Anda di halaman 1dari 30

Dr. Greity Ingrit Giroth, M.

Kes
Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
OUTLINE

1. Latar Belakang

2. Rancangan Gerakan Masyarakat


Sehat (Germas)

3. Isu-Isu Strategis Germas

2
3
Latar Belakang
Wakil Presiden RI dalam Rapat Terbatas tanggal 18 September
2015 menugaskan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk :
1. Menyusun kerangka kerja dalam melaksanakan pesan penguatan
paradigma pembangunan kesehatan dari kuratif rehabilitatif menjadi
promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sector.
2. Menyusun rencana aksi terkait penguatan upaya promotif preventif
kesehatan

Memberikan arahan pula pada Mendagri, Menkes, Menteri PU


dan Pera, Menpora, dan Dirut BPJS Kesehatan untuk partisipasi
aktif dalam Gerakan Masyarakat Sehat melalui optimalisasi
kegiatan terkait di masing-masing institusi

Arahan tersebut disusun dalam: Rancangan Gerakan


Masyarakat Sehat
4
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular

Peningkatan Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) :


a. Angka kematian dan kesakitan PTM semakin tinggi
b. Perilaku hidup tidak sehat: pola makan dengan gizi tidak seimbang,
kurang aktivitas fisik, merokok
c. Kekurangan gizi pada ibu hamil dan bayi

Penyakit menular menurun tetapi prevalensinya masih cukup tinggi


a. Belum terselesaikan: HIV/AIDS, TB, Malaria dan DBD
b. Neglected tropical diseases (penyakit terabaikan): kusta, filariasis, dan
frambusia
c. Emerging Diseases: ancaman penyakit menular dari negara lain (Polio,
SARS, Flu Burung, MERS, Ebola, Meningitis, dll)

5
Transisi Epidemiologi

Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat


Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku
hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktivitas fisik,
merokok, dll)
Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015
1990 Cedera
2000 Cedera 2010 Cedera
2015 Cedera
7% 8% 9% 13%

Penyakit Penyakit
Penyakit Menular Menular
Penyakit Menular
Penyakit Tidak 33% Penyakit 30%
Penyakit
Menular Menular 43% Tidak
Tidak Penyakit
Menular Menular Tidak
56% 37% Menular
49% 58%
57%

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup
dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur 6
Perubahan Beban Penyakit

Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan kesakitan
terbesar
Sejak Tahun 2010: Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab terbesar kematian dan
kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015
1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis


Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
Keterangan : Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat
kesakitan dan kematian prematur
Beban Ganda Permasalahan Gizi:
menyebabkan peningkatan PTM
37.2% (8,92 juta)
Balita Pendek
Indonesia termasuk dalam
12.1 % Balita Kurus
17 negara di dunia
11,9 % Kegemukan pada dengan 3 masalah gizi
Balita (Global Nutrition Report, 2014)

28,9% Kegemukan pada


Penduduk >18 th

Catatan:
Pendek dan kurus pada Balita:
menghambat kemampuan kognitif (inteligensia) dan motorik anak
meningkatkan risiko PTM pada masa dewasa,
Kegemukan pada orang dewasa merupakan faktor risiko PTM
8
Faktor Risiko Perilaku Penyebab
Terjadinya PTM yang Harus Diperbaiki

26,1% Penduduk kurang aktivitas fisik**

Penduduk usia >15 tahun yang merokok **


36,3% Perempuan usia > 10 tahun (1,9%)

Penduduk >10 th kurang konsumsi buah


93,5% dan sayur **

Penduduk >10 th minum minuman


4,6% beralkohol (4,6%)*

Sumber: *Riskesdas 2007 & **Riskesdas 2013 9


Banyak Penduduk yang tidak sadar
kalau menderita PTM

Dari seluruh penduduk yang sakit, 2/3 nya tidak menyadari/tidak tahu
bahwa mereka menderita PTM
Perlu upaya promotif dan penemuan dini terhadap kasus

Prevalensi Penyakit

Penyakit Berdasarkan Memiliki Gejala


Berdasarkan
Diagnosis atau tetapi Tidak
Diagnosis
Gejala Terdiagnosis
Penyakit Jantung
1,5% 0,5% 1,0%
Koroner
Stroke 1,21% 0,7% 0,51%
Memiliki Gejala
Berdasarkan Berdasarkan
tetapi Tidak
Hasil Pengukuran Diagnosis
Terdiagnosis
Hipertensi 25,8% 9,4% 16,4%
Diabetes Melitus 6,9% 1,5% 5,4%
Sumber: Riskesdas, 2013 10
Potensi Eskalasi PTM Masa Depan
Struktur penduduk semakin Perubahan Jumlah Penduduk
menua 2010-2035
Kelompok Proporsi terhadap Jumlah
penduduk total pendudk (juta jiwa)
Semakin tua usia, prevalensi
0-14 th (-3,6%) (- 2.4)
PTM semakin tinggi
15-59 th + 25,9% 39,4
Sehingga ke depan, jika tidak 60+ th + 167,2% 30,2
ada upaya pencegahan yang
optimal, jumlah kasus PTM
akan meningkat Prevalensi PTM berdasar umur 63.8
67.0
57.6

