Anda di halaman 1dari 82

LAPORAN KEGIATAN

PKL DI PUSKESMAS TIGO BALEH


MAHASISWA SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2021

Oleh Kelompok :
1. Annisa Yusticia Jamil (186110734)
2. Rezi Asmanovia (186110760)
3. Silvi Salsabila (186110763)

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2021
PERSETUJUAN LAPORAN

Laporan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL)/Magang di Puskesmas Tigo


Baleh Prodi Sarjana Terapan Promosi Kesehatan Jurusan Promosi
Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang di Puskesmas Tigo Baleh
Kota Bukittinggi Tahun 2021, telah disetujui.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

(______________________) (______________________)

Kepala Puskesmas

(______________________)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Laporan ini disusun guna memenuhi laporan akhir PKL/Magang dan juga
untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi
yang semoga bermanfaat.
Laporan ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun laporan ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua
yang membaca laporan ini terutama dosen pembimbing lapangan dan dosen
pembimbing akademik PKL/Magang yang kami harapkan sebagai bahan koreksi
untuk kami.

Bukittinggi, November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN LAPORAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan PKL...............................................................................................2
C. Lokasi PKL................................................................................................3
BAB II PELAKSANAAN PKL............................................................................4
A. Gambaran Umum Lokasi PKL..................................................................4
B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL di (Tatanan puskesmas).....................12
C. Hasil Pelaksanaan PKL di Tatanan Posyandu.........................................20
D. Hasil Pelaksanaan PKL di Tatanan Sekolah (SDN 08 Kubu Tanjung). .25
E. Hasil Pelaksanaan PKL di Tatanan Tempat Umum (Masjid Jami’ Tigo
Baleh 30
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................41
A. Kesimpulan..............................................................................................41
B. Saran........................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................43
LAMPIRAN..........................................................................................................44

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penyebaran Penduduk di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Tahun


2020...........................................................................................................5
Tabel 2. SDM di Puskesmas Tigo Baleh.................................................................6
Tabel 3. Sarana Kesehatan di Puskesmas Tigo Baleh.............................................7
Tabel 4. Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tigo Baleh
Tahun 2020................................................................................................8
Tabel 5. 10 Penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh..............12
Tabel 6. Prioritas Masalah dengan USG................................................................14
Tabel 7. Perankingan Perilaku Pencegahan Hipertensi.........................................16
Tabel 8. Perankingan Perilaku Ibu Mengenai MPASI...........................................22
Tabel 9. Prioritas Masalah di Sekolah...................................................................25
Tabel 10. Perankingan Perilaku CTPS di Sekolah.................................................27
Tabel 11. Prioritas Masalah di Tempat Umum......................................................30
Tabel 12. Perankingan Perilaku Protokol Kesehatan di Tempat Umum...............31
Tabel 13. Keadaan Peran Serta Masyarakat...........................................................37
Tabel 14. Plan Of Action (POA) Promosi Kesehatan............................................49
Tabel 15. Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan............................................50

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh...........................................4


Gambar 2. Penyuluhan Hipertensi di Ruang Tunggu Puskesmas..........................67
Gambar 3. Media Leaflet Hipertensi......................................................................68
Gambar 4. Penyuluhan CTPS di Sekolah..............................................................68
Gambar 5. Demonstrasi CTPS...............................................................................69
Gambar 6. Pemasangan Poster CTPS....................................................................69
Gambar 7. Media Leaflet CTPS.............................................................................70
Gambar 8. Praktek CTPS.......................................................................................71
Gambar 9. Poster CTPS.........................................................................................71
Gambar 10. Pemberian media leaflet MPASI........................................................72
Gambar 11. Penyuluhan MPASI di Posyandu.......................................................72
Gambar 12. Leaflet MPASI...................................................................................73
Gambar 13. Pemasangan Spanduk di mading Masjid Tigo Baleh.........................74
Gambar 14. Media Spanduk tentang Protokol Kesehatan.....................................74
Gambar 15. Advokasi dengan ketua pengurus Masjid Tigo Baleh........................74

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Plan Of Action (POA) Promosi Kesehatan.......................................45


Lampiran 2. Ganchart pelaksanaan Promosi Kesehatan........................................50
Lampiran 3. SAP Promosi Kesehatan....................................................................51
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan di Puskesmas................................................67
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan di Sekolah....................................................68
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan di Posyandu..................................................72
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan di Tempat Umum.........................................74

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan tenaga kesehatan sebagai bagian integral dari
pembangunan kesehatan secara nasional merupakan salah satu elemen
penting dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan. Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan telah ditetapkan misi dan strategi yang meliputi peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani, melindungi kesehatan
masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata bermutu dan berkeadilan, menjamin ketersediaan dan
pemerataan sumber daya kesehatan.
Menurut UU No 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan pada ayat
(1) huruf f, bahwa Promosi kesehatan (Promkes) merupakan termasuk
dalam kelompok tenaga kesehatan masyarakat. Peranan tenaga Promkes
perlu dioptimalkan dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui
kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat
agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan
serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan
yang optimal.
Program Studi Sarjana Terapan/D4 Promosi Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Padang merupakan intitusi pendidikan yang
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan visi “Menghasilkan
Sarjana Terapan Promosi Kesehatan Yang Profesional Dan Unggul
Dibidang Promotif Dan Preventif Dengan Pendekatan Budaya Local Dan
Nilai-Nilai Religious Tahun 2024”. Tenaga promosi kesehatan berperan
sebagai implementator promosi kesehatan, pemberdaya masyarakat,
pengembang media promosi kesehatan, fasilitator tim promosi kesehatan,
advokator promosi kesehatan dan peneliti terapan promosi kesehatan.

1
Fokus dari PKL/magang di institusi adalah pada peningkatan
perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
Upaya penyelasaian masalah kesehatan yang ada solusi utama dengan
perubahan perilaku. Oleh karena itu memerlukan perhatian serius pada
pelaksanaan strategi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
dan tentunya yang sangat memerlukan tenaga promotor kesehatan yang
profesional.
Berdasarkan kurikulum pendidikan tinggi bahwa pelaksanaan
pendidikan tinggi terdiri dari teori di kelas, praktik dilaboratorium,
praktik lahan serta lapangan. Dalam hal ini Praktik Kerja Lapangan
(PKL)/Magang di Institusi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem program pembelajaran serta merupakan wadah yang tepat untuk
mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan (KAP) yang
diperoleh pada proses praktik lapangan bagi mahasiswa Prodi Sarjana
Terapan/D4 Promosi Kesehatan Semester VII.
Berdasarkan uraian diatas, penting untuk dilaksanakan kegiatan
PKL/Magang di intitusi sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu
yang didapatkan dari pendidikan di kelas serta pendidikan secara empiris
yang diperoleh di lapangan. Selanjutnya, memperhatikan situasi dan
kondisi pandemi COVID-19 dan kesediaan lahan praktek lapangan untuk
pelaksanaan kegiatan PKL/Magang di Institusi, maka tahun 2021
PKL/Magang di institusi hanya dilaksanakan di Puskesmas.

B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan PKL/Magang diharapkan Mahasiswa
semester VII Tingkat IV Prodi S1 Terapan Promosi Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Padang mampu mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan dari pendidikan serta memperoleh pengalaman yang
tidak didapatkan dibangku perkuliahan.

2
2. Tujuan Khusus
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)/Magang di Institusi
yang menyelenggarakan program promosi kesehatan, antara lain:
a. Mahasiswa mampu menjadi pengelola program promosi
kesehatan di tingkat Pelayanan Kesehatan Primer;
b. Mahasiswa mampu menjadi edukator perilaku kesehatan melalui
kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu
dalam pengambilan keputusan yang mandiri untuk hidup sehat;
c. Mahasiswa mampu menjadi fasilitator yang mampu
mengembangkan kemitraan dan pendamping di masyarakat;
d. Mahasiswa mampu menjadi penggerak dengan menerapkan
strategi pemberdayaan masyarakat;
e. Mahasiswa mampu menjadi advocator untuk menghasilkan
kebijakan/aturan yang berwawasan sehat dan berpihak pada
masyarakat;
f. Mahasiswa mampu melakukan kajian kebutuhan promosi
kesehatan di FKTP, keluarga, posyandu dan sekolah;
g. Mahasiswa mampu melakukan penerapan promosi kesehatan di
dalam gedung, keluarga, posyandu dan sekolah;
h. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi keberhasilan program
promosi kesehatan di dalam gedung, keluarga, posyandu dan
sekolah.

C. Lokasi PKL
Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu di salah
satu puskesmas di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi
yaitu Puskesmas Tigo Baleh.

3
BAB II
PELAKSANAAN PKL

A. Gambaran Umum Lokasi PKL

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh

1) Keadaan Geografi
UPTD Puskesmas Tigo Baleh terletak di kecamatan Aur
Birugo Tigo Baleh yang merupakan salah satu kecamatan yang
terdapat di wilayah Kota Bukittinggi. Kota Bukittinggi terletak
antara 100.20o-100.25o bujur timur dan 00.16o-00.20o lintang selatan.
Temperature udara berkisar antara 16,1o-24,9oC, serta curah hujan
rata-rata antara 136,4 mm/tahun. Adapun wilayah cakupan kerja
UPTD ini meliputi 8 kelurahan dengan luas wilayah 9,525 km 2 yang
terdiri atas:
a. Kelurahan Belakang Balok dengan luas 0,504 km2
b. Kelurahan Birugo dengan luas 0,94 km2
c. Kelurahan Sapiran dengan luas 0,257 km2
d. Kelurahan Aur Kuning dnegan luas 0,9 km2
e. Kelurahan Pakan Labuah dengan luas 1,18 km2
f. Kelurahan Parit Antang dengan luas 0,82 km2
g. Kelurahan Lading Cakiah dengan luas 0,74 km2

4
h. Kelurahan Kubu Tanjung dengan luas 0,911 km2
Adapun batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Tigo Baleh
Bukittinggi meliputi:
a. Sebelah utara dengan Kecamatan Mandiangin Koto Selayan
b. Sebelah selatan dengan Kecamatan Banuhampu Sungai Pua
c. Sebelah barat dengan Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam
d. Sebelah timur dengan Kecamatan Ampek Angkek.

2) Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Tahun
2020 adalah 23.646 jiwa terdiri atas 5709 KK dengan kerapatan
penduduk 3064 jiwa/km2. Jumlah ini tersebar di 8 kelurahan, dapat
dilihat pada data dasar pada table di bawah ini:

Penyebaran Penduduk di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Tahun 2020


No Kelurahan Jumlah Jumlah Jumlah Penduduk
RW RT L P Total
1 Belakang Balok 4 12 1.124 1.184 2.308
2 Sapiran 6 16 1.233 1.299 2.532
3 Birugo 6 18 2.540 2.676 5.216
4 Aur Kuning 4 9 2.977 3.136 6.113
5 Pakan Labuah 7 14 1.561 1.645 3.206
6 Kubu Tanjung 4 8 527 555 1.082
7 Ladang Cakiah 2 5 946 996 1.942
8 Parit Antang 4 8 607 640 1.247
Jumlah 37 90 11.515 12.131 23.646
Tabel 1. Penyebaran Penduduk di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Tahun 2020

3) Keadaan Sosial Ekonomi


Keadaan sosial penduduk di Kecamatan Aur Birugo Tigo
Baleh pada umumnya pendatang dengan kondisi ekonomi yang
berbeda-beda. Mata pencaharian utama adalah pedagang, pegawai,
buruh dan petani.
4) Sumber Daya Manusia

5
UPTD Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi per bulan Desember
tahun 2020 memiliki pegawai sebanyak 45 orang, diantaranya 39
orang ASN, 2 orang pegawai kontrak, 4 orang tenaga outsoursing.

