Oleh Kelompok :
1. Annisa Yusticia Jamil (186110734)
2. Rezi Asmanovia (186110760)
3. Silvi Salsabila (186110763)
Mengetahui,
(______________________) (______________________)
Kepala Puskesmas
(______________________)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Laporan ini disusun guna memenuhi laporan akhir PKL/Magang dan juga
untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi
yang semoga bermanfaat.
Laporan ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun laporan ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua
yang membaca laporan ini terutama dosen pembimbing lapangan dan dosen
pembimbing akademik PKL/Magang yang kami harapkan sebagai bahan koreksi
untuk kami.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN LAPORAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan PKL...............................................................................................2
C. Lokasi PKL................................................................................................3
BAB II PELAKSANAAN PKL............................................................................4
A. Gambaran Umum Lokasi PKL..................................................................4
B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL di (Tatanan puskesmas).....................12
C. Hasil Pelaksanaan PKL di Tatanan Posyandu.........................................20
D. Hasil Pelaksanaan PKL di Tatanan Sekolah (SDN 08 Kubu Tanjung). .25
E. Hasil Pelaksanaan PKL di Tatanan Tempat Umum (Masjid Jami’ Tigo
Baleh 30
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................41
A. Kesimpulan..............................................................................................41
B. Saran........................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................43
LAMPIRAN..........................................................................................................44
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tenaga kesehatan sebagai bagian integral dari
pembangunan kesehatan secara nasional merupakan salah satu elemen
penting dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan. Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan telah ditetapkan misi dan strategi yang meliputi peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani, melindungi kesehatan
masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata bermutu dan berkeadilan, menjamin ketersediaan dan
pemerataan sumber daya kesehatan.
Menurut UU No 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan pada ayat
(1) huruf f, bahwa Promosi kesehatan (Promkes) merupakan termasuk
dalam kelompok tenaga kesehatan masyarakat. Peranan tenaga Promkes
perlu dioptimalkan dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui
kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat
agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan
serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan
yang optimal.
Program Studi Sarjana Terapan/D4 Promosi Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Padang merupakan intitusi pendidikan yang
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan visi “Menghasilkan
Sarjana Terapan Promosi Kesehatan Yang Profesional Dan Unggul
Dibidang Promotif Dan Preventif Dengan Pendekatan Budaya Local Dan
Nilai-Nilai Religious Tahun 2024”. Tenaga promosi kesehatan berperan
sebagai implementator promosi kesehatan, pemberdaya masyarakat,
pengembang media promosi kesehatan, fasilitator tim promosi kesehatan,
advokator promosi kesehatan dan peneliti terapan promosi kesehatan.
1
Fokus dari PKL/magang di institusi adalah pada peningkatan
perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
Upaya penyelasaian masalah kesehatan yang ada solusi utama dengan
perubahan perilaku. Oleh karena itu memerlukan perhatian serius pada
pelaksanaan strategi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
dan tentunya yang sangat memerlukan tenaga promotor kesehatan yang
profesional.
Berdasarkan kurikulum pendidikan tinggi bahwa pelaksanaan
pendidikan tinggi terdiri dari teori di kelas, praktik dilaboratorium,
praktik lahan serta lapangan. Dalam hal ini Praktik Kerja Lapangan
(PKL)/Magang di Institusi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem program pembelajaran serta merupakan wadah yang tepat untuk
mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan (KAP) yang
diperoleh pada proses praktik lapangan bagi mahasiswa Prodi Sarjana
Terapan/D4 Promosi Kesehatan Semester VII.
Berdasarkan uraian diatas, penting untuk dilaksanakan kegiatan
PKL/Magang di intitusi sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu
yang didapatkan dari pendidikan di kelas serta pendidikan secara empiris
yang diperoleh di lapangan. Selanjutnya, memperhatikan situasi dan
kondisi pandemi COVID-19 dan kesediaan lahan praktek lapangan untuk
pelaksanaan kegiatan PKL/Magang di Institusi, maka tahun 2021
PKL/Magang di institusi hanya dilaksanakan di Puskesmas.
B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan PKL/Magang diharapkan Mahasiswa
semester VII Tingkat IV Prodi S1 Terapan Promosi Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Padang mampu mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan dari pendidikan serta memperoleh pengalaman yang
tidak didapatkan dibangku perkuliahan.
2
2. Tujuan Khusus
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)/Magang di Institusi
yang menyelenggarakan program promosi kesehatan, antara lain:
a. Mahasiswa mampu menjadi pengelola program promosi
kesehatan di tingkat Pelayanan Kesehatan Primer;
b. Mahasiswa mampu menjadi edukator perilaku kesehatan melalui
kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu
dalam pengambilan keputusan yang mandiri untuk hidup sehat;
c. Mahasiswa mampu menjadi fasilitator yang mampu
mengembangkan kemitraan dan pendamping di masyarakat;
d. Mahasiswa mampu menjadi penggerak dengan menerapkan
strategi pemberdayaan masyarakat;
e. Mahasiswa mampu menjadi advocator untuk menghasilkan
kebijakan/aturan yang berwawasan sehat dan berpihak pada
masyarakat;
f. Mahasiswa mampu melakukan kajian kebutuhan promosi
kesehatan di FKTP, keluarga, posyandu dan sekolah;
g. Mahasiswa mampu melakukan penerapan promosi kesehatan di
dalam gedung, keluarga, posyandu dan sekolah;
h. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi keberhasilan program
promosi kesehatan di dalam gedung, keluarga, posyandu dan
sekolah.
C. Lokasi PKL
Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu di salah
satu puskesmas di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi
yaitu Puskesmas Tigo Baleh.
3
BAB II
PELAKSANAAN PKL
1) Keadaan Geografi
UPTD Puskesmas Tigo Baleh terletak di kecamatan Aur
Birugo Tigo Baleh yang merupakan salah satu kecamatan yang
terdapat di wilayah Kota Bukittinggi. Kota Bukittinggi terletak
antara 100.20o-100.25o bujur timur dan 00.16o-00.20o lintang selatan.
Temperature udara berkisar antara 16,1o-24,9oC, serta curah hujan
rata-rata antara 136,4 mm/tahun. Adapun wilayah cakupan kerja
UPTD ini meliputi 8 kelurahan dengan luas wilayah 9,525 km 2 yang
terdiri atas:
a. Kelurahan Belakang Balok dengan luas 0,504 km2
b. Kelurahan Birugo dengan luas 0,94 km2
c. Kelurahan Sapiran dengan luas 0,257 km2
d. Kelurahan Aur Kuning dnegan luas 0,9 km2
e. Kelurahan Pakan Labuah dengan luas 1,18 km2
f. Kelurahan Parit Antang dengan luas 0,82 km2
g. Kelurahan Lading Cakiah dengan luas 0,74 km2
4
h. Kelurahan Kubu Tanjung dengan luas 0,911 km2
Adapun batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Tigo Baleh
Bukittinggi meliputi:
a. Sebelah utara dengan Kecamatan Mandiangin Koto Selayan
b. Sebelah selatan dengan Kecamatan Banuhampu Sungai Pua
c. Sebelah barat dengan Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam
d. Sebelah timur dengan Kecamatan Ampek Angkek.
2) Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Tahun
2020 adalah 23.646 jiwa terdiri atas 5709 KK dengan kerapatan
penduduk 3064 jiwa/km2. Jumlah ini tersebar di 8 kelurahan, dapat
dilihat pada data dasar pada table di bawah ini:
5
UPTD Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi per bulan Desember
tahun 2020 memiliki pegawai sebanyak 45 orang, diantaranya 39
orang ASN, 2 orang pegawai kontrak, 4 orang tenaga outsoursing.
6
6 Ruangan pelayanan laboratorium 1
7 Ruangan pelayanan obat 1
8 Ruangan pimpinan Puskesmas 1
9 Ruangan staf puskesmas 1
10 Ruangan tata usaha 1
11 Ruangan pertemuan 1
12 Ruangan gedung obat 1
13 Ruangan dapur 0
14 Ruangan kamar mandi/WC 10
B Bangunan Puskesmas Pembantu 3
C Bangunan Poskeskel 8
Tabel 3. Sarana Kesehatan di Puskesmas Tigo Baleh
b. Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tigo Baleh Tahun 2020
N KELURAHAN JUMLAH JLH/KEL
O PAUD TK SD SLB SMP MTS SMU SMK
1 Belakang Balok 2 2 2 0 0 0 0 0 6
2 Sapiran 1 3 1 0 0 0 2 1 8
3 Birugo 2 2 3 1 0 0 0 0 8
4 Aur Kuning 3 3 3 0 0 1 0 0 16
5 Pakan Labuah 1 0 2 0 0 0 0 0 3
6 Kubu Tanjung 0 1 1 0 0 0 0 0 2
7 Ladang Cakiah 1 1 1 0 0 0 0 0 3
8 Parit Antang 0 1 1 0 1 0 0 0 3
JUMLAH 10 13 14 1 1 1 2 1 45
Tabel 4. Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tigo Baleh Tahun 2020
c. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang ada di wilayah UPTD Puskesmas
Tigo Baleh Tahun 2019 adalah:
1. Masjid : 9 buah
2. Mushalla : 26 buah
7
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat
3) Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan pelayanan
kesehatan
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat
5) Menggerakkan promosi kesehatan yang berdayaguna
hingga mendorong peran aktif masyarakat untuk bergaya
hidup sehat.
8
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain yang terkait
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan UKBM
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Kewenangan puskesmas terkait fungsi penyelenggaraan
UKP tingkat pertama adalah:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas,
dan pengunjung
5) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip
kordinatif dan kerjasama inter dan antar profesi
6) Melaksanakan rekam medis
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
mutu dan akses yankes
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
9
9) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan FKTP di
wilayah kerjanya dan melaksanakan penapisan rujukan
sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.
10
8) Struktur Organisasi Puskesmas Tigo Baleh
9)
KEPALA PUSKESMAS
dr. Lusfinaldi
10)
UKP, KEFARMASIAN DAN JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS DAN JEJARING
KEPALA SUB BAGIAN TATA UASAHA UKM ESENSIAL DAN KEPERAWATAN KESMAS UKM PENGEMBANGAN
LABORATORIUM FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Fibrinel Subarmaga, S.Kep Penanggung jawab : dr.Rahmi Fadhila Penanggung jawab : dr. Rahmi Fadhila Penanggung jawab : dr. Della Gustia Penanggung jawab : Yuli Erni, A.Md.Keb
M. Fadhil Anshar
Ari Purwanti, A.Md.Kep Hengki Kurniawan
11 Dery Pranana Citra Zulda
CLEANING SERVICE
Misrawati
DRIVER PUSLING
Rizki Nofiasari
B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL di (Tatanan puskesmas)
1. Perencanaaan Program Promosi Kesehatan di FKTP
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kunjungan puskesmas pada tahun 2020 diperoleh
10 penyakit terbanyak yang diderita pasien sebagai berikut:
No Penyakit L P TOTAL
1 Commond Cold 482 866 1348
2 Hipertensi 261 410 671
3 Dypepsia 131 290 421
4 Penyakit Pulpa 119 232 351
5 Diabetes Melitus 138 212 350
6 Dermatitis Alergi 122 161 283
7 Ostroartritis 80 191 271
8 Myopia 77 169 246
9 TFA 77 110 187
10 Cephalgia 29 115 144
Tabel 5. 10 Penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh
12
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Apabila suatu masalah dapat menimbulkan masalah
baru, maka masalah tersebut dianggap lebih serius.
3) Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk bila dibiarkan. Penggunaan metode USG dalam
penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak
perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang
sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan
aspek dari masalah itu sendiri.
Untuk itu pada penentuan prioritas masalah di Puskesmas Tigo
Baleh, diambil 5 penyakit terbanyak yang akan dilihat dari Urgency,
Seriousness dan Growth yaitu:
Penyakit Urgency Seriousness Growth Total
Melitus
Tabel 6. Prioritas Masalah dengan USG
13
Hipertensi. Peningkatan juga terjadi di Indonesia. Dilihat dari data
Riskesdas Indonesia tahun 2013 yaitu 25,8% masyarakat menderita
hipertensi dan mengalami peningkatan dilihat dari data riskesdas 2018
yaitu sebanyak 34,11 %.
Terkhusus angka kejadian di Bukittinggi kecamatan Aua
Birugo Tigo Baleh atau wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh adalah
sebanyak 671 kasus. Hal ini perlu menjadi pertimbangan sehingga
diperlukan upaya dalam merubah perilaku pada masyarakat.
Penyebab hipertensi :
1) Faktor perilaku penyebab hipertensi:
a) Kebiasaan merokok pada masyarakat yang sulit diubah.
b) Kurang mengkonsumsi buah dan sayur, karena malas
mengolah dan mengkonsumsi buah dan sayur
c) Kurang aktifitas fisik, dikarenakan tidak sempat dan malas
d) Konsumsi alkohol, atau menyukai minuman kaleng yang
mengandung alkohol.
e) Konsumsi garam dapur yang berlebih, karena tidak
mengetahui standar penggunaan garam perhari
f) Ketidak patuhan mengkonsumsi obat bagi penderita
hipertensi.
