Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat berperilaku
hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004)
Perilaku kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, upaya promosi kesehatan
pada prinsipnya terarah pada proses perubahan perilaku individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat umum, agar mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat
Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmastermasuk di
Puskesmas ABC I yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian
target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas
dilakukan sesuai visi puskesmas yaitu menjadi Puskesmas andalan yang mampu
mewujutkan Masyarakat ABC Hidup Sehat secara mandiri serta misi yaitu memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, sarana dan prasarana yang lengkap, meningkatnya
peran serta masyarakat dan masyarakat berpeilaku hidup bersih dan sehat. Juga
dilakukan dengan membudayakanCAKAP yaitu Cepat dalam melakukan tindakan apabila
terjadi hal hal yang berhubungan dengan programpromosikesehatan, Akurat dalam
melakukan tindakan, Kualitas dalam memberikansolusi, Aman untuk petugas maupun
masyarakat yang dilayani Profesional sesuai dengan bidang yang dilakukan yaitu promosi
kesehatan. Agar tujuan upaya promosi kesehatan dapat tercapai, maka langkah awal yang
penting harus dilakukan adalah menyusun perencanaan promosi kesehatan dengan benar dan
tepat.

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 1


B. Tujuan
1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan upaya promosi
kesehatan di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan strategi promosi
kesehatan di Puskesmas

C. Sasaran
1. Tenaga Promkes Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas
2. Pengelola program kesehatan dan lintas sektor terkait
3. Pengambil kebijakan tingkat Kabupaten
D. Ruang Lingkup
Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi :
1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas
seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar
obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas
2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk masyarakat
yang berada di wilayah kerja puskesmas.
E. Batasan Operasional
Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah :
1. Penyuluhan kesehatan
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan dapat dilaksanakan
secara individu, kelompok dan massal.
a. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya promosi
kesehatan dan menjadi tulang punggung upaya promotif dan preventif dalam
pelayanan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang
dilaksanakan di puskesmas.
b. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan yang
dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan dapat memahami isi pesan yang
disampaikan dan mengambil sikap yang positif serta mengubah perilaku
dirinya dengan mengadopsi dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut.

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 2


c. Media KIE promkes : adalah media pembelajaran dalam upaya promosi
kesehatan yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi
dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual), media
tradisional, media telepon dan media internet.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM adalah pencapaian desa siaga
aktif.
a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatannya dengan menggunakan sumber daya
sendiri. Khusunya dalam upaya pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan
diri, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya kesehatan.
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat agar tahu,
mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam
memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri serta
berperan aktif dalam upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (dari, oleh
dan untuk masyarakat)
c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuhkembangkan kemampuan
dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam
perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat sebagai subyek), menggalang
kemitraan, petugas sebagai katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal
sesuai sosial budaya setempat.
3. Pelatihan Kader Kesehatan
a. Konsep dasar : pelatihan bagi kader kesehatan merupakan sarana kegiatan
belajar atau upaya membangun pengetahuan dan ketrampilan baik yang
bersifat ilmu baru mapun mengulang (re-meinding) bagi kader kesehatan.
b. Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan.
c. Pelatihan kader kesehatan berdasarkan pembelajaran orang dewasa (adult
learning) yaitu diselenggarakan dengan memperhatikan hak peserta antara
lain : dihargai, didengarkan, dipertimbangkan, dilakukan refleksi dan umpan
balik, dilakukan evaluasi baik terhadap penyelenggaran dan tingkat
pemahaman terkait materi pelatihan.

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 3


4. Advokasi
Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam
bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999).
a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara : membujuk, meyakinkan,
menjual ide agar memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan masalah
kesehatan masyarakat.
b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh pejabat
publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan.
c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu tujuan,
pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran, pengembangan pesan,
membangun koalisi, penyajian/presentasi, penggalangan dana, serta
pemantauan-penilaian upaya advokasi.

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 4


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KualifikasiSumber DayaManusia
Pola ketenagaan dan kualifikasi tenaga Promosi Kesehatan adalah :

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

PROMOSI D III Keperawatan Diampu oleh tenaga perawat


KESEHATAN S.Kep

Kompetensi seorang tenaga promosi kesehatan di Puskesmas yaitu memiliki kemampuan


dalam :
1. Perencanaan upaya promosi kesehatan
2. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) antar pribadi, kelompok, publik via media
massa termasuk publikasi poster, brosur, profil puskesmas dan program puskesmas,
mengisi acara kesehatan di radio dan televisi lokal
3. Perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi
4. Advokasi kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
5. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
6. Pemasaran sosial tentang produk yang bermanfaat untuk kesehatan
7. Pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan
8. Sebagai humas dan sekaligus menjadi pusat informasi kesehatan puskesmas
9. Mediasi

B. DistribusiKetenagaan

Kegiatan Pemegang Program Unit Terkait

Sugito, S.Kep S I Keperawatan Kepala Puskesmas


UKM, UKP

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 5


Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan promosi
kesehatan mulai di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM,
dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan promosi
kesehatan di Puskesmas adalah petugas promkes.
Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya promosi kesehatan
dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.
C. Jadual Kegiatan.
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan lingkungan dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas
sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan lingkungan dibuat untuk jangka waktu satu tahun,
dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan lingkungan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas ABC I.