Stroke dan hipertensi juga 45.9 46.1

sudah mulai menyerang 35.6 33.0


penduduk usia muda 24.8
14.7 16.7
8.7 6.4
2.6 3.9

15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75+

Hipertensi Stroke 11
Sumber Data : Riskesdas 2013
Beban Akibat Peningkatan
Prevalensi Penyakit

Penurunan produktivitas ekonomi:


Kematian : hilangnya potensi/modal sumber daya
Kecacatan: menurunkan produktivitas

Beban finansial:
Biaya pelayanan PTM lebih mahal, menjadi beban bagi
pembiayaan kesehatan
Biaya untuk berobat bisa menyebabkan kemiskinan
(katastropik)

12
Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
(Klaim BPJS Kesehatan)

Total biaya pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2014: 42,6 Trilyun
Rasio Klaim : 104% (Biaya klaim pelayanan dianding premi)

Sumber: BPJS Kesehatan 13


Biaya Tinggi Pengobatan Penyakit

Jumlah kasus rawat inap penyakit Jantung (PTM) menduduki peringkat ke-4, namun
pembiayaannya menyerap biaya tertinggi (3,5 T)
10 Besar Kasus Penyakit Rawat Inap 10 Besar Biaya Klaim Penyakit Rawat Inap
Tahun 2014: Pasien JKN Total Tahun 2014: Rp Milyar

Pencernaan 774,276
Jantung 3,503.4
Persalinan 644,207
Pencernaan 3,318.8

Infeksi dan Parasit 448,816 Pernapasan 2,396.7

Jantung 448,342 Persalinan 2,341.5

Pernapasan 401,059 Muskuloskeletal 1,919.4

Stroke 327,132 Stroke 1,535.5

Reproduksi Wanita 320,777 Ginjal & Kemih 1,509.2

Ginjal & Kemih 274,469 Infeksi dan Parasit 1,440.9

Muskuloskeletal 265,645 Reproduksi Wanita 1,214.7

THMT 173,936 Kulit 934.7

Sumber: BPJS Kesehatan, 2014 14


PENGENDALIAN PTM MERUPAKAN
PROGRAM YANG PRO-POOR

PTM tidak hanya Prevalensi Stroke


terjadi pada golongan menurut kelompok Pendapatan 2007-2013

kaya, tetapi juga pada


golongan miskin 13,1
12,6
12,0 11,8
11,2

PTM pada penduduk 8,7


9,3
8,0
miskin lebih tinggi 7,7 7,9

dan meningkat lebih


cepat

Pencegahan &
Penanggulangan PTM Terbawah Menengah Menengah Menengah Teratas
adalah pro poor policy Bawah
2007 2013
Atas

Sumber : Riskesdas 2007, 2013


15
16
Gerakan Masyarakat Sehat sejalan dengan
Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019

Pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat bertujuan:


mendukung program Indonesia sehat
meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat
pada seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat individu,
keluarga maupun masyarakat.

Reformasi difokuskan antara lain:


penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care)
melalui penguatan upaya promotif dan preventif

17
Tujuan Umum Germas

1. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit


tidak menular, baik kematian maupun kecacatan
2. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan
kesehatan karena meningkatnya penyakit
3. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas
penduduk
4. Menghindarkan peningkatan beban finansial
penduduk untuk pengeluaran kesehatan

18
Tujuan Khusus Germas
Pengurangan faktor risiko penyakit melalui:
1. Intervensi gizi 1000 hari pertama kehidupan
2. Memperbaiki pola konsumsi gizi seimbang untuk
seluruh keluarga
3. Meningkatkan aktivitas fisik teratur dan terukur
4. Meningkatkan pola hidup sehat
5. Meningkatkan lingkungan sehat
6. Mengurangi konsumsi rokok dan alkohol
7. Mengelola stress
19
Kerangka Pikir
Pengendalian Penyakit Menular

Desinfeksi, pasteurisasi,
strerilisasi, penyemprotan Agen
insektisida

Primer
INTERVENSI

1. Perbaikan status gizi,


2. Status kesehatan,
3. Pemberian imunisasi. Penurunan
Sekunder Manusia Kematian/
1. Deteksi Dini Kecacatan
2. Pengobatan Segra
Tersier
1. Pengurangan kecacatan
2. Rehabilitasi
Perbaikan lingkungan fisik
agar air, sanitasi lingkungan
& perumahan menjadi
Lingkungan
bersih 20
Kerangka Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Yang
Tidak Dapat Dimodifikasi

Umur, Jenis Kelamin, Genetik

Status Gizi 1000 HPK


Faktor Risiko Kesakitan
Status Gizi Remaja Puteri, Ibu Fisiologis:
Hamil, Bayi dan Baduta
1. PTM Utama:
Faktor Risiko Perilaku Hipertensi Penyakit

Kematian &
Penurunan
Aktivitas Fisik, Merokok, Pola Kardiovaskular

Kecacatan
Makan, Alkohol Diabetes
Hiperlipidemia
Kondisi Lingkungan Penyakit Paru
dan Sosial Ekonomi Obstruktif
Kegemukan Kronik
Polusi, Perubahan Iklim, Akses
Kanker
Air Minum dan Sanitasi,
Perumahan, Kemiskinan,
Pendidikan, Budaya, Akses Pra-Diabetes
terhadap fasilitas fisik, 2. Cedera
Transportasi

Kebijakan & Regulasi


Sumber: Diadopsi dari Global Health 2035: a world
Kebijakan dan regulasi yang converging within a generation. USA, The Lancet. 2013 FOKUS
tidak berwawasan kesehatan GERMAS
21
Strategi Kebijakan
Penguatan Kebijakan Lintas Sektor

Membudayakan pola hidup sehat :


1. Meningkatkan aktivitas fisik
Pencegahan dengan teratur dan terukur
Dampak Jangka Pendek 2. Konsumsi gizi seimbang
3. Tidak merokok
4. Menghindari konsumsi alkohol
5. Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
6. Mengelola stres

Fokus intervensi gizi 1000 Hari


Pencegahan dengan Pertama Kehidupan untuk
pembangunan sumber daya manusia
Dampak Jangka Panjang
berkualitas pada masa depan

22
LEVEL PENCEGAHAN PENYAKIT

1. Pencegahan Primer
Promosi Kesehatan
Fokus
Perlindungan Spesifik Gerakan
Masyarakat
Sehat
2. Pencegahan Sekunder Deteksi Dini dan
Penanganan Segera

3. Pencegahan Tersier
Pembatasan Kecacatan

Rehabilitasi

23
ILUSTRASI: INTEGRASI UPAYA PROMOTIF PREVENTIF
(GERAKAN MASYARAKAT SEHAT)
Kominfo, Kemkes, BPJS
Kampanye,
PAN-RB Deteksi dini
Kantin Dikbud, Dikti,
Kemenaker dan
Olahraga dan sekolah Agama
pencegahan
deteksi dini sehat, UKS,
penyakit
penyakit di kampus
kantor bebas
Kementan Narkoba PAN & RB,
Senam, Poco-
Karang kitri, Poco, Olahraga Kemenpora,
Konsumsi rekreasi, Lomba Pemda
buah dan Olahraga,
sayur lokal Sentra
Olahraga

BPOM
Lapangan desa, Pemda
Keamanan
car fee day,
jajanan
sekolah,
pengawasan
label dan iklan
Hidup Jalur sepeda
dan pejalan
kaki, Kawasan
tanpa rokok

Agama Ceramah
Sehat Rehabilitasi KLH dan H
agama, paket bekas
gizi calon tambang,
pengantin, pencegahan
Pesantren kebakaran
sehat hutan