No Jenis Tenaga Jumlah Keterangan


1. Dokter 4 1 orang merangkap Kepala
Puskesmas
2. Ka. Subbag Tata Usaha 1
3. Dokter Gigi 1
4. Nutrisionis 1
5. Penyuluh Kesehatan 1
Masyarakat
6. Bidan 15  5 di Puskesmas,
 2 di Pustu,
 8 di Poskeskel
7. Perawat 2  1 di Pustu
 S1  7 di Puskesmas
 D3
8. Perawat Gigi 6
9. Apoteker 2
10. Asisten Apoteker 2
11. Gizi 1
12. Sanitarian 1
13. Rekam Medis 1
14. Analis Kesehatan 1
15. Sopir 1
16. Satpam 2
17. Tenaga Kebersihan 2
Jumlah 45
Tabel 2. SDM di Puskesmas Tigo Baleh

5) Sarana dan Prasarana


a. Sarana Kesehatan
Adapun sarana Pelayanan Kesehatan yang berada terdapat
di UPTD Puskesmas Tigo Baleh terdapat pada tabel berikut:
No Uraian Jumlah
A Bangunan Puskesmas
1 Ruangan pendaftaran 1
2 Ruangan tunggu 1
3 Ruangan pelayanan rawat jalan umum 2
4 Ruangan pelayanan Poli Gigi 1
5 Ruangan pelayanan Poli KIA 1

6
6 Ruangan pelayanan laboratorium 1
7 Ruangan pelayanan obat 1
8 Ruangan pimpinan Puskesmas 1
9 Ruangan staf puskesmas 1
10 Ruangan tata usaha 1
11 Ruangan pertemuan 1
12 Ruangan gedung obat 1
13 Ruangan dapur 0
14 Ruangan kamar mandi/WC 10
B Bangunan Puskesmas Pembantu 3
C Bangunan Poskeskel 8
Tabel 3. Sarana Kesehatan di Puskesmas Tigo Baleh

b. Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tigo Baleh Tahun 2020
N KELURAHAN JUMLAH JLH/KEL
O PAUD TK SD SLB SMP MTS SMU SMK
1 Belakang Balok 2 2 2 0 0 0 0 0 6
2 Sapiran 1 3 1 0 0 0 2 1 8
3 Birugo 2 2 3 1 0 0 0 0 8
4 Aur Kuning 3 3 3 0 0 1 0 0 16
5 Pakan Labuah 1 0 2 0 0 0 0 0 3
6 Kubu Tanjung 0 1 1 0 0 0 0 0 2
7 Ladang Cakiah 1 1 1 0 0 0 0 0 3
8 Parit Antang 0 1 1 0 1 0 0 0 3
JUMLAH 10 13 14 1 1 1 2 1 45
Tabel 4. Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tigo Baleh Tahun 2020

c. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang ada di wilayah UPTD Puskesmas
Tigo Baleh Tahun 2019 adalah:
1. Masjid : 9 buah
2. Mushalla : 26 buah

6) Visi dan Misi Puskesmas


a. Visi UPTD Puskesmas Tigo Baleh
“Terwujudnya Masyarakat Aur Birugo Tigo Baleh Sehat dan
Mandiri.”
b. Misi UPTD Puskesmas Tigo Baleh
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

7
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat
3) Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan pelayanan
kesehatan
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat
5) Menggerakkan promosi kesehatan yang berdayaguna
hingga mendorong peran aktif masyarakat untuk bergaya
hidup sehat.

7) Tugas, Fungsi dan Wewenang Puskesmas


a. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
b. Fungsi Puskesmas
1) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
tingkat pertama di wilayah kerjanya
2) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
tingkat pertama di wilayah kerjanya
c. Wewenang Puskesmas
Kewenangan Puskesmas terkait fungsi penyelenggaraan
UKM tingkat pertama adalah:
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan
yang diperlukan
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3) Melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan

8
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain yang terkait
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan UKBM
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Kewenangan puskesmas terkait fungsi penyelenggaraan
UKP tingkat pertama adalah:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas,
dan pengunjung
5) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip
kordinatif dan kerjasama inter dan antar profesi
6) Melaksanakan rekam medis
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
mutu dan akses yankes
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan

9
9) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan FKTP di
wilayah kerjanya dan melaksanakan penapisan rujukan
sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.

10
8) Struktur Organisasi Puskesmas Tigo Baleh
9)
KEPALA PUSKESMAS

dr. Lusfinaldi
10)
UKP, KEFARMASIAN DAN JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS DAN JEJARING
KEPALA SUB BAGIAN TATA UASAHA UKM ESENSIAL DAN KEPERAWATAN KESMAS UKM PENGEMBANGAN
LABORATORIUM FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Fibrinel Subarmaga, S.Kep Penanggung jawab : dr.Rahmi Fadhila Penanggung jawab : dr. Rahmi Fadhila Penanggung jawab : dr. Della Gustia Penanggung jawab : Yuli Erni, A.Md.Keb

PELAYANAN REKAM MEDIK


PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN JIWA PUSKESMAS PEMBANTU (PUSTU)
Elga Agnesla, A.Md,RMIK
Promkes : Elvia Firtri, S.Kep
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS UKBM : Elvia Fitri, S.Kep Samsiar, Amd.Keb
UKS : Reni Elwiza, SKM PELAYANAN PEMERIKSAAN Pustu KT : Ade Sri Wahyuni, A.Md.Keb
UKGS : Diana Mayasari, A.MKG UMUM Pustu TG : Yusliwarteti
Pustu BB : Zulfa Safitri, A.Md.Keb
Manajemen Pasien : Elga Agnesla, PELAYANAN KESGI MASYARAKAT
A.Md,RMIK dr. Della Gustia, dr. Rahmi Fadhila, dr.
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS KELILING
Manajaemen Program : Wirahma Dewi H, Lusfinaldi
SKM Diana Maya Sari, AMKG
P. Jawab : Melda Susanti, A.Md.kep
Rinawati, A.Md.KL Dhita Olivya B, A.Md.Kep
Pelaksana : Semua perawat Semua perawat
KEPEGAWAIAN PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN KIA-KB YANG BERSIFAT UKM PELAYANAN KESGI DAN MULUT
TRADISIONAL KOMPLEMENTER
POS KESEHATAN KELURAHAN (POSKESKEL)
drg.Rika Puspita
Fibrinel Subarmaga, S.Kep Kes Ibu : Sovia Meriza, A.Md.Keb
Elvi Fitri, S.Kep Diana Maya Sari, AMKG K Tanjung : Windi Herfita Ayu, A.Md.Keb
Kes Anak : Linda Gustia, A.Md.Keb
L. cakiah : Sri Hartati, A.Md.Keb
RUMAH TANGGA KB : Yuli Erni, A.Md.Keb PELAYANAN KIA-KB YANG
PELAYANAN KESEHATAN P. Antang : Reni Daniati, A.Md.Keb
BERSIFAT UKP P.Labuah : Yelnita Guswati, A.Md.Keb
Fibrinel Subarmaga, S.Kep PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKM OLAHRAGA A.Kuning : Hasnah Hidayati, A.Md.Keb
Sovia Meriza, A.Md.Keb Sapiran : Wenny REzky F, A.Md.Keb
Dhita Olivya B, A.Md.Kep Semua bidan Birugo : Azeini Darmita, A.Md.Keb
Rammi Ketri, A.Md.Gz
KEUANGAN B.Balok : Reni Hediman, A.Md.Keb
PELAYANAN GAWAT DARURAT
PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PELAYANAN KESEHATAN INDERA
JEJARING FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Bendahara Pengeluaran Pembantu : Ari PENYAKIT Elvia Fitri, S.Kep
Purwanti, A.Md.Kep
Bendahara Penerima Pembantu : Meri Reni Marlina, A.Md.Kep Semua perawat dan bidan Bidan praktek swasta (BPS) yang bekerja sama
Survellens : Reni Marlina, A.Md.Kep
Pebriani, A.Md.Farm
DBD : Reni Marlina, A.Md.Kep PELAYANAN GIZI YANG
Bendahara Pengeluaran BLUD : Reni AKUNTAN
Kusta : Pebra Marliza
Elwizata,SKM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA BERSIFAT UKP
TB : Pebra Marliza
Malaria : Reni Marlina, A.Md.Kep Rammi Ketri, A.Md.Gz Agus
PTM : Melda Susanti, A.Md.Kep
Imunisasi : Reci Nofri M, A.Md.Keb Yuli Erni, A.Md.Keb PELAYANAN KEFARMASIAN
Rabies : Reci Nofri M, A.Md.Keb
ISPA & Penumonia : Linda Gustia, A.Md.Keb P. jawab : Meri Pebriani, A.Md.Farm
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Diare : Samsiar, A.Md.Keb Gudang : Dra. Herli Hasan, Apt
Surveilens Bencana : Samsiae, A.Md.Keb
IMS & HIV : Musnaini, A.Md.Keb Reni Marlina, A.Md.Kep Apotek : Meri Pebriani, A.Md.Farm
PELAYANAN LABOR
PELAYANAN KEPERAWATAN KESMAS PELAYANAN NON IPWL Neni Dilasari, A.Md.Ak

Sovia Meriza, A.Md.Keb Reni Marlina, A.Md.Kep PELAYANAN UKP KHUSUS

Linda Gustia, A.Md.Keb KIR Kesehatan : Elvia Fitri, S.Kep


Yuli Erni, A.Md.Keb P3K : Dhita Olivya, A.Md.Kep
PELAYANAN VCT IMS
IMUNISASI
Musnaini, A.Md.Keb Reci Nofri Malisni, Amd.Keb

PELAYANAN KESEHATAN HAJI SECURITY

M. Fadhil Anshar
Ari Purwanti, A.Md.Kep Hengki Kurniawan
11 Dery Pranana Citra Zulda
CLEANING SERVICE

Misrawati

DRIVER PUSLING

Rizki Nofiasari
B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL di (Tatanan puskesmas)
1. Perencanaaan Program Promosi Kesehatan di FKTP
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kunjungan puskesmas pada tahun 2020 diperoleh
10 penyakit terbanyak yang diderita pasien sebagai berikut:
No Penyakit L P TOTAL
1 Commond Cold 482 866 1348
2 Hipertensi 261 410 671
3 Dypepsia 131 290 421
4 Penyakit Pulpa 119 232 351
5 Diabetes Melitus 138 212 350
6 Dermatitis Alergi 122 161 283
7 Ostroartritis 80 191 271
8 Myopia 77 169 246
9 TFA 77 110 187
10 Cephalgia 29 115 144
Tabel 5. 10 Penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh

Apabila dilihat secara keseluruhan dapat dilihat bahwa penyakit


degeneratif masih dominan di tengah masyarakat, hal ini dapat dilihat
dari tabel diatas bahwa penyakit degeneratif seperti hipertensi,
dyspepsia, dan osteoartritis masih menempati urutan 10 penyakit
terbanyak.

b. Menentukan prioritas masalah dengan Urgency, Seriousness,


Growth (USG)
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu teknik
menentukan urutan isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkatan urgensi, keseriusan dan perkembangan isu
dengan menentukan skala 1-5 atau 1-10. Isu yang memiliki skor
tertinggi adalah isu prioritas. Atau dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebababkan isu
tadi.
2) Seriousness

12
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Apabila suatu masalah dapat menimbulkan masalah
baru, maka masalah tersebut dianggap lebih serius.
3) Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk bila dibiarkan. Penggunaan metode USG dalam
penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak
perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang
sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan
aspek dari masalah itu sendiri.
Untuk itu pada penentuan prioritas masalah di Puskesmas Tigo
Baleh, diambil 5 penyakit terbanyak yang akan dilihat dari Urgency,
Seriousness dan Growth yaitu:
Penyakit Urgency Seriousness Growth Total

(5) (5) (5)


Common Cold 2 1 5 8 (4)
Hipertensi 4 5 4 13 (1)
Dyspepsia 3 4 3 10 (2)
Penyakit Pulpa 2 3 2 7 (5)
Diabetes 3 4 2 9 (3)

Melitus
Tabel 6. Prioritas Masalah dengan USG

Dari metode USG yang digunakan dalam menentukan prioritas


masalah. Dapat dilihat bahwa Hipertensi sebagai urutan pertama yang
menjadi masalah yang harus dituntaskan. Dilihat dari urgensi,
keseriusan, dan perkembangannya.
c. Analisis Penyebab Masalah
Kasus Hipertensi di dunia semakin hari kian bertambah.
Menurut WHO hampir 22% dari seluruh penduduk di dunia menderita

