PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap masalah kesehatan, pada umumnya disebabkan tiga faktor yang timbul
secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit atau pengganggu lainnya, (2)
adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya bibit penyakit, dan (3)
adanya perilaku hidup manusia yang tidak peduli terhadap bibit penyakit dan
lingkungannya. Oleh sebab itu, sehat dan sakitnya seseorang sangat ditentukan
oleh perilaku hidup manusia sendiri. Karena masalah perubahan perilaku
sangat terkait dengan promosi kesehatan maka peran promosi kesehatan sangat
diperlukan dalam meningkatkan perilaku masyarakat agar terbebas dari
masalah-masalah kesehatan.
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan ada 23 persen bayi yang lahir di
Indonesia dalam keadaan stunting. Berdasarkan Global TB Report 2021,
diperkirakan ada 824.000 kasus TBC di Indonesia, namun pasien TBC yang
berhasil ditemukan, diobati, dan dilaporkan ke dalam sistem informasi nasional
hanya 393.323 (48%). Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama
periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun
terjadi kecenderungan penurunan angka kematian ibu, angka ini tidak berhasil
mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015. Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun
2015 memperlihatkan angka kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan target
MDGs.Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masalah-masalah kesehatan
yang ada di masyarakat terutama yang berhubungan dengan program prioritas
Nasional masih cukup tinggi.
Kebijakan Indonesia sehat 2025 menetapkan tiga pilar yaitu lingkungan sehat,
perilaku sehat, dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Untuk
mendukung pencapaian visi Indonesia Sehat 2025 telah ditetapkan Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) dengan keputusan Menteri Kesehatan
No.131/MENKES/SK/II/2004 dan salah satu subsistem dari SKN adalah subsistem
pemberdayaan masyarakat. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan (Promkes)
untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan visi nasional
Promkes sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004
yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2025 (PHBS 2025).
Profesional: Pelayanan oleh petugas yang berkompeten dan ber pedoman SOP
Sapa,)
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
Sasaran Pedoman ini ditujukan kepada petugas yang bertanggung jawab dalam
program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
E. Batasan Operasional
B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan promosi kesehatan
mulai di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan
seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan promosi
kesehatan di Puskesmas adalah petugas promkes.
Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya promosi kesehatan
dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Jadual pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan disepakatii dan disusun bersama dengan
lintas program dan lintas sektor terkait.
NO KEGIATAN
A. Denah Ruangan
B. Standar Fasilitas
N JENIS SARANA/ PERALATAN JUMLAH
O
1 Flipcharts & stands 1 Set
2 Over Head Projector (OHP) 1 Buah
3 Amplifier & wireless microphone 1 Set
4 Kamera Foto 1 Buah
5 Megaphone/Public Address System 1 Set
6 Portable generator 1 Buah
7 Tapelcassette recorderlplayer 1 Buah
8 Tapelcassette recorderlplayer 1 Buah
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
1. Ruang Lingkup berdasarkan aspek kesehatan.
Secara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup 4 aspek pokok
yakni: Promotif, Preventif, Kuratif dan rehabilitatif.Sedangkan ahli lainnya
membagi menjadi dua aspek, yakni :
a. Pendidikan kesehatan pada aspek promotif
b. Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan
2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ini dikelompokkan menjadi :
a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga ( rumah tangga)
b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
c. Pendidikan kesehatan di tempat kerja
d. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum
e. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan Pada ruang Lingkup tingkat
pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima
tingkat pencegahan (five level of prevention) dari leavel and clark a.
a. Promosi Kesehatan
b. Perlindungan khusus ( Specific protection)
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera ( early diagnosis and
prompttreatment)
d. Pembatasan cacat (disability limitation)
e. Rehabilitasi (rehabilitation)
Dari ke 5 ruang lingkup diatas indicator Rehabilitasi dilaksanakan di tingkat
lanjutan (RS)
B. Metode
Metode yang dimaksud disini adalah metode komunikasi. Pada prinsipnya, baik
pemberdayaan, bina suasana, maupun advokasi adalah proses komunikasi.
Oleh sebab itu, perlu ditentukan metode yang tepat dalam proses tersebut.
Pemilihan metode harus dilakukan dengan memperhatikan kemasan informasinya,
keadaan penerima informasi (termasuk sosial budayanya), dan hal-hal Iain seperti
ruang dan waktu.
Media atau sarana informasi juga perlu dipilih mengikuti metode yang telah
ditetapkan, memperhatikan sasaran atau penerima informasi. Bila penerima
informasi tidak bisa membaca maka komunikasi tidak akan efektif jika digunakan
media yang penuh tulisan, atau bila penerima informasi hanya memiliki waktu sangat
singkat, tidak akan efektif jika dipasang poster yang berisi kalimat terlalu panjang.
C. Langkah Kegiatan
1. Perencanaan
Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi kesehatan
yaitu :
a. Kajian data hasil pendataan PHBS rumah tangga dan hasil survey mawas
diri (SMD).
b. Kajian data cakupan penilaian kinerja puskesmas (PKP).
4. Pelaksanaan
Melaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun.
Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan.
1) Pengertian
a) Pengkajian PHBS Adalah prosentase Rumah Tangga Sehat yang
diperoleh dari hasil pengkajian rumah tangga sehat yang dilaksanakan
oleh kader/masyarakat yang difasilitasi Puskesmas.
5) Target
a) Laporan Puskesmas:
7) SDM
c) Kader
1) Pengertian
Kesehatan jiwa,
Gizi
KIA-KB
dengan imunisasi,
Kesehatan Indera,
GERMAS
Kesehatan Usila
Pendidikan Dasar.
d) Pengkajian dilakukan 2x dalam setahun di setiap institusi pendidikan
sebagai berikut:
waktu 1 tahun
3) Target
4) Sumber Data
a) Laporan Puskesmas:
5) SDM
c) Tim UKS
1) Pengertian
a) Promosi Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya dilakukan agar
masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas dan Jaringannya dapat
mengetahui materi promosi kesehatan.
Kesehatan jiwa,
Gizi,
dengan imunisasi,
GERMAS
Kesehatan Indera
3) Target
5) SDM
Salah satu kegiatan pokok promosi kesehatan yaitu bina suasana. menggunakan
media dan sarana pendukung sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan agar lebih meresap dalam tata nilai masyarakat untuk mewujudkan salah
satu visi promosi kesehatan yaitu mensosialisasikan pesan-pesan kesehatan menuju
tercapainya visi promosi kesehatan yaitu tumbuhnya gerakan-gerakan hidup sehat
dimasyarakat yang didasari oleh kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
serta kepedulian untuk berperan dalam upaya kesehatan (Dachroni, 2001)
Dalam menjamin akuntabilitas dan ketersediaan media yang terkendali, media promosi
kesehatan sebagai unsur logistik perlu diatur pengelolaannya. Pengembangan sistem
informasi logistik media promosi kesehatan tingkat puskesmas merupakan sarana
untuk mengetahui informasi logistik secara akurat, relevan dan tepat waktu.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN PROGRAM
Pedoman ini sebagai acuan bagi penanggung jawab program promkes dalam melaksanakan
kegiatan promosi kesehatan dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan
manfaat.
Keberhasilan kegiatan upaya promosi kesehatan ditentukan komitmen yang kuat dari semua
pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif
masyarakat dalam bidang kesehatan.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kalibaru Pelaksana Program,