Air bersih,
Kemkeu sanitasi, ruang PU, Kemdes
Peningkatan PDDT
terbuka di
cukai rokok perumahan,
Keselamatan Gemar makan Posyandu
Berkendara, ikan,
Konektifitas Perbaikan gizi
Kemhub
moda balita dan ibu
POLRI transportasi hamil KKP, Kemkes
24
Matriks Rencana Aksi
Lintas Sektor (Contoh)
1. Strategi Advokasi, Kemitraan, dan Regulasi
INSTANSI
KEGIATAN
PELAKSANA
Regulasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tingkat kabupaten terutama pedoman PHBS dan upaya Kemenkes
promotif-preventif di faskes dasar
Penguatan partisipasi masyarakat dalam upaya promotif dan preventif (Posyandu, Posbindu, Polindes,
Saka Bakti Husada, Dokter kecil, Pos Malaria Desa)
Perumusan dan pelaksanaan advokasi juknis pemanfaatan dana kapitasi JKN dan BOK untuk penguatan
upaya promotif dan preventif dan Puskesmas
Kampanye pembudayaan olahraga (memasyarakatkan olaraga dan mengolahragakan masyarakat) Kemenpora
Mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan fasilitas olahraga yang aman dan terjangkau
Pengembangan muatan gerakan masyarakat sehat khususnya PHBS pada kurikulum sekolah Kemendikbud &
Pembudayaan aktivitas fisik, pola hidup bersih dan sehat bagi anak sekolah Kemenag
Penyusunan dan pengembangan regulasi untuk keselamatan berkendara bagi anak sekolah
Penyelenggaraan forum dan diskusi dengan tokoh agama tentang PHBS Kemenag
Memanfaatkan sarana-sarana keagamaan untuk penyebaran leaflet/brosur/ceramah/khutbah mengenai
perilaku hidup sehat
Menyusun kebijakan terkait tempat ibadah sehat
Inisiasi Pogram Budaya Keamanan Pangan Nasional BPOM
Melakukan penguatan regulasi pelabelan pangan olahan (revisi PP no 69/1999)
Surat edaran mengenai perlunya penyediaan sarana dan prasarana untuk aktifitas fisik di Institusi Kemen PAN & RB
pemerintah dan BUMN, penyediaan konsumsi atau penataan kantin yang sehat, gerakan "CERDIK, KTR,
ruang laktasi
Mendorong penanaman sayur dan buah dalam pemanfaatan tanaman pekarangan Kementan
Kampanye konsumsi buah dan sayur produk dalam negeri
Mendorong petani untuk diversifikasi tanaman tembakau dengan yang bermanfaat untuk kesehatan 25
26
Pelaksanaan di Pusat

Prakarsa penyusunan Instruksi Presiden terkait Gerakan Masyarakat Sehat


yang akan menjadi dasar pelaksanaan di K/L terkait, pemerintah daerah dan
organisasi non pemerintah

Pembahasan intensif multisektor untuk penajaman kegiatan yang dapat


mendukung Gerakan Masyarakat Sehat.

Pemetaan kegiatan K/L:


Kegiatan existing di K/L terkait yang dapat dilaksanakan pada tahun 2016 dengan pendanaan
bersumber optimalisasi dari anggaran K/L yang ada saat ini

Kegiatan usulan inisiatif baru yang akan dimasukkan dalam RKP 2017

Penyusunan regulasi prioritas alokasi DAK bagi daerah yang mendukung


pelaksanaan Gerakan Masyarakat Sehat

Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara rutin baik secara internal K/L
serta evaluasi secara nasional yang dikoordinasikan oleh Bappenas

27
Pelaksanaan di Daerah

Pemerintah daerah diharapkan untuk dapat memulai


pembahasan penguatan upaya promotif dan preventif dalam
Gerakan Masyarakat Sehat secara lintas SKPD (lintas sektor)
Mulai memetakan kegiatan di daerah yang dapat mendukung gerakan
masyarakat sehat yang dapat dilaksanakan pada tahun 2016

Memberikan prioritas alokasi anggaran dalam APBD untuk kegiatan


SKPD yang mendukung pencapaian Gerakan Masyarakat Sehat

Untuk kegiatan yang belum masuk pada tahun 2016 agar dapat
diusulkan dalam proses perencanaan tahun 2017 (dimulai pada saat
musrenbang)

Menyiapkan kerangka pelaksanaan Germas di daerah dalam


bentuk Peraturan Daerah.

28
Pelaksanaan di Daerah (2)

Identifikasi kegiatan Gerakan Masyarakat Sehat yang


dilaksanakan di tingkat daerah:
Menyusun Perda yang mendorong aktifitas fisik masyarakat dan pola hidup sehat
(penyediaan di ruang terbuka publik, taman, jalur sepeda, jalur pejalan kaki, kawasan
bebas rokok)
Menyusun Perda yang mengatur penyediaan kantin sehat di sekolah
Menyusun Surat Edaran keselamatan berkendara bagi anak sekolah untuk mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi
Menyusun regulasi untuk mendorong pola makan sehat dan aktivitas fisik perangkat
daerah
Menyelenggarakan wilayah bebas kendaraan bermotor (Car Free Day, dll)
Pemanfaatan dana desa untuk membangun sarpras olahraga
Penyediaan ruang jalan bagi pejalan kaki dan sepeda
Menyelenggarakan event olahraga tahunan (marathon, event 10K, dll)
Mendorong petani untuk diversifikasi tanaman tembakau dengan yang bermanfaat
untuk kesehatan 29
TERIMA KASIH

30

Anda mungkin juga menyukai