g) Tidak rutin melakukan kontrol tekanan darah atau konsultasi
ke dokter
h) Takut memeriksakan diri ke fasyankes
Faktor lingkungan :
a) Lingkungan pergaulan yang juga perokok aktif
b) Lingkungan keluarga yang tidak membiasakan konsumsi
buah dan sayur
c) Keluarga tidak mengingatkan jadwal minum obat dan
konsultasi secara rutin
2) Faktor predisposisi pada pasien hipertensi yang kami temukan di
puskesmas tigo baleh adalah :
14
a) Sikap masyarakat yang acuh tak acuh mengenai pentingnya
menjaga kesehatan seperti konusmi buah dan sayur
b) Pengetahuan tentang hipertensi yang masih rendah sehingga
tidak melakukan pengobatan setelah timbul gejala
3) Faktor reinforsing pada pasien hipertensi yang kami temukan di
puskesmas tigo baleh adalah:
a) Kurangnya dukungan keluarga dalam meningkatkan
kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi. Dan lupa
jadwal untuk berkonsultasi rutin kepada dokter
4) Faktor enabling
a) Sarana dan prasarana terkait pengobatan hipertensi sudah
dilaksanakan oleh Fasyankes seperti posbindu PTM,
screening PTM dan lain nya. Namun masyrakat tidak patuh
memeriksakan diri ke fasyankes untuk melakukan kontrol
tekanan darah.
b) Sudah diberikan konsultasi bagi pasien untuk anjuran
konsumsi obat rutin dan pemeriksaan secara berkala. Namun,
masih ada pasien yang tidak patuh dalam konsultasi rutin dan
minum obat.
kemudahan
Diubah
15
Mudah Diubah Rajin mencari informasi -
mengenai Hipertensi
mengenai penyebab,
gejala , cara pencegahan
dan komplikasi
hipertensi
16
b) Agar dapat menjadi media pengingat bagi setiap pengunjung
puskesmas dalam mengingat informasi seputar hipertensi
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pembuatan media berupa Kalender PATUH, serta edukasi
mengenai cara pengisian kalender PATUH
Tujuan :
a) Memberdayakan keluarga pasien agar mau untuk memantau
kesehatan pasien hipertensi dengan mengisi kalender
pengingat
b) Meningkatkan kepatuhan pasien untuk minum obat secara
rutin setiap hari, dan mengingat jadwak konsultasi sesuai
anjuran dokter
c) Menjadi sarana yang dapat membantu petugas kesehatan
dalam memantau pengobatan pasien hipertensi. Baik dari segi
kepatuhan minum obat, menu konsumsi harian dan jadwal
konsultasi pasien.
g. Ganchart Kegiatan
*Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*
17
di Puskesmas Tigo Baleh mulai dari tanggal 8- 21 November 2021,
sebagai berikut:
a. Produksi media leaflet hipertensi
Membuat media promosi kesehatan berupa leaflet mengenai hipertensi
dengan rincian sebagai berikut :
Tempat : Puskesmas
Tanggal : 8 November 2021
Materi : 1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Komplikasi hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
Perangkat :
1) Perangkat keras : Laptop
2) Perangkat lunak : Aplikasi coreldraw
b. Penyuluhan dalam gedung
Penyuluhan kepada pengunjung puskesmas Tigobaleh yang
berada dikursi tunggu puskesmas. Materi yang disampaikan terkait
dengan Hipertensi menggunakan media Leaflet.
*SAP terlampir
Dengan rincian sebagai berikut :
Tempat : di tempat tunggu pasien
Tanggal : 9 November 2021
Materi : Hipertensi
Petugas : Silvi Salsabila
Media : leaflet
Metode : ceramah tanya jawab
*media terlampir
18
Tanggal : Perancangan dimulai pada tanggal 10 sampai 13 November
Tempat : Puskesmas Tigo Baleh
Materi :
1) Tabel ceklis minum obat
Tabel jadwal minum obat pasien perhari yang diisi oleh pasien dengan
cara menceklis bagian kotak apabila pasien sudah minum obat
rutin harian.
2) Tabel konsumsi harian pasien
Tabel konsumsi harian berisikan mengenai menu harian yang di
konsumsi pasien.
3) Tabel jadwal konsultasi rutin pasien
Tabel jadwal konsultasi pasien yang berisikan tanggal konsultasi pasien
yang diisikan sesuai dengan jadwal konsultasi rutin pasien.
Petugas :
1) Annisa Yusticia Jamil
2) Rezi asmanovia
3) Silvi salsabila
*SAP dan media terlampir
19
b. Serta adanya dukungan sarana dan prasarana dari puskesmas
seperti mic, speaker yang berkualitas baik. Menjadi penarik
pengunjjung dalam mendengarkan penyuluhan.
c. Kegiatan berlangsung baik, berkat dukungan dari pihak
puskesmas.
d. Antusias pengunjung juga dibuktikan pada saat meriview materi
di akhir sesi setelah tanya jawab. Pengunjung mampu mengulangi
kembali materi yang disampaikan.
b. Faktor penghambat :
1) Keterbatasan waktu dalam memberikan penyuluhan sehingga
tidak bisa menjawab pertenyaaan pasien secara detail
2) Kegiatan dilakukan pada saat pengunjung menunggu sebelum
pelayanan vaksinasi covid-19 sehingga banyak pengunjung yang
berdatangan dan sedikit mengganggu jalannya kegiatan
3) Dikarenakan ramainya pengunjung vaksinasi, dan jumlah kursi
yang disediakan untuk pengunjung tidak cukup. Maka banyak
pengunjung yang berdiri dan ngobrol sehingga mengganggu
jalannya kegiatan.
20
b) Pendidikan ibu masih rendah sehingga pengetahuan ibu
mengenai MPASI masih sedikit
c) Kurangnya dukungan dari keluarga mengenai edukasi
MPASI sehingga ibu muda yang memiliki anak pertama tidak
mengetahui secara spesifik mengenai MPASI
2) Faktor non perilaku :
a) Umur ibu bayi
b) Kesibukan
3) Faktor Predisposing
a) Pengetahuan ibu masih rendah mengenai MPASI
b) Sikap ibu yang masih rendah dalam pencarian informasi
mengenai MPASI
c) Dikarenakan pengetahuan yang dimiliki ibu masih rendah ada
yang berpersepsi bahwa memberikan MPASI berupa air tajin.
4) Faktor Reinforcing
a) Dukungan keluarga yang masih kurang dalam pendampingan
pembuatan MPASI
5) Faktor Enabling
a) Sosialisasi yang dilakukan oleh bidan dan kader posyandu
belum terlaksana sepenuhnya
kemudahan
Diubah
21
Mudah Diubah Sikap ibu yang masih rendah -
dalam mencari informasi
terkait MPASI
Sulit diubah Meningkatkan pengetahuan ibu -
bayi mengenai
Pengertian MPASI, Pentingnya
MPASI, Pengolahan
MPASI, anjuran/aturan
takaran yang benar.
