Anda di halaman 1dari 21

ADVOKASI GIZI

Proposal Pengadaan Program Pendidikan dan Pelatihan Mengenai


Pentingnya Aktivitas Fisik sebagai Pencegahan dan
Penanggulangan Obesitas

Disusun Oleh:
Efra Clara P21331118027
Fauziyah Isma P21331118030
Nadyatuz Zahra P21331118053
Shabrina Apriliantini P21331118000
Kelompok 2

Dosen Pembimbing
Mochamad Rachmat, S.K.M., M.Kes.
Dr. Siti Mutia Rahmawati, S.K.M., M.Si.

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga proposal
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bimbingan Bapak dan Ibu Dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah Proposal
Pengadaan Program Pendidikan dan Pelatihan Mengenai Pentingnya Aktivitas Fisik sebagai
Pencegahan dan Penanggulangan Obesitas. Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah advokasi gizi pada semester enam. Semoga proposal ini dapat berguna bagi kita semua
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Harapan kami semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi proposal agar
menjadi lebih baik lagi.

Kami menyadari bahwa proposal ini belum sempurna, karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam proposal ini. Oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan proposal ini.

Jakarta, Mei 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................................... i


Daftar Isi ....................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Prioritas masalah ........................................................................................................................ 2
1.3 Rencana persiapan...................................................................................................................... 3
BAB II TUJUAN ADVOKASI ................................................................................................................... 5
2.1 Tujuan Umum........................................................................................................................... 5
2.2 Tujuan Khusus .......................................................................................................................... 5
BAB III MANFAAT HASIL YANG AKAN DICAPAI .............................................................................. 6
BAB IV PELAKSANAAN ADVOKASI ..................................................................................................... 7
4.1 Tinjauan Program ..................................................................................................................... 7
4.2 Pelaksanaan Program ............................................................................................................... 7
BAB V ASUMSI ADVOKASI .................................................................................................................... 8
5.1 Asumsi Positif ............................................................................................................................ 8
5.2 Asumsi Negatif........................................................................................................................... 8
BAB VI ORGANISASI ................................................................................................................................ 9
6.1 Struktur....................................................................................................................................... 9
6.2 Penanggung Jawab Kegiatan...................................................................................................... 9
6.3 Pelaksana Kegiatan .................................................................................................................... 9
6.4 Koordinasi Kegiatan................................................................................................................. 10
6.5 Kerjasama Lintas Sektor .......................................................................................................... 10
BAB VII JADWAL KEGIATAN ............................................................................................................... 11
BAB VIII PLAN OF ACTION (POA) ....................................................................................................... 12
BAB IX NETWORK PLANNING ............................................................................................................. 14
BAB X RENCANA PENILAIAN .............................................................................................................. 15
BAB XI RENCANA TINDAK LANJUT .................................................................................................. 17
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................. 18

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menurut WHO (2000), Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat
ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy
expenditure) dalam waktu lama. Obesitas pada usia dewasa membawa dampak pada kesehatan,
dimana kenaikan berat badan dan obesitas menjadi salah satu faktor resiko untuk meningkatkan
kejadian penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2, kanker dan beberapa penyakit
kardiovaskular lainnya, bahkan hingga menyebabkan kematian di usia muda (Hruby et al., 2016).
Pada usia dewasa tingkat produktivitas mencapai nilai tertinggi dari semua kelompok umur. Hal
tersebut dapat dijadikan tolak ukur produktivitas maksimal pada masyarakat di suatu negara.
Obesitas pada usia dewasa dapat secara langsung berdampak pada peningkatan beban ekonomi
suatu negara.

