DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TENGA
Jl. Raya Pakuweru, Jaga II Desa Pakuweru, Kecamatan Tenga, Kode Pos : 95355,
Telp-,Fax- ,email: pkmtgaminsel@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi dan umur harapan
hidup rata rata di Indonesia berkisar 66 tahun baik laki laki maupun perempuan,
berdasar hal tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak masih
cukup tinggi
Sehubung hal tersebut maka pelaynan kesehatan dimasyarakat perlu
ditingkatkan baik bersifat promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan
terdepan tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi
masyarakat tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat.
Namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai
masalah antara lain kegiatan puskesmas kurang berorientasi pada masalah
kebutuhan masyarakat dan keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan belum dikembangkan secara optimal.
Disadari untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah satu azas
penyelenggaraan puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat yaitu puskesmas
wajib menggerakkan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan sehingga promosi kesehatan sangat
penting diterapkan untuk mengatasi masalah kesehatan.
B. Tujuan Pedoman
Sebagai acuan petugas puskesmas untuk menyelenggarakan kegiatan promosi
kesehatan diwilayah kerja puskesmas.
E. Landasan Hukum
Undang Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 585 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas.
BAB II STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Bidan : 12 Bidan
Perawat : 9 Perawat , 2 Perawat gigi
Nutrisionis : 1 Nutrisionis
Sanitarian : 1 Sanitarian
Apoteker : 1 apoteker
Analis Kesehatan : 1 Analis
Tenaga Kontrak : 1 Tenaga promkes
1 Tenaga epidemiologi
1 Tenaga Akuntansi
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan jadwal penyuluhan atau kegiatan pemberdayaan
masyarakat dokter, perawat, bidan, nutrisionis, sanitarian dibuat
bersama-sama dan di pertanggung jawabkan oleh penanggung
jawab promkes.
2. Sebelum melaksanakan kegiatan selalu berkoordinasi dengan
pelaksana kegiatan.
3. Pelaksana promosi kesehatan yang dilakukan didalam gedung bisa
dilakukan di ruang pendaftaran, ruang poli, ruang obat, laboratorium
sampai kasir.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan Promosi kesehatan dilakukan diwilayah kerja
Puskesmas baik didalam gedung puskesmas atau diluar gedung.
B. Standar Fasilitas
Sarana dan Prasarana
Sarana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan:
a. Laptop
b. Proyektor
c. Layar
d. Leaflet/brosur
e. Poster
f. Lembar balik
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Bina Suasana
Bina Suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial yang
mendorong individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan
mrningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat dan berperan
aktif dalam setiap upaya penyenggraan kesehatan.
Advokasi
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak pihak yang terkait (tokoh masyarakat informal
dan formal) agar masyarakat dilingkungan puskesmas berdaya untuk mencegah
serta meningkatkan kesehatan dan menciptakan lingkungan sehat.
Kemitraan
Kemitraan merupakan upaya dalam bekerja sama antara petugas kesehatan dan
sasaran dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana dan advokasi
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan berjalan baik dan
lancar.
Ada 3 prinsip kemitraan yaitu Kesetaraan, keterbukaan dan saling
menguntungkan.
BAB V
LOGISTIK
Promosi kesehatan yang dilakukan diluar gedung adalah promosi kesehatan yang
dilakukan petugas diluar gedung puskesmas yaitu diwilayah kerja puskesmas, adapun
kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan diluar gedung antara lain:
1. Kunjungan rumah yaitu tindak lanjut promosi kesehatan yang telah dilakukan
didalam gedung puskesmas.
2. Pemberdayaan berjenjang yaitu promosi kesehatan secara menyeluruh
sebaiknya tidak dilakukan oleh petugas kesehatan sendiri, yaitu bekerja sama
dengan pemuka masyarakan dan kader kesehatan.
3. Pengorganisasian masyarakat