Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS BABAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan
yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004)
Perilaku kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, upaya promosi
kesehatan pada prinsipnya terarah pada proses perubahan perilaku individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat umum, agar mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan
sehat.
Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas yang
mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian target lintas program
dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas. Agar tujuan upaya
promosi kesehatan dapat tercapai, maka langkah awal yang penting harus dilakukan
adalah menyusun perencanaan promosi kesehatan dengan benar dan tepat.

B. Tujuan Pedoman
1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan upaya
promosi kesehatan di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan strategi
promosi kesehatan di Puskesmas

C. Sasaran Pelayanan Promosi Kesehatan


1. Seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Babat pada seluruh tingkatan
usia
2. Seluruh staf/ karyawan di UPT Puskesmas Babat
3. Penanggungjawab program dan pelaksana program
4. Lintas program dan lintas sektor

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 1


D. Ruang Lingkup Pelayanan Promosi Kesehatan
Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi :
1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung
puskesmas seperti di tempat unit pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan,
laboratorium, kamar obat dan halaman puskesmas. Kegiatan Promosi Kesehatan
didalam gedung Puskesmas dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang
diselenggarakan Puskesmas. Berikut ini rincian kegiatan promosi kesehatan yang
dilakukan didalam gedung Puskesmas Lamongan.
A. Di Unit Pendaftaran
Kegiatan promosi kesehatan di Unit Pendaftaran dilakukan dengan
penyebaran informasi melaui media poster, leaflet dan selebaran.
Jenis informasi yang disediakan:
a. Alur pelayanan Puskesmas
b. Jenis Pelayanan Kesehatan
c. Denah Unit/ Poli
d. Informasi kesehatan yang menjadi isu saat itu
e. Peraturan kesehatan : dilarang merokok
B. Di Poli Umum
Petugas Puskesmas yang melayani pasien menjawab pertanyaan pertanyaan
pasien yang berkaitan dengan penyakitnya atau obat yang harus ditelannya.
Diruang tunggu dipasang poster-poster yang berisi informasi tentang
kesehatan.
Pemasangan poster dan media komunikasi lainnya mendorong pasien untuk
berperilaku sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan
dapat segera diatasi.
C. Di Ruang Pelayanan KIA dan KB
Petugas Puskesmas di pelayanan KIA dan KB menjawab pertanyaan-
pertanyaan pasien berkenaan dengan pelayanan yang didapatnya.
Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien/individu yang mendapat
pelayanan KIA dan KB, juga orang yang mengantarkannya ke Puskesmas,
oleh karena itu dipelayanan KIA dan KB dipasang poster-poster yang berisi
informasi tentang Kesehatan ibu dan anak.
Dengan mendapatkan informasi yang benar tentang berbagai hal tersebut,
pengantar diharapkan dapat membantu Puskesmas memberikan informasi
kepada pasien/ individu tersebut sehingga dapat mendorongnya untuk
berperilaku sesuai yang dikehendaki untuk kesehatannya.

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 2


D. Di Laboratorium
Penyuluhan dilakukan pada pasien tentang pentingnya melakukan
pemeriksaan laboratorium yang bermanfaat untuk ketepatan diagnosis yang
dilakukan oleh dokter.
Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien/individu yang mendapat
pelayanan di Laboratorium, juga orang yang mengantarkannya ke
Puskesmas, oleh karena itu dipelayanan diruang tunggu Laboratorium
dipasang poster-poster yang berisi informasi tentang kesehatan, disamping itu
juga tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium.
E. Di Kamar Obat
Penyuluhan dilakukan pada pasien atau keluarga yang mengantarnya.
Penyuluhan yang diberikan tentang kedisiplinan dan kesabaran dalam
menggunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter.
Diruang tunggu kamar obat juga dipasang poster-poster tentang kesehatan.
F. Di Poli Gigi
Petugas Puskesmas di poli gigi menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien
berkenaan dengan pelayanan yang didapatnya.
Pihak yang berpengaruh terhadap pasien/individu yang mendapat pelayanan
di poli gigi adalah orang yang mengantarkannya ke Puskesmas, oleh karena
itu dipelayanan poli gigi juga dipasang poster-poster yang berisi informasi
tentang kesehatan gigi.
G. Di Poli Lansia
Petugas Puskesmas di poli lansia menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien
berkenaan dengan pelayanan yang didapatnya.
Pihak yang berpengaruh terhadap pasien/individu yang mendapat pelayanan
di poli lansia adalah orang yang mengantarkannya ke Puskesmas, oleh
karena itu dipelayanan poli lansia juga dipasang poster-poster yang berisi
informasi tentang kesehatan lansia.
H. Di Ruang Pojok Gizi dan Kesehatan Lingkungan.
Petugas Puskesmas di ruang pojok gizi dan kesehatan lingkungan menjawab
pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan pelayanan yang didapatnya.
Pihak yang berpengaruh terhadap pasien/ individu yang mendapat pelayanan
di ruang pojok gizi dan kesehatan lingkungan adalah orang yang
mengantarkannya ke Puskesmas, oleh karena itu dipelayanan ruang pojok
gizi dan kesehatan lingkungan juga dipasang poster-poster yang berisi
informasi tentang gizi dan kesehatan lingkungan.

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 3


2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk masyarakat
yang berada di wilayah kerja puskesmas. Pelaksanaan promosi kesehatan diluar
gedung puskesmas yang dilakukan oleh Puskesmas sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan PHBS melalui pengorganisaan masyarakat.
Pengorganisasian masyarakat merupakan suatu proses penggerakkan dan
pemberdayaan masyarakat yang meliputi pelaksanaan, pencataan dan penilaian
dalam membangun masyarakat untuk mau dan mampu mengatasi masalahnya
sendiri secara swadaya sesuai kemampuannya, khususnya yang berkaiatan
dengan PHBS. Diharapkan masyarakat dapat bersama petugas kesehatan
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

a. Mempersiapkan dan mengusulkan rencana aksi program PHBS berdasarkan


prioritas masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi.
b. Menggali dan mendorong partisipasi masyarakat.
c. Bersama-sama melaksanakan program secara efektif dan efisien.
d. Ikut memantau dan membina
e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan dan keberhasilan promosi kesehatan
diinstanti terkait tingkat kecamatan

Pelaksanaan promosi kesehatan diluar gedung dilakukan oleh Puskesmas


bekerjasama dengan berbagai pihak potensial lainnya, dengan menerapkan ABG
(Advokasi, Bina suasana, dan Gerakan pemberdayaan masyarakat), yaitu :

a. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu


b. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (Tim Penggerak PKK,
Posyandu, karangtaruna, Saka Bakti Husada, majelis taklim)
c. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (seperti
kelompok kesenian tradisional dan lain-lain)
d. Penggerakan dan pengorganisasian masyarakat.

Kegiatan Promosi kesehatan diluar gedung yaitu :

a. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas sebagai
tindak lanjut dan upaya promosi kesehatan didalam gedung Puskesmas yang
telah dilakukan oleh pasien/keluarga, terutama pasien/keluarga yang memiliki
masalah kesehatan yang cukup berat dan atau mereka yang sepakat untuk
melaksanakan langkah-langkah tindak lanjut dirumah tangganya (misalnya
menyemen lantai rumah, membuat jamban keluarga, membuat TOGA dan
lain-lain).

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 4


b. Penyuluhan Kesehatan
c. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
d. Pembinaan Desa Siaga Aktif (Prngrnalan kondisi desa, Survey Mawas Diri,
Musyawarah Masyarakat Desa, Perencanaan partisipatif, Intervensi dll)
e. Pembinaan UKBM (Poskesdes, Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Posbindu
PTM, Poskestren,Pos UKK, SBH, dll)

E. Batasan Operasional
1. Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah :
a. Penyuluhan kesehatan
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan dapat dilaksanakan
secara individu, kelompok dan massal.
1) Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya
promosi kesehatan dan menjadi tulang punggung upaya promotif dan
preventif dalam pelayanan kesehatan perorangan, kelompok maupun
masyarakat yang dilaksanakan di puskesmas.
2) Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan
yang dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan dapat memahami isi
pesan yang disampaikan dan mengambil sikap yang positif serta
mengubah perilaku dirinya dengan mengadopsi dan mempratekkan pesan
kesehatan tersebut.
3) Media KIE promkes : adalah media pembelajaran dalam upaya promosi
kesehatan yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi,
edukasi dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual),
media tradisional, media telepon dan media internet.

b. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM adalah pencapaian
desa siaga aktif.
1) Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya dengan
menggunakan sumber daya sendiri. Khusunya dalam upaya pencegahan
penyakit, meningkatkan kesehatan diri, menciptakan lingkungan sehat
serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
2) Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat agar tahu,
mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam
memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri
serta berperan aktif dalam upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
(dari, oleh dan untuk masyarakat)
Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 5
3) Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuhkembangkan
kemampuan dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi
masyarakat baik dalam perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat
sebagai subyek), menggalang kemitraan, petugas sebagai katalisator,
serta mengakomodir kearifan lokal sesuai sosial budaya setempat.

c. Pelatihan Kader Kesehatan


1) Konsep dasar : pelatihan bagi kader kesehatan merupakan sarana
kegiatan belajar atau upaya membangun pengetahuan dan ketrampilan
baik baru maupun mengulang bagi kader kesehatan.
2) Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan.
3) Pelatihan kader kesehatan berdasarkan pembelajaran orang dewasa (adult
learning) yaitu diselenggarakan dengan memperhatikan hak peserta antara
lain : dihargai, didengarkan, dipertimbangkan, dilakukan refleksi dan umpan
balik, dilakukan evaluasi baik terhadap penyelenggaran dan tingkat
pemahaman terkait materi pelatihan.

d. Advokasi
Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam
bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999).
1) Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara : membujuk, meyakinkan,
menjual ide agar memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan
masalah kesehatan masyarakat.
2) Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh
pejabat publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan.
3) Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur unsur advokasi yaitu tujuan,
pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran, pengembangan pesan,
membangun koalisi, penyajian/presentasi, penggalangan dana, serta
pemantauan-penilaian upaya advokasi.

2. Definisi Operasional Upaya Promosi Kesehatan


a. Pengembangan Desa Siaga
1) Desa Siaga
Adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemauan utuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
2) Desa Siaga Aktif
Adalah desa/kelurahan yang penduduknya dapat mengakses dengan
mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 6


hari melalui Poskesdes atau sarkes yang ada di wilayah tersebut seperti
Pustu, Puskesmas, dll serta penduduknya mengembangkan UKBM dan
melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan
penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku),
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan
lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)

TAHAPAN DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF


BERDASARKAN KEPMENKES NO. 1529 TAHUN 2010
PENTAHAPAN DESA SIAGA AKTIF
Dalam bentuk matriks, pentahapan perkembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
Forum Ada,tetapi Berjalan, tetapi Berjalan setiap Berjalan setiap
Masyarakat belum jalan belum rutin tri-wulan Bulan
Desa/Kelurahan setiap triwulan
KPM/Kader Sudah ada Sudah ada 3-5 Sudah ada 6-8 Sudah ada 9
Teknis min. 2 orang orang orang orang atau
lebih
Kemudahan
Akses
Ya Ya Ya Ya
Pelayanan
Kesehatan
Posyandu & Posyandu ya, Posyandu & 2 Posyandu & 3 Posyandu & 4
UKBM Aktif UKBM Lainnya UKBM lainnya UKBM lainnya UKBM lainnya
tidak aktif aktif aktif aktif
Dukungan dan Sudah ada dari Sudah ada dari Sudah ada dari Sudah ada dari
untuk kegitan pemerintaha pemerintah pemerintah pemerintah
kesehatan di desa dan desa dan desa dan desa dan
Desa dan kelurahan serta kelurahan serta kelurahan serta kelurahan serta
Kelurahan belum ada satu sumber dua sumber dua sumber
sumber lainnya lainnya baik lainnya yaitu lainnya yaitu
masyarakat masyarakat dan masyarakat dan
ataupun dunia dunia usaha dunia usaha
usaha
Peran masyrakat Ada perna aktif Ada peran aktif Ada peran aktif Ada peran aktif
dan Organisasi masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
Kemasyarakatan namn tidak ada yang didukung yang didukung yang didukung
peran aktif peran aktif satu peran aktf dusa peran aktif lebih

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 7


ormas ormas ormas dari dua ormas
Peraturan
Kepala Desa
Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
atau peraturan Belum Ada
direalisasikan direalisasikan direalisasikan
Bupati / Wali
Kota
Pembinaan Pembinaan Pembinaan Pembinaan Pembinaan
PHBS Rumah PHBS Kurang PHBS minimal PHBS minimal HBS minimal
Tangga dari 20% 20% rumah 40% rumah 70% rumah
rumah tangga tangga yang tangga yang tangga yang
yang ada ada ada ada

Keterangan :
Desa Siaga Belum Aktif : jika dari semua indikator Desa Siaga Aktif Pratama
ada yang belum terpenuhi
Desa Siaga Aktif Pratama : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada
tahap pratama meskipun indikator lainnya sudah di
Madya s/d Mandiri
Desa Siaga Aktif Madya : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada
tahap Madya meskipun indikator lainnya suda di
Purnama s/d Mandiri
Desa Siaga Aktif Purnama : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada
tahap Purnama meskipun indikator lainnya sudah di
Mandiri
Desa Siaga Aktif Mandiri : jika semua indikator berada pada tahap Mandiri

/
Cara Perhitungan / Rumus : / 100%

b. Pemberdayaan Masyarakat Dalam PHBS :


1) PengkajiaPerilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tatanan Rumah
Tangga
a) Rumah tangga dikaji adalah 20% dari jumlah KK se wilayah kerja
Puskesmas (20% KK tiap Desa / Kel) di wilayah kerjanya selama
periode Januari sampai Desember tahun sebelumnya, sasaran
pengkajian adalah seluruh KK yang ada di wilayah desa/kelurahan
setempat, sejumlah hasil perkalian dimaksud yang dipilih secara
random.

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 8


Cara Perhitungan/rumus :
Sasaran Pengkajian :
1) 20% x Jumlah KK di Desa A = ................... KK
2) 20% x Jumlah KK di Desa B = ................... KK
3) 20% x Jumlah KK di Desa C = ................... KK
4) 20% x Jumlah KK di Desa D = ................... KK
5) 20% x Jumlah KK di Desa dst = ................... KK
Jumlah sasaran pengkajian = ................... KK
(Per Wil Ker Puskesmas)

b) Rumah tangga Sehat adalah Jumlah rumah tangga yang memenuhi


10 indikator PHBS sebagai berikut :
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2) Memberi bayi ASI Eksklusif
3) Menimbang bayi dan Anak balita
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5) Menggunakan air bersih
6) Menggunakan jamban sehat
7) Rumah bebas Jentik
8) Makan sayur dan buah setiap hari
9) Tidak merokok di dalam rumah
10) Aktifitas fisik

Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 Indikator PHBS x 100%
Jumlah sasaran Pengkajian

2) Intervensi & Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


a) Kelompok Rumah Tangga adalah Jumlah kelompok rumah tangga
yang telah diintervensi bak dengan penyuluhan dan bentuk intervensi
lain (dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah
kerjanya pada periode Januari s/d Desember di Posyandu
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan atau bentuk intervensi lain x 100%
6 x Jumlah Posyandu

b) Institusi Pendidikan adalah Jumlah Institusi Pendidikan yang telah


diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 9


(dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerjanya
pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiata penyuluhan/ bentuk intervensi lain
x 100%
2 x Total sarana Pendidikan

c) Institusi Sarana Kesehatan adalah Jumlah Institusi Kesehatan yang


telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi
lainnya (dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah
kerjanya pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiata penyuluhan/ bentuk intervensi lain
x 100%
2 x Total Institusi Kesehatan

d) Institusi TTU adalah Jumlah TTU yang telah diintervensi baik dengan
penyuluh dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun)
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d
Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiata penyuluhan/ bentuk intervensi lain
x 100%
2 x Total TTU

e) Institusi Tempat Kerja adalah Jumlah tempat kerja yang telah


diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya
(dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerjanya
pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiata penyuluhan/ bentuk intervensi lain
x 100%
2 x Total Tempat Kerja

f) Institusi Pondok Pesantren adalah Jumlah Pondok Pesantren yang


telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi
lainnya (dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah
kerjanya pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiata penyuluhan/ bentuk intervensi lain
x 100%
Total Pondok Pesantren

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 10


c. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
a. Jumlah Posyandu adalah jumlah posyandu yang ada di wilaah kerja
puskesmas selama perode Januari s/d Desember
b. Posyandu Pratama adalah Posyandu dengan nilai tingkat
perkembangannya < 50 di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari
s/d Desember
c. Posyandu Madya adalah Posyandu dengan nilai tingkat perkembangannya
50 69 di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember
d. Posyandu Purnama adalah Posyandu dengan nilai tingkat
perkembangannya 70 89 di wilayah kerja Puskesmas selama periode
Januari s/d Desember
e. Posyandu Mandiri adalah Posyandu dengan nilai tingkat perkembangannya
90 100 di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember
f. Posyandu Purnama Mandiri (PURI) adalah jumlah Posyandu Purnama dan
Mandiri di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Posyandu Puri
x 100%
Jumlah Posyandu

d. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat


1. Penyuluhan NAPZA adalah semua usaha secara sadar dan berencana
yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip
pendidikan yakni pada tingkat sebelum seseorang menggunakan NAPZA
pada kelompok potensial ( generasi muda, tokoh masyarakat, kader, dll )
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu diwilayah kerjanya selama
periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :

Jumlah kegiatan penyuluhan NAPZA


x 100%
Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di bidang kesehatan

F. Pengorganisasian
1. Jenis Kegiatan

a. Kegiatan promosi kesehatan didalam gedung Puskesmas:

1) Promosi kesehatan di unitpendaftaran


2) Promosi kesehatan di Poli Umum
3) Promosi kesehatan di Ruang tunggu
4) Promosi kesehatan di Ruang pelayanan Poli KIA dan KB
5) Promosi kesehatan di Poli Lansia

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 11


6) Promosi kesehatan di Poli Gigi
7) Promosi kesehatan di Unit Laboratorium
8) Promosi kesehatan di Unit Kamar obat
9) Promosi kesehatan di Tempat parkir
10) Promosi kesehatan di Kamar mandi
11) Promosi kesehatan di Taman
12) Promosi kesehatan di Ruang Pojok gizi

b. Kegiatan promosi kesehatan diluar gedung Puskesmas:

1) Kunjungan rumah
2) Penyuluhan ksehatan
3) Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
4) Pembinaan desa siaga aktif (Pengenalan kondisi desa, Survey Mawas
Diri, Musyawarah Masyarakat Desa, perencanaan partisipatif, Intervensi,
dan lain-lain)
5) Pembinaan UKBM (Poskesdes, Posyandu balita, Posyandu lansia,
Posbindu PTM, Poskestren, Pos UKK, Toga, Polindes).

2. Indikator Dan Target Upaya Promosi Kesehatan


a. Indikator Kinerja

No Indikator Kinerja Target Angka Target Angka


PKP/SPM Riil Puskesmas Riil
1 Desa siaga aktif 95% 9 95% 9
2 Pengkajian PHBS ditatanan 20% 2257 20% 2257
RT
3 Rumah tangga sehat 75% 1693 50% 1128
4 Intervensi dan penyuluhan 100% 294 100% 294
PHBS di RT
5 Intervensi dan penyuluhan 100% 78 100% 78
PHBS di institusi Pendidikan
6 Intervensi dan penyuluhan 100% 32 100% 32
PHBS di institusi sarana
kesehatan
7 Intervensi dan penyuluhan 100% 16 70% 11
PHBS di institusi TTU
8 Intervensi dan penyuluhan 100% 140 50% 70
PHBS di institusi Tempat kerja
9 Intervensi dan penyuluhan 100% 4 50% 2
PHBS di Ponpes

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 12


10 Posyandu Puri 68% 33 68% 33
11 Penyuluhan Napza 22% 177 15% 120

b. Indikator Mutu
No Indikator Mutu Target Capaian Kesenjangan
1 Rumah tangga sehat 50% 29,74% 20,26%
2 Desa siaga aktif 95% 95% 0%
(peningkatan strata desa siaga
aktif)

F. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 13


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Seorang tenaga promosi kesehatan yang profesional memiliki ciri :
1. Fisik, mental, dan spiritual optimal
2. Hikmat
3. Berpengetahuan luas
4. Mendengarkan dengan nalar dan hati
5. Memelihara dan menjaga reputasi profesi
6. Memberikan pelayanan yang terbaik
7. Mengembangkan nilai kehidupan

Kompetensi seorang tenaga promosi kesehatan di Puskesmas yaitu memiliki


kemampuan dalam :
1. Perencanaan upaya promosi kesehatan
2. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) antar pribadi, kelompok, publik via media
massa termasuk publikasi poster, brosur, profil puskesmas dan program
puskesmas, mengisi acara kesehatan di radio dan televisi lokal
3. Perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi
4. Advokasi kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
5. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
6. Pemasaran sosial tentang produk yang bermanfaat untuk kesehatan
7. Pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan
8. Sebagai humas dan sekaligus menjadi pusat informasi kesehatan puskesmas
9. Mediasi

Penanggung jawab upaya dan pelaksanan upaya promosi kesehatan merupakan


tenaga kesehatan yang memiliki persyaratan kompetensi sebagai berikut:

No SDM Kompetensi ijazah Kompetensi tambahan


1 Penanggung S1 Keperawatan Pelatihan Pelaksana Promkes
Jawab Upaya di Puskesmas
Promosi
Kesehatan

2 Pelaksana Upaya Dokter Umum


Promosi Dokter Gigi
Kesehatan S1 Keperawatan
D III Keperawatan

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 14


No SDM Kompetensi ijazah Kompetensi tambahan
D III Perawat Gigi
D III Kebidanan/ P2
Bidan
D III Gizi
D i Kesehatan
Lingkungan

B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan promosi
kesehatan mulai di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab
UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan
promosi kesehatan di Puskesmas adalah petugas promkes.
Pengaturan dan penjadwalan tenaga puskesmas dalam upaya promosi
kesehatan dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan.
Tenaga upaya Promosi kesehatan di UPT Puskesmas Babat sejumlah 56
orang, terdiri dari :
1) Penanggung jawab Promkes (Perawat) : 1 orang
2) Pelaksana Bidan : 15 orang
Perawat : 15 orang
Ahli gizi : 1 orang
Perawat gigi : 1 orang
D1 Kesling : 1 orang
Dokter Umum/Dokter gigi : 2 orang

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 15


C. Jadwal Kegiatan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan yang telah disusun disosialisasikan
melalui pertemuan lokakarya mini Puskesmas, lokakarya mini lintas sektor, media
komunikasi dan distribusi langsung kepada sasaran program.

No Kegiatan 2016
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
1 Penyuluhan
2 Pemberdayaan
Masyarakat
Survey PHBS,
penyuluhan
PHBS dan
intervensi
PHBS
Pengembangan
Desa Siaga
Pengembangan
UKBM
(Posyandu)
3. Pelatihan kader
kesehatan
4. Advokasi

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 16


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang:
Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh
Penanggung jawab UKM Promosi Kesehatan yang menempati ruang sekretariat dari
gedung Puskesmas. Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas
Babat.

R. DAPUR TOILET

R. JAGA
Aula RAWAT
INAP
Puskesmas

R. UGD
R.KA.PKM

GUDANG R. SEKRETARIAT R. TATA USAHA

B. Standar Fasilitas Ruang Promosi Kesehatan


1. Set Promosi Kesehatan

a. Set Promosi Kesehatan


1) Buletin Board / Papan Informasi : 1 buah
2) Komputer dan Printer : 1 unit

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 17


3) Flip Chart : 1 buah
4) Food Model : 1 paket
5) Kamera Foto / Handy Camp : 1 unit
6) Laptop : 1 unit
7) Layar ukuran 1 x 1,5 M / Screen : 1 buah
8) Leaflet-Leaflet : Sesuai Kebutuhan
9) Papan Tulis Putih : 1 buah
10) Poster-Poster : Sesuai Kebutuhan
11) Proyektor / LCD Proyektor : 1 unit
12) Wireless System / Amplifier & Wireless Microphone: 1 unit
b. Perlengkapan
1) Kabel Tambahan, @ 20 m : 1 unit
2) Lemari alat : 1 buah
c. Meubelair
1) Kursi kerja : 2 buah
2) Lemari Arsip : 1 buah
d. Pencatatan dan Pelaporan
1) Pencatatan dan pelaporan kegiatan promosi kesehatan

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 18


BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan Promosi Kesehatan


Puskesmas Babat berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang
Puskesmas, termasuk Puskesmas Kawasan Pedesaan sehingga kegiatan dalam
Upaya Promosi Kesehatan yang dilaksanakan meliputi :
No. Upaya Promosi Kegiatan
Kesehatan
1. Penyuluhan a. Promosi Kesehatan di sekolah pendidikan dasar
b. Promosi pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan
c. Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat & napza
d. Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan
menyusui
e. Penyuluhan pada kelompok / masyarakat tentang
perilaku menjaga kebersihan diri
f. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil,
anak balita, anak, remaja, dewasa, lansia (pendekatan
siklus kehidupan)
g. Penyuluhan peningkatan kesadaran masyarakat
tentang imunisasi
h. Konseling kesehatan reproduksi pada kelompok anak
remaja
i. Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat
tentang pencegahan penularan HIV-AIDS dan IMS
j. Peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat
tentang penyakit diare, tifoid dan hepatitis
k. Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan
Anak (PMBA) meliputi ASI dan MP-ASI untuk balita
sehat, balita kurang gizi, dan balita gizi buruk rawat
jalan
l. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku
makan dan aktifitas fisik bagi anak usia sekolah
m. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku
makan bagi bumil KEK / Kurus
n. Konseling Dietetik
o. Penyuluhan Kawasan tanpa rokok (KTR)
2. Pemberdayaan a. Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan
Masyarakat kader kesehatan atau pembetukan kelompok yang
peduli terhadap kesehatan
b. Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS di
masyarakat
c. Pengerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan
Posyandu
3. Pelatihan a. Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan
mempraktekan PHBS
b. Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan
informasi pada kelompok / masyarakat tentang
perawatan diri dan mempraktekan PHBS di dae rah
binaan
4 Advokasi a. Koordinasi lintas sektor dan lintas program tentang
kegiatan PHBS

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 19


B. Strategi Promosi Kesehatan
Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya promosi kesehatan di
puskesmas. Ada tiga strategi yaitu :
1. Strategi advokasi
2. Strategi kemitraan
3. Strategi pemberdayaan masyarakat

C. Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan


1. Perencanaan
Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi kesehatan yaitu :
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program
di puskesmas
b. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor.
c. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat, melalui
kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam upaya
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatannya.
d. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan kecamatan
untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawaskan kesehatan dalam
mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan kejadian luar biasa,
dengan mengoptimalkan potensi dan peran jejaring kemitraan.
e. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakatdalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan kualitas desa
siaga aktif, peningkatan pencapaian PHBS di rumah tangga, PHBS di institusi
pendidikan, serta PHBS di tempat-tempat umum.
f. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah kesehatan
serta meningkatkan status kesehatan masyarakat.

2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Dilaksanakan dengan memperhatikan :
a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode
sebulumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan
di wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 20


Contoh matrik :
N Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Indikator Sumber
o Kesehatan Daya Keberhas Biaya
ilan
Dana Alat Tenaga

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
berdasarkan RUK
Contoh matrik :
N Upaya Kegiatan Sasaran Target Vol. Rincian Lokasi Tenaga Jad Total Sumber
o Keseh Keg Pelaks wal Angg Biaya
atan anaan aran

4. Pelaksanaan
Melaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun bersama.
Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan.
5. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap
pelaksanaan suatu upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan
umpan balik pada pengelolaan upaya promosi kesehatan untuk perbaikan dan
optimalisasi pelaksanaan upaya promosi kesehatan. Dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi
6. Penilaian dan Evaluasi
Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran
upaya promosi kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan upaya promosi kesehatan yang baru.
Rentang waktu :
a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promosi kesehatan sedang berlangsung
c. Evaluasi setelah upaya promosi kesehatan dilakukan

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 21


BAB V
LOGISTIK

A. Manajemen Logistik

Penanggung jawab upaya merencanakan logistik kebutuhan kegiatan meliputi jenis


dan jumlah yang diperlukan. Di dalam merencanakan logistik penanggung jawab bisa
merencanakan bersama sama dengan pelaksana upaya dan diusulkan pada tim
perencana puskesmas.

B. Jenis-Jenis Logistik
1. Alat tulis
2. Materi kegiatan : brosur, liflet, lembar balik, lembar kuesioner dan handout
3. LCD dan Laptop
4. Makan minum untuk kegiatan kelas
5. Alat pengeras suara
6. Kamera untuk dokumentasi

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 22


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN/PASIEN

A. Keselamatan Sasaran Program/ Pasien


Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan
keselamatan pasien/ sasaran program melalui mekanisme pelaporan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan
pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain
tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan

B. Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan upaya Promosi Kesehatan
adalah:
1. Risiko yang terkait dengan pelayanan sasaran/ pasien
2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
3. Risiko financial
4. Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat
transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb)

Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam


melaksanakan pelayanannya harusa senantiasa memperhatikan Keselamatan pasien
(patient safety). Upaya Keselamatan Pasien adalah reduksi dan meminimalkan tindakan
yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang
terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimum.

C. Sasaran Keselamatan Sasaran/ Pasien meliputi :


1. Ketepatan identifikasi sasaran/ pasien;
2. Peningkatan komunikasi yang efektif;
3. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat sasaran/ pasien
4. Pengurangan risiko sasaran/ pasien jatuh

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 23


BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan Kerja
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun
penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petuga puskesmas tersebut mempunyai
resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular, dengan darah dan
cairan tubuhmaupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai
transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai
media penularan penyakit yang lain.

B. Tujuan Keselamatan Kerja


1) Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah
sekehatan kerja diwilayah kerja puskesmas. Teridentifikasinya permasalahan
kesehatan kerja dilingkungan Puskesmas
2) Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas kawasan
3) Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.
4) Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan
5) Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sector

C. Strategi Keselamatan Kerja


1) Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja.
2) Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.
3) Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial
4) Pakai APD pada tindakan tertentu
5) Senantiasa melaksanakan pelayanan sesuai dengan SOP

D. Pengelolaan Kesehatan Petugas


Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Babat diselenggarakan dengan
senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.

E. Pencatatan dan Pelaporan


Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja di catat dan dilaporkan
kepada pimpinan

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 24


BAB VIII
PENGENDALI MUTU

A. Pengendali Mutu Upaya Promosi Kesehatan


Pengendalian mutu dilaksanakan dengan cara menentukan sasaran mutu yang
ditetapkan berdasarkan standart kinerja/ standart pelayanan minimal yang meliputi
indikator penyelenggaraan upaya puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan sasaran, hak
dan kewajiban sasaran, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.

B. Tujuan Pengendali Mutu Upaya Promosi Kesehatan


1) Terwujudnya pelayanan berkualitas
2) Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di
puskesmas
3) Untuk meningkatkan cakupan pelayanan

C. Jenis Kegiatan Pengendali Mutu Upaya Promosi Kesehatan


1) Melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan program promosi
kesehatan
2) Pelaksanaan kegiatan berdasarkan SOP
3) Menentukan sasaran mutu upaya promosi kesehatan
4) Audit Internal

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 25


BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan upaya promosi kesehatan dengan tetap memperhatikan prinsip
proses pembelajaran dan manfaat.

Keberhasilan kegiatan upaya promosi kesehatan tergantung pada komitmen yang


kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan
peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.

Mengetahui,

Kepala UPT Puskesmas Babat Penanggungjawab Promosi Kesehatan

dr. SRI MURNI ARDHIAS NUR SANTI, S.Kep.,Ns


19631214 199903 2 004 NIP. 19810106 201101 2 005

Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 26


Pedoman Upaya Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Babat 2016 27

Anda mungkin juga menyukai