Status gizi dewasa adalah penilaian status gizi penduduk di atas 18 tahun yang dinilai
dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Indikator status gizi yang digunakan untuk kelompok umur
ini didasarkan pada pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan yang disajikan dalam
bentuk Indeks Massa Tubuh (IMT). Kategori obesitas pada batasan IMT yang digunakan untuk
menilai status gizi penduduk dewasa (>18 tahun) adalah IMT ≥ 27 kg/m2. Menurut IMT di
Indonesia, Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas orang dewasa (>18
tahun) di Jakarta didapatkan sebanyak 29,8% yang mengalami obesitas. Prevalensi tersebut
melebihi rata-rata prevalensi obesitas di Indonesia yaitu 21,8%. Menurut IMT di DKI Jakarta, Data
Riskesdas 2018 juga menunjukkan bahwa prevalensi obesitas orang dewasa (>18 tahun) di Jakarta
Pusat didapatkan sebanyak 33,3% yang mengalami obesitas. Kemudian, menurut proporsi
aktivitas fisik di DKI Jakarta, Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi aktivitas fisik
pada penduduk umur ≥10 tahun di Jakarta Pusat didapatkan sebanyak 43,46% yang aktivitas
fisiknya kurang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa obesitas masih menjadi masalah di Indonesia
yang dapat disebabkan salah satunya karena perubahan pola hidup terutama pola makan.

Perubahan pola gaya hidup mengakibatkan terjadinya penurunan aktivitas fisik yang
disebabkan karena teknologi yang semakin maju. Hal tersebut merupakan salah satu pemicu utama
terjadinya obesitas. Kegiatan berupa aktivitas ringan yang dilakukan saat waktu luang seperti

1
menonton televisi, duduk santai, dan bermain komputer dapat menyebabkan penurunan energi
yang dihasilkan oleh tubuh sehingga terjadi ketidakseimbangan antara energi yang dihasilkan dari
makanan dengan energi yang digunakan untuk melakukan aktivitas. Hal ini dapat mengakibatkan
penumpukan jaringan lemak yang mengakibatkan peningkatan risiko obesitas terutama pada usia
dewasa (Elder et al., 2016).

Peningkatan berat badan akibat jenis asupan makanan, dikaitkan dengan konsumsi
karbohidrat yang tinggi seperti minuman bersoda, makanan cepat saji dan makanan mengandung
index glikemik glukosa darah tinggi yang banyak terdapat pada perkotaan. Selain itu, jumlah
asupan makanan berkarbohidrat yang berlebih dan jadwal makan yang sering berdekatan juga
dapat menjadi faktor penyebab obesitas (Sartorius et al., 2017).

Pencegahan obesitas melalui aktivitas fisik dapat ditunjukkan secara umum dengan cara
melakukan aktivitas jenis intensitas sedang selama minimal 150-250 menit per minggu, disamping
itu juga perlu dilakukan pembatasan makanan berlebih, istirahat yang cukup (6-8 jam pada usia
dewasa) dan mengurangi stress (Hruby and Hu, 2015). Aktivitas fisik yang dimaksud pada usia
dewasa tidak hanya berolahraga atau latihan yang terencana, tapi kegiatan rutin yang dilakukan
sehari-hari mencakup aktivitas pada waktu luang (seperti berjalan, menari, berkebun, berenang),
pekerjaan rumah tangga (seperti mencuci, memasak, menyapu), kegiatan di tempat kerja dan
bermain (WHO, 2017).

Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam upaya pencegahan obesitas adalah
keterbatasan jumlah tenaga gizi dalam segi kuantitas maupun kualitas sesuai dengan kompetensi
yang ada dalam setiap unit pelayanan kesehatan masyarakat, baik di rumah sakit maupun di sarana
pelayanan kesehatan lainnya. Salah satu kompetensi ahli gizi yaitu mempunyai kemampuan dan
pengalaman dalam manajemen pelayanan gizi di Puskesmas yang terdiri dari beberapa komponen
utama yaitu kegiatan surveilans, screening gizi, diklat gizi, dan asuhan gizi. Kemudian kompetensi
lainnya yaitu kegiatan advokasi berupa rangkaian kegiatan dari mulai sosialisasi hingga
pendampingan kegiatan pada stakeholder terkait untuk mendukung jalannya suatu program.

1.2 Prioritas masalah


Pada kegiatan surveilans dan screening di Puskesmas Kecamatan Menteng di Jakarta Pusat,
advokasi dilakukan kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng dan Kepala Kader Posyandu

2
di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Menteng sebagai orang yang mampu menjadi agen
perubahan pada pelayanan kesehatan untuk wanita usia subur dan pria usia subur. Berkaitan
dengan kegiatan surveilans maka diperlukan pengumpulan data sekunder terkait dengan
Puskesmas Kecamatan Menteng di Jakarta Pusat. Dalam hal ini, izin dari kepala Puskesmas
Kecamatan Menteng selaku pimpinan institusi sangat dibutuhkan untuk menjelaskan bahwa dari
rangkaian data tersebut dapat diketahui masalah yang berpotensi muncul untuk ke depannya
sehingga dapat diketahui cara pencegahannya sejak dini.
Kegiatan screening lebih memfokuskan kegiatan outdoor antara lain berpartisipasi dalam
kegiatan di Puskesmas Kecamatan Menteng dan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Menteng. Kemudian dapat dilihat juga aktivitas fisik yang dilakukan dalam kegiatan di Puskesmas
Kecamatan Menteng posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Menteng. Hal ini bertujuan
untuk pengumpulan data wanita usia subur dan pria usia subur yang mengalami obesitas.
Jika dalam interpretasi data pada kegiatan surveilans dan screening gizi terdapat masalah,
maka tindak lanjut dalam mengatasi hal tersebut yaitu membuat pendidikan dan pelatihan gizi
sesuai dengan masalah yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Menteng dan posyandu di wilayah
kerja Puskesmas Kecamatan Menteng.

1.3 Rencana persiapan


1) Bahan dan Alat Penyuluhan
a. Materi Obesitas
b. Materi aktivitas fisik
c. Video
d. Laptop
e. Speaker
f. LCD

2) Data
a. Prevalensi obesitas di Indonesia
b. Prevalensi obesitas di DKI Jakarta
c. Prevalensi obesitas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Menteng di Jakarta Pusat

3
3) Tenaga
Narasumber kepala Kesehatan Masyarakat, Pegawai Dinas Kesehatan.

4) Biaya
Biaya akan diambil dari biaya program Puskesmas Kecamatan Menteng.

5) Surveilans Obesitas
Pelaksanaan pemantauan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Menteng.

6) Advokasi dan Sosialisasi Pentingnya Aktivitas Fisik sebagai Pencegahan dan


Penanggulangan Obesitas

7) Manajemen Program dan Pelatihan Petugas

4
BAB II TUJUAN ADVOKASI
2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan advokasi pada pimpinan institusi terkait masalah wanita
usia subur dan pria usia subur yang mengalami obesitas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Menteng.

2.2 Tujuan Khusus


1. Menurunkan angka prevalensi obesitas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Menteng
2. Meningkatkan cakupan dan kualitas tatalaksana obesitas di Puskesmas Kecamatan
Menteng
3. Meningkatkan pengetahuan WUS/PUS tentang pentingnya aktivitas fisik sebagai
pencegahan dan penanggulangan obesitas
4. Meningkatkan frekuensi dan waktu aktivitas fisik WUS/PUS

5
BAB III MANFAAT HASIL YANG AKAN DICAPAI

Adapun manfaat hasil yang diharapkan antara lain sebagai berikut:

1. Setelah dilaksanakan advokasi maka hasil yang akan diperoleh adalah dapat menurunkan angka
prevalensi obesitas
2. Revitalisasi posyandu untuk mendukung pemantauan status gizi sebagai pencegahan obesitas
3. Dapat meningkatkan keterampilan tatalaksana terhadap obesitas.
4. Dapat meningkatkan kewaspadaan dini terhadap masalah obesitas.
5. Dapat memberikan konseling terhadap masalah obesitas.
6. Praktek kerja lapangan (PKL) dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan setelah
diperoleh komitmen dengan pihak institusi.
7. Pihak Puskesmas dapat mendukung secara penuh dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL)

6
BAB IV PELAKSANAAN ADVOKASI

4.1 Tinjauan Program


Seluruh rangkaian praktek kerja lapangan di advokasi kepada preseptor secara sistematis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan sampaikan antara lain sifat PKL yang berbentuk mengarah
kepada PKL mandiri yaitu dukungan perbaikan penanggulangan masalah obesitas. Karenanya
peran supervisor dari akademik menjadi hal yang sangat penting. Pelaksanaan Program yang
menjadi prioritas meliputi :
1. Pelaksanaan Surveilans gizi, yaitu melihat data sekunder yang ada di arsip puskesmas.
Kemudian dipresentasikan untuk mendapatkan hasil interpretasi data.
2. Pelaksanaan screening gizi dengan sasaran pada WUS/PUS.
3. Pelaksanaan penanggulangan kepada WUS/PUS yang obesitas.
4. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tatalaksana obesitas di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Menteng.

