Anda di halaman 1dari 3

HERPES SIMPLEX

No. SOP/ /Pokja III/


Dokumen VII /2017
No. Revisi 00
SOP
Tanggal
3 Mei 2017
Terbit
Halaman
PEMERINTAH
KABUPATEN
LAMONGAN
DINAS dr. YUSWORO, A.P
KESEHATAN NIP.19791024 201412 1 001
PUSKESMAS
MOROPELANG

1. Pengertian - No. ICD X : B00.9 Herpesviral infection

- Adalah masalah Kesehatan Infeksi akut yang disebabkan


oleh virus herpes simpleks tipe I atau tipe II, yang ditandai
oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang
sembab dan eritematosa pada daerah mukokutan

2. Tujuan Agar penanganan pasien herpes simplex dilakukan sesuai


prosedur
3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Moropelang No.188/
/SK/413.102.13/2017 tentang pemberlakuan SOP
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan republik indonesia No. 5 Tahun
2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer

5. Prosedur / 1. Terapi diberikan dengan antiviral, antara lain:


Langkah - Asiklovir, dosis 5 x 200 mg/hari, atau
langkah
Valasiklovir, dosis 2 x 500 mg/hari selama 7 - 10 hari

2. Pada herpes genitalis : edukasi tentang pentingnya


abstinensia Pasien harus tidak melakukan hubungan
seksual ketika masih ada lesi atau ada gejala prodromal

3. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin


dihindari oleh karena dapat menyebabkan Reyes
syndrome

6. Bagan Alir -

7. Hal-hal yang Konseling dan Edukasi


perlu 1. Edukasi infeksi herpes simpleks merupakan infeksi
diperhatika swasirna pada populasi imunokompeten. Edukasi untuk
n herpes genitalis ditujukan terutama terhadap pasien dan
pasangannya, yaitu berupa :

- Informasi perjalanan alami penyakit ini, termasuk


informasi bahwa penyakit ini menimbulkan rekurensi

- Tidak melakukan hubungan seksual ketika masih ada


lesi atau gejala prodromal

- Pasien sebaiknya memberi informasi kepada


pasangannya bahwa ia memiliki infeksi HSV

- Transmisi seksual dapat terjadi pada masa


asimtomatik

- Kondom yang menutupi daerah yang terinfeksi, dapat


menurunkan risiko transmisi dan sebaiknya
digunakan dengan konsisten

2. Kriteria Rujukan, apabila :

- Penyakit tidak sembuh pada 7 - 10 hari setelah terapi

- Terjadi pada pasien bayi dan geriatrik


(imunokompromais)

- Terjadi komplikasi

- Terdapat penyakit penyerta


1. Unit Terkait Semua unit

2. Rekaman No Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai


Historis diperlakukan

Anda mungkin juga menyukai