13
Hipertensi. Peningkatan juga terjadi di Indonesia. Dilihat dari data
Riskesdas Indonesia tahun 2013 yaitu 25,8% masyarakat menderita
hipertensi dan mengalami peningkatan dilihat dari data riskesdas 2018
yaitu sebanyak 34,11 %.
Terkhusus angka kejadian di Bukittinggi kecamatan Aua
Birugo Tigo Baleh atau wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh adalah
sebanyak 671 kasus. Hal ini perlu menjadi pertimbangan sehingga
diperlukan upaya dalam merubah perilaku pada masyarakat.
Penyebab hipertensi :
1) Faktor perilaku penyebab hipertensi:
a) Kebiasaan merokok pada masyarakat yang sulit diubah.
b) Kurang mengkonsumsi buah dan sayur, karena malas
mengolah dan mengkonsumsi buah dan sayur
c) Kurang aktifitas fisik, dikarenakan tidak sempat dan malas
d) Konsumsi alkohol, atau menyukai minuman kaleng yang
mengandung alkohol.
e) Konsumsi garam dapur yang berlebih, karena tidak
mengetahui standar penggunaan garam perhari
f) Ketidak patuhan mengkonsumsi obat bagi penderita
hipertensi.
g) Tidak rutin melakukan kontrol tekanan darah atau konsultasi
ke dokter
h) Takut memeriksakan diri ke fasyankes
 Faktor lingkungan :
a) Lingkungan pergaulan yang juga perokok aktif
b) Lingkungan keluarga yang tidak membiasakan konsumsi
buah dan sayur
c) Keluarga tidak mengingatkan jadwal minum obat dan
konsultasi secara rutin
2) Faktor predisposisi pada pasien hipertensi yang kami temukan di
puskesmas tigo baleh adalah :

14
a) Sikap masyarakat yang acuh tak acuh mengenai pentingnya
menjaga kesehatan seperti konusmi buah dan sayur
b) Pengetahuan tentang hipertensi yang masih rendah sehingga
tidak melakukan pengobatan setelah timbul gejala
3) Faktor reinforsing pada pasien hipertensi yang kami temukan di
puskesmas tigo baleh adalah:
a) Kurangnya dukungan keluarga dalam meningkatkan
kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi. Dan lupa
jadwal untuk berkonsultasi rutin kepada dokter
4) Faktor enabling
a) Sarana dan prasarana terkait pengobatan hipertensi sudah
dilaksanakan oleh Fasyankes seperti posbindu PTM,
screening PTM dan lain nya. Namun masyrakat tidak patuh
memeriksakan diri ke fasyankes untuk melakukan kontrol
tekanan darah.
b) Sudah diberikan konsultasi bagi pasien untuk anjuran
konsumsi obat rutin dan pemeriksaan secara berkala. Namun,
masih ada pasien yang tidak patuh dalam konsultasi rutin dan
minum obat.

d. Menetapkan Penyebab Masalah


 Kurangnya pengetahuan masyakat mengenai hipertensi, baik
mengenai penyebab, gejala, cara pencegahan dan komplikasinya.
 Kurangnya kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat
hipertensi bagi penderita hipertensi.

Perankingan perilaku pencegahan intervensi


Urgensi Penting Tidak Penting

kemudahan
Diubah

15
Mudah Diubah Rajin mencari informasi -
mengenai Hipertensi
mengenai penyebab,
gejala , cara pencegahan
dan komplikasi
hipertensi

Sulit diubah Kepatuhan dalam melakukan -


pencegahan hipertensi
seperti :
a) Melakukan perilaku
PATUH
b) Melakukan perilaku
CERDIK dan
pengobatan
hipertensi
Tabel 7. Perankingan Perilaku Pencegahan Hipertensi

e. Inovasi Program intervensi


Masalah : Hipertensi
Program : Berantas Hipertensi Dengan PATUH
Kegiatan : Penyuluhan dalam gedung
1) Penyuluhan kepada pengunjung Puskesmas Tigo Baleh terkait
Hipertensi dengan menggunakan media leaflet.
Tujuan :
a) Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas terkait
Hipertensi
b) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan
pencegahan hipertensi dengan melakukan pola hidup sehat
c) Agar pengunjung puskesmas mampu memberikan informasi
kepada keluarga dan orang sekitarnya dalam mencegah
hipertensi
2) Produksi media leaflet tentang hipertensi
Tujuan:
a) Memberikan edukasi kesehatan kepada sasaran melalui
media cetak tentang hipertensi seperti cara pencegahan,
komplikasi, penyebab, cara pencegahan hipertensi.

16
b) Agar dapat menjadi media pengingat bagi setiap pengunjung
puskesmas dalam mengingat informasi seputar hipertensi
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pembuatan media berupa Kalender PATUH, serta edukasi
mengenai cara pengisian kalender PATUH
Tujuan :
a) Memberdayakan keluarga pasien agar mau untuk memantau
kesehatan pasien hipertensi dengan mengisi kalender
pengingat
b) Meningkatkan kepatuhan pasien untuk minum obat secara
rutin setiap hari, dan mengingat jadwak konsultasi sesuai
anjuran dokter
c) Menjadi sarana yang dapat membantu petugas kesehatan
dalam memantau pengobatan pasien hipertensi. Baik dari segi
kepatuhan minum obat, menu konsumsi harian dan jadwal
konsultasi pasien.

f. POA (Planning Of Action)


*POA Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*

g. Ganchart Kegiatan
*Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*

2. Implementasi Program Promosi Kesehatan


Penyelenggraan promosi kesehatan di Puskesmas adalah salah satu
upaya dalam memberdayakan masyarakat dalam berperilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari. Serta memegang peranan penting dalam
upaya kesehatan di puskesmas agar terciptanya kecamatan atau Wilayah
kerja puskesmas yang sehat.
Dalam kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai
proses pengimplementasian program promosi kesehatan yang dilaksanakan

17
di Puskesmas Tigo Baleh mulai dari tanggal 8- 21 November 2021,
sebagai berikut:
a. Produksi media leaflet hipertensi
Membuat media promosi kesehatan berupa leaflet mengenai hipertensi
dengan rincian sebagai berikut :
Tempat : Puskesmas
Tanggal : 8 November 2021
Materi : 1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Komplikasi hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
Perangkat :
1) Perangkat keras : Laptop
2) Perangkat lunak : Aplikasi coreldraw
b. Penyuluhan dalam gedung
Penyuluhan kepada pengunjung puskesmas Tigobaleh yang
berada dikursi tunggu puskesmas. Materi yang disampaikan terkait
dengan Hipertensi menggunakan media Leaflet.
*SAP terlampir
Dengan rincian sebagai berikut :
Tempat : di tempat tunggu pasien
Tanggal : 9 November 2021
Materi : Hipertensi
Petugas : Silvi Salsabila
Media : leaflet
Metode : ceramah tanya jawab
*media terlampir

b. Produksi media kalender PATUH


Melakukan perancangan media Kalender PATUH yang
diberikan kepada pasien hipertensi pada saat pemeriksaan. Dengan
rincian sebagai berikut :

18
Tanggal : Perancangan dimulai pada tanggal 10 sampai 13 November
Tempat : Puskesmas Tigo Baleh
Materi :
1) Tabel ceklis minum obat
Tabel jadwal minum obat pasien perhari yang diisi oleh pasien dengan
cara menceklis bagian kotak apabila pasien sudah minum obat
rutin harian.
2) Tabel konsumsi harian pasien
Tabel konsumsi harian berisikan mengenai menu harian yang di
konsumsi pasien.
3) Tabel jadwal konsultasi rutin pasien
Tabel jadwal konsultasi pasien yang berisikan tanggal konsultasi pasien
yang diisikan sesuai dengan jadwal konsultasi rutin pasien.

Petugas :
1) Annisa Yusticia Jamil
2) Rezi asmanovia
3) Silvi salsabila
*SAP dan media terlampir

3. Monitoring dan evaluasi


Dalam melaksanakan program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Tigo Baleh, khususnya di tatanan FKTP yaitu lingkungan puskesmas.
Berbagai kegiatan Promosi Kesehatan sudah terlaksana dengan baik.
Namun, masih terdapat beberapa hambatan dalam melaksanakan program
tersebut.
Berikut beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Tatanan Puskesmas:
a. Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan :
a. Pada saat penyuluhan berlangsung, didukung oleh cuaca yang
cerah. Serta antuiasme dari pengunjung puskesmas yang
mengajukan pertanyaan, menambah kesuksesan kegiatan .

19
b. Serta adanya dukungan sarana dan prasarana dari puskesmas
seperti mic, speaker yang berkualitas baik. Menjadi penarik
pengunjjung dalam mendengarkan penyuluhan.
c. Kegiatan berlangsung baik, berkat dukungan dari pihak
puskesmas.
d. Antusias pengunjung juga dibuktikan pada saat meriview materi
di akhir sesi setelah tanya jawab. Pengunjung mampu mengulangi
kembali materi yang disampaikan.
b. Faktor penghambat :
1) Keterbatasan waktu dalam memberikan penyuluhan sehingga
tidak bisa menjawab pertenyaaan pasien secara detail
2) Kegiatan dilakukan pada saat pengunjung menunggu sebelum
pelayanan vaksinasi covid-19 sehingga banyak pengunjung yang
berdatangan dan sedikit mengganggu jalannya kegiatan
3) Dikarenakan ramainya pengunjung vaksinasi, dan jumlah kursi
yang disediakan untuk pengunjung tidak cukup. Maka banyak
pengunjung yang berdiri dan ngobrol sehingga mengganggu
jalannya kegiatan.

C. Hasil Pelaksanaan PKL di Tatanan Posyandu


1. Perencanaan Program Promosi Kesehatan di Posyandu
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan
bidan dan kader posyandu Bunga Indah Ladang Cakiah didapatkan
bahwa masih banyak ibu muda yang belum mengetahui tentang
MPASI seperti pentingnya MPASI, cara pengolahan dan aturan
makan yang diberikan kepada anak.
b. Analisis Penyebab Masalah
1) Faktor Perilaku yang mempengaruhi pemberian MPASI:
a) Tidak adanya waktu untuk membuat MPASI sehingga ibu
membeli bubur bayi dalam bentuk kemasan.

20
b) Pendidikan ibu masih rendah sehingga pengetahuan ibu
mengenai MPASI masih sedikit
c) Kurangnya dukungan dari keluarga mengenai edukasi
MPASI sehingga ibu muda yang memiliki anak pertama tidak
mengetahui secara spesifik mengenai MPASI
2) Faktor non perilaku :
a) Umur ibu bayi
b) Kesibukan
3) Faktor Predisposing
a) Pengetahuan ibu masih rendah mengenai MPASI
b) Sikap ibu yang masih rendah dalam pencarian informasi
mengenai MPASI
c) Dikarenakan pengetahuan yang dimiliki ibu masih rendah ada
yang berpersepsi bahwa memberikan MPASI berupa air tajin.
4) Faktor Reinforcing
a) Dukungan keluarga yang masih kurang dalam pendampingan
pembuatan MPASI
5) Faktor Enabling
a) Sosialisasi yang dilakukan oleh bidan dan kader posyandu
belum terlaksana sepenuhnya

c. Menetapkan Penyebab Masalah


 Kurangnya pengetahuan ibu mengenai MPASI sehingga sikap ibu
dalam pemberian MPASI masih rendah
 Kesibukan ibu bayi yang membuat mereka lebih memilih
membeli MPASI kemasan dibandingkan mengolah sendiri
Urgensi Penting Tidak Penting

kemudahan
Diubah

21
Mudah Diubah Sikap ibu yang masih rendah -
dalam mencari informasi
terkait MPASI
Sulit diubah Meningkatkan pengetahuan ibu -
bayi mengenai
Pengertian MPASI, Pentingnya
MPASI, Pengolahan
MPASI, anjuran/aturan
takaran yang benar.

Tabel 8. Perankingan Perilaku Ibu Mengenai MPASI

d. Inovasi Program Intervensi


Masalah : Kurangnya pengetahuan ibu muda mengenai MPASI
Program : Sosialisasi mengenai MPASI kepada ibu yang
memiliki bayi dan balita posyandu Bunga Indah Ladang
Cakiah
Kegiatan :
1) Penyuluhan kepada ibu yang memiliki bayi dan balita di
Posyandu Bunga Indah terkait MPASI dengan menggunakan
media leaflet.
Tujuan :
a) Meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki bayi dan
balita terkait MPASI
b) Agar ibu yang memiliki bayi dan balita dapat mengolah
MPASI sesuai dengan anjuran dari kader dan bidan posyandu
2) Pemberian media leaflet tentang MPASI kepada ibu yang
memiliki bayi dan balita di posyandu Bunga Indah
Tujuan :
a) Memberikan edukasi kesehatan kepada sasaran melalui
media cetak tentang MPASI

e. Menyusun POA (Planning Of Action)


*POA Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*
f. Ganchart Kegiatan

22
*Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*

2. Implementasi Program Promosi Kesehatan


a. Melakukan produksi media leafet tentang MPASI yang diberikan
kepada pengunjung Posyandu. Dengan rincian sebagai berikut :
Tanggal : 17 November 2021
Tempat : Puskesmas Tigo Baleh
Materi :
1. Pengertian MPASI
2. Pentingnya MPASI
3. Aturan pembuatan MPASI
4. Pengolahan MPASI
Petugas :
1. Annisa Yusticia Jamil
2. Rezi asmanovia
3. Silvi salsabila
* media terlampir

b. Penyuluhan kepada pengunjung Posyandu Bunga Indah


Melakukan produksi media leafet tentang MPASI yang diberikan kepada
pengunjung Posyandu. Dengan rincian sebagai berikut :
Tanggal : 18 November 2021
Tempat : Puskesmas Tigo Baleh
Materi :
1.Pengertian MPASI
2.Pentingnya MPASI
3.Aturan pembuatan MPASI
4.Pengolahan MPASI
Petugas :
1) Annisa Yusticia Jamil
2) Rezi asmanovia
3) Silvi salsabila

23
Metode : Ceramah tanya jawab
Media : Leaflet
Tempat : Posyandu Bunga Indah
* media dan SAP terlampir

3. Monitoring dan Evaluasi


Dalam melaksanakan program Promosi Kesehatan di Posyandu
Bunga Indah. Berbagai kegiatan Promosi Kesehatan sudah terlaksana
dengan baik. Namun, masih terdapat beberapa hambatan dalam
melaksanakan program tersebut.
Dalam melaksanakan program Promosi Kesehatan di Posyandu
Bunga Indah. Berbagai kegiatan Promosi Kesehatan sudah terlaksana
dengan baik. Namun, masih terdapat beberapa hambatan dalam
melaksanakan program tersebut.
Beberapa faktor penghambat dan pendukung dalam melakukan
promosi kesehatan di tatanan posyandu adalah :
a. Faktor pendukung :
1) Dukungan dari pengunjung, kader dan bidan posyandu membuat
kegiatan berjalan dengan lancar
2) Antusiasme dari beberapa pengunjung dibuktikan dengan adanya
beberapa pertanyaan yang diajukan setelah kegiatan berlangsung
b. Faktor penghambat :
1) Kesibukan dari kader posyandu yang sedang sibuk
mempersiapkan kegiatan lomba sehingga sulit untuk
menyamakan waktu dengan kader
2) Dikarenakan kegiatan dilakukan pada saat sebelum pemeriksaan
berlangsung, banyak anak-anak yang berlarian sehingga sedikit
mengganggu jalannya kegiatan.

D. Hasil Pelaksanaan PKL di Tatanan Sekolah (SDN 08 Kubu Tanjung)


1. Perencanaan Program Promosi Kesehatan di SDN 08 Kubu Tanjung
a. Identifikasi Masalah

24
Berdasarkan observasi tentang indicator PHBS terhadap tananan
di Sekolah (SDN 08 Kubu Tanjung) didapatkan bahwa siswa SD masih
ada yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Di SDN 08 Kubu
Tanjung sudah tersedia tempat cuci tangan akan tetapi tidak tersedia
sabun dan siswa jarang menggunakan sarana cuci tangan tersebut.
b. Menentukan prioritas masalah
Masalah
Kurangnya
Membuang sampah kesadaran
No Kriteria Bobot
sembarangan siswa untuk
CTPS
S B S B
Kegawatan 5 3 15 4 20
Mendesaknya 5 3 15 4 20
Penyebarannya 5 3 15 3 15
Sumber Daya yang
5 3 15 3 15
Dimiliki
Total 60 70
Ranking II I
Tabel 9. Prioritas Masalah di Sekolah

Ket :
S : Skor
BS : Bobot X Skor

Dari tabel prioritas masalah diatas didapatkan pada peringkat pertama


yaitu kurangnya kesadaran siswa untuk CTPS dan pada peringkat kedua
yaitu membuang sampah sembarangan

c. Analisis Penyebab Masalah


1) Faktor Perilaku:
a) Pengetahuan siswa yang kurang tentang langkah-langkah cuci
tangan pakai sabun
b) Kebiasaan cuci tangan siswa yang masih tidak benar
2) Faktor Non Perilaku
a) Sosialisasi yang belum maksimal mengenai demonstrasi
CTPS

25
b) Tempat cuci tangan belum memadai karena sedang dilakukan
renovasi di sekolah
3) Faktor Predisposing
a) Pengetahuan siswa masih rendah mengenai CTPS
b) Sikap siswa yang masih rendah dalam melaksanakan CTPS
4) Faktor Reinforcing
a) Dukungan guru
5) Faktor Enabling
a) Tempat cuci tangan belum memadai karena sedang dilakukan
renovasi di sekolah
d. Menetapkan Penyebab Masalah
 Kurangnya pengetahuan siswa mengenai langkah-langkah cuci
tangan pakai sabun
 Kurangnya kesadaran siswa untuk mencuci tangan pakai sabun
Urgensi Penting Tidak Penting

kemudahan
Diubah
Mudah Diubah Pengetahuan dan Sikap siswa -
yang masih rendah
dalam melaksanakan
CTPS
Sulit diubah Kebiasaan cuci tangan siswa -
yang masih tidak benar

Tabel 10. Perankingan Perilaku CTPS di Sekolah

e. Inovasi Program Intervensi


Masalah : Kurangnya kesadaran siswa untuk CTPS
Program : Demonstrasi CTPS
Kegiatan :
1) Penyuluhan kepada siswa SDN 08 Kubu Tanjung terkait CTPS
dengan menggunakan media brosur
Tujuan :

26
a) Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai cuci tangan pakai
sabun dan langkah-langkah mencuci tangan pakai sabun
b) Agar siswa dapat menyampaikan informasi mengenai
pentingnya cuci tangan pakai sabun kepada keluarga maupun
orang lain.
2) Demonstrasi CTPS kepada siswa SDN 08 Kubu Tanjung
Tujuan :
a) Meningkatkan kesadaran siswa dalam pelaksanaan cuci tangan
pakai sabun dan langkah-langkah mencuci tangan pakai sabun
b) Memberdayakan siswa SDN 08 Kubu Tanjung agar mau
mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu.
f. POA (Planning Of Action)
*Plan of Action (POA) Promosi Kesehatan terlampir*
g. Ganchart Kegiatan
*Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*

2. Implementasi Program Promosi Kesehatan


Penyelenggaraan promosi kesehatan di Sekolah adalah salah satu
upaya menciptakan sekolah menjadi komunitas yang mampu meningkatkan
derajat kesehatannya melalui: a) penciptaan lingkungan sekolah yang sehat;
b) pemeliharaan dan pelayanan kesehatan di sekolah; dan c) upaya
pendidikan kesehatan yang berkesinambungan.
Dalam kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai proses
pengimplementasian program promosi kesehatan yang dilaksanakan di SDN
08 Kubu Tanjung mulai dari tanggal 15-16 November 2021, sebagai
berikut:
a. Penyuluhan tentang cuci tangan pakai sabun
Penyuluhan kepada siswa SDN 08 Kubu Tanjung yang berada di kelas.
Materi yang disampaikan terkait dengan CTPS menggunakan media
Brosur. Dengan SAP *terlampir
Dengan rincian sebagai berikut :

27
Tempat : di ruang kelas
Tanggal : 16 November 2021
Materi : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Petugas : Rezi Asmanovia
Annisa Yusticia Jamil
Silvi Salsabila
Media : Leaflet
Metode : ceramah tanya jawab
*media terlampir
b. Demonstrasi CTPS
Melakukan demonstrasi CTPS dengan siswa SDN 08 Kubu Tanjung. Dengan
rincian sebagai berikut:
Tempat : di ruang kelas dan di tempat cuci tangan yang berada di
halaman sekolah
Tanggal : 16 November 2021
Materi : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Petugas : Annisa Yusticia Jamil
Rezi Asmanovia
Silvi Salsabila
Media : Poster
Metode : Demonstrasi
*media terlampir
3. Monitoring dan Evaluasi
Dalam melaksanakan program Promosi Kesehatan di sekolah,
khususnya di lingkungan SDN 08 Kubu Tanjung. Berbagai kegiatan
Promosi Kesehatan sudah terlaksana dengan baik. Namun, masih terdapat
beberapa hambatan dalam melaksanakan program tersebut.
Berikut beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Tatanan Sekolah:
a) Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan :

28
 Pada saat penyuluhan berlangsung didukung oleh cuaca yang
cerah serta antusiasme dari siswa yang mengajukan diri untuk
melaksanakan praktek Cuci Tangan di depan kelas.
 Serta adanya dukungan sarana dan prasarana dari pihak sekolah
seperti mic, speaker yang berkualitas baik. Menjadi penarik siswa
dalam mendengarkan penyuluhan.
 Kegiatan berlangsung baik, berkat dukungan dari pihak sekolah.
 Antusias siswa juga dibuktikan pada saat me-review materi di
akhir sesi setelah tanya jawab. siswa mampu mengulangi kembali
materi yang disampaikan.
b) Faktor penghambat :
 Dikarenakan pembagian snack dilakukan dipertengahan kegiatan,
membuat siswa menimbulkan keributan di dalam kelas sehingga
kegiatan sedikit terganggu karena suara siswa yang terdengar
cukup keras
 Masih terdapat beberapa siswa yang kurang mengetahui langkah-
langkah CTPS
 Beberapa siswa yang duduk dibagian belakang tertidur dan juga
membuat keributan sehingga tidak dapat mendengarkan materi
yang disampaikan dengan jelas

E. Hasil Pelaksanaan PKL di Tatanan Tempat Umum (Masjid Jami’ Tigo


Baleh
1. Perencanaan Program Promosi Kesehatan di Masjid Jami’
Tigo Baleh
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Masjid Jami’ tigo baleh
dan wawancara dengan ketua pengurus masjid didapatkan bahwa masih
banyak jama’ah masjid jami’ tigo baleh yang tidak memakai masker,
menjaga jarak dan masih berkumpul sehabis shalat. Di Masjid jami’
tigo baleh sudah tersedia tempat mencuci tangan di luar pekarangan

29
masjid sebagai salah satu inovasi dari pengurus masjid namun fasilitas
tersebut jarang digunakan oleh jama’ah masjid
b. Menentukan prioritas masalah dengan Urgency,
Seriousness, Growth (USG)
Masalah
Kurangnya
Tidak menerapkan kesadaran
No Kriteria Bobot protocol jama’ah
kesehatan mengenai
CTPS
S B S B
Kegawatan 5 4 20 2 10
Mendesaknya 5 4 20 3 15
Penyebarannya 5 4 20 3 15
Sumber Daya yang
5 4 20 3 15
Dimiliki
Total 80 55
Ranking I II
Tabel 11. Prioritas Masalah di Tempat Umum

Dari metode USG yang digunakan dalam menentukan prioritas


masalah. Dapat dilihat bahwa Penerapan protocol kesehatan sebagai
urutan pertama yang menjadi masalah yang harus dituntaskan. Dilihat
dari urgensi, keseriusan, dan perkembangannya.
c. Analisis Penyebab Masalah
1) Penyebab Perilaku
a) Tidak memakai masker karena tidak nyaman memakai masker
dan sulit bernafas
b) Kebiasaan berbincang dan berkumpul sehabis shalat
2) Penyebab non perilaku
a) Pengetahuan yang masih rendah mengenai pentingnya
penerapan protocol Kesehatan
b) Kurangnya sosialiasi dan ajakan untuk menerapkan protocol
kesehatan
d. Menetapkan Penyebab Masalah
Masih banyak jama’ah masjid yang tidak mengetahui pentingnya
menerapkan protocol Kesehatan dan kurangnya pengetahuan mengenai

30
dampak akibat tidak menerapkan protocol Kesehatan dikarenakan
menganggap bahwa virus corona sudah tidak ada lagi

Urgensi Penting Tidak Penting

kemudahan
Diubah
Mudah Diubah Pengetahuan yang masih -
rendah mengenai
pentingnya penerapan
protocol Kesehatan
Sulit diubah Kebiasaan berbincang dan -
berkumpul sehabis shalat

Tabel 12. Perankingan Perilaku Protokol Kesehatan di Tempat Umum

e. Inovasi Program Intervensi


Masalah : Tidak menerapkan protocol Kesehatan
Program : Ajakan kepada jama’ah untuk menerapkan protocol
Kesehatan saat ke Masjid jami’ tigo baleh
Kegiatan :
1) Advokasi dengan ketua pengurus Masjid Jami’
Tigo Baleh dalam upaya penerapan protocol Kesehatan oleh jama’ah
masjid.
Tujuan : Agar pihak pengurus masjid melalui garin dapat ikut serta
menyampaikan informasi mengenai pentingnya protocol Kesehatan
di masjid jami’ tigo baleh
2) Perancangan dan pembuatan media spanduk yang
berisikan informasi ajakan mematuhi protocol Kesehatan di masjid
dan pemasangan spanduk di area masjid bersama dengan pengurus
masjid
Tujuan : Memberikan edukasi kepada sasaran melalui media cetak
informasi kesehatan tentang ajakan mematuhi protokol kesehatan di
Masjid Jami’ Tigo Baleh
f. POA (Planning Of Action)

31
*POA Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*
g. Ganchart Kegiatan
*Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan terlampir*

2. Implementasi Program Promosi Kesehatan


Penyelenggaraan promosi kesehatan di tatatan tempat umum yaitu
masjid jami’ tigo baleh adalah salah satu upaya menciptakan masjid menjadi
komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatannya melalui: a)
penciptaan lingkungan masjid yang sehat; b) pemeliharaan kesehatan di
masjid; dan c) upaya edukasi kesehatan yang berkesinambungan.
Dalam kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai proses
pengimplementasian program promosi kesehatan yang dilaksanakan di
Masjid Jami’ Tigo Baleh mulai dari tanggal 11-22 November 2021, sebagai
berikut:
a. Advokasi dan Lobi dengan pengurus Masjid Jami’ Tigo
Baleh
Permintaan dukungan Kesehatan kepada pengurus Masjid dan garin terkait
penerapan protocol Kesehatan di Masjid Jami’ Tigo Baleh, seperti
penyampaian pengingat memakai masker saat ke Masjid sebelum adzan
dikumandangkan
Dengan rincian sebagai berikut :
Tempat : Masjid Jami’ Tigo Baleh
Tanggal : 12 November 2021
Materi : Penerapan Protokol Kesehatan
Petugas : Rezi Asmanovia
Annisa Yusticia Jamil
Silvi Salsabila
Metode : lobi
b. Pemasangan Media Spanduk
Melakukan pemasangan spanduk di mading Masjid yang merupakan area
yang strategis. Sehingga jama’ah Masjid sebelum masuk dapat

32
membaca spanduk yang telah di pasang. Dengan rincian sebagai
berikut:
Tempat : Masjid Jami’ Tigo Baleh
Tanggal : 19 November 2021
Petugas : Annisa Yusticia Jamil
Rezi Asmanovia
Silvi Salsabila
Media : Spanduk
*media terlampir

3. Monitoring dan Evaluasi


Dalam melaksanakan program Promosi Kesehatan di tempat umum,
khususnya di Masjid Jami’ Tigo Baleh. Berbagai kegiatan Promosi
Kesehatan sudah terlaksana dengan baik. Namun, masih terdapat beberapa
hambatan dalam melaksanakan program tersebut.
Berikut beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Tatanan Tempat Umum:
a) Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan :
 Pengurus Masjid sangat mendukung penuh program dan
intervensi yang diajukan
 Letak media spanduk yang sangat strategis sehingga banyak
jama’ah yang antusias untuk membaca spanduk
b) Faktor penghambat :
Pengurus Masjid sangat sibuk, sehingga waktu bertemu yang
sangat terbatas, saat melakukan advokasi dan lobi dapat dihadiri oleh
pengurus inti, namun saat pemasangan media hanya dapat dihadiri
oleh Bendahara dan garin masjid saja

F. Pengembangan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas


Dalam proses pengembangan program promkes kita perlu melakukan
pengkajian atas apa yang terjadi di tahun sebelumnya, agar pada program
promkes dapat terlaksana dengan baik,

33
1. Pada tahap awal, perlu dilakukan persiapan dengan melakukan :
a. Peningkatan kapasitas atau kompetensi petugas pengelola promkes
yang ada di puskesmas.
b. Dilakukan pembentukan tim perencanaan promkes yang di tetapkan
oleh kepala puskesmas. Lalu Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan atau penugasan pada tim tersebut untuk Menyusun
perencanaan promkes.
c. Melakukan analisis situasi yang terjadi di Puskesmas Tigo Baleh,
dengan melihat keadaan geografi dan demografi di wilayah kerja
puskesmas, lalu melakukan analisis masalah kesehatan masyarakt
setempat, yaitu dengan cara melihat Laporan Tahunan Puskesmas
Tigo Baleh (Data 10 penyakit terbanyak, Data cakupan upaya
kesehatan esensial seperti data terkait pelayanan promosi kesehatan,
dll). Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kejelasan tentang
besarnya masalah yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh)
d. Lakukan penetapan masalah sesuai dengan prioritas
e. Lalu analisi atau kaji masalah sesuai dengan aspek perilaku.
f. Analisis potensi dan peran yang ada dimasyarakat.
2. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Promkes di
Puskesmas
a. Merumuskan upaya atau kegiatan Promkes.

- Penyuluhan dalam Gedung


- Promkes di Luar Gedung (Sekolah, Masyarakat, dll)
- Advokasi Kesehatan
- Pemberdayaan Masyarakat
- Kemitraan
3. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Promkes di
Puskesmas

- Jenis Kegiatan
- Tujuan
- Sasaran
- Penanggung Jawab

34
- Petugas Pelaksana
- Sumber Dana
- Jadwak pelaksanaan (Gant-Chart)
4. Pemantauan dan Penilaian Upaya Promkes
Selain itu, dengan kita telah melakukan Langkah-langkah tersebut,
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk kedepannya agar terlaksana
dengan lebih baik, serta sistematis. Diperlukan juga menggalang komitmen
antara pelaksana program Kesehatan di berbagai bidang untuk konsisten
menerapkan fungsi-fungsi manajemen promkes di puskesmas. Memilih
saluran komunikasi yang tepat dan dapat menjangkau sasaran dengan
efektif, Memberdayakan masyarakat dengan sumberdaya yang dimilikinya
dengan seefektif mungkin. Sehingga program promkes di puskesmas
dapat berjalan dengan baik dan semakin baik.

G. Pembahasan (Kajian Manajemen Pelayanan Program Promosi Kesehatan


di lokasi PKL dengan teoritis)
1. Manajamen Puskesmas
a. Perencanaan
Perencanaan tingkat Puskesmas dapat dairtikan sebagai suatu
proses kegiatn yang akan dilakukan oleh puskesmas pada tahun
berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kepada
masyrakat dalam upaya mengatasi masalah-masalah setempat.
Perencanaan bertujuan untuk meningkatkan fungsi manajemen
puskesmas dalam upaya meningkatkan fungsi manajemen puskesmas
dalam upaya meningkatkan kinerja puskesmas sebagai pusat
pengembangan, pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan
diwilayah kerjanya.
Perencanaan puskesmas dimulai pasa akhir tahun 2016,
seluruh pemegang program mengajukan usulan kegiatan untuk tahun
2018 yang disesuaikan dengan hasil analisa permaskahan pada tahun
2016, disusun dalam bentuk Rencana Ulusan Kegitan (RUK) RUK
sama dengan POA (Plan of Action) atau rencana kerja yang biasanya

35
disusun menjelang pergantian tahun anggaran kegiatan beau, dalam
bentuk berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, indicator input,
indicator output, alokasi waktu, dan alokasi anggaran perbulan
Puskesmas. Hasil lokmin kemudian dituangkan dalam bentuk Rencana
Kerangka Anggaran (RKA). RKA disusulkan ke Dinas Kesehatan
kota untuk dibahas oleh Subag Aset Daereah (DPKAD) pada waktu
yang sudah dijadwalkan. Pembahasan RKA dihadiri oleh Kepala
Puskesmas. Hasil pembahasan RKA menjadi Doukumen Pelaksanan
Anggaran (KPA) Kegiatan Puskesmas. Hasil pembahsan RKA
menjadi Dokumen Pelaksaanaan Anggaran (DPA) puskesmas, yang
akan menjadi acuan pelaksanaan kegiatan puskesmas untuk tahun
berjalan.
b. Pelaksanaan dan Pengadilan
Kegiatan pada DPA dilaksanakan oleh seluruh pelaksana
ptogram yang bekerjasama dengan lintas program terkait. Pelaksanaan
kegitan dievalusi melalui Lokalkarya Mini bulanan Puskesmas. Setiap
permaslahan baik permasalahan program atau manajemen Puskesmas
selalu diselesaikan dalam pertemuan-pertemuan tingkat puskesmas.
Selanjutnya jika perlu, dapat dikoordanisikan ke Dinas Kesehatan.
c. Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Pengawasan Internal dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas melalui
Lokalkarya Mini puskesmas melalui apel pagi. Pengawasan eksternal
dilakukan oleh masyarakat, Dinas Kesehatan serta Inspektorat Kota.
Pertanggungjawaban dibuat dalam bentuk Surat Pertanggung Jawaban
(SPJ) bulanan dan profil puskesmas serta melalui pertanggungjawaban
yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas dalam kegiatan evalusi di
Dinas kesehatan.
2. Manajemen Promkes di Puskesmas Tigo Baleh
- Promosi Kesehatan
a. Peran Serta Masyrakat

36
UPTD Puskesmas Tigo Baleh memeiliki 31 posyandu,
dengan jumlah kader sebanyak 155 orang. Data keadaan peran serta
masyrakat ini dapat dilihat pada berikut di bawah ini.
Kader Posyandu Dukun Bayi
Jml Jml Jml % Jml Jml Jml
Posyandu Kader Kader Kader Seluruhnya Yang Yang
Di Yang Yang Aktif Dilatih Aktif
Kelurahan Dilatih Aktif
1 Sapiran 5 25 25 100% 25 0 0
2 Birugo . 7 35 35 100% 35 0 0
3 Aur
5 25 25 100% 25 0 0
Kuning
4 Parit
3 15 15 100% 15 0 0
Antang
5 Belakang
3 15 15 100% 15 0 0
Balok
6 Ladang
2 10 10 100% 10 0 0
Cakiah
7 Kubu
2 10 10 100% 10 0 0
Tanjung
8 Pakan 0
4 20 20 100% 20 0
Labuah
Total 31 155 155 100% 155 0 0
Tabel 13. Keadaan Peran Serta Masyarakat

b. Desa Siaga Aktif


Merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumberdaya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan secara mandiri. Forum kelurahan siaga yang
sudah sesuai dengan POA yang sudah disusun. Namun karena di
tahun 2020 situasi masa Pandemi Covid-19 sehingga pelaksanaan
kegiatan setiap triwulan belum begitu maksimal. Untuk SK kelurahan
siaga aktif semua kelurahan sudah menerbitkan.
c. Kegiatan pertemuan dan pembinaan kader posyandu
Kader Posyandu dipilih pengurus posyandu dari anggota
masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk
menyelenggarakan kegiatan posyandu. Kriteria kader posyandu
antara lain sebagai berikut:

37
 Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat
 Dapat membaca dan menulis huruf latin
 Mempunyai jiwa pelopor
 Bersedia berkerja secara sukarela.

Namun karena dalam keadaan pandemi tidak diperbolehkan


adanya keramaian sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut tidak bisa
dilakukan, dalam artian presentase untuk kegiatan ini 0.
d. Pertemuan dan Pembinaan Kader Poskeskel
Pos kesehatan kelurahan, meliputi pelayanan promotif,
preventif, dan kuratif sesuai dengan kewenangan yang dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan. Namun karena dalam keadaan pandemi tidak
diperbolehkan adanya keramaian sehingga pelaksanaan kegiatan
tersebut tidak bisa dilakukan, dalam artian presentase untuk kegiatan
ini 0.

e. Posyandu balita
Posyandu balita yang ada di wilayah UPTD. Puskesmas Tigo
Baleh berjumlah 31 posyandu, kelurahan belakang balok terdapat 3
posyandu,dikelurahan sapiran terdapat 5 posyandu,dikelurahan au
kuning terdapat 5 posyandu,dikelurahan pakan labuah terdapat 4
posyandu, dikelurahan parit antang terdapat 3 posyandu,dikelurahan
ladang cakiah terdapat 2 posyandu, dikelurahan kubu tanjuang
terdapat 2 posyandu.
Realisasi pelaksanaan kegiatan posyandu balita pada tahun ini
dilaksanakan sebanyak 8 kali masing-masing posyandu, yaitu bulan
januari s.d maret dan bulan desember 2020.
Kegiatan posyandu dengan sistem 5 meja,yaitu :
1) Meja 1 pendaftaran balita,ibu hamil,ibu menyusui
2) Meja 2 penimbangan balita
3) Meja 3 pencatatan hasil penimbang
4) Meja 4 penyuluhan dan pelayanan gizi pada ibu balita

38
5) Meja 5 pelayanan kesehatan,KB,imunisasi dan pojok oralit
pada posyandu
Kegiatan pada posyandu :
1) Penimbangan bulanan pada bayi dan balita
2) Penimbangan dan pemeriksaan fisik pada ibu hamil, ibu nifas
dan menyusui pada posyandu yang memiliki fasilitas tempat
tidur.
3) Pemberian makanan tambahan (PMT) pada bayi,balita dan ibu
hamil yang kurang gizi.
4) Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil, nifas dan
menyusui
5) Pemberian kapsul vitamin A pada bulan februari dan Agustus
6) Melakukan imunisasi pada bayi.
7) Pencegahan dan penanggulangan diare dengan cara pemberian
oralit dan zinc
8) Penyuluhan dan pelayanan kesehatan,gizi,dan KB.
9) Identifikasi gangguan/penyakit,pengobatan sederhana dan
rujukan,terutama untuk diare,radang paru-paru

elurahan Mandiri Purnama Madya Pratama


Birugo 3 3 1 0
Belakang Balok 3 0 0 0
Sapiran 5 0 0 0
Aur Kuning 2 0 3 0
Pakan Labuah 1 1 2 0
Parit Antang 2 0 1 0
Ladang Cankiah 0 0 2 0
Kubu Tanjuang 1 1 0 0
Jumlah 17 5 9 0

f. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Pemberian RT PHBS untuk wilayah kerja Puskesmas terdapat
5.667 KK, sasaran KK yang dibina sampai bulan desember 2020
sebanyak 2.664 KK, jumlah KK yang ber-PHBS 1934 KK .Kegiatan

39
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilaksanakan oleh petugas
poskeskel dan kader.
g. Kegiatan Penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan dalam gedung dilaksanakan
langsung kepada pasien yang datang berkunjung ke puskesmas.
Penyuluhan ini dalam masa pandemi dilaksanakan 1x dalam
seminggu. Kemudian penyuluhan luar gedung yang dimaksud adalah
penyuluhan keliling menggunakan mobil ambulance selama pandemi
dilakukan 1 kali seminggu.

40
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kegiatan PKL di Puskesmas Tigo Baleh terlaksana dengan cukup baik
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai yaitu melakukan pengembangan
media promosi kesehatan dan melakukan perencanaan strategi promosi
kesehatan. Promosi kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Tigo Baleh
dilakukan secara langsung di dalam gedung . Selain itu banyak kegiatan yang
menambah pengalaman menjadi tenaga promosi kesehatan. Tidak lupa kami
disini juga melakukan program inovasi yang belum ada di Puskesmas Tigo
baleh berupa Kalender PATUH minum obat yang diberikan kepada pasien
penderita hipertensi di Puskesmas Tigo Baleh agar dapat digunakan sebagai
lembar ceklis pengingat untuk minum obat dan alat kontrol pasien bagi tenaga
kesehatan di Puskesmas Tigo Baleh.
B. Saran
Pelaksanaan program promosi kesehatan di puskesmas Tigo Baleh
sebagian besar sudah terlaksana dengan baik. Untuk meningkatkan Promosi
Kesehatan di Puskesmas Tigo Baleh sebaiknya dilakukan lebih banyak
kemitraan agar mendapat lebih banyak dukungan moril maupun finansial dari
berbagai lintas program dan lintas sektor.

41
42
DAFTAR PUSTAKA

Laporan Tahunan Puskesmas Tigo Baleh Tahun 2020


Siregar, Abidinsyah. 2008. Promosi Kesehatan di Sekolah. Jakarta: Pusat Promosi
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Laporan PKL di Puskesmas Tigo Baleh Tahun 2020

43
LAMPIRAN

44
Lampiran 1. Plan Of Action (POA) Promosi Kesehatan

No Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat/ Target Metode Media Dana Indikator Kerja
Waktu Sasaran
Puskesmas
1. Penyuluhan  Meningkatkan Pasien & Puskesmas 100% Ceramah Leaflet - Tercapainya
kepada pengetahuan pengunjung tigo baleh Tanya pemberian
pengunjung pengunjung puskesmas Jawab penyuluhan
Puskesmas Tigo puskesmas terkait kesehatan yang baik
Baleh terkait Hipertensi tentang hipertensi
Hipertensi  Meningkatkan pada pasien dan
kesadaran pengunjung
masyarakat untuk puskesmas
melakukan
pencegahan
hipertensi dengan
melakukan pola
hidup sehat
 Agar pengunjung
puskesmas mampu
memberikan
informasi kepada
keluarga dan orang
sekitarnya dalam
mencegah
hipertensi
2. Produksi media  Memberikan Pasien & Puskesmas 100% Produksi Leaflet - Tercapainya
leaflet tentang edukasi kesehatan pengunjung tigo baleh media peningkatan

45
Hipertensi kepada sasaran puskesmas pengetahuan
melalui media sasaran melalui
cetak tentang media cetak
hipertensi seperti informasi kesehatan
cara pencegahan, tentang Hipertensi
komplikasi,
penyebab, cara
pencegahan
hipertensi.
 Agar dapat menjadi
media pengingat
bagi setiap
pengunjung
puskesmas dalam
mengingat
informasi seputar
hipertensi dalam
kehidupan sehari-
hari.
3. Produksi media  Memberdayakan Pasien & Puskesmas 100% Produksi Kalender Tercapainya
kalender PATUH keluarga pasien pengunjung tigo baleh media PATUH peningkatan
agar mau untuk puskesmas kepatuhan sasaran
memantau melalui media cetak
kesehatan pasien informasi kesehatan
hipertensi dengan tentang kepatuhan
mengisi kalender dalam minum obat
pengingat secara rutin setiap
 Meningkatkan hari
kepatuhan pasien
untuk minum obat

46
secara rutin setiap
hari, dan
mengingat jadwak
konsultasi sesuai
anjuran dokter
 Menjadi sarana
yang dapat
membantu petugas
kesehatan dalam
memantau
pengobatan pasien
hipertensi. Baik
dari segi kepatuhan
minum obat, menu
konsumsi harian
dan jadwal
konsultasi pasien.
Posyandu
1. Penyuluhan  Meningkatkan Ibu yang Posyandu 100% Ceramah Leaflet - Tercapainya
kepada ibu yang pengetahuan ibu memiliki Bunga Tanya pemberian
memiliki bayi dan yang memiliki bayi bayi dan Indah Jawab penyuluhan
balita di Posyandu dan balita terkait balita Ladang kesehatan yang baik
Bunga Indah MPASI Cakiah tentang MPASI
terkait MPASI  Agar ibu yang pada ibu yang
memiliki bayi dan memiliki bayi dan
balita dapat balita di posyandu
mengolah MPASI
sesuai dengan
anjuran dari kader
dan bidan

47
posyandu
2. Pemberian media Memberikan edukasi Ibu yang Posyandu 100% Produksi Leaflet Rp. Tercapainya
leaflet tentang kesehatan kepada memiliki Bunga media 10.000,- peningkatan
MPASI kepada sasaran melalui media bayi dan Indah pengetahuan
ibu yang memiliki cetak tentang MPASI balita Ladang sasaran melalui
bayi dan balita di Cakiah media cetak
posyandu Bunga informasi kesehatan
Indah tentang MPASI
Sekolah
1. Memberikan  Meningkatkan Siswa kelas SDN 08 100% Ceramah Leaflet - Tercapainya
penyuluhan pengetahuan siswa 4 – 6 SDN Kubu Tanya pemberian
tentang cuci mengenai cuci 08 Kubu Tanjung Jawab penyuluhan
tangan pakai tangan pakai sabun Tanjung kesehatan yang baik
sabun dan langkah- tentang cuci tangan
langkah mencuci pakai sabun
tangan pakai sabun
 Agar siswa dapat
menyampaikan
informasi
mengenai
pentingnya cuci
tangan pakai sabun
kepada keluarga
maupun orang lain.
2. Melakukan  Meningkatkan Siswa kelas SDN 08 100% Demonstrasi Poster, Rp. Tercapainya
Demonstrasi cuci kesadaran siswa 4 – 6 SDN Kubu handscoon 23.000,- peningkatan
tangan pakai dalam pelaksanaan 08 Kubu Tanjung dan pengetahuan
sabun cuci tangan pakai Tanjung essence sasaran melalui
sabun dan langkah- makanan demonstrasi tentang
langkah mencuci CTPS

48
tangan pakai sabun
 Memberdayakan
siswa SDN 08
Kubu Tanjung agar
mau mencuci
tangan pakai sabun
sebelum dan
sesudah melakukan
sesuatu.
Tempat Umum
1. Advokasi dengan Agar pihak pengurus Ketua Masjid 100% Lobi - - Tercapainya
ketua pengurus masjid melalui garin Pengurus Jami’ Tigo peningkatan
Masjid Jami’ Tigo dapat ikut serta Masjid Baleh kepatuhan prokes di
Baleh menyampaikan masjid dengan
informasi mengenai adanya kebijakan
pentingnya protocol
Kesehatan di masjid
jami’ tigo baleh
2. Pembuatan dan Memberikan edukasi Masyarakat Masjid 100% Produksi Spanduk Rp. Tercapainya
pemasangan kepada sasaran melalui lingkungan Jami’ Tigo 75.000,- peningkatan
media spanduk di media cetak informasi sekitar Baleh pengetahuan
area masjid kesehatan tentang Masjid sasaran melalui
Bersama pengurus ajakan mematuhi media cetak
masjid protokol kesehatan di informasi kesehatan
Masjid Jami’ Tigo tentang protokol
Baleh kesehatan
Tabel 14. Plan Of Action (POA) Promosi Kesehatan

Lampiran 2. Ganchart pelaksanaan Promosi Kesehatan

49
Waktu Pelaksanaan (November 2021)
No Kegiatan
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Tabel 15. Ganchart Pelaksanaan Promosi Kesehatan

50
Lampiran 3. SAP Promosi Kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. POKOK BAHASAN : Hipertensi


2. SUB POKOK BAHASAN : Bahaya dan cara mencegah hipertensi
3. SASARAN : Pengunjung Puskesmas Tigo Baleh
4. TEMPAT : Ruang Tunggu Puskesmas Tigo Baleh
5. WAKTU : 13 Menit
6. TUJUAN :
a) Tujuan instruksional umum :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya dan cara mencegah
Hipertensi diharapkan pengunjung Puskesmas Tigo Baleh mengetahui dan
memahami tentang hipertensi.
b) Tujuan intruksional khusus :
1) Setelah diberikan Promosi Kesehatan tentang hipertensi diharapkan peserta
dapat menjelaskan tentang hipertensi dengan benar tanpa bantuan dalam 20
detik.
2) Setelah diberikan promosi kesehatan tentang bahaya hipertensi diharapkan
peserta dapat menjelaskan tentang bahaya hipertensi dengan benar tanpa
bantuan dalam 30 detik
3) Setelah dilakukan promosi kesehatan tentang gejala hipertensi diharapkan
peserta dapat menjelaskan dengan benar tanpa bantuan tentang gejala
hipertensi selama 20 detik
4) Setelah diberikan Promosi Kesehatan tentang penyebab hipertensi
diharapkan peserta dapat menjelaskan tentang penyebab hipertensi dengan
benar tanpa bantuan dalam 30 detik.
5) Setelah diberikan Promosi Kesehatan tentang cara mencegah Hipertensi
dengan CERDIK diharapkan peserta dapat menjelaskan tentang cara
mencegah hipertensi dengan CERDIK dengan benar tanpa bantuan selama
35 detik.
7. MATERI :
a. Pengertian hipertensi

51
b. Penyebab hipertensi
c. Gejala hipertensi
d. Komplikasi hipertensi
e. Cara mencegah hipertensi
8. METODE : Ceramah Tanya Jawab
9. MEDIA : Leaflet
10. SUMBER :
a. Kemenkes RI. 2018. Hari hipertensi sedunia. Tersedia di Url:
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
hipertensi.pdf ( diakses pada 6 November 2021)
b. Kemenkes RI.2019. Hipertensi si Pembunuh Senyap. Tersedia di Url:
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
hipertensi-si-pembunuh-senyap.pdf ( diakses pada 6 november 2021)
c. Hipertensi oleh P2PTM Kemenkes 2018. Tersedia di Url:
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/gejala-hipertensi (diakses pada 6
November 2021)

11. SKENARIO PENYULUHAN :


No Kegiatan Metode Media Waktu Kegiatan
Sasaran
1 Pendahuluan
a. perkenalan Ceramah - 1 menit Mendengarkan
b.Penyampaian ceramah - Mendengarkan
maksud dan tujuan
c. Apresiasi ceramah - Mendengarkan
2 Pelaksanaan
a. Penyampaian materi Ceramah leaflet 8 menit
tentang pengertian
hipertensi
b. Penyampaian materi ceramah leaflet
tentang gejala
hipertensi
c. Penyampaian materi ceramah leaflet
tentang penyebab
hipertensi
d. Penyampaian materi ceramah leaflet
tentang komplikasi
hipertensi
e. Penyampaian ceramah Leaflet

52
materi tentang cara
mencegah hipertensi
dengan CERDIK
3 penutup
a. merangkum ceramah - 1 menit Mendengarkan
b. Melakukan evaluasi Tanya jawab - 2 menit Bertanya
menjawab
c.Menyampaikan ceramah - 1 menit Mendegarkan
pesaan dan saran

12. EVALUASI
a. Metode : langsung
b. Bentuk : lisan
c. Pertanyaan :
1) Apakah pengertian hipertensi ?
2) Apa saja gejala hipertensi ?
3) Apa saja penyebab hipertensi?
4) Sebutkan komplikasi hipertensi
5) Sebutkan bagaimana cara mencegah hipertensi melalui CERDIK
d. Jawaban :
1) Hipertensi adalah keadaan apabila hasil pemeriksaan darah kita lebih tinggi
dari 140/90 mmHg.
2) Mudah lelah, sakit kepala, jantung berdebar, mata kabur, gelisah, pusing.
3) Ada 2 . ada yang bisa diubah dan ada yang tidak bisa diubah.
Yang tidak bisa diubah contohnya : umur, jenis kelamin dan genetik.
Yang bisa diubah contohnya : merokok, kegemukan, kurang aktifitas, stress,
konsumsi garam berlebih, konsumsi alkohol
4) Komplikasi hipertensi contohnya penyakit jantung, kerusakan mata,
gangguan otak, stroke, dan ginjal
5) Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik,
Dietseimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stress

13. KESIMPULAN DAN SARAN :

53
a. Kesimpulan :
Hipertesi adalah salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita
oleh masyarakat seluruh dunia. Hipertensi telah menjangkit 22 % dari seluruh
penduduk.
Hipertensi sendiri adalah keadaaan dimana hasil pemeriksaan tekanan
darah mendapatkan hasil lebih tinggi dari pada 140/90 mmHg. Kebanyakan dari
penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa diri mereka terkena hipertensi.
Penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala pada penderitanya. Namun
pada hipertensi berat dapat menimbukan gejala sebagai berikut:
1) Sakit kepala
2) Mudah lelah
3) Pusing
4) Mata kabur
5) Jantung berdebar
6) Dan gelisah
Hipertensi disebabkan karena ada faktor yang dapat diubah dan tidak
dapat diubah, diantaranya :
1) Faktor yang dapat diubah :
 Merokok
 Minum alkohol
 Konsumsi garam berlebih
 Tidak beraktifitas fisik
 Kegemukan
 Stress
2) Faktor yang tidak dapat diubah :
 Genetik
 Umur
 Jenis kelamin
Agar terhindar dari hipertensi kita dapat melakukan CERDIK. Yang
terdiri dari :
1) Cek kesehatan secara berkala
2) Enyahkan asap rokok

54
3) Rajin beraktifitas fisik
4) Diet sehat
5) Istirahat yang Cukup
6) Kelola Stress
b. Saran
Setelah mengetahui tentang hipertensi yang diberikan penyuluhan
oleh tenaga Promotor Kesehatan, diharapkan peserta penyuluhan agar dapat
menerapkan cara mencegah dan terhindar dari Hipertensi si Pembunuh
Senyap

Bukittinggi , November 2021

Kelompok Puskesmas TigoBaleh

14. KONSEP MATERI :


HIPERTENSI

Hipertesi adalah salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita
oleh masyarakat seluruh dunia. Hipertensi telah menjangkit 22 % dari seluruh
penduduk.
Hipertensi sendiri adalah keadaaan dimana hasil pemeriksaan tekanan
darah mendapatkan hasil lebih tinggi dari pada 140/90 mmHg. Kebanyakan dari
penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa diri mereka terkena hipertensi.
Penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala pada penderitanya. Namun
pada hipertensi berat dapat menimbukan gejala sebagai berikut:
 Sakit kepala
 Mudah lelah
 Pusing
 Mata kabur
 Jantung berdebar

55
 Dan gelisah
Hipertensi disebabkan karena ada faktor yang dapat diubah dan tidak dapat
diubah, diantaranya :
a. Faktor yang dapat diubah :
 Merokok
 Minum alkohol
 Konsumsi garam berlebih
 Tidak beraktifitas fisik
 Kegemukan
 Stress
b. Faktor yang tidak dapat diubah :
 Genetik
 Umur
 Jenis kelamin
Agar terhindar dari hipertensi kita dapat melakukan CERDIK. Yang terdiri
dari :
a. Cek kesehatan secara berkala
b. Enyahkan asap rokok
c. Rajin beraktifitas fisik
d. Diet sehat
e. Istirahat yang Cukup
f. Kelola Stress

56
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok bahasan : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)


2. Sub pokok bahasan : Pentingnya CTPS
3. Sasaran : siswa siswi SDN 08 Kubu Tanjung
4. Tempat : SDN 08 Kubu Tanjung
5. Waktu : 20 menit
6. Tujuan :
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukann penyuluhan tentang CTPS diaharapkan pengunjung yang
sedang menunggu antrian dapat mengetahui dan memahami tentang CTPS
b. Tujuan Instruksional Khusus
1) Setelah diberikan promosi Kesehatan tentang CTPS diharapkan
pengunjung Puskesmas Tigo Baleh dapat menyebutkan tentang
pengertian CTPS dan pentingnya CTPS tanpa bantuan dalam waktu 20
detik
2) Setelah diberikan promosi Kesehatan tentang Manfaat CTPS pengunjung
puskesmas dapat menjelaskan tentang apa saja manfaat dari mencuci
tangan dengan sabun dalam waktu 1 menit
3) Setalah diberikan promosi Kesehatan tentang waktu penting CTPS
pengunjung puskesmas tigo baleh dapat menyebutkan kapan saja waktu
CTPS selama 30 detik
4) Setelah diberikan promosi Kesehatan tentang Langkah CTPS
pengunjung puskesmas tigo baleh dapat menjelaskan dan memperagakan
cara CTPS yang baik dan benar dalam waktu 1 menit
7. Materi :
a. Pengertian CTPS
b. Manfaat CTPS
c. Waktu penting CTPS
d. Langkah CTPS
8. Metode :
a. Ceramah

57
b. Tanya jawab
9. Media : Leaflet
10. Sumber :
a. Kemenkes RI. 2021. Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. Url :
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Pandu
an_CTPS2020_1636.pdf
b. https://promkes.kemkes.go.id/media-promkes-ctps-2018-leaflet-ctps
11. Skenario penyuluhan

N MEDI WAKTU KEGIATAN


KEGIATAN METODE
O A (Menit) SASARAN
1 Pendahuluan
a. Perkenalan Ceramah - 1’ Mendengarkan
b. Penyampaian Bertanya dan menjawab
maksud dan
tujuan
c. Appersepsi
2 Pelaksanaan
a. Penyampaian Ceramah Leaflet 5’ Mendengarkan
materi tentang
pengertian CTPS
b. Penyaman
materi tentang
manfaat CTPS
c. Penyampaian
materi tentang
waktu CTPS
d. Penyampaian
materi tentang
Langkah-
langkah CTPS
3 Penutup
a. Merangkum Ceramah - 2’ Bertanya dan
materi dan tanya menjawab
b. Melakukan jawab
evaluasi
c. Menyampaikan
pesan dan saran

12. Evaluasi
a. Metode : langsung
b. Bentuk : lisan

58
c. Pertanyaan :
1) Apa saja manfaat CTPS ?
2) Bagaimana langkah CTPS ?
d. Jawaban :
1) Manfaat CTPS yaitu menghilangkan kuman yang ada ditangan,
membersihkan tangan, salah satu upaya untuk menghindari diri dari virus
corona
2) Yang pertama yaitu membersihkan telapak tangan, kemudian punggung
tangan, lalu sela-sela jari, jempol kiri dan kanan, gerakan mengunci
tangan, ujung jari terakhir adalah membersihkan pergelangan tangan
13. Kesimpulan dan saran :
a. Kesimpulan
CTPS adalah salah satu cara untuk memutus rantai bakteri dan kuman serta
virus agar tidak menyebar dari satu orang atau benda dengan orang lain
terutama di saaat pandemic ini. CTPS merupakan salah satu Tindakan
sanitasi dengan membersihkan tangan den jari jeamri menggunakan air dan
sabun. Tujuan melakukan CTPS adalah untuk melindungi diri dari berbagai
macam infeksi dan penyakit berbahaya dan mencegah penyebaran bakteri
dan virus ke orang lain melalui tangan. Cuci tangan memiliki beberapa
manfaat seperti terhindar dari diare, batuk dan pilek, serta infeksi mata,
selain itu cuici tangan juga dapat mencegah penularan penyakit dan cuci
tangan lebih bersih dan ekonomis. Waktu penting mencuci tangan yaitu
sebelum dan sesudah kelaur dari kamar mandi, sebelum dan sesudah maan,
sesudah membuang sampah, dan sesudah menyentuh hewan, dsb. Ada 7
langkah cuci tangan yaitu Gerakan menggosok kedua telapak tangan,
menggosok punggung tangan, menggosok sela-sela jari, gerakan mengunci
tangan, membersihkan jempol, ujung kuku dan terakhir pergelangan tangan
b. Saran
Setelah mengetahui tentang cuci tangan pakai sabun oleh tenaga promotor
kesehatan, diharapkan kepada peserta penyuluhan agar dapat menerapkan
cara cuci tangan dengan sabun yang baik dan benar

