Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN INTERNAL

PROMOSI KESEHATAN (PROMKES)

UPT PUSKESMAS RAWAT INAP SUKARAJA


JL.Yos Susdarso No. 242 Telp. (0721) 488 550
Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, Taufiq dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Pedoman PROMKES
Puskesmas Rawat Inap Sukaraja Tahun 2023.

Pembuatan pedoman ini berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan No. 75


Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pedoman ini disusun sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan program Promosi Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Sukaraja
Tahun 2023.

Kami berharap semoga Pedoman PROMKES ini memberikan manfaat dalam


pelaksaan kegiatan PROMKES di UPT Puskesmas Sukaraja Tahun 2023 dengan baik dan
dapat meningkatan mutu pelayanan Puskesmas Rawat Inap Sukaraja di Tahun berikutnya.

Sukaraja, 02 Maret 2023

Plt. Kepala UPT Puskesmas Sukaraja

dr. Fajriani Damhuri, MKK


NIP. 19860303 201903 2 002
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan


masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004)
Perilaku kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor utama
yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, upaya
promosi kesehatan pada prinsipnya terarah pada proses perubahan perilaku
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat umum, agar mau dan mampu
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas
yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian target
lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja
puskesmas. Agar tujuan upaya promosi kesehatan dapat tercapai, maka
langkah awal yang penting harus dilakukan adalah menyusun perencanaan
promosi kesehatan dengan benar dan tepat.

1.2 Tujuan Pedoman

1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan


upaya promosi kesehatan di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan
strategi promosi kesehatan di Puskesmas

1.3 Sasaran Pedoman/Program

Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa


memperhatikan sasaran program Promkes melalui mekanisme pelaporan hasil
kegiatan dan indikator capaian kegiatan yang telah ditetapkan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat
menimbulkan kepuasan masyarakat sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain. Tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan
standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
1.4 Ruang Lingkup Pelayanan Promosi Kesehatan

Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi :

1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas

Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung


puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang tunggu, ruang
perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran, tempat ibadah,
tempat parkir dan halaman puskesmas
2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas

Adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk


masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas, seperti kunjungan rumah
(PHBS), pengorganisasian masyarakat membantu masyarakat
dalam melakukan SMD, MMK.

1.5 Batasan Operasional

Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah :

1. Penyuluhan kesehatan

Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering


disebut KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan
kesehatan dapat dilaksanakan secara individu, kelompok dan massal.
a. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya
promosi kesehatan dan menjadi tulang punggung upaya promotif
dan preventif dalam pelayanan kesehatan perorangan, kelompok
maupun masyarakat yang dilaksanakan dipuskesmas.
b. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi
kesehatan yang dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan
dapat memahami isi pesan yang disampaikan dan mengambil
sikap yang positif serta mengubah perilaku dirinya dengan
mengadopsi dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut.
c. Media KIE promkes : adalah media pembelajaran dalam upaya
promosi kesehatan yang dapat berfungsi sebagai media
komunikasi, informasi, edukasi dapat berupa media cetak, media
elektronik (audio,audiovisual), media tradisional, media telepon
dan media internet.
2. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM adalah


pencapaian desa siaga aktif, dan keberhasilan proses pemberdayaan
dapat dilihat dengan terwujudnya berbagai Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) di masyarakat.
a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya dengan
menggunakan sumber daya sendiri. Khususnya dalam upaya
pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan diri, menciptakan
lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upayakesehatan.
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat
agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat, dalam memelihara, mengatasi serta meningkatkan
kesehatannya secara mandiri serta berperan aktif dalam upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (dari, oleh dan untuk
masyarakat)

c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu mengembangkan


kemampuan dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi
masyarakat baik dalam perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat
sebagai subyek), menggalang kemitraan, petugas sebagai
katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal sesuai sosial
budaya setempat.
3. Pelatihan Kader Kesehatan

a. Konsep dasar : pelatihan bagi kader kesehatan merupakan sarana


kegiatan belajar atau upaya membangun pengetahuan dan
ketrampilan baik baru maupun mengulang bagi kader kesehatan.
b. Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader
kesehatan.

