BLOK GASTROENTEROHEPATOLOGI
TAHUN AJARAN 2021/2022
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan hasil hasil praktikum gizi
Blok Gastroenterohepatologi. Tak lupa shalawat serta salam tertuju kepada
junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW., yang membawa umat islam dari
gelapnya zaman jahiliah menuju zaman islamiyah yang terang benderang.
Saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini khususnya kepada kakak pendamping
dari asisten dosen departemen Gizi, yang telah banyak membantu selama proses
praktikum berlangsung.
Akhir kata, saya menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi saya secara khusus dan bagi pembaca secara umum.
A. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
B. KEGITAAN ........................................................................................ 2
1. Edukasi ........................................................................................... 2
a. Definisi ..................................................................................... 2
b. Tujuan ...................................................................................... 2
c. Penjelasan hal yang diedukasi .................................................. 3
d. Mekanisme ............................................................................... 6
2. Menyusun Menu ............................................................................ 7
a. Definisi ..................................................................................... 7
b. Tujuan ...................................................................................... 7
c. Menyusun Menu (SOAPE) ..................................................... 7
d. Pembahasan ............................................................................. 9
e. Kesimpulan .............................................................................. 11
3. Hasil Kegiatan Edukasi .................................................................. 12
a. Warga 1 ................................................................................. 12
b. Warga 2 ................................................................................. 13
c. Warga 3 ................................................................................. 14
d. Warga 4 ................................................................................. 15
e. Warga 5 ................................................................................. 16
f. Warga 6 ................................................................................. 17
g. Warga 7 ................................................................................. 18
h. Warga 8 ................................................................................. 19
i. Warga 9 ................................................................................. 20
j. Warga 10 ............................................................................... 21
Gizi merupakan rangkaian proses secara organik makanan yang dicerna oleh
tubuh untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan fungsi normal organ, serta
mempertahankan kehidupan seseorang. Gizi di Indonesia berkaitan erat dengan
pangan, yaitu segala bahan yang dapat digunakan sebagai makanan. Aspek
terpenting untuk meningkatkan kesehatan manusia dan penyembuhan penyakit
adalah dari pemenuhan kebutuhan gizi (1). Dimana, pemenuhan gizi ini
memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah kondisi kesehatan seseorang
dimana orang dengan penyakit yang berbeda tentu memerlukan pemenuhan gizi
dengan terapi gizi atau terapi diet yang berbeda.
Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian dari perawatan penyakit atau kondisi
klinis yang harus diperhatikan agar pemberiannya tidak melebihi kemampuan organ
tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan
dengan perubahan fungsi organ (2). Terapi gizi atau diet perlu diberukan sesuai
dengan indikasi atau keadaan seseorang. Setiap penyakit memiliki menu diet yang
berbeda sehingga diperlukan edukasi terkait diet yang tepat berhubungan dengan
penyakit-penyakit tersebut.
Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan. Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai
kesehatan menjadi tahu (3) . Sehingga, edukasi merupakan hal yang begitu penting
bagi masyarakat termasuk juga edukasi terkait gizi. Edukasi gizi adalah suatu
proses yang berkesinambungan untuk menambah pengetahuan tentang gizi,
membentuk sikap dan perilaku hidup sehat dengan memperhatikan pola makan
sehari-hari dan faktor lain yang mempengaruhi makanan, serta meningkatkan
derajat kesehatan dan gizi seseorang (4). Begitu pentingnya edukasi terkait gizi
terutama yang berkaitan dengan pencernaan karena penyakit-penyakit terkait
pencernaan sering terjadi di masyarakat.
B. KEGIATAN
1. Edukasi
a. Definisi
Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan
segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain
baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Edukasi
merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan
menjadi tahu (3).
b. Tujuan
Menurut Mubarak & Chayatin (2009) tujuan dari edukasi itu
sendiri adalah :
1.) Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri.
2.) Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah
dengan dukungan dari luar.
3.) Memutuskan kegiatan apa yang paling tepat guna untuk
meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan, tujuan dari edukasi (pendidikan) menurut
Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 maupun WHO yakni:
“meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya
sehingga produktif secara ekonomi maupun secara social,
pendidikan kesehatan disemua program kesehatan baik
pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi
masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan
lainnya. Pendidikan kesehatan sangat berpengaruh untuk
meingkatkan derajat kesehatan seorang dengan cara meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk melakukan upaya itu sendiri (5).
c. Penjelasan hal yang diedukasi (Isi Poster)
Menu yang diberikan pada selingan pagi yaitu buah segar yang
matang tanpa kulit berupa pepaya sebagai sumber vitamin A, C, dan
E, dimana buah dan sayur mayur yang mengandung vitamin A, C
dan E menjadi sumber terbanyak dari imunonutrisi (8). Selain itu
diberikan juga roti dan margarin sebagai sumber karbohidrat dan dan
lemak.