22
*Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*
23
Metode : Ceramah tanya jawab
Media : Leaflet
Tempat : Posyandu Bunga Indah
* media dan SAP terlampir
24
Berdasarkan observasi tentang indicator PHBS terhadap tananan
di Sekolah (SDN 08 Kubu Tanjung) didapatkan bahwa siswa SD masih
ada yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Di SDN 08 Kubu
Tanjung sudah tersedia tempat cuci tangan akan tetapi tidak tersedia
sabun dan siswa jarang menggunakan sarana cuci tangan tersebut.
b. Menentukan prioritas masalah
Masalah
Kurangnya
Membuang sampah kesadaran
No Kriteria Bobot
sembarangan siswa untuk
CTPS
S B S B
Kegawatan 5 3 15 4 20
Mendesaknya 5 3 15 4 20
Penyebarannya 5 3 15 3 15
Sumber Daya yang
5 3 15 3 15
Dimiliki
Total 60 70
Ranking II I
Tabel 9. Prioritas Masalah di Sekolah
Ket :
S : Skor
BS : Bobot X Skor
25
b) Tempat cuci tangan belum memadai karena sedang dilakukan
renovasi di sekolah
3) Faktor Predisposing
a) Pengetahuan siswa masih rendah mengenai CTPS
b) Sikap siswa yang masih rendah dalam melaksanakan CTPS
4) Faktor Reinforcing
a) Dukungan guru
5) Faktor Enabling
a) Tempat cuci tangan belum memadai karena sedang dilakukan
renovasi di sekolah
d. Menetapkan Penyebab Masalah
Kurangnya pengetahuan siswa mengenai langkah-langkah cuci
tangan pakai sabun
Kurangnya kesadaran siswa untuk mencuci tangan pakai sabun
Urgensi Penting Tidak Penting
kemudahan
Diubah
Mudah Diubah Pengetahuan dan Sikap siswa -
yang masih rendah
dalam melaksanakan
CTPS
Sulit diubah Kebiasaan cuci tangan siswa -
yang masih tidak benar
26
a) Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai cuci tangan pakai
sabun dan langkah-langkah mencuci tangan pakai sabun
b) Agar siswa dapat menyampaikan informasi mengenai
pentingnya cuci tangan pakai sabun kepada keluarga maupun
orang lain.
2) Demonstrasi CTPS kepada siswa SDN 08 Kubu Tanjung
Tujuan :
a) Meningkatkan kesadaran siswa dalam pelaksanaan cuci tangan
pakai sabun dan langkah-langkah mencuci tangan pakai sabun
b) Memberdayakan siswa SDN 08 Kubu Tanjung agar mau
mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu.
f. POA (Planning Of Action)
*Plan of Action (POA) Promosi Kesehatan terlampir*
g. Ganchart Kegiatan
*Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*
27
Tempat : di ruang kelas
Tanggal : 16 November 2021
Materi : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Petugas : Rezi Asmanovia
Annisa Yusticia Jamil
Silvi Salsabila
Media : Leaflet
Metode : ceramah tanya jawab
*media terlampir
b. Demonstrasi CTPS
Melakukan demonstrasi CTPS dengan siswa SDN 08 Kubu Tanjung. Dengan
rincian sebagai berikut:
Tempat : di ruang kelas dan di tempat cuci tangan yang berada di
halaman sekolah
Tanggal : 16 November 2021
Materi : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Petugas : Annisa Yusticia Jamil
Rezi Asmanovia
Silvi Salsabila
Media : Poster
Metode : Demonstrasi
*media terlampir
3. Monitoring dan Evaluasi
Dalam melaksanakan program Promosi Kesehatan di sekolah,
khususnya di lingkungan SDN 08 Kubu Tanjung. Berbagai kegiatan
Promosi Kesehatan sudah terlaksana dengan baik. Namun, masih terdapat
beberapa hambatan dalam melaksanakan program tersebut.
Berikut beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Tatanan Sekolah:
a) Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan :
28
Pada saat penyuluhan berlangsung didukung oleh cuaca yang
cerah serta antusiasme dari siswa yang mengajukan diri untuk
melaksanakan praktek Cuci Tangan di depan kelas.
Serta adanya dukungan sarana dan prasarana dari pihak sekolah
seperti mic, speaker yang berkualitas baik. Menjadi penarik siswa
dalam mendengarkan penyuluhan.
Kegiatan berlangsung baik, berkat dukungan dari pihak sekolah.
Antusias siswa juga dibuktikan pada saat me-review materi di
akhir sesi setelah tanya jawab. siswa mampu mengulangi kembali
materi yang disampaikan.
b) Faktor penghambat :
Dikarenakan pembagian snack dilakukan dipertengahan kegiatan,
membuat siswa menimbulkan keributan di dalam kelas sehingga
kegiatan sedikit terganggu karena suara siswa yang terdengar
cukup keras
Masih terdapat beberapa siswa yang kurang mengetahui langkah-
langkah CTPS
Beberapa siswa yang duduk dibagian belakang tertidur dan juga
membuat keributan sehingga tidak dapat mendengarkan materi
yang disampaikan dengan jelas
29
masjid sebagai salah satu inovasi dari pengurus masjid namun fasilitas
tersebut jarang digunakan oleh jama’ah masjid
b. Menentukan prioritas masalah dengan Urgency,
Seriousness, Growth (USG)
Masalah
Kurangnya
Tidak menerapkan kesadaran
No Kriteria Bobot protocol jama’ah
kesehatan mengenai
CTPS
S B S B
Kegawatan 5 4 20 2 10
Mendesaknya 5 4 20 3 15
Penyebarannya 5 4 20 3 15
Sumber Daya yang
5 4 20 3 15
Dimiliki
Total 80 55
Ranking I II
Tabel 11. Prioritas Masalah di Tempat Umum
30
dampak akibat tidak menerapkan protocol Kesehatan dikarenakan
menganggap bahwa virus corona sudah tidak ada lagi
kemudahan
Diubah
Mudah Diubah Pengetahuan yang masih -
rendah mengenai
pentingnya penerapan
protocol Kesehatan
Sulit diubah Kebiasaan berbincang dan -
berkumpul sehabis shalat
31
*POA Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*
g. Ganchart Kegiatan
*Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*
32
membaca spanduk yang telah di pasang. Dengan rincian sebagai
berikut:
Tempat : Masjid Jami’ Tigo Baleh
Tanggal : 19 November 2021
Petugas : Annisa Yusticia Jamil
Rezi Asmanovia
Silvi Salsabila
Media : Spanduk
*media terlampir
33
1. Pada tahap awal, perlu dilakukan persiapan dengan melakukan :
a. Peningkatan kapasitas atau kompetensi petugas pengelola promkes
yang ada di puskesmas.
b. Dilakukan pembentukan tim perencanaan promkes yang di tetapkan
oleh kepala puskesmas. Lalu Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan atau penugasan pada tim tersebut untuk Menyusun
perencanaan promkes.
c. Melakukan analisis situasi yang terjadi di Puskesmas Tigo Baleh,
dengan melihat keadaan geografi dan demografi di wilayah kerja
puskesmas, lalu melakukan analisis masalah kesehatan masyarakt
setempat, yaitu dengan cara melihat Laporan Tahunan Puskesmas
Tigo Baleh (Data 10 penyakit terbanyak, Data cakupan upaya
kesehatan esensial seperti data terkait pelayanan promosi kesehatan,
dll). Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kejelasan tentang
besarnya masalah yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh)
d. Lakukan penetapan masalah sesuai dengan prioritas
e. Lalu analisi atau kaji masalah sesuai dengan aspek perilaku.
f. Analisis potensi dan peran yang ada dimasyarakat.
2. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Promkes di
Puskesmas
a. Merumuskan upaya atau kegiatan Promkes.
- Jenis Kegiatan
- Tujuan
- Sasaran
- Penanggung Jawab
34
- Petugas Pelaksana
- Sumber Dana
- Jadwak pelaksanaan (Gant-Chart)
4. Pemantauan dan Penilaian Upaya Promkes
Selain itu, dengan kita telah melakukan Langkah-langkah tersebut,
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk kedepannya agar terlaksana
dengan lebih baik, serta sistematis. Diperlukan juga menggalang komitmen
antara pelaksana program Kesehatan di berbagai bidang untuk konsisten
menerapkan fungsi-fungsi manajemen promkes di puskesmas. Memilih
saluran komunikasi yang tepat dan dapat menjangkau sasaran dengan
efektif, Memberdayakan masyarakat dengan sumberdaya yang dimilikinya
dengan seefektif mungkin. Sehingga program promkes di puskesmas
dapat berjalan dengan baik dan semakin baik.
35
disusun menjelang pergantian tahun anggaran kegiatan beau, dalam
bentuk berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, indicator input,
indicator output, alokasi waktu, dan alokasi anggaran perbulan
Puskesmas. Hasil lokmin kemudian dituangkan dalam bentuk Rencana
Kerangka Anggaran (RKA). RKA disusulkan ke Dinas Kesehatan
kota untuk dibahas oleh Subag Aset Daereah (DPKAD) pada waktu
yang sudah dijadwalkan. Pembahasan RKA dihadiri oleh Kepala
Puskesmas. Hasil pembahasan RKA menjadi Doukumen Pelaksanan
Anggaran (KPA) Kegiatan Puskesmas. Hasil pembahsan RKA
menjadi Dokumen Pelaksaanaan Anggaran (DPA) puskesmas, yang
akan menjadi acuan pelaksanaan kegiatan puskesmas untuk tahun
berjalan.
b. Pelaksanaan dan Pengadilan
Kegiatan pada DPA dilaksanakan oleh seluruh pelaksana
ptogram yang bekerjasama dengan lintas program terkait. Pelaksanaan
kegitan dievalusi melalui Lokalkarya Mini bulanan Puskesmas. Setiap
permaslahan baik permasalahan program atau manajemen Puskesmas
selalu diselesaikan dalam pertemuan-pertemuan tingkat puskesmas.
Selanjutnya jika perlu, dapat dikoordanisikan ke Dinas Kesehatan.
c. Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Pengawasan Internal dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas melalui
Lokalkarya Mini puskesmas melalui apel pagi. Pengawasan eksternal
dilakukan oleh masyarakat, Dinas Kesehatan serta Inspektorat Kota.
Pertanggungjawaban dibuat dalam bentuk Surat Pertanggung Jawaban
(SPJ) bulanan dan profil puskesmas serta melalui pertanggungjawaban
yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas dalam kegiatan evalusi di
Dinas kesehatan.
2. Manajemen Promkes di Puskesmas Tigo Baleh
- Promosi Kesehatan
a. Peran Serta Masyrakat
36
UPTD Puskesmas Tigo Baleh memeiliki 31 posyandu,
dengan jumlah kader sebanyak 155 orang. Data keadaan peran serta
masyrakat ini dapat dilihat pada berikut di bawah ini.
Kader Posyandu Dukun Bayi
Jml Jml Jml % Jml Jml Jml
Posyandu Kader Kader Kader Seluruhnya Yang Yang
Di Yang Yang Aktif Dilatih Aktif
Kelurahan Dilatih Aktif
1 Sapiran 5 25 25 100% 25 0 0
2 Birugo . 7 35 35 100% 35 0 0
3 Aur
5 25 25 100% 25 0 0
Kuning
4 Parit
3 15 15 100% 15 0 0
Antang
5 Belakang
3 15 15 100% 15 0 0
Balok
6 Ladang
2 10 10 100% 10 0 0
Cakiah
7 Kubu
2 10 10 100% 10 0 0
Tanjung
8 Pakan 0
4 20 20 100% 20 0
Labuah
Total 31 155 155 100% 155 0 0
Tabel 13. Keadaan Peran Serta Masyarakat
37
Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat
Dapat membaca dan menulis huruf latin
Mempunyai jiwa pelopor
Bersedia berkerja secara sukarela.
e. Posyandu balita
Posyandu balita yang ada di wilayah UPTD. Puskesmas Tigo
Baleh berjumlah 31 posyandu, kelurahan belakang balok terdapat 3
posyandu,dikelurahan sapiran terdapat 5 posyandu,dikelurahan au
kuning terdapat 5 posyandu,dikelurahan pakan labuah terdapat 4
posyandu, dikelurahan parit antang terdapat 3 posyandu,dikelurahan
ladang cakiah terdapat 2 posyandu, dikelurahan kubu tanjuang
terdapat 2 posyandu.
Realisasi pelaksanaan kegiatan posyandu balita pada tahun ini
dilaksanakan sebanyak 8 kali masing-masing posyandu, yaitu bulan
januari s.d maret dan bulan desember 2020.
Kegiatan posyandu dengan sistem 5 meja,yaitu :
1) Meja 1 pendaftaran balita,ibu hamil,ibu menyusui
2) Meja 2 penimbangan balita
3) Meja 3 pencatatan hasil penimbang
4) Meja 4 penyuluhan dan pelayanan gizi pada ibu balita
38
5) Meja 5 pelayanan kesehatan,KB,imunisasi dan pojok oralit
pada posyandu
Kegiatan pada posyandu :
1) Penimbangan bulanan pada bayi dan balita
2) Penimbangan dan pemeriksaan fisik pada ibu hamil, ibu nifas
dan menyusui pada posyandu yang memiliki fasilitas tempat
tidur.
3) Pemberian makanan tambahan (PMT) pada bayi,balita dan ibu
hamil yang kurang gizi.
4) Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil, nifas dan
menyusui
5) Pemberian kapsul vitamin A pada bulan februari dan Agustus
6) Melakukan imunisasi pada bayi.
7) Pencegahan dan penanggulangan diare dengan cara pemberian
oralit dan zinc
8) Penyuluhan dan pelayanan kesehatan,gizi,dan KB.
9) Identifikasi gangguan/penyakit,pengobatan sederhana dan
rujukan,terutama untuk diare,radang paru-paru
39
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilaksanakan oleh petugas
poskeskel dan kader.
g. Kegiatan Penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan dalam gedung dilaksanakan
langsung kepada pasien yang datang berkunjung ke puskesmas.
Penyuluhan ini dalam masa pandemi dilaksanakan 1x dalam
seminggu. Kemudian penyuluhan luar gedung yang dimaksud adalah
penyuluhan keliling menggunakan mobil ambulance selama pandemi
dilakukan 1 kali seminggu.
40
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan PKL di Puskesmas Tigo Baleh terlaksana dengan cukup baik
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai yaitu melakukan pengembangan
media promosi kesehatan dan melakukan perencanaan strategi promosi
kesehatan. Promosi kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Tigo Baleh
dilakukan secara langsung di dalam gedung . Selain itu banyak kegiatan yang
menambah pengalaman menjadi tenaga promosi kesehatan. Tidak lupa kami
disini juga melakukan program inovasi yang belum ada di Puskesmas Tigo
baleh berupa Kalender PATUH minum obat yang diberikan kepada pasien
penderita hipertensi di Puskesmas Tigo Baleh agar dapat digunakan sebagai
lembar ceklis pengingat untuk minum obat dan alat kontrol pasien bagi tenaga
kesehatan di Puskesmas Tigo Baleh.
B. Saran
Pelaksanaan program promosi kesehatan di puskesmas Tigo Baleh
sebagian besar sudah terlaksana dengan baik. Untuk meningkatkan Promosi
Kesehatan di Puskesmas Tigo Baleh sebaiknya dilakukan lebih banyak
kemitraan agar mendapat lebih banyak dukungan moril maupun finansial dari
berbagai lintas program dan lintas sektor.
41
42
DAFTAR PUSTAKA
43
LAMPIRAN
44
Lampiran 1. Plan Of Action (POA) Promosi Kesehatan
No Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat/ Target Metode Media Dana Indikator Kerja
Waktu Sasaran
Puskesmas
1. Penyuluhan Meningkatkan Pasien & Puskesmas 100% Ceramah Leaflet - Tercapainya
kepada pengetahuan pengunjung tigo baleh Tanya pemberian
pengunjung pengunjung puskesmas Jawab penyuluhan
Puskesmas Tigo puskesmas terkait kesehatan yang baik
Baleh terkait Hipertensi tentang hipertensi
Hipertensi Meningkatkan pada pasien dan
kesadaran pengunjung
masyarakat untuk puskesmas
melakukan
pencegahan
hipertensi dengan
melakukan pola
hidup sehat
Agar pengunjung
puskesmas mampu
memberikan
informasi kepada
keluarga dan orang
sekitarnya dalam
mencegah
hipertensi
2. Produksi media Memberikan Pasien & Puskesmas 100% Produksi Leaflet - Tercapainya
leaflet tentang edukasi kesehatan pengunjung tigo baleh media peningkatan
45
Hipertensi kepada sasaran puskesmas pengetahuan
melalui media sasaran melalui
cetak tentang media cetak
hipertensi seperti informasi kesehatan
cara pencegahan, tentang Hipertensi
komplikasi,
penyebab, cara
pencegahan
hipertensi.
Agar dapat menjadi
media pengingat
bagi setiap
pengunjung
puskesmas dalam
mengingat
informasi seputar
hipertensi dalam
kehidupan sehari-
hari.
3. Produksi media Memberdayakan Pasien & Puskesmas 100% Produksi Kalender Tercapainya
kalender PATUH keluarga pasien pengunjung tigo baleh media PATUH peningkatan
agar mau untuk puskesmas kepatuhan sasaran
memantau melalui media cetak
kesehatan pasien informasi kesehatan
hipertensi dengan tentang kepatuhan
mengisi kalender dalam minum obat
pengingat secara rutin setiap
Meningkatkan hari
kepatuhan pasien
untuk minum obat
46
secara rutin setiap
hari, dan
mengingat jadwak
konsultasi sesuai
anjuran dokter
Menjadi sarana
yang dapat
membantu petugas
kesehatan dalam
memantau
pengobatan pasien
hipertensi. Baik
dari segi kepatuhan
minum obat, menu
konsumsi harian
dan jadwal
konsultasi pasien.
Posyandu
1. Penyuluhan Meningkatkan Ibu yang Posyandu 100% Ceramah Leaflet - Tercapainya
kepada ibu yang pengetahuan ibu memiliki Bunga Tanya pemberian
memiliki bayi dan yang memiliki bayi bayi dan Indah Jawab penyuluhan
balita di Posyandu dan balita terkait balita Ladang kesehatan yang baik
Bunga Indah MPASI Cakiah tentang MPASI
terkait MPASI Agar ibu yang pada ibu yang
memiliki bayi dan memiliki bayi dan
balita dapat balita di posyandu
mengolah MPASI
sesuai dengan
anjuran dari kader
dan bidan
47
posyandu
2. Pemberian media Memberikan edukasi Ibu yang Posyandu 100% Produksi Leaflet Rp. Tercapainya
leaflet tentang kesehatan kepada memiliki Bunga media 10.000,- peningkatan
MPASI kepada sasaran melalui media bayi dan Indah pengetahuan
ibu yang memiliki cetak tentang MPASI balita Ladang sasaran melalui
bayi dan balita di Cakiah media cetak
posyandu Bunga informasi kesehatan
Indah tentang MPASI
Sekolah
1. Memberikan Meningkatkan Siswa kelas SDN 08 100% Ceramah Leaflet - Tercapainya
penyuluhan pengetahuan siswa 4 – 6 SDN Kubu Tanya pemberian
tentang cuci mengenai cuci 08 Kubu Tanjung Jawab penyuluhan
tangan pakai tangan pakai sabun Tanjung kesehatan yang baik
sabun dan langkah- tentang cuci tangan
langkah mencuci pakai sabun
tangan pakai sabun
Agar siswa dapat
menyampaikan
informasi
mengenai
pentingnya cuci
tangan pakai sabun
kepada keluarga
maupun orang lain.
2. Melakukan Meningkatkan Siswa kelas SDN 08 100% Demonstrasi Poster, Rp. Tercapainya
Demonstrasi cuci kesadaran siswa 4 – 6 SDN Kubu handscoon 23.000,- peningkatan
tangan pakai dalam pelaksanaan 08 Kubu Tanjung dan pengetahuan
sabun cuci tangan pakai Tanjung essence sasaran melalui
sabun dan langkah- makanan demonstrasi tentang
langkah mencuci CTPS
48
tangan pakai sabun
Memberdayakan
siswa SDN 08
Kubu Tanjung agar
mau mencuci
tangan pakai sabun
sebelum dan
sesudah melakukan
sesuatu.
Tempat Umum
1. Advokasi dengan Agar pihak pengurus Ketua Masjid 100% Lobi - - Tercapainya
ketua pengurus masjid melalui garin Pengurus Jami’ Tigo peningkatan
Masjid Jami’ Tigo dapat ikut serta Masjid Baleh kepatuhan prokes di
Baleh menyampaikan masjid dengan
informasi mengenai adanya kebijakan
pentingnya protocol
Kesehatan di masjid
jami’ tigo baleh
2. Pembuatan dan Memberikan edukasi Masyarakat Masjid 100% Produksi Spanduk Rp. Tercapainya
pemasangan kepada sasaran melalui lingkungan Jami’ Tigo 75.000,- peningkatan
media spanduk di media cetak informasi sekitar Baleh pengetahuan
area masjid kesehatan tentang Masjid sasaran melalui
Bersama pengurus ajakan mematuhi media cetak
masjid protokol kesehatan di informasi kesehatan
Masjid Jami’ Tigo tentang protokol
Baleh kesehatan
Tabel 14. Plan Of Action (POA) Promosi Kesehatan
49
Waktu Pelaksanaan (November 2021)
No Kegiatan
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Tabel 15. Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan
50
Lampiran 3. SAP Promosi Kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
51
b. Penyebab hipertensi
c. Gejala hipertensi
d. Komplikasi hipertensi
e. Cara mencegah hipertensi
8. METODE : Ceramah Tanya Jawab
9. MEDIA : Leaflet
10. SUMBER :
a. Kemenkes RI. 2018. Hari hipertensi sedunia. Tersedia di Url:
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
hipertensi.pdf ( diakses pada 6 November 2021)
b. Kemenkes RI.2019. Hipertensi si Pembunuh Senyap. Tersedia di Url:
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
hipertensi-si-pembunuh-senyap.pdf ( diakses pada 6 november 2021)
c. Hipertensi oleh P2PTM Kemenkes 2018. Tersedia di Url:
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/gejala-hipertensi (diakses pada 6
November 2021)
52
materi tentang cara
mencegah hipertensi
dengan CERDIK
3 penutup
a. merangkum ceramah - 1 menit Mendengarkan
b. Melakukan evaluasi Tanya jawab - 2 menit Bertanya
menjawab
c.Menyampaikan ceramah - 1 menit Mendegarkan
pesaan dan saran
12. EVALUASI
a. Metode : langsung
b. Bentuk : lisan
c. Pertanyaan :
1) Apakah pengertian hipertensi ?
2) Apa saja gejala hipertensi ?
3) Apa saja penyebab hipertensi?
4) Sebutkan komplikasi hipertensi
5) Sebutkan bagaimana cara mencegah hipertensi melalui CERDIK
d. Jawaban :
1) Hipertensi adalah keadaan apabila hasil pemeriksaan darah kita lebih tinggi
dari 140/90 mmHg.
2) Mudah lelah, sakit kepala, jantung berdebar, mata kabur, gelisah, pusing.
3) Ada 2 . ada yang bisa diubah dan ada yang tidak bisa diubah.
Yang tidak bisa diubah contohnya : umur, jenis kelamin dan genetik.
Yang bisa diubah contohnya : merokok, kegemukan, kurang aktifitas, stress,
konsumsi garam berlebih, konsumsi alkohol
4) Komplikasi hipertensi contohnya penyakit jantung, kerusakan mata,
gangguan otak, stroke, dan ginjal
5) Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik,
Dietseimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stress
53
a. Kesimpulan :
Hipertesi adalah salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita
oleh masyarakat seluruh dunia. Hipertensi telah menjangkit 22 % dari seluruh
penduduk.
Hipertensi sendiri adalah keadaaan dimana hasil pemeriksaan tekanan
darah mendapatkan hasil lebih tinggi dari pada 140/90 mmHg. Kebanyakan dari
penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa diri mereka terkena hipertensi.
Penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala pada penderitanya. Namun
pada hipertensi berat dapat menimbukan gejala sebagai berikut:
1) Sakit kepala
2) Mudah lelah
3) Pusing
4) Mata kabur
5) Jantung berdebar
6) Dan gelisah
Hipertensi disebabkan karena ada faktor yang dapat diubah dan tidak
dapat diubah, diantaranya :
1) Faktor yang dapat diubah :
Merokok
Minum alkohol
Konsumsi garam berlebih
Tidak beraktifitas fisik
Kegemukan
Stress
2) Faktor yang tidak dapat diubah :
Genetik
Umur
Jenis kelamin
Agar terhindar dari hipertensi kita dapat melakukan CERDIK. Yang
terdiri dari :
1) Cek kesehatan secara berkala
2) Enyahkan asap rokok
54
3) Rajin beraktifitas fisik
4) Diet sehat
5) Istirahat yang Cukup
6) Kelola Stress
b. Saran
Setelah mengetahui tentang hipertensi yang diberikan penyuluhan
oleh tenaga Promotor Kesehatan, diharapkan peserta penyuluhan agar dapat
menerapkan cara mencegah dan terhindar dari Hipertensi si Pembunuh
Senyap
Hipertesi adalah salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita
oleh masyarakat seluruh dunia. Hipertensi telah menjangkit 22 % dari seluruh
penduduk.
Hipertensi sendiri adalah keadaaan dimana hasil pemeriksaan tekanan
darah mendapatkan hasil lebih tinggi dari pada 140/90 mmHg. Kebanyakan dari
penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa diri mereka terkena hipertensi.
Penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala pada penderitanya. Namun
pada hipertensi berat dapat menimbukan gejala sebagai berikut:
Sakit kepala
Mudah lelah
Pusing
Mata kabur
Jantung berdebar
55
Dan gelisah
Hipertensi disebabkan karena ada faktor yang dapat diubah dan tidak dapat
diubah, diantaranya :
a. Faktor yang dapat diubah :
Merokok
Minum alkohol
Konsumsi garam berlebih
Tidak beraktifitas fisik
Kegemukan
Stress
b. Faktor yang tidak dapat diubah :
Genetik
Umur
Jenis kelamin
Agar terhindar dari hipertensi kita dapat melakukan CERDIK. Yang terdiri
dari :
a. Cek kesehatan secara berkala
b. Enyahkan asap rokok
c. Rajin beraktifitas fisik
d. Diet sehat
e. Istirahat yang Cukup
f. Kelola Stress
56
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
57
b. Tanya jawab
9. Media : Leaflet
10. Sumber :
a. Kemenkes RI. 2021. Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. Url :
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Pandu
an_CTPS2020_1636.pdf
b. https://promkes.kemkes.go.id/media-promkes-ctps-2018-leaflet-ctps
11. Skenario penyuluhan
12. Evaluasi
a. Metode : langsung
b. Bentuk : lisan
58
c. Pertanyaan :
1) Apa saja manfaat CTPS ?