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 6


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

PINTU M / K PAGAR PINTU M / K

J
A
L HALAMAN DEPAN PARKIR
MOBIL
A
N
K
E

R KM

A RUANG UGD
RUANG
W
REKAM RUANG
A MEDIS & KIA
R. KIA
T RUANG RUANG LOKET
PROMKES
GIZI &
PARKIR KESLING
I MOTOR R. POLI 1
N RUANG
TATA RUANG RUANG
A USAHA KEPALA
APOTEK
PUSKESMAS
P
D R. POLI 2
RUANG
RUANG P2M O TUNGGU
RUANG IMUNISASI RUANG
LOKET CAPENG O TUNGGU R. POLI 3
P P2M
R
TAMAN
L R. LAB
RUMAH DINAS GUDANG RUANG
O
DOKTER POLI GIGI

RUANG GUDANG OBAT O

P KM
KETERANGAN RESEVOAR
RAWAT INAP LOKET PEMBAYARAN / PASIEN
AIR
TIDAK DIRINCI
KASIR K
RUANG RUANG A
PARKIR KARYAWAN GENSET RONTGEN N
T
VCT AULA I
BAGIAN RAWAT INAP N
Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 7
Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh Penanggung
jawab UKM Promosi Kesehatan yang menempati ruang yang berada dlm gedung yang satu
lokasi dengan ruang tata usaha puskesmas
Adapun pelaksanaan rapat koordinasi program promosi kesehatan dilakukan di
aula Puskesmas ABC Iataupun di ruang VCT.
Sedang kegiatan luar gedung petugas dapat mengunjungi sasaran dengan ikut kegiatan ke
desa terutama di posyandu, ke sekolah, dan kegiatan lain yang bersifat dan berhubungan
dengan promkes
B. StandarFasilitas
1. Set Promosi Kesehatan
a. Alat peraga cara menyusui : 1 unit
b. Alat permainan Edukatif (APE) : 1 paket
c. Papan informasi : 1 buah
d. Kamera foto / handy camp : 1 unit
e. Leaflet : sesuai kebutuhan
f. Laptop : 1 unit
g. Proyektor/LCD : 1 unit
h. Radio kaset / tape recorder : 1 unit
i. Televisi dan antena : 1 unit
j. VCD / DVD Player : 1 unit
k. Wireless system / microphone : 1 unit
l. Megaphone/ public addres system : 1 buah

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 8


BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan Promosi Kesehatan


Puskesmas ABC I berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas,
kegiatan dalam Upaya Promosi Kesehatan yang dilaksanakan meliputi :
No. Upaya Promosi Kegiatan
Kesehatan
1. Penyuluhan a. Promosi Kesehatan di sekolah pendidikan dasar
b. Promosi pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
c. Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat & napza
d. Penyuluhan pada kelompok / masyarakat tentang
perilaku menjaga kebersihan diri
e. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil,
anak balita, anak, remaja, dewasa, lansia (pendekatan
siklus kehidupan)
f. Penyuluhan peningkatan kesadaran masyarakat tentang
imunisasi
g. Konseling kesehatan reproduksi pada kelompok anak
remaja
h. Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat
tentang pencegahan penularan HIV-AIDS dan IMS
i. Peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat
tentang penyakit diare, tifoid dan hepatitis
j. Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan
Anak (PMBA) meliputi ASI dan MP-ASI untuk balita
sehat, balita kurang gizi, dan balita gizi buruk rawat
jalan
k. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku
makan dan aktifitas fisik bagi anak usia sekolah
l. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku
makan bagi bumil KEK / Kurus

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 9


m. Kegiatan edukasi dan konseling swamedikasi dan
penggunaan obat
2. Pemberdayaan a. Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan
Masyarakat kader kesehatan atau pembetukan kelompok yang
peduli terhadap kesehatan
b. Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS di
masyarakat
c. Pengerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan
Posyandu
d. Kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan
penggunaan obat rasional melalu Metode Cara Belajar
Insan Aktif
3. Pelatihan a. Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan
mempraktekan PHBS
b. Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan
informasi pada kelompok / masyarakat tentang
perawatan diri dan mempraktekan PHBS di dae rah
binaan
c. Melatih Kader tentang swamedikasi dan penggunaan
obat melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)
4. Advokasi a. Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait dalam
praktek PHBS dan penanggulangan masalah kesehatan
tertentu
b. Mengadvokasi tokoh masyarakat dalam membentuk
kelompok swabantu terkait perawatan masalah gizi
B. Strategi / Metode Promosi Kesehatan
Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya promosi kesehatan di puskesmas.
Ada tiga strategi yaitu :
Merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan kegiatan upaya kesehatan
lingkungan. Ada tiga strategi yaitu :
1. Strategi advokasi .
Merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu atau mendukung
pelaksanaan program. Advokasi adalah pendekatan kepada pengambil keputusan dari
Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 10
berbagai tingkat dan sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
meyakinkan para pejabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan bahwa program
kesehatan yang akan dilaksanakan tersebut sangat penting oleh sebab itu perlu
dukungan kebijakan atau keputusan dari pejabat tersebut. Dukungan dari pejabat
pembuat keputusan dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk
undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dana atau
fasilitas lain..
2. Strategi kemitraan.
Tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dapat tercapai apabila ada dukungan dari
berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan dari masyarakat dapat berasal dari
unsur informal (tokoh agama dan tokoh adat) yang mempunyai pengaruh
dimasyarakat. Tujuannnya adalah agar para tokoh masyarakat menjadi jembatan antara
sektor kesehatan sebagai pelaksana program dengan masyarakat sebagai penerima
program kesehatan. Strategi ini dapat dikatanan sebagai upaya membina suasana yang
kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dapat berupa pelatihan tokoh
masyarakat, seminar, lokakarya, bimbingan kepada tokoh masyarakat dan sebagainya.
3. Strategi pemberdayaan masyarakat.
Adalah strategi yang ditujukan kepada masyarakat secara langsung. Tujuan utama
pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat
diwujudkan dengan berbagai kegiatan antara lain penyuluhan kesehatan,
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha untuk
meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan meningkatkan kemampuan ekonomi
keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam pemeliharaan kesehatan.
Misalnya terbentuk dana sehat, terbentuk pos obat desa, dan sebagainya.

C. Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan


1. Perencanaan
Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi kesehatan yaitu :
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program di
puskesmas
b. Kajian kebujakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada maupun yang perlu
dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 11


c. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor.
d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat, melalui
kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam upaya meningkatka
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
serta meningkatkan status kesehatannya.
e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan kecamatan
untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawaskan kesehatan dalam
mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan kejadian luar biasa, dengan
mengoptimalkan potensi dan peran jejaring kemitraan.
f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakatdalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan kualitas desa siaga
aktif, peningkatan pencapaian PHBS di rumah tangga, PHBS di institusi
pendidikan, serta PHBS di tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah kesehatan serta
meningkatkan status kesehatan masyarakat.

2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Dilaksanakan dengan memperhatikan :
a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode
sebulumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di
wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas
Contoh matrik :
Program Jenis Pelayanan Target Pencapaian Masalah

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 12


3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
berdasarkan RUK
Contoh matrik :
Jenis Tujuan Sasaran Penanggun Petugas Sumber Waktu Keter
kegiatan gjawab yang dana pelaksanaan angan
terlibat

4. Pelaksanaan
Melaksanaan kegiatan promosi kesehatansesuai dengan jadwal yang telah disusun
bersama.
Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan.

5. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap pelaksanaan
suatu upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan umpan balik pada
pengelolaan upaya promosi kesehatan untuk perbaikan dan optimalisasi
pelaksanaan upaya promosi kesehatan. Dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi

6. Penilaian dan Evaluasi


Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran upaya
promosi kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan upaya promosi kesehatan yang baru.
Rentang waktu :
a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promosi kesehatan sedang berlangsung
c. Evaluasi serampungnya upaya promosi kesehatan dilakukan

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 13


BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian diajukan
sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan
tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
 Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan
- Buku Lembar balik
- Leaflet
- buku panduan
- computer
- LCD
 Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi
- Leaflet
- Buku Lembar balik
- Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator Promkesgan berkoordinasi
dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas
untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi
dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk
selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 14


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik
resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada
petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena
masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak
program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara
lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat
perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk
tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan
rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang
mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini
perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau
dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang
berjalan.

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 15


Upaya Keselamatan Sasaran

Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko

Konseling / Penyuluhan

Pemberdayaan

Advokasi

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 16


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering


disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil
kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja
yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta
penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana
dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas
terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah
mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja,
agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan
sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana
kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas
kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk
itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan
desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi
tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar,
mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang
benar.

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 17


Upaya Keselamatan Kerja

Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko

Konseling / Penyuluhan Tertular penyakit dari Pake APD ( Masker )


pasien

Pemberdayaan

Advokasi

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 18


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan
aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga
agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 19


BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan Promkes ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam


pelaksanaan kegiatanPromkes di Puskesmas ABC I, penyusunan pedoman disesuaikan
dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang
sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan
masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan lingkungan di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari
kebijakan yang telah ditentukan.

Petugas Promosi Kesehatan


UPTD Puskesmas ABC I

Sugito

Pedoman Promkes UPTD Puskesmas ABC I Page 20

Anda mungkin juga menyukai