Dosen Pengampu :
Filsa Era Sativa S.pd., M.pd
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1. Atha Dara Radeisyah (E1F02310026)
Kelas 1A
UNIVERSITAS MATARAM
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Laporan Hasil Observasi Terkait Obesitas Pada Balita di Puskesmas
Karang Taliwang Tahun 2023 ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat
dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Laporan ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Gizi Dan Kesehatan
Anak Usia Dini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Laporan Hasil Observasi Terkait Obesitas Pada Balita di
Puskesmas Karang Taliwang Tahun 2023 ini. Dan Kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih Kepada Ibu Filsa Era Sativa S.pd., M.pd, selaku
dosen Gizi Dan Kesehatan Anak Usia Dini yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan laporan dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan Laporan Hasil Observasi Terkait Obesitas Pada Balita di Puskesmas Karang
Taliwang Tahun 2023 ini sehingga Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan Laporan ini.
Kami mohon maaf jika di dalam laporan ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Laporan Hasil Observasi Terkait
Obesitas Pada Balita di Puskesmas Karang Taliwang Tahun 2023 ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.
Penulis
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 8
LAMPIRAN….……………..……………..………..…………….…………………… 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai oleh penimbunan
jaringan lemak dalam tubuh secara berlebihan. Obesitas terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang. Penelitian tentang
obesitas telah banyak dilakukan di luar negeri, namun di Indonesia masih sedikit. Hal ini
disebabkan para peneliti di Indonesia lebih disibukkan dengan masalah gizi kurang
dibandingkan masalah gizi lebih. Menurut World Health Organization (WHO),
kelebihan berat badan (Overweight) dan obesitas merupakan faktor risiko penyebab
kematian ke-5 di dunia. Setidaknya ada 2,8 juta penduduk dunia meninggal akibat
komplikasi obesitas. Menurut data American Heart Association (AHA) pada tahun
2011, sekitar satu pertiga (32,9%) atau 72 juta orang dewasa warga negara
Amerika Serikat adalah obesitas.
Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak, terutama aspek
perkembangan psikososial. Selain itu, obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi
obesitas pada masa dewasa dan berpotensi mengalami berbagai kesakitan dan kematian
antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, dan lain-lain.1 Karena obesitas
memiliki pengaruh yang cukup besar pada diri seorang anak, maka menjadi penting
untuk mengidentifikasi faktor resiko yang berhubungan dengan terjadinya obesitas.
Obesitas ditentukan oleh banyak faktor risiko, salah satunya dari observasi yang sudah
kami lakukan di Puskesmas Karang Taliwang yang paling dominan adalah faktor Pola
Asuh orang tua.
Dari data Dinas Kesehatan (Dikes) NTB pada status gizi balita melalui e-
PPGBM, terdata 2.201 balita mengalami obesitas di tahun 2022. Rinciannya, 317 anak di
Lombok Barat; 436 anak di Lombok Tengah; 365 anak di Lombok Timur. Kemudian
163 anak di Kabupaten Sumbawa; 90 anak di Kabupaten Dompu; 174 anak di Kabupaten
Bima; 58 anak di Kabupaten Sumbawa Barat; 111 anak Lombok Utara; 209 anak di Kota
Mataram; dan 98 anak di Kota Bima.
Untuk itu, Masalah Obesitas ini menjadi bahasan yang penting dan sangat
menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis
dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kami mahasiswa PGPAUD
khususnya, dan khayalak ramai pada umumnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah faktor-faktor penyebab obesitas pada balita dari hasil observasi di Puskesmas
Karang Taliwang?
2. Apa t i n d a k a n pencegahan obesitas yang di lakukan oleh pihak Puskesmas
Karang Taliwang pada balita?
3. Apakah Pemberian Edukasi dan Konseling dari Tim Puskesmas Karang Taliwang ke
berbagai desa/kelurahan dapat mengurangi resiko obesitas pada balita?
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab obesitas pada balita dari hasil observasi di
Puskesmas Karang Taliwang.
2. Untuk mengetahui apa tindakan pencegahan obesitas yang di lakukan oleh pihak
Puskesmas Karang Taliwang pada balita.
3. Untuk mengetahui adanya Pemberian Edukasi dan Konseling dari Tim Puskesmas
Karang Taliwang ke berbagai desa/kelurahan dapat mengurangi resiko obesitas pada
balita.
1. Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam menambah wawasan dan pengetahuan
tentang faktor penyebab obesitas pada balita.
2. Dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya edukasi dan
konseling untuk mengurangi resiko balita menderita obesitas.
2
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah wawasan dan
pengetahuan tentang cara mengatasi obesitas pada penderita obesitas.
2. Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan menambah referensi
perpustakaan fakultas
3. Bagi Masyarakat
Hasil Penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya menjaga berat badan sehat sejak usia dini. Kesadaran ini dapat mengubah
norma-norma masyarakat terkait dengan pola makan, pola asuh dan gaya hidup sehat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tabel 2.1 Data Hasil Obeservasi terkait Obesitas Pada Balita (usia 0-59 bulan) di
Puskesmas Karang Taliwang Tahun 2023
Jumlah Balita (Usia 0-59) yang Mengalami Obesitas dari Bulan
No. Desa/Kelurahan Januari - Oktober Tahun 2023
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt
Cakranegara
1 3 5 5 3 4 3 1 5 4 7
Barat
Cakranegara
2 7 4 3 5 7 9 15 13 13 16
Utara
3 Cilinaya 5 2 2 2 - 2 1 1 2 1
4 Sapta Marga 3 3 1 2 1 2 1 - 2 1
5 Mayura 7 3 3 3 5 4 4 5 7 7
6 Karang Taliwang 1 3 4 8 2 6 5 2 1 3
Jumlah 26 20 18 23 19 26 27 26 29 35
Persentase 10% 8% 7% 9% 8% 10% 11% 10% 12% 14%
Rata-rata Persentase 10%
Total 249
Rata-rata 4.33 3.33 3.00 3.83 3.80 4.33 4.50 5.20 4.83 5.83
Rata-rata Keseluruhan 41.5
4
2.2 Pembahasan
5
makanan sebagai cara untuk mengatasi stres atau emosi, yang dapat menyebabkan pola
makan yang tidak sehat.
Pola asuh juga mencakup dukungan terhadap kegiatan fisik anak. Jika keluarga
cenderung tidak aktif, anak-anak mungkin kurang termotivasi untuk bergerak, yang
dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan. Pola asuh yang memperbolehkan
anak-anak untuk menghabiskan waktu berlebihan di depan layar (TV, komputer, ponsel)
dapat mengurangi waktu yang dihabiskan untuk aktivitas fisik. Ini dapat menyebabkan
peningkatan risiko obesitas dan juga ketersediaan makanan di rumah memainkan peran
kunci dalam pola makan anak. Jika rumah penuh dengan makanan tinggi lemak, gula,
dan kalori tinggi, anak-anak cenderung mengonsumsi makanan tersebut secara rutin.
Adapun tindakan pencegahan yang di lakukan oleh pihak puskesmas karang
taliwang untuk mengurangi resiko obesitas pada balita yaitu dengan memberikan edukasi
dan konseling kepada masyarakat mengenai resiko dan dampak dari Obesitas serta cara
mencegah dan menanganinya. Disini pihak puskesmas karang taliwang membentuk
beberapa tim yang memiliki wilayah masing-masing untuk memberikan edukasi dan
konseling ke-6 kelurahan yang ada (Cakranegara Barat, Cakranegara Utara, Cilinaya,
Sapta Marga, Mayura, dan Karang Taliwang).
Meninjau dari data yang sudah kami dapatkan Pemberian edukasi dan konseling
kepada masyarakat tidak cukup untuk memberikan hasil yang efektif dalam mengurangi
resiko obesitas pada anak maupun balita. Ini terlihat dari naiknya angka anak yang
menderita obesitas setiap bulannya. Maka dari itu, beberapa masukan dari kami yang
mungkin dapat dilakukan oleh berbagai Puskesmas yang ada di NTB untuk memberikan
usaha yang maksimal dalam mengurangi resiko dan menekan angka obsesitas pada anak
terutama pada anak yang masih balita. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat
diambil oleh Puskesmas:
1. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan:
Lakukan pemantauan rutin terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di
wilayah kerja Puskesmas. Ini dapat membantu mendeteksi pertumbuhan berlebih
atau kurang dari waktu ke waktu.
2. Program Imunisasi dan Pelayanan Kesehatan Anak:
Terlibat dalam program imunisasi dan pelayanan kesehatan anak. Anak-anak
yang sehat memiliki peluang lebih baik untuk menjalani gaya hidup aktif dan
mempertahankan berat badan yang sehat.