c. Pelatihan kader kesehatan berdasarkan pembelajaran orang dewasa


(adult learning) yaitu diselenggarakan dengan memperhatikan hak
peserta antara lain : dihargai, didengarkan, dipertimbangkan,
dilakukan refleksi dan umpan balik, dilakukan evaluasi baik
terhadap penyelenggaran dan tingkat pemahaman terkait materi
pelatihan.
4. Advokasi

Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui


bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999).
a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara : membujuk,
meyakinkan, menjual ide agar memberikan dukungan terhadap
upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat.
b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik
oleh pejabat publik sehingga dapat mendukung dan
menguntungkan kesehatan.
c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu
tujuan, pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran,
pengembangan pesan, membangun koalisi, penyajian/presentasi,
penggalangan dana, serta pemantauan-penilaian upaya advokasi.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Standar Minimal Ketenagaan Program Promosi Kesehatan pada Puskesmas Rawat


Inap

Kompetensi Kompetensi Tambahan Jumlah Tenaga


Jenis
No (Ijazah) (Pelatihan)
Ketenagaan
1. Promosi Sarjana S1 Kesmas Penyuluh Kesehatan 1
Kesehatan DIII Kesehatan Penyuluh Kesehatan 1

2.2 Distribusi Ketenagaan

Semua staf puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan promosi kesehatan


mulai dari Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM,
dan seluruh staf. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan promosi
kesehatan di Puskesmas adalah petugas promkes.
Pengaturan dan penjadwalan tenaga kesehatan puskesmas dalam upaya promosi
kesehatan dikoordinir oleh Koordinator Promkes sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan.

2.3 Jadwal Kegiatan

JENIS
NO SASARAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA KET
KEGIATAN
1 Pemantauan Kepala Jan-Des Kelompok Koordinat
PHBS Rumah Keluarga masyarakat or
Tangga dalam wilayah promkes
kelompok rt/rw
Kader PHBS
Masyarakat
2 Pemant Tempat Maret 24 Tempat Koordinat
auan Ibadah April Ibadah or
PHBS promkes
Tempat
Ibadah

3 Pemantauan Sekolah di Maret Sekolah Koordinat


PHBS Sekolah Wilayah Mei or
Kerja promkes
Puskesmas
Koordinator
Sukaraja
Kes. Remaja
4 Pemantauan Fasyankes di Maret Sarana Koordinat
PHBS Wilayah Kerja April Kesehatan or
Fasilitas Puskesmas promkes
Pelayanan Sukaraja
Kesehatan
5 Pemantauan Tempat Kerja Maret, Juni, Tempat Koordinat
PHBS di Wilayah Agustus Kerja or
Tempat Kerja Kerja promkes
Puskesmas
Sukaraja Koordinat
or Kesling
6 Musyawarah 5 Kelurahan Januari Kelurahan Koordinat
Masyarakat or UKM
Desa (MMK)
Koordinat
or dan
Pelaksana
Program
Promkes
7 Survey Rumah Oktober Kecamatan Koordinat
Mawas Diri Tangga Bumi Waras or UKM
(SMD)
Koordinat
or dan
Pelaksana
Program
Promkes
8 Gerakan Aksi Anak Sekolah Juli SMPN 38 Koordinat
Bergizi Kelas 7-9 Kota Bandar or
Lampung Promkes,
dokter dan
bidan
9 Gerakan Masyarakat Mei Kecamatan Koordinat
Cegah Kecamatan Bumi Waras or
stunting Bumi Waras Promkes,
gizi dan
bidan
10 Gerakan Kader September Kecamatan Koordinat
Posyandu Posyandu Bumi Waras or
Aktif Kecamatan Promkes,
Bumi Waras gizi dan
bidan
11 Jambore Kader November Kecamatan Koordinat
Kader Posyandu Bumi Waras or dan
Kecamatan Pelaksana
Bumi Waras Program
Promkes

BAB III

STANDAR FASILITAS
3.1 Standar Ruangan Promosi Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap

Standar Ruang
Jenis ruang Fungsi dan persyaratan khusus (m2)
1. Konsultasi/Promosi Konsultasi dan penyuluhan atau pemberian 9
kesehatan informasi ke masyarakat

Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh Penanggung jawab


UKM Promosi Kesehatan yang menempati ruang konsultasi di gedung Puskesmas.
Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Rawat Inap Sukaraja.

3.2 Standar Fasilitas (Sarana/Prasarana Promosi Kesehatan di Puskesmas Rawat


Inap)

No. Set peralatan/sarana Penyuluhan Standar Riil & berfungsi


1. Flip chart dan stands 1 1
2. LCD Projector 1 1
3. Laptop 1 0
4. Amplifier& wireless microphone 1 1
5. Kamera foto 1 0
6. Megaphone/Public address system 1 0
7. Portable generator (lapangan) 1 0
8. Tape / Radio kaset/cassette recorder/player 1 0
9. Papan Informasi 1 1
10. Layar yang dapat digulung (screen) 1 1
11. VCD-DVD player 1 1
12. printer 1 0
13. Set media penyuluhan :
14. - Leaflet beberapa topik 1 8
15. - Poster beberapa topik 1 2
16. - Lembar Balik beberapa topik 1 2
17. - CD/DVD caset beberapa judul 1 1
18. - Spanduk 1 5
BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

4.1 Lingkup Kegiatan Promosi Kesehatan

Puskesmas Sukaraja berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang


Puskesmas, termasuk Puskesmas Kawasan Pedesaan sehingga kegiatan dalam Upaya
Promosi Kesehatan yang dilaksanakan meliputi:
Tabel 4.1 Kegiatan promosi kesehatan didalam Gedung Puskesmas

Kegiatan didalam gedung

Tempat pendaftaran Penyebaran informasi melalui media poster, leaflet yang bisa
dipasang didepan loket pendaftaran. Adapun jenis informasi
yang disediakan, yaitu :
Leafleat Promosi Kesehatan ( Leafleat PHBS, Kesehatan Jiwa,
Rabies, Diare, Kusta, Tipoid, DM, Imunisasi)
Informasi pelayanan kesehatan
Peraturan kesehatan seperti larangan merokok.
Ruang BP Petugas menjawab pertanyaan pelanggan berkenaan dengan
penyakitnya atau obat yang harus ditelannya. Tetapi jika hal ini
belum mungkin dilaksanakan, maka dapat dibuka klinik khusus
bagi pasien rawat jalan yang memerlukan konseling.(sudah
dirujuk ke klinik bagian konsultasi/nursing center dan media
promosi : leafleat) Disediakan kotak kepuasan pasien.

Ruang tunggu Dipasang leaflet, media penyuluhan lain tentang penyakit dan
pencegahannya dan kotak saran.
Ruang pelayanan KIA a) Petugas menjawab pertanyaan pelanggan berkenaan dengan
& KB pelayanan yang didapatkannya. Jika belum mampu dapat
dilimpahkan ke klinik khusus/ dirujuk
b) Memasang poster atau disediakan leaflet tentang berbagai
penyakit yang menyerang bayi & balita,(resiko tinggi ibu hamil
bayi dan balita) pentingnya memeriksakan kehamilan teratur,
pentingnya tablet Fe bagi bumil, pentingnya imunisasi lengkap
pada bayi,dll
Ruang rawat inap a. Penyuluhan kelompok bagi keluarga pasien, dengan
metode yang menggunakan media leafleat, poster atau
standing banner.
b. Pemanfaatan ruang tunggu dengan pemasangan poster hak dan
kewajiban pasien
c. Pendekatan keagamaan dengan mengajak pasien untuk

Berdoa
Ruang Laboratorium Meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung dan para
pengantarnya akan pentingnya melakukan pemeriksaan
laboratorium melalui edukasi.

Ruang Farmasi Meningkatkan kesadaran tentang manfaat obat generik,


kedisiplinan dan kesabaran dalam penggunaan obat sesuai
petunjuk dokter
Tempat pembayaran Penyampaian informasi jenis pelayanan dan retribusi sesuai
perwali/aturan yang telah ditetapkan, berdasarkan
kepesertaan.
Klinik khusus/nursing Layanan konseling, misalnya klinik gizi, klinik sanitasi,
center klinik konsultasi remaja,dll.
Ada Lembar balik, leaflet

Tempat parkir Promosi kesehatan dapat berupa pemasangan


baliho/billboard di sudut area lapangan parkir

Taman Jika memungkinkan mempromosikan taman obat


keluarga
Dinding Dipasang spanduk pada momen tertentu asal tidak merusak
keindahan gedung

Pagar pembatas kawasan Dipasang spanduk pada momen tertentu misalnya kampanye
Puskesmas hari-hari kesehatan, namun harus diperhitungkan agar tidak
merusak keindahan pagar Puskesmas
Tempat Ibadah Pesan yang disampaikan sebaiknya pesan untuk kesehatan
jiwa, pentingnya menjaga kebersihan / kesehatan lingkungan
Kegiatan diluar gedung

1. Kunjungan rumah : dilakukan petugas Puskesmas sebagai tindak lanjut dan


upaya promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas yang telah dilakukan
kepada pasien/keluarga
2. Pemberdayaan berjenjang di berbagai tatanan (rumah tangga, institusi
pendidikan, tempat kerja, dll) dengan urutan tahapan:
a) Petugas puskesmas mengembangkan kemitraan dan memberdayakan
para pemuka masyarakat
b) Pemuka masyarakat memilih dan merekrut kader, lalu memberdayakan kader

c) Para kader memberdayakan masyarakat

3. Pengorganisasian masyarakat, petugas Puskesmas membantu para pemuka


masyarakat dalam melakukan SMD (Survey Mawas Diri) dan MMK
(Musyawarah Masyarakat Kelurahan). Selanjutnya pemuka masyarakat
dibimbing untuk memberdayakan kader dalam persiapan pelaksanaan
kegiatan. Kemudian Puskesmas dan pemuka masyarakat melakukan
dukungan, pemantauan dan bimbingan

4.2 Metode / Strategi Promosi Kesehatan

Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya promosi kesehatan di


puskesmas. Ada tiga strategi yaitu :
1. Strategi advokasi

2. Strategi Bina Suasana

3. Strategi pemberdayaan masyarakat

4.3 Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan

1. Perencanaan

Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi


kesehatan yaitu:

a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh


lintas program dipuskesmas
b. Kajian kebujakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada
maupun yang perlu dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan
c. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas upaya promosi kesehatan
yang terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor.
d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat,
melalui kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam
upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatannya.
e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan
kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawaskan
kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan
kejadian luar biasa, dengan mengoptimalkan potensi dan peran jejaring
kemitraan.
f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakatdalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan kualitas
desa siaga aktif, peningkatan pencapaian PHBS di rumah tangga, PHBS di
institusi pendidikan, serta PHBS di tempat-tempat umum yang ada di
wilayah kerja puskesmas.
g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah
kesehatan serta meningkatkan status kesehatan masyarakat.

2. Penyusunan Rencana Usulan


Kegiatan (RUK) Dilaksanakan
dengan memperhatikan:
a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode
sebelumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah
N Kegiata Tujua Sasara Targe Penanggun Kebutuha Mitr Waktu Kebutuha In
o n n n t g Jawab n Sumber a Pelaksanaa n r
Daya Kerj n Anggaran
a

b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi


kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas

Contoh matrix :
3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan


berdasarkan RUK

Contoh matrik :
No Kegiatan Tujua Sasaran Targe Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi
n t Jawab Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan
4. Pelaksanaan

Melaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan jadwal yang


telah disusun bersama.
Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan.

5. Pemantauan

Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap


pelaksanaan suatu upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan
umpan balik pada pengelolaan upaya promosi kesehatan untuk perbaikan
dan optimalisasi pelaksanaan upaya promosi kesehatan.
Dilakukan untuk :

a. Menetapkan masalah dan situasi

b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi

c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi

6. Penilaian dan Evaluasi

Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman


pembelajaran upaya promosi kesehatan sebagai upaya meningkatkan
kualitas rancangan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan upaya
promosi kesehatan yang baru.
Rentang waktu :

a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan

b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promosi kesehatan sedang berlangsung

c. Evaluasi setelah upaya promosi kesehatan dilakukan

7. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil evaluasi, penanggung jawab upaya membuat RTL


untuk perbaikan kegiatan dan penyusunan rencana kegiatan yang akan
datang. Laporan kegiatan, hasil evaluasi dan RTL dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.
BAB V
LOGISTIK

5.1 Definisi Logistik

Menurut Perpres No. 26 Tahun 2012 Logistik didefinisikan sebagai rantai


pasok (supply chain) yang menangani arus barang, informasi, dan uang melalui
proses pengadaan (procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi
(transportation), distribusi (distribution), dan pelayanan penghantaran (delivery
services). Adapun tujuan penyusunan sistem logistik ini untuk meningkatkan
keamanan, efisiensi, dan efektifitas pergerakan barang, informasi, dan uang mulai
dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination)
sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah waktu dan tempat yang dikehendaki
konsumen.
Tabel 5.1 Skema Definisi Logistik (Modifikasi dari Prof. Senator, 2003)
Sarana/prasarana Aktivitas Misi
Laptop,Printer,ATK,LCD
Proyektor, Amphlifier,
Microphone,Kamera foto, - Pengadaan - Tepat Guna
Flip Chart,VCD-DVD
- Penyimpanan - Tepat
Screen, Printer,
Lokasi
- Penghantaran
ATK
- Tepat Waktu
Media Penyuluhan
1. Aliran barang

2. Aliraninformasi

3. Aliran uang

5.1 Logistik Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas

Dalam mendukung kegiatan upaya promosi kesehatan kebutuhan


logistik pengadaannya melalui dinas kesehatan, dana JKN dan dana BOK.
Untuk penyimpanan dilakukan oleh penanggung jawab Barang di Puskesmas
dan sebagian disimpan oleh petugas Promkes Puskesmas di almari.
Penghantaran kebutuhan logistik dilakukan sesuai dengan kegunaan, lokasi
dan waktu yang tepat.
BAB VI

KESELAMATAN
KEGIATAN PROGRAM

6.1 Risiko yang mungkin terjadi pada kegiatan pelayanan upaya Promkes

1. Risiko yang terkait dengan sasaran program

2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana

3. Risiko financial

4. Risiko lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/ alat


transportasi, misalnya Pusling, sepeda motor dan lain-lain

Untuk mencegah terjadinya kasus maka pelayanan Puskesmas dalam melaksanakan


pelayanannya harus senantiasa memperhatikan keselamatan sasaran program.

6.2 Sasaran Keselamatan Pelanggan

Yang meliputi :

1. Ketepatan identifikasi sasaran

2. Peningkatan komunikasi yang efektif

3. Peningkatan keamanan yang perlu diwaspadai

4. Kepastian tepat lokasi


BAB VII

KESELAMATAN KERJA

7.1 Keselamatan kerja

Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan penyakit


akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petugas Puskesmas mempunyai resiko tinggi
karena sering kontak dengan agent penyakit menular dan juga potensial sebagai media
penular penyakit yang lain.

7.2 Tujuan Keselamatan Kerja

7.2.1 Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah


kesehatan kerja diwilayah kerja puskesmas.
7.2.2 Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja dilingkungan puskesmas.

7.2.3 Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas

7.2.4 Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas

7.2.5 Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan.

7.2.6 Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sektor.

7.3 Strategi KeselamatanKerja

7.3.1 Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul
dari pekerjaan dan lingkungan kerja
7.3.2 Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannnya

7.3.3 Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental maupun sosial.

7.3.4 Pakai APD ( Alat Pelindung Diri ) pada kondisi tertentu

7.4 Pengelolaan Kesehatan Petugas


Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Sukaraja diselenggarakan dengan
senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.

7.5 Pencatatan dan Pelaporan


Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja dicatat dan
dilaporkan kepada pimpinan.
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

8.1 Pengendalian Mutu Upaya Promkes

Sasaran mutu upaya Promkes ditetapkan oleh Tim Mutu Puskesmas berdasarkan
acuan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan dengan memperhatikan
kemampuan sarana dan tenaga yang dimiliki puskesmas serta capaian kegiatan
sebelumnya. Sasaran mutu dipantau melalui monitoring dan evaluasi
pelaksanaan. Pencapaian sasaran mutu dibahas dalam rapat tinjauan manajemen
dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

8.2 Tujuan Pengendalian Mutu Upaya Promkes

1) Terwujudnya pelayanan berkualitas

2) Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di


pukesmas
3) Untuk meningkatkan cakupan pelayanan

4) Sebagai umpan balik untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan.

8.3 Jenis Kegiatan Indikator Mutu Upaya Promkes


NO INDIKATOR CARA PENGHITUNGAN TARGET

1 Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


a. Rumah Tangga Jumlah rumah tangga dikaji PHBS dibagi 80%
jumlah sasaran rumah tangga dikali 100%
b. Institusi Pendidikan Jumlah institusi pendidikan yang dikaji 80%
PHBS dibagi sasaran institusi pendidikan
dikali 100%
c. Institusi Kesehatan Jumlah institusi kesehatan yang dikaji PHBS 100%
dibagi sasaran institusi kesehatan dikali
100%
d. Tempat-Tempat Jumlah institusi TTU yang dikaji PHBS 80%
Umum dibagi sasaran institusi TTU dikali 100%
e. Tempat-Tempat Kerja Jumlah institusi tempat kerja yang dikaji 80%
PHBS dibagi sasaran institusi tempat kerja
dikali 100%
2 Intervensi/Penyuluhan PHBS
a. Kelompok Rumah Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi 12 kali
tangga lain pada rumah tangga (melalui
posyandu) dalam kurun waktu tertentu
b. Institusi Pendidikan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 2 kali
intervensi lain pada Institusi Pendidikan
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
c. Institusi Kesehatan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 2 kali
intervensi lain pada Institusi Kesehatan
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
d. Institusi tempat kerja Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 3 kali
intervensi lain pada Institusi tempat kerja
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
3 Pengembangan UKBM
a. Pembinaan Posyandu Jumlah Posyandu yang dibina petugas 100%
Puskesmas selama satu tahun dibagi
jumlah posyandu yang ada dikali 100%
b. Perkembangan Tingkat Jumlah Posyandu yang dilakukan pengukuran 100%
Perkembangan Posyandu dibagi jumlah posyandu yang ada dikali 100%

c. Posyandu PURI (Purnama Jumlah Posyandu Purnama & Mandiri dibagi 90%
Mandiri) jumlah Posyandu dikali 100%

d. Pengukuran tingkat JUMLAH Poskesdes yang diukur Stratanya 100%


perkembangan Poskesdes (Pratama,Madya, Purnama atau Mandiri)
dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali
100%

4 Pengembangan Desa Siaga Aktif


a. Jumlah Desa Siaga Jumlah Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, 100%
Aktif Madya, Purnama & Mandiri dibagi
jumlah total desa dikali 100%
b. Jumlah Desa Siaga Jumlah Desa Siaga Aktif Purnama & Mandiri 100%
Aktif PURI dibagi jumlah total desa aktif dikali
100%
c. Pembinaan Desa Siaga Jumlah Desa Siaga Aktif yang dibina dibagi 100%
jumlah total Desa Siaga Aktif dikali 100%
5 Promosi Kesehatan/Penyuluhan
a. Penyuluhan disekolah Jumlah sekolah yang mendapat promosi 100%
kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah
disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
yang sama dikali 100%
b. Penyuluhan Kesehatan Jumlah puskesmas dan jaringannya 100%
di dalam gedung dan melakukan penyuluhan 12 kali dalam satu
jaringannya(sasaran tahun kepada masyarakat yang datang dibagi
masyarakat) jumlah puskesmas dan jaringannya
disatu wilayah kerja dikali 100%
c. Penyuluhan kesehatan Jumlah penyuluhan kepada masyarakat dalam 100%
diluar gedung (untuk kurun waktu satu tahun dibagi 12 kali kepada
pemberdayaan masyarakat dalam kurun waktu
masyarakat) yang sama dikali 100%
BAB IX

PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan UPT Puskesmas Sukaraja dan lintas
sektor terkait dalam pelaksanaan promosi kesehatan dengan tetap memperhatikan
prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan upaya promosi
kesehatan tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya
meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam
bidang kesehatan. Pelaksanaan upaya Promkes yang baik merupakan salah satu tolak
ukur kinerja Puskesmas dan diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas Sukaraja.
DAFTAR PUSTAKA

Effendy Nasrul (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan


Masyarakat,Jakarta: EGC

Notoatmodjo Soekidjo (2003). Pengantar Perilaku dan


Pendidikan Kesehatan, Jakarta: RinekaCipta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008). Pedoman Pelaksanaan


Promosi Kesehatan Di Puskesmas, Jakarta

Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2013).
Standar Puskesmas, Surabaya
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur (2013). Buku Petunjuk Teknis UKBM,
Surabaya Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur (2014), Buku Petunjuk Teknis
Desa/Kelurahan
Siaga Aktif Jawa Timur , Surabaya

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur (2011), Buku Pedoman


Pengembangan Desa Siaga Aktif Bagi Kader, Surabaya

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2012), Pedoman Penilaian Kinerja


Puskesmas Di Jawa Timur,Surabaya

Anda mungkin juga menyukai