2) Bagaimana langkah CTPS ?
d. Jawaban :
1) Manfaat CTPS yaitu menghilangkan kuman yang ada ditangan,
membersihkan tangan, salah satu upaya untuk menghindari diri dari virus
corona
2) Yang pertama yaitu membersihkan telapak tangan, kemudian punggung
tangan, lalu sela-sela jari, jempol kiri dan kanan, gerakan mengunci
tangan, ujung jari terakhir adalah membersihkan pergelangan tangan
13. Kesimpulan dan saran :
a. Kesimpulan
CTPS adalah salah satu cara untuk memutus rantai bakteri dan kuman serta
virus agar tidak menyebar dari satu orang atau benda dengan orang lain
terutama di saaat pandemic ini. CTPS merupakan salah satu Tindakan
sanitasi dengan membersihkan tangan den jari jeamri menggunakan air dan
sabun. Tujuan melakukan CTPS adalah untuk melindungi diri dari berbagai
macam infeksi dan penyakit berbahaya dan mencegah penyebaran bakteri
dan virus ke orang lain melalui tangan. Cuci tangan memiliki beberapa
manfaat seperti terhindar dari diare, batuk dan pilek, serta infeksi mata,
selain itu cuici tangan juga dapat mencegah penularan penyakit dan cuci
tangan lebih bersih dan ekonomis. Waktu penting mencuci tangan yaitu
sebelum dan sesudah kelaur dari kamar mandi, sebelum dan sesudah maan,
sesudah membuang sampah, dan sesudah menyentuh hewan, dsb. Ada 7
langkah cuci tangan yaitu Gerakan menggosok kedua telapak tangan,
menggosok punggung tangan, menggosok sela-sela jari, gerakan mengunci
tangan, membersihkan jempol, ujung kuku dan terakhir pergelangan tangan
b. Saran
Setelah mengetahui tentang cuci tangan pakai sabun oleh tenaga promotor
kesehatan, diharapkan kepada peserta penyuluhan agar dapat menerapkan
cara cuci tangan dengan sabun yang baik dan benar
59
Bukittinggi,16 November 2020
60
keluarga sehingga makanan terkontaminasi kuman dan virus sehingga
kuman dan virus itu dapat menyebar dari orang yang sat uke yang lainnya
61
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
62
d. Info penting terkait gizi dan reaksi bayi terkait MPASI
7. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
8. Media : Leaflet
9. Sumber :
a. https://hellosehat.com/parenting/bayi/gizi-bayi/mpasi-6-bulan/
b. https://www.alodokter.com/informasi-penting-tentang-pemberian-mpasi-
pada-bayi
c. https://genbest.id/articles/langkah-pengenalan-mpasi-untuk-bayi-kurus
10. Skenario penyuluhan
63
materi dan tanya menjawab
e. Melakukan jawab
evaluasi
f. Menyampaikan
pesan dan saran
11. Evaluasi
a. Metode : langsung
b. Bentuk : lisan
c. Pertanyaan :
3) Seperti apa contoh menu makanan pendamping ASI yang dapat
diberikan untuk anak ?
4) Kenapa untuk bayi yang bobotnya dibawah normal disarankan untuk
diberikan serelia atau bubur ?
d. Jawaban :
3) Untuk bayi yang berumur 6-8 bulan dapat diberikan seperti nasi tim +
sawi + dan ayam yang dihaluskan sesuai tekstur umur bayi atau dapat
berupa nasi tim + kentang + wortel dengan pemberian selingan makanan
bayi berupa buah dan lainnya
4) Karena bubur mengandung lebih banyak kalori untuk mendukung
pertumbuhan fisik pada bayi
12. Kesimpulan dan saran :
a. Kesimpulan
MPASI atau makanan pendamping ASI yang diberikan kepada bayi yang
berusia 6-24 bulan. MPASI sebagai peralihan dari ASI menuju makanan
keluarga namun tidak serta menggantikan peran ASI. Serelia atau bubur
diberikan kepada bayi yang bobotnya dibawah normal karena mengandung
lebih banyak kalori untuk mendukung pertumbuhan fisik, sedangkan bayi
yang berbobot normal diberikan buah. Aturan pemberian makanan
pendamping ASI untuk bayi berusia 6-7 bulan teksturnya lumat dan kental
dengan porsi 2-3 sdm, bayi berusia 8-9 bulan makanan dilumat dengan porsi
½-3/4 mangkok sedangkan bayi yang sudah berusia 9-12 bulan makanan
bertekstur agak kasar dengan porsi3/4-1 mangkok
b. Saran
64
Setelah mengetahui tentang MPASI yang diberikan penyuluhan oleh tenaga
promotor kesehatan, diharapkan kepada peserta penyuluhan agar dapat
menerapkan pemberian makanan pendamping ASI yang baik dan benar.
65
Makanan selingan seperti buah, pudding, sayur kukus, biscuit dengan
ukuran dan tekstur sesuaikan dengan usia bayi
Selain itu ada info penting mengenai MPASI, MPASI mengandung 4 bintang
yaitu
a. Karbohidrat
Berperan penting dalam menambah berat badan bayi. Pilih karbohidrat yang
tidak banyak serat seperti beras putih dan kentang. Karena pencernaan bayi
belum sempurna sehingga masih sulit untuk mengolah makanan berserat
tinggi
b. Protein nabati
Misalnya tempe, tahu, kacang-kacangan dan lain sebagainya. Protein nabati
termasuk nutrisi berkualitas tinggi dan lebih mudah dicerna oleh bayi.
Semua protein nabati bisa diberikan kepada bayi hanya saja sesuaikan
tekstur dan porsi sesuai dengan umur bayi
c. Protein hewani
Sumber zat besi dan lemak awal pemberian oleh daging/ayam menjadi kaldu
lalu tambahkan ke buburnya. Setelah itu pemberian daging/ayam bisa
dengan cara dihaluskan dan dicampur buburnya, diberikan pada bayi yang
berusia 8 bulan. Jika bayi berbobot di bawah normal maka berikan pada bayi
sedari 6 bulan
d. Serat
Bisa didapatkan dari sayur dan buah yang diberikan kepada bayi. Ganti
menu tiap 3 hari kalua memungkinkan. Kalau ada indikasi terntentu dan atas
saran dokter, MPASI bisa diberi sebelum umur 6 bulan. Makanan dilepeh
belum tentu tidak suka, bayi lagi belajar memasukkan makanan ke mulut.
Jika ada reaksi alergi pada bayi ketikan memakan sesuatu lakukan hal
berikut : ada reaksi-stop-beri 3 hari kemudian- ada reaksi ? jika ada
konsultasi ke dokter Bayi mempunyai preferebsi rasa, jika diberikan
makanan baru dan bayi tidak suka, coba lagi hingga 10-15 kali.
66
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan di Puskesmas
67
Gambar 3. Media Leaflet Hipertensi
68
Gambar 5. Demonstrasi CTPS
69
Gambar 7. Media Leaflet CTPS
70
Gambar 8. Praktek CTPS
71
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan di Posyandu
72
Gambar 12. Leaflet MPASI
73
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan di Tempat Umum
74
Gambar 15. Advokasi dengan ketua pengurus Masjid Tigo Baleh
75