4.2 Pelaksanaan Program


Langkah-langkah kegiatan pelaksanaan program di Puskesmas Kecamatan Menteng yaitu
sebagai berikut :
1. Melakukan advokasi tentang program penanggulangan kasus obesitas pada WUS/PUS
yang akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Menteng.
2. Melaksanakan surveilans dengan acuan data sekunder dari arsip puskesmas.
3. Melakukan screening gizi terhadap WUS/PUS dengan melakukan pemeriksaan status gizi
(IMT) WUS/PUS setiap bulan di posyandu.
4. Dari hasil surveilans dan screening gizi, ditemukan masalah. Untuk memperkecil atau
menghilangkan masalah dilakukan intervensi dengan cara melakukan asuhan gizi dan
diklat (pendidikan dan pelatihan).
5. Untuk dapat melakukan semua program tersebut, perlu adanya advokasi yang baik kepada
semua mitra agar program dapat dijalankan dengan baik.

7
BAB V ASUMSI ADVOKASI

5.1 Asumsi Positif


- Mahasiswa dapat melakukan advokasi kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng di
Jakarta Pusat dan mempersiapkan laporan advokasi serta intervensi.
- Terjalinnya kerjasama yang baik dengan semua pihak terkait sehingga diperoleh komitmen
yang dapat menunjang kegiatan.

5.2 Asumsi Negatif


- Adanya kesalahan dan perbedaan persepsi terhadap permasalahan yang timbul.
- Belum terciptanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan pihak di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Menteng dikarenakan kurangnya komunikasi sebelum advokasi
dilaksanakan.
- Terbatasnya waktu pelaksanaan advokasi

8
BAB VI ORGANISASI

6.1 Struktur

6.2 Penanggung Jawab Kegiatan

Kegiatan Penanggung Jawab

Persiapan Advokasi Shabrina Apriliantini Ismail

Pelaksanaan Program - Fauziyah Isma


- Nadyatuz Zahra

Evaluasi Pelaksanaan Efra Clara

6.3 Pelaksana Kegiatan


- Puskesmas sebagai fasilitator (sosialisasi, pendidikan dan pelatihan kepada sasaran).
- Puskesmas sebagai penyelenggara promosi kesehatan untuk mendukung pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
- Memperkuat kerja sama lintas sektor dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat.
- Dokter, Bidan, Perawat, Ahli gizi, Kader sebagai pelaksana kegiatan diklat kepada
sasaran

9
6.4 Koordinasi Kegiatan
Kecamatan/Puskesmas :
- Camat melakukan koordinasi kepada seluruh Kepala Desa/Lurah yang ada di wilayahnya
tentang pelaksanaan kegiatan.
- Petugas Puskesmas melakukan pemutakhiran data sasaran yang diperoleh dari catatan
kader/Posyandu.
- Mempersiapkan kebutuhan alat dan bahan dari seluruh Posyandu yang ada di wilayahnya
- Menyusun kesepakatan bersama dengan wakil desa tentang kegiatan diklat di masing-
masing Desa/Kelurahan di wilayahnya.
Kelurahan :
- Kepala Desa/Lurah membuat jadwal pelaksanaan kegiatan diklat sesuai dengan hasil
kesepakatan.
- Kader, petugas kesehatan dan tim/perangkat desa mendata sasaran dewasa yang obesitas
yang ada di wilayah kerja Posyandu. Kegiatan ini dilakukan sebelum operasi timbang
dilaksanakan.
- Kader, petugas kesehatan dan tim/perangkat desa menyebarluaskan informasi tentang
kegiatan diklat mengenai pentingnya aktivitas fisik kepada seluruh masyarakat di desa
wilayah kerjanya agar semua datang ke posyandu pada hari yang telah ditentukan.
- Menyiapkan alat dan bahan.