Kemudian, menu yang diberikan pada siang hari yaitu nasi tim
sebagai sumber karbohidrat dan mudah dicerna karena bertekstur
semi padat. Untuk sumber protein diberikan daging ayam tanpa kulit
dan tempe yang direbus agar lebih mudah untuk dicerna. Adapun
sayuran yang diberikan adalah wortel sebagai sumber vitamin A (8).
Untuk menu selingan kedua buah segar yang matang tanpa kulit
berupa pisang dan jeruk dimana Pisang mengandung pektin yaitu
serat larut dalam air yang membantu memadatkan feses sehinga
mampu mengurangi diare (9) dan jeruk sebagai sumber vitamin A
dan C yang merupakan imunonutrisi (8). Diberikan juga teh pada
selingan dimana teh mengandung senyawa tanin yang memiliki sifat
pengelat yang berefek spasmolitik dengan mengkerutkan usus
sehingga gerak peristaltic usus dapat berkurang (10).
Adapun untuk menu pada malam hari diberikan yaitu nasi tim
sebagai sumber karbohidrat dan mudah dicerna karena bertekstur
semi padat. Untuk sumber protein diberikan ikan dan telur rebus,
dan sayurannya diberika buncis buncis ini bisa diperoleh
karena memiliki sifat anti mikroba yang berperan penting dalam
menghentikan diare.
e. Kesimpualan
Dalam menyusun menu perlu memperhatikan makanan dan
minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi dan juga yang harus
dibatasi ataupun dihindari sesuai dengan kondisi pasien. Untuk porsi
makanan dan minuman disesuaikan dengan kebutuhan energi total
dan makronutrien pasien berdasarkan berat dan tinggi badan pasien,
usia, aktivitas fisik, dan penyakit pasien.
3. Hasil Kegiatan Edukasi
- Warga 1
a. Hasil Kuesioner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 1 tidak mengetahui mengenai diet
rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun makanan
dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari. Setelah
diedukasi warga 1 masih kurang paham apa itu diet rendah sisa
mulai dari pengertian hingga makanan dan minuman yang
dianjurkan dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
- Warga 2
a. Hasil Kuesioner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 2 tidak mengetahui mengenai diet
rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun makanan
dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari. Setelah
diedukasi warga 2 masih tidak paham apa itu diet rendah sisa
mulai dari pengertian hingga makanan dan minuman yang
dianjurkan dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
- Warga 3
a. Hasil Kuesioner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 3 sudah pernah mendengar mengenai
diet rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun
makanan dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari.
Setelah diedukasi warga 3 sudah paham apa itu diet rendah sisa
mulai dari pengertian hingga makanan dan minuman yang
dianjurkan dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
- Warga 4
a. Hasil Kuisoner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 4 kurangpaham mengenai diet
rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun makanan
dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari. Setelah
diedukasi warga 4 sudah paham apa itu diet rendah sisa mulai
dari pengertian hingga makanan dan minuman yang dianjurkan
dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
- Warga 5
a. Hasil Kuesioner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 5 kurang paham mengenai diet
rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun makanan
dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari. Setelah
diedukasi warga 5 sudah paham apa itu diet rendah sisa mulai
dari pengertian hingga makanan dan minuman yang dianjurkan
dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
- Warga 6
a. Hasil Kuesioner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 6 kurang paham mengenai diet
rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun makanan
dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari. Setelah
diedukasi warga 6 sudah paham apa itu diet rendah sisa mulai
dari pengertian hingga makanan dan minuman yang dianjurkan
dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
- Warga 7
a. Hasil Kuesioner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 7 kurang paham mengenai diet
rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun makanan
dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari. Setelah
diedukasi warga 7 sudah paham apa itu diet rendah sisa mulai
dari pengertian hingga makanan dan minuman yang dianjurkan
dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
- Warga 8
a. Hasil Kuesioner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 8 kurang paham mengenai diet
rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun makanan
dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari. Setelah
diedukasi warga 8 sudah paham apa itu diet rendah sisa mulai
dari pengertian hingga makanan dan minuman yang dianjurkan
dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
- Warga 9
a. Hasil Kuesioner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 9 kurang paham mengenai diet
rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun makanan
dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari. Setelah
diedukasi warga 9 sudah paham apa itu diet rendah sisa mulai
dari pengertian hingga makanan dan minuman yang dianjurkan
dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
- Warga 10
a. Hasil Kuesioner
b. Kesimpulan
Sebelum diedukasi warga 10 kurang paham mengenai diet
rendah sisa, baik pengertian, indikasi, syarat, ataupun makanan
dan minuman yang dianjurkan dan yang dihindari. Setelah
diedukasi warga 10 sudah paham apa itu diet rendah sisa mulai
dari pengertian hingga makanan dan minuman yang dianjurkan
dan yang dihindari.
c. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA