Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN

PUSKESMAS SICINCIN
MAHASISWA SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2021

Oleh :

BAB I Avriel Zanny Dilla (186110737)


BAB IIRafi Fakhrudriansyah (186110758)

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan tenaga kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan kesehatan
secara nasional merupakan salah satu elemen penting dalam mewujudkan masyarakat sehat
yang mandiri dan berkeadilan. Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan telah ditetapkan misi dan strategi yang meliputi peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani,
melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata bermutu dan berkeadilan, menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber
daya kesehatan.
Menurut UU No 3 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan pada ayat (1) huruf f, bahwa
promosi kesehatan (promkes) merupakan termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan
masyarakat. Peranan tenaga promkes perlu dioptimalakan dalam proses pemberdaaan
masyarakat melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat
agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan menuju derajat kasehatan yang optimal.
Program Studi Sarjana Terapan/D4 Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Padang
merupakan intitusi pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan visi
“Menghasilkan Sarjana Terapan Promosi Kesehatan Yang Profesional dan Unggul di Bidang
Promotif dan Preventif dengan Pendekatan Budaya Lokal dan Nilai-Nilai Religius Tahun
2024”. Tenaga promosi kesehatan berperan sebagai implementator promosi kesehatan,
pemberdaya masyarakat, pengembang media promosi kesehatan, fasilitator tim promosi
kesehatan, advokator promosi kesehatan dan peneliti terapan promosi kesehatan.
Fokus dari PKL/Magang di Institusi adalah pada peningkatan perilaku dan
kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Upaya penyelesaian masalah
kesehatan yang ada solusi utama dengan perubahan perilaku. Oleh karena itu, memerlukan
perhatian serius pada pelaksanaan strategi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
dan tentunya sangat memerlukan tenaga promotor kesehatan yang professional.
a. Mampu melakukan kajian, analisis & identifikasi masalah masalah kesehatan yang ada
1. Mengidentifikasi dan merumuskan secara tepat masalah perilaku berisiko terhadap
kesehatan.
2. Pelaksana untuk mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber daya
masyarakat agar mau dan mampu menolong dirinya sendiri menggunakan berbagai
teori dan teknik perubahan perilaku (implementing)
b. Mampu mengaplikasikan pengembangan kebijakan dan perencanaan program
kesehatan
1. Sebagai Advokator promosi kesehatan.
2. Sebagai pengembang media promosi kesehatan.
3. Mengadvokasi program perubahan perilaku agar dapat di didukung menjadi
kebijakan yang mendukung kesehatan (advocating)
c. Mampu melakukan komunikasi, baik promosi kesehatan & penyuluhan
1. Terampil merancang media cetak untuk promosi & pencegahan masalah kesehatan.
2. Mampu memilih dan menggunakan dan menciptakan alat bantu Komunikasi,
Informasi, Edukasi (KIE) yang tepat dan inovatif (developing media)
d. Mampu memahami budaya local
1. Mampu menggunakan strategi promkes kepada individu, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan sosial budaya masyarakat untuk mewujudkan perilaku
hidup sehat
2. Mampu untuk mengorganisasikan dan mendayagunakan sumberdaya lokal yang
ada (empowering)
e. Mampu memberdayakan potensi di lingkungan masyarakat
1. Mampu untuk membentuk kerja tim atau berkoordinasi dengan tim lain
(teamworking)
2. Sebagai Fasilitator Tim Promosi Kesehatan (Team builder)
f. Mampu memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat
1. Mampu menerapkan strategi dasar promosi kesehatan untuk mengatasi masalah
kesehatan
2. Sebagai Peneliti promosi kesehatan
g. Mampu merencanakan dan mengelola sumber dana secara tepat guna
1. Mampu melakukan penelitian dan pelatihan promosi kesehatan
2. Merencanakan strategi untuk mengubah kebiasaan atau ide dan praktek manajemen
teknologi pemasaran sosial dalam promosi kesehatan.
h. Mampu memimpin, berfikir sistem & inovatif
1. Terampil dalam melaksanakan program promosi kesehatan.
2. Mampu menjelaskan pelaksanaan kegiatan dan pembuatan Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) kesehatan.
3. Sebagai Impelementator promosi kesehatan.

Berdasarkan kurikulum pendidikan tinggi, pelaksanaan pendidikan tinggi terdiri dari


teori di kelas, praktik di laboratorium, praktik lahan dan lapangan. Dalam hal ini
PKL/Magang di Institusi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem program
pembelajaran serta merupakan wadah yang tepat untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap
dan keterampilan (KAP) yang diperoleh pada proses praktik lapangan bagi mahasiswa Prodi
Sarjana Terapan Promosi Kesehatan Semester VII. Berdasarkan uraian diatas, penting untuk
dilaksanakan kegiatan PKL/Magang di Institusi sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan
ilmu yang didapatkan dari pendidikan di kelas serta pendidikan secara empiris yang
diperoleh di lapangan. Selanjutnya, memperhatikan situasi dan kondisi pandemi COVID-19
dan kesediaan lahan praktek lapangan untuk pelaksanaan kegiatan PKL/Magang di Institusi,
maka tahun 2021 PKL/Magang di Institusianya dilaksanakan di Puskesmas.

B. Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)/Magang di Institusi yang
menyelenggarakan program promosi kesehatan, antara lain:
a. Mahasiswa mampu menjadi pengelola program promosi kesehatan di tingkat
Pelayanan Kesehatan Primer;
b. Mahasiswa mampu menjadi edukator perilaku kesehatan melalui kegiatan
menginformasikan, mempengaruhi dan membantu dalam pengambilan
keputusan yang mandiri untuk hidup sehat;
c. Mahasiswa mampu menjadi fasilitator yang mampu mengembangkan
kemitraan dan pendamping di masyarakat;

C. Lokasi Praktek
Lokasi dilaksanakannya praktek adalah di puskesmas sicincin JL RAYA PADANG-
BUKITTINGGI Km 49,Kec 2x11 Enam Lingkung.
BAB II
PELAKSANAAN PKL

A. Gambaran Umum Lokasi PKL

B. Hasil Pelaksanaan PKL

1. Perencanaan
a. Analisis Masalah Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Sicincin

Analisis masalah kesehatan serta cakupan program yang ada di dalam Laporan
Tahunan Puskesmas sicincin. Masalah kesehatan masyarakat di Puskemas Sicincin yang
dianalisis meliputi data tentang sepuluh penyakit terbanyak di puskesmas baik yang
menyerang bayi, anak balita maupun orang dewasa.

hasil data puskesmas sicincin di dapatkan 10 penyakit terbanyak dari periode januari –

oktober 2021 :

No Jenis Penyakit Jumlah

1. Tb Paru 463

2. Hypertensi 369

3. Diabetes Melitus 283

4. Gastritis 183

5. Skizofrenia 181

6. Rheumatik 148

7. CemondCold 147

8. ISPA 135

9. Vulnus Laseratum 70

10. Infeksi Kulit 28

Total 2.013

b. Prioritas Masalah Kesehatan Di Puskesmas Sicincin

 Urgency, Seriousness, Growth (USG)

Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya,
pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu
tadi.

2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri.

3. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan


kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan
metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan
bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:

- Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.

- Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau
tidak.

- Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak
perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan
adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri. Untuk sampai
pada kesimpulan masalah apa yang dihadapi atau yang prioritas, diperlukan konsensus,
yang dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Diantaranya dengan metode
pembobotan masalah yang diambil yaitu 2 masalah yang terbanyak di puskesmas Sicincin
yaitu Penyakit Hipertensi dan TB.

Masalah

No Kriteria Bobot HIPERTENSI TUBERKULOSIS

S BS S BS

1. Kegawatan 5 3 15 2 10

2. Mendesak 5 4 20 3 15

3. Penyebaran 5 3 15 3 15

4. Sumber daya 5 3 15 3 15

yang dimiliki

Total 65 55

Rangking I II

Keterangan :

S = Skor

BS = Bobot x Skor

Berdasarkan data diatas di dapatkan kasus terbanyak terdapat pada

Hipertensi dan peringkat kedua TB Paru. Dalam Fasilitas kesehatan tingkat

pertama diambil kasus hipertensi karena untuk pelayanan dalam gedung banyaknya

pasien atau pengunjung puskesmas yang mengeluh mengenai tekanan darah tinggi

atau hypertensi. Dilakukan wawancara masih adanya penderita tidak memiliki

perilaku hidup sehat dan kesadaran tentang menjaga tekanan darah untuk tetap

stabil sedangkan untuk tatanan keluarga maka kasus yang akan diangkat Adalah

penyakit TB.

c. POA(PLANT OF ACTION)

Biaya
Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Lokasi
dan
Sumber

d. Gantt Chart

Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
i
1

Anda mungkin juga menyukai