6.5 Kerjasama Lintas Sektor


Perlunya kerjasama lintas sektor dengan berbagai pihak seperti:
- Kementerian Kesehatan
Dukungan dari kemenkes dapat berupa peningkatan kapasitas SDM, sosialisasi, pelatihan,
dukungan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dan dukungan kegiatan operasional
- Kecamatan dan kelurahan setempat sebagai penyusunan program, pembinaan dan
pengkoordinasian dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat
- RW dan kader sebagai penggerak peran serta masyarakat

10
BAB VII JADWAL KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan selama 4 minggu


No. Kegiatan Lokasi Sasaran Waktu

1. Observasi Masalah Dinkes DKI Mahasiswa PKJ 2 1 Mei 2021


Jakarta

2. Pembuatan Proposal Kampus PKJ 2 Mahasiswa PKJ 2 2-4 Mei 2021

3. Mengajukan Perizinan Puskesmas Kepala Puskesmas 5 Mei 2021


Advokasi Kecamatan Kecamatan Menteng
Menteng

4. Melakukan Advokasi Puskesmas Kepala Puskesmas 10 Mei 2021


dengan kepala Kecamatan Kecamatan Menteng
Puskesmas Menteng

5. Pengumpulan Data Puskesmas WUS/PUS obesitas 11-12 Mei 2021


Screening Dewasa Kecamatan
Menteng

6. Mengolah data Puskesmas WUS/PUS obesitas 13 Mei 2021


screening dan Kecamatan
surveilans Menteng

7. Melakukan Kegiatan Posyandu di Kader Posyandu di 14 Mei 2021


Advokasi dengan kader Wilayah Kerja wilayah kerja
posyandu Puskesmas Puskesmas
Kecamatan Kecamatan Menteng
Menteng

8. Melakukan Puskesmas Kader, Dewasa 15-22 Mei 2021


penanggulangan Kecamatan obesitas
obesitas dengan Menteng
pendidikan dan
pelatihan mengenai
pentingnya aktivitas
fisik

9. Membuat Laporan Hasil Kampus PKJ 2 Mahasiswa PKJ 2 23-28 Mei 2021
Advokasi

11
BAB VIII PLAN OF ACTION (POA)

Sumber Daya Waktu Pelaksanaan


No. Kegiatan Lokasi Sasaran Target PJ
Dana Sarana 1 2 3 4

1. Observasi Masalah Dinkes Mahasiswa 100% Shabrina


DKI PKJ 2 terlaksana Apriliantini
Jakarta Ismail

2. Pembuatan Proposal Kampus Mahasiswa 100% 25.000 Alat tulis, Shabrina


PKJ 2 PKJ 2 terselesaika komputer, Apriliantini
n kertas Ismail

3. Mengajukan Puskesma Kepala 100% 20.000 Transportasi Efra Clara


Perizinan Advokasi s Puskesmas terselesaika
Kecamata Kecamatan n
n Menteng
Menteng

4. Melakukan Advokasi Puskesma Kepala 100% 50.000 Alat tulis, Fauziyah


dengan kepala s Puskesmas terselesaika komputer, Isma
Puskesmas Kecamata Kecamatan n proyektor
n Menteng
Menteng

5. Pengumpulan Data Puskesma WUS/PUS 100% 50.000 Transportasi, Fauziyah


Screening Dewasa s obesitas terselesaika laporan data Isma
Kecamata n screening
n
Menteng

6. Mengolah data Puskesma WUS/PUS 100% komputer Fauziyah


screening dan s obesitas terselesaika Isma

12
surveilan Kecamata n
n
Menteng

7. Melakukan Kegiatan Posyandu Kader 100% 50.000 Alat tulis, Nadyatuz


Advokasi dengan di Posyandu terselesaika komputer, Zahra
kader posyandu Wilayah di wilayah n proyektor
Kerja kerja
Puskesma Puskesmas
s Kecamatan
Kecamata Menteng
n
Menteng

8. Melakukan Puskesma Kader, 80% 200.000 Alat tulis, Nadyatuz


penanggulangan s Dewasa tercapai komputer, Zahra
obesitas dengan Kecamata obesitas proyektor,
pendidikan dan n speaker, mic,
pelatihan mengenai Menteng leaflet
pentingnya aktivitas
fisik

9. Membuat Laporan Kampus Mahasiswa 100% 50.000 Komputer, Efra Clara


Hasil Advokasi PKJ 2 PKJ 2 terselesaika kertas
n

13
BAB IX NETWORK PLANNING

Organisasi atau institusi yang direncanakan akan dijadikan network planning :


1. Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng, dalam hal ini bekerja sama yang bertujuan untuk
mendapatkan dukungan moril maupun materil.
2. Mitra kerja di Puskesmas Kecamatan Menteng dalam hal ini dokter, tenaga pelaksana gizi
(TPG), perawat, bidan koordinator, bidan desa dan kader koordinator saling bekerjasama
dalam kegiatan advokasi.
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Menteng yang menjadi sasaran atau target,
dapat berpartisipasi dalam program kegiatan

14
BAB X RENCANA PENILAIAN

No Input Proses Target/sasaran Indikator


keberhasilan

1. Rencana advokasi Pelaksanaan Ka. PKM, Tenaga Adanya komitmen


advokasi Pelaksana Gizi, tentang
serta mitra terkait pelaksanaan
kegiatan
selanjutnya

2. Rencana screening Rencana screening Dewasa Adanya hasil


screening dewasa

3. Rencana Pelaksanaan Tenaga Pelaksana Adanya


surveilans surveilans Gizi PKM kesepakatan
tentang
pelaksanaan
surveilans

4. Adanya Pelaksanaan Dewasa Terlaksanya


kesepakatan Pencegahan dan asuhan gizi sesuai
tentang Penanggulangan dengan
pelaksanaan Obesitas perencanaan
surveilans

5. Rencana diklat Pelaksanaan diklat Tenaga Pelaksana Terlaksananya


Gizi, Kader dan diklat sesuai
masyarakat dengan
perencanaan

6. Terlaksananya Mengundang Mengundang Semua yang


diklat sesuai sasaran yang akan sasaran yang akan diundang hadir
dengan diajak diajak pada kegiatan
perencanaan berpartisipasi berpartisipasi

15
7. Semua yang Advokasi dan Ka. PKM, Tenaga Ka. PKM, Tenaga
diundang hadir komunikasi Pelaksana Gizi, Pelaksana Gizi,
pada kegiatan PKM dan mitra PKM dan mitra
terkait terkait

16
BAB XI RENCANA TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil data screening gizi data surveilans gizi akan diolah secara manual menggunakan
excel dan hasil tersebut akan direncanakan membuat kegiatan tindak lanjut berdasarkan
permasalahan yang didapat dalam wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Menteng di Jakarta Pusat
seperti asuhan gizi individu dan diklat

17
Daftar Pustaka

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2019. Laporan Provinsi DKI Jakarta Riskesdas
2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB).

Safitri, Debby Endayani, dan Nur Setiawati Rahayu. Determinan Status Gizi Obesitas pada Orang
Dewasa di Perkotaan: Tinjauan Sistematis. ARKESMAS (Arsip Kesehat Masyarakat).
2020;5(1):1–15.

Sikalak, Wegiarti, Laksmi Widajanti, dan Ronny Aruben. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Obesitas Pada Karyawati Perusahaan Di Bidang Telekomunikasi
Jakarta Tahun 2017. J Kesehat Masy. 2017;5(3):193–201.

Suryadinata, R.V. , dan Devita Angielevi Sukarno. Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Risiko
Obesitas Pada Usia Dewasa. Indones J Public Heal [Internet]. 2019;14(1):104–14.
Available from: https://e-journal.unair.ac.id/IJPH/article/view/7509

18

Anda mungkin juga menyukai