNISA

NIM . PO7131121018

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMETERIAN

KESEHATAN PALU JURUSAN GIZI

PRODI D-III GIZI

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt, karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas
terkait JUDUL PENELITIAN. Dan juga saya berterima kasih pada ibu BAHJA
S.Si,. M.Si ,selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
tugas kepada saya. Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Penelitian. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan tugas yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna. Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat
berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………….. ii

BAFTAR
ISI……………………………………………………………………………… iii

BAB 1

PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 1-2

A. Latar Belakang…………………………………………………………...
………2
B. Rumusan Masalah………………………………….
……………………………….. 2
C. Tujuan……………………………………………………………………..2
D. Manfaat……………………………………………………………………2

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi atau
periode keemasaan (golden age) merupakan masa-masa penting dalam
proses tumbuh kembang manusia dengan rentang usia dimulai dari dua
sampai dengan lima tahun. Periode usia ini disebut juga sebagai usia
prasekolah.Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan
gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya
pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi
badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak
seusianya.
Menurut World Health Organization (WHO) menempatkan
Indonesia sebagai negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional
Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata rata prevalensi
balita stunting di Indonesiai pada tahuni 2015-2018 adalah 36,4i% (Teja,
2019). Data World Health Organization (WHO) 2018 menyatakan
fenomena stunting pada balita di dunia mencapai sebanyak 30,8% atau
154,8 juta balita jumlah kejadian stunting di Indonesia termasuk ke dalam
lima besar negara di dunia.Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
RISKESDASi (2018) di Indonesia terdapat 30,8% balita yang mengalami
stunting secara nasional. Jumlah persentase tersebut, 19,3% dikategorikan
anak pendek dan 11,5% sangat pendeki. Keterlambatan perkembangan ini
mengalami penurunan kalau dibandingkan dengan hasil Riskesdas tahun
2013 yaitu sebesar 37,2i%. Pada tahun 2019 angka prevalensi stunting
nasional menurun menjadi 27,67%. Meski terlihat ada penurunan angka
prevelensi, tetapi stunting dinilai masih menjadi permasalahan serius di
Indonesiai. Karenai target sementara WHO, angkai stunting tidak boleh
lebih dari 20 persen

Anda mungkin juga menyukai