59
Bukittinggi,16 November 2020

Kelompok Puskesmas Tigo Baleh


14. Konsep Materi
CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)
Cuci tangan pakai sabun adalah salah satu Tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jemari menggunkaan air dan sabun. Tujuannya adalah
untuk melindungi diri dari berbagai macam infeksi dan penyakit berbahaya dan
mencegah penyebaran bakteri dan virus ke orang lain melalui tangan. Ditangan
banyak sekali kuman, apalagi semasa pandemic virus corona saat ini. Ribuan
kuman dan virus ada ditangan kita, tapi kuman dan virus itu tidak tampak hanya
dengan mata saja, harus menggunakan kaca pembesar.
Manfaat dari melakukan cuci tangan pakai sabun yaitu
a. Terhindar dari diare
Penelitian menunjukkan bahwa CTPS dapat mencegah penyakit termasuk
diare hingga 59%
b. Terhidar dari batuk dan pilek
Etika batuk dan pilek yaitu pertama tutup mulut dengan siku bagian dalam
saat batuk dan bersin, gunakan tisu lalu buang tisu dan cuci tangan
setalahnya, jika menggunakan masker tetap gunakan masker saat batuk
dan bersin
c. Mencegah infeksi mata
Mata itu sensitive, jika mengucek mata dengan keadaan tangan kotor maka
dapat menyebabkan infeksi pada mata seperi mata kemerahan, dan lain
sebagainya
d. Mencegah penularan penyakit
Misalnya saja, Ketika batuk dan bersin seseorang menggunakan
tangannya, tanpa mencuci tangan ia menyiapkan makanannya untuk

60
keluarga sehingga makanan terkontaminasi kuman dan virus sehingga
kuman dan virus itu dapat menyebar dari orang yang sat uke yang lainnya

e. Lebih bersih dan lebih ekonomis


Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan air bersih tidak
membuthkan biaya yang mahal. Saat ini pun, tempat mencuci tangan
menggunakan sabun sudah tersedia secara gratis
Waktu penting mencuci tangan adalah
a. Sebelum dan sesudah ke toilet
b. Sebelum, menyiapkan dan setelah makan
c. Sesudah membuang sampah
d. Sesudah menyentuh hewan dan membuang kotoran hewan
e. Sesudah batuk dan bersin
f. Sebelum dan sesudah merawat luka
g. Sebelum dan sesudah merawat orang sakit

Mencuci tangan diusahakan menggunakan air mengalir dan sabun. Air


yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak bewarna dan tidak berasa.
Langkah dalam mencuci tangan adalah
a. Menggosok kedua permukaan telapak tangan
b. Menggosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan
sebaliknya
c. Jari-jari kedua belah tangan saling digosokkan
d. Gosok bagian luar jari-jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan
sebaliknya
e. Gosok seluruh bagian ibu jari satu persatu
f. Gosokkan jari-jari tangan kanan ke telapak tangan kiri dan sebaliknya
g. Gosok pergelangan tangan, lalu keringkan dengan tisu.

61
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok bahasan : Makanan pendamping ASI


2. Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita
3. Tempat : Posyandu Bunga Indah
4. Waktu : 15 menit
5. Tujuan :
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukann penyuluhan tentang Makanan pendamping ASI
diharapkan ibu yang mempunyai bayi dan balita dapat mengetahui dan
memahami tentang pemberian makanan pendamping ASI pada bayi
b. Tujuan Instruksional Khusus
1) Setelah diberikan promosi Kesehatan tentang Makanan pendamping
ASI, ibu dapat memahami tentang apa aitu Makanan Pendamping ASI
dan kegunaannya
2) Setalah diberikan promosi Kesehatan tentang MPASI untuk bobot bayi
normal dan bayi kurus ibu dapat mengtahui pemberian makanan
pendamping ASI sesuai dengan bobot bayinya
3) Setelah diberikan promosi Kesehatan tentang aturan Makanan
Pendamping ASI ibu dapat memahami aturan pemberian makanan
pendamping ASI sesuai dengan umur bayi
4) Setelah diberikan promosi Kesehatan tentang kegunaan dan gizi pada
makanan pendamping ASI serta reaksi yang diberikan oleh bayi Ketika
makan ibu dapat mengetahui tentang kegunaan dan gizi pada makanan
pendamping ASI
6. Materi :
a. Pengertian MPASI
b. Pemberian makan sesuai bobot bayi
c. Aturan MPASI

62
d. Info penting terkait gizi dan reaksi bayi terkait MPASI
7. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
8. Media : Leaflet
9. Sumber :
a. https://hellosehat.com/parenting/bayi/gizi-bayi/mpasi-6-bulan/
b. https://www.alodokter.com/informasi-penting-tentang-pemberian-mpasi-
pada-bayi
c. https://genbest.id/articles/langkah-pengenalan-mpasi-untuk-bayi-kurus
10. Skenario penyuluhan

N MEDI WAKTU KEGIATAN


KEGIATAN METODE
O A (Menit) SASARAN
1 Pendahuluan
a. Perkenalan Ceramah - 2’ Mendengarkan
b. Penyampaian Bertanya dan menjawab
maksud dan
tujuan
c. Appersepsi
2 Pelaksanaan
a. Penyampaian Ceramah Leaflet 5’ Mendengarkan
materi tentang
pengertian
MPASI
b. Penyaman
materi tentang
pemberian
makan
pendamping ASI
sesuai bobot
bayi
c. Penyampaian
materi tentang
aturan MPASI
d. Penyampaian
materi tentang
info penting
terkait gizi dan
reaksi bayi
terkait MPASI
3 Penutup
d. Merangkum Ceramah - 2’ Bertanya dan

63
materi dan tanya menjawab
e. Melakukan jawab
evaluasi
f. Menyampaikan
pesan dan saran

11. Evaluasi
a. Metode : langsung
b. Bentuk : lisan
c. Pertanyaan :
3) Seperti apa contoh menu makanan pendamping ASI yang dapat
diberikan untuk anak ?
4) Kenapa untuk bayi yang bobotnya dibawah normal disarankan untuk
diberikan serelia atau bubur ?
d. Jawaban :
3) Untuk bayi yang berumur 6-8 bulan dapat diberikan seperti nasi tim +
sawi + dan ayam yang dihaluskan sesuai tekstur umur bayi atau dapat
berupa nasi tim + kentang + wortel dengan pemberian selingan makanan
bayi berupa buah dan lainnya
4) Karena bubur mengandung lebih banyak kalori untuk mendukung
pertumbuhan fisik pada bayi
12. Kesimpulan dan saran :
a. Kesimpulan
MPASI atau makanan pendamping ASI yang diberikan kepada bayi yang
berusia 6-24 bulan. MPASI sebagai peralihan dari ASI menuju makanan
keluarga namun tidak serta menggantikan peran ASI. Serelia atau bubur
diberikan kepada bayi yang bobotnya dibawah normal karena mengandung
lebih banyak kalori untuk mendukung pertumbuhan fisik, sedangkan bayi
yang berbobot normal diberikan buah. Aturan pemberian makanan
pendamping ASI untuk bayi berusia 6-7 bulan teksturnya lumat dan kental
dengan porsi 2-3 sdm, bayi berusia 8-9 bulan makanan dilumat dengan porsi
½-3/4 mangkok sedangkan bayi yang sudah berusia 9-12 bulan makanan
bertekstur agak kasar dengan porsi3/4-1 mangkok
b. Saran

64
Setelah mengetahui tentang MPASI yang diberikan penyuluhan oleh tenaga
promotor kesehatan, diharapkan kepada peserta penyuluhan agar dapat
menerapkan pemberian makanan pendamping ASI yang baik dan benar.

Bukittinggi, November 2020

Kelompok Puskesmas Tigo Baleh


13. Konsep Materi
MPASI atau makanan pendamping ASI dapat diberikan Ketika bayi
berusia 6-24 bulan. Namun pemberian MPASI sebaiknya dilakukan secara
bertahap. Pemberian MPASI merupakan salah satu periode penting bagi tumbuh
kembang bayi. MPASI merupakan peralihan dari ASI menuju makanan keluarga
namun tidak serta menggantikan peran ASI. Pada bayi yang memiliki bobot
dibawah normal sebaiknya diberikan serelia/bubur karena mengandung lebih
banyak kalori untuk mendukung pertumbuhan fisik bayi. Dan jika bobot bayi
normal sebaiknya diberikan buah. Aturan pemberian ASI :
a. 6-7 bulan
 Porsi 2-3 sdm - 1/2 mangkok
 2-3 kali makan + 1-2 kali selingan
 Makanan dihaluskan dan disaring
 Tekstur lumat dan kental
b. 8-9 bulan
 1/2 - 3/4 mangkok
 3-4 kali maan + 1-2 kali selingan
 Makanan dilumat
c. 9-12 bulan
 Porsi 3/4 - 1 mangkok
 3-4 kali makan + 1-2 kali selingan
 Makanan bertekstur agak kasar/nasi dihaluskan sebentar, lauk
cincang kasar
 Tekstur lumat dan kental

65
Makanan selingan seperti buah, pudding, sayur kukus, biscuit dengan
ukuran dan tekstur sesuaikan dengan usia bayi
Selain itu ada info penting mengenai MPASI, MPASI mengandung 4 bintang
yaitu
a. Karbohidrat
Berperan penting dalam menambah berat badan bayi. Pilih karbohidrat yang
tidak banyak serat seperti beras putih dan kentang. Karena pencernaan bayi
belum sempurna sehingga masih sulit untuk mengolah makanan berserat
tinggi
b. Protein nabati
Misalnya tempe, tahu, kacang-kacangan dan lain sebagainya. Protein nabati
termasuk nutrisi berkualitas tinggi dan lebih mudah dicerna oleh bayi.
Semua protein nabati bisa diberikan kepada bayi hanya saja sesuaikan
tekstur dan porsi sesuai dengan umur bayi
c. Protein hewani
Sumber zat besi dan lemak awal pemberian oleh daging/ayam menjadi kaldu
lalu tambahkan ke buburnya. Setelah itu pemberian daging/ayam bisa
dengan cara dihaluskan dan dicampur buburnya, diberikan pada bayi yang
berusia 8 bulan. Jika bayi berbobot di bawah normal maka berikan pada bayi
sedari 6 bulan
d. Serat
Bisa didapatkan dari sayur dan buah yang diberikan kepada bayi. Ganti
menu tiap 3 hari kalua memungkinkan. Kalau ada indikasi terntentu dan atas
saran dokter, MPASI bisa diberi sebelum umur 6 bulan. Makanan dilepeh
belum tentu tidak suka, bayi lagi belajar memasukkan makanan ke mulut.
Jika ada reaksi alergi pada bayi ketikan memakan sesuatu lakukan hal
berikut : ada reaksi-stop-beri 3 hari kemudian- ada reaksi ? jika ada
konsultasi ke dokter Bayi mempunyai preferebsi rasa, jika diberikan
makanan baru dan bayi tidak suka, coba lagi hingga 10-15 kali.

66
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan di Puskesmas

Gambar 2. Penyuluhan Hipertensi di Ruang Tunggu Puskesmas

67
Gambar 3. Media Leaflet Hipertensi

Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan di Sekolah

Gambar 4. Penyuluhan CTPS di Sekolah

68
Gambar 5. Demonstrasi CTPS

Gambar 6. Pemasangan Poster CTPS

69
Gambar 7. Media Leaflet CTPS

70
Gambar 8. Praktek CTPS

Gambar 9. Poster CTPS

71
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan di Posyandu

Gambar 10. Pemberian media leaflet MPASI

Gambar 11. Penyuluhan MPASI di Posyandu

72
Gambar 12. Leaflet MPASI

73
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan di Tempat Umum

Gambar 13. Pemasangan Spanduk di mading Masjid Tigo Baleh

Gambar 14. Media Spanduk tentang Protokol Kesehatan

74
Gambar 15. Advokasi dengan ketua pengurus Masjid Tigo Baleh

75

Anda mungkin juga menyukai