6
3. Penyuluhan Gizi:
Selain edukasi, Puskesmas dapat menyelenggarakan penyuluhan gizi yang
melibatkan orang tua, guru, dan masyarakat. Penyuluhan ini dapat mencakup
informasi tentang pola makan sehat, pentingnya gizi seimbang, dan cara memilih
makanan yang baik untuk anak-anak.
4. Pemeriksaan Rutin Kesehatan Anak:
Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut. Kesehatan gigi yang baik dapat mendukung pola makan sehat.
5. Kolaborasi dengan Sekolah dan Pendidik:
Kerjasama dengan sekolah untuk menyelenggarakan program kesehatan,
termasuk program gizi dan olahraga. Dukung pengembangan kebijakan sekolah
yang mendukung kesehatan anak, seperti menyediakan opsi makanan sehat di
kantin sekolah.
6. Konseling Individu dan Kelompok:
Selain konseling untuk orang tua, Puskesmas dapat menyediakan konseling
individu atau kelompok untuk anak-anak yang mungkin memiliki risiko obesitas.
Ini dapat mencakup konseling gizi dan motivasi untuk menjalani gaya hidup
sehat.
7. Pusat Kebugaran dan Program Aktivitas Fisik:
Sediakan program aktivitas fisik atau kolaborasi dengan pusat kebugaran
setempat untuk menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan anak-anak dan
keluarga.
8. Kolaborasi dengan Lembaga Kesehatan Lainnya:
Kolaborasi dengan lembaga kesehatan lainnya, seperti rumah sakit dan dokter
spesialis anak, untuk mendapatkan pandangan dan dukungan yang komprehensif.
9. Menggali Dukungan dari Masyarakat:
Libatkan masyarakat setempat dalam upaya pencegahan obesitas, melibatkan
keluarga, tetangga, dan tokoh masyarakat. Sosialisasikan program-program
kesehatan dan gizi melalui acara-acara komunitas.
10. Penelitian dan Pemantauan Lokal:
Lakukan penelitian atau pemantauan lokal terkait pola makan dan kebiasaan
hidup anak-anak di wilayah kerja Puskesmas. Informasi ini dapat membimbing
perencanaan dan implementasi program.
7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa obesitas pada usia dini merupakan isu kesehatan yang semakin
mendesak untuk ditangani. Dalam observasi ini, terlihat adanya pola-pola perilaku dan
faktor-faktor risiko yang berkontribusi pada meningkatnya angka obesitas pada balita.
Faktor-faktor tersebut melibatkan aspek-aspek seperti pola makan, tingkat aktivitas fisik,
Pentingnya pencegahan obesitas pada balita tidak hanya terletak pada dampak
fisik, tetapi juga pada implikasi jangka panjang terhadap kesehatan anak ketika mereka
tumbuh dewasa. Hasil observasi menunjukkan bahwa edukasi, promosi gizi seimbang,
dan aktivitas fisik yang terintegrasi menjadi kunci dalam mengurangi risiko obesitas
pada balita.
dalam menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat. Penekanan pada
kebiasaan makan sehat, aktivitas fisik, dan pemantauan kesehatan secara rutin dapat
menjadi langkah-langkah efektif untuk mencegah dan mengurangi kasus obesitas pada
balita.
Selain itu, observasi ini menyoroti perlunya kolaborasi antara berbagai pihak
diharapkan dapat diciptakan perubahan positif dalam pola hidup anak-anak sehingga
8
3.2 Saran
Perlu adanya program edukasi yang intensif kepada orang tua, guru, dan masyarakat
tentang pentingnya pola makan seimbang dan aktivitas fisik pada balita. Kampanye
kesadaran melalui media sosial, seminar, dan materi edukasi dapat membantu
Sekolah perlu menjadi pilar utama dalam upaya pencegahan obesitas. Perlu
3. Keterlibatan Puskesmas:
Puskesmas dapat memainkan peran sentral dalam penyuluhan dan konseling kepada
orang tua. Perlu ada program-program kesehatan di puskesmas yang fokus pada
4. Kebijakan Lingkungan:
regulasi terkait makanan di sekolah, promosi taman bermain, dan jalur pejalan kaki
yang aman.
5. Kolaborasi Antarsektor:
Kerjasama yang erat antara sektor kesehatan, pendidikan, dan lingkungan sangat
9
6. Pemantauan Kesehatan Teratur:
Diperlukan pemantauan kesehatan yang rutin terhadap balita untuk mendeteksi dini
adanya tanda-tanda obesitas. Ini dapat membantu dalam memberikan intervensi lebih
cepat.
Orang tua memiliki peran yang sangat penting. Perlu mendorong partisipasi aktif
orang tua dalam merancang kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang sehat di rumah.
atau senam pagi, dapat meningkatkan partisipasi anak-anak dan keluarga dalam
kegiatan fisik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sumarni, S., & Bangkele, E. Y. (2023). Persepsi Orang Tua, Guru Dan Tenaga
Kesehatan Tentang Obesitas Pada Anak Dan Remaja. Healthy Tadulako Journal
(Jurnal Kesehatan Tadulako), 9(1), 58-64.
Maharani, G. P. (2023). Hubungan Perilaku Makan Anak dengan Kejadian Overweight
atau Obesitas di SDN Ngablak (Doctoral dissertation).
Artikel Obesitas (http://www.infosaja.com/2013/02/cara-mengatasi- kegemukan-
badan.html) diakses pada 11 Maret 2013.
Indanah, I., Sukesih, S., Luthfin, F., & Khoiriyah, K. (2021). Obesitas Pada
Balita. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 12(2), 242-248.
Mulyana, L., & Farida, E. (2022). Pola Pemberian Makan yang Tepat dalam
Mengurangi Resiko Obesitas pada Balita. Indonesian Journal of Public Health
and Nutrition, 2(1), 36-42.
Setiyaningsih, Y. E., Nurwanti, E., & Pratiwi, A. M. (2016). Konsumsi unhealthy food
sebagai faktor risiko obesitas pada balita di Puskesmas Jetis, Kota
Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition
and Dietetics), 3(3), 155-161.
Triana, K. Y., Lestari, N. M. P. L., Anjani, N. M. R., & Yudiutami, N. P. P. D. (2020).
Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap Kejadian Obesitas pada Anak Usia
Sekolah. Jurnal Keperawatan Raflesia, 2(1), 31-40.
Triana, K. Y. (2016). Manajemen Obesitas Dengan Pola Asuh Efektif Sebagai Upaya
Preventif Penyakit Kronis Pada Anak. Jurnal Dunia Kesehatan, 5(1), 76789.
Rajagukguk, M. (2022). Hubungan Pengetahuan Pola Asuh Dan Pola Makan Pada
Balita. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and
Cultural Anthropology), 7(2), 204-213.
Djaiman, S. P. H., Sihadi, K. S., & Kusumawardani, N. (2017). Meta analisis:
Pencegahan Obesitas pada Anak Sekolah.
Riyanti, E., & Lestari, E. P. (2020). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Keluarga Tentang Obesitas Pada Anak
Sekolah. Nursing Science Journal (NSJ), 1(1), 14-18.
11
LAMPIRAN – LAMPIRAN
12
Lampiran 1
GRAFIK BATANG
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Sep Agust Okto
Bulan
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Cakranegara Cakranegara Cilinaya Sapta Marga Mayura Karang
Barat Utara Taliwang
Desa/Kelurahan
13
Jumlah Balita Obesitas KeLompok Usia 0-59 bulan Puskesmas
Karang Taliwang Tahun 2023
40
35
Jumlah Balita Obesitas
30
25
20
15
10
5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Sep Agust Okto
Bulan
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Cakranegara Cakranegara Cilinaya Sapta Marga Mayura Karang
Barat Utara Taliwang
Desa/Kelurahan
14
POLIGON
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Sep Agust Okto
Bulan
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Cakranegara Cakranegara Cilinaya Sapta Marga Mayura Karang
Barat Utara Taliwang
Desa/Kelurahan
15
Jumlah Balita Obesitas Kelompok Usia 0-59 bulan Puskesmas Karang
Taliwang Tahun 2023
40
35
Jumlah Blalita Obesitas
30
25
20
15
10
5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Sep Agust Okto
Bulan
70
60
50
40
30
20
10
0
Cakranegara Cakranegara Cilinaya Sapta Marga Mayura Karang
Barat Utara Taliwang
Desa/Kelurahan
16
Lampiran 2
DOKUMENTASI
17
18
Lampiran 3
SURAT PENGANTAR OBSERVASI
19
20