Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN SKABIES


DI PUSKESMAS TARA-TARA
KEC. TOMOHON BARAT

JULIANA M.S MAKAL


711440118172

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MANADO
2019
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Skabies merupakan penyakit kulit yang mudah


menular akibat kontak jarak dekat dengan kulit
yang terpapar sejenis tungau ( sarcoptes
scabie).
Data Dinas Kesehatan Kota Tomohon, pada
tahun 2017 terdapat 1034 kasus. Tahun 2018
terdapat 1254 kasus.

Menurut data dari PUSKESMAS TARA-TARA Kec


Tomohon Barat didapatkan bahwa data
penderita Skabies yang didapatkan pada tahun
2017 sebanyak 544 orang, tahun 2018
sebanyak 469 orang.
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian

Scabies (the itch, gudik, budukan, gatal agogo)


adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes
scabiei var.hominis dan produknya ( Mansjoer,
2010 ).
Etiologi

Scabies disebabkan oleh sarcoptes scabiei


var.hominis.
Secara morfologik merupakan tungau kecil,
berbentuk oval, punggungnya cembung dan
bagian perutnya rata. Tungau ini transient,
berwarna putih kotor, dan tidak bermata.
Tanda dan Gejala

- Pruritus nokturna ( gatal pada malam hari )


- Umumnya ditemukan pada sekelompok
manusia, misalnya mengenai seluruh anggota
keluarga
- Adanya terowongan ( kunikulus )
Patofisiologis

Bergandengan tangan atau bersalaman tangan


menyebabkan kontak kulit yang kuat,
menyebabkan lesi timbul pada pergelangan
tangan.
Penatalaksanaan

Jenis obat topical :


1. Belerang endap ( sulfur presipitatum) 4- 20 %
dalam bentuk salep atau krim
2. Emulsi benzyl – benzoate 20 – 25 % efektif
terhadap semua stadium, diberikan setiap
malam selama 3 kali.
METODOLOGI PENULISAN

Jenis/Desain

Penelitian ini menggunakan desain penelitian


deskriptif yang dipilih untuk studi kasus yang
akan dilaksanakan
Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus yang dipilih disini